CINTA SEORANG PANGERAN

Nizam yang Ditunggu.



Nizam yang Ditunggu.

0Alena ingin menurunkan tubuhnya dari pangkuan Nizam tapi Nizam masih memeluk tubuhnya, seakan tidak ikhlas melepaskan Alena. "Hmmm..katanya Kau sedang membuat resume laporan ? Tapi malah menahan tubuhku ?" Kata Alena sambil akhirnya diam dipangkuan Nizam. "Tubuhmu mengandung magnet kutub selatan dan tubuhku mengandung magnet kutub utara jadi wajar kalau kita saling menempel terus " Kata Nizam sambil tertawa lucu. Ia sangat senang melihat Alena yang polos tapi genit itu mengerutkan keningnya.     
0

"Kau sedang berbicara tentang fisika kepadaku? " Kata Alena sambil menyentuhkan tangannya ke pipi Nizam yang sedikit kasar karena ada bulu - bulu cambang  yang mulai tumbuh sedikit.     

"Kau bagus di Biologi bagian fauna mungkin kau juga memiliki pengetahuan tentang fisika " Kata Nizam sambil mengusap bahu Alena yang telanjang. Kemudian Nizam mengecupnya dengan lembut.     

Alena mengangkat bahunya, " Aku sedang banyak belajar membaca tentang pengetahuan apa saja."     

"Oh ya.. apa Kau ingin menyaingiku dalam kecerdasan ? " Nizam sambil menahan tawanya. Ia sangat suka dengan Alena yang polos. Tingkah Alena yang kadang gokil*) adalah obat bagi seluruh beban hidupnya.     

" Tidak ! Otakmu cerdas secara alami tinggal di stimulus sedikit langsung on. Sedangkan Aku, Aku adalah orang dengan tipe kinestetik**) Aku sulit berkonsentrasi di dalam kelas dan mendengarkan pembicaraan orang. Aku selalu gagal fokus kalau orang berbicara tentang sesuatu. Aku juga tidak suka membaca. Ha..ha..ha... maka Aku harus Aku harus belajar untuk berkonsentrasi dan menambah pengetahuan dengan membaca. Tapi bukan untuk menyaingimu. Kecerdasanmu tidak akan pernah terkejar olehku. Kau adalah orang yang memiliki kecerdasan Visual, Auditory dan Kinestetik sekaligus."     

"Ow..luar biasa istriku ini. Kau banyak berubah sekarang. Kau benar - benar semakin cerdas" Kata Nizam sambil membenamkan mukanya ke belahan dada Alena. Alena menjadi menggeliat geli dan  gemetar.     

" Sebentar Nizam, Kau jangan memancing - mancing lagi. Aku masih ingin berkata - kata lagi" Kata Alena sambil menarik kepala Nizam dari dadanya.     

Nizam tersenyum, " Ok fine.. katakanlah!! " Mata Nizam memandang istrinya yang tampak sedang bersemangat. Tangannya kini mengelus pinggul istrinya yang masih duduk dipangkuannya.     

" Kau tau mengapa Aku sekarang belajar dengan keras untuk menjadi lebih pintar?" Kata Alena.     

Nizam mengerutkan keningnya sambil pura - pura berpikir keras, lalu Ia menggelengkan kepalanya. Sebenarnya Nizam sudah bisa menebaknya apa yang hendak dikatakan istrinya. Alena sedang mengalami semangat menjadi seorang ibu. Semangat untuk memberikan yang terbaik untuk anak - anaknya kelak. Seorang ibu adalah orang yang paling banyak berinteraksi dengan anaknya. Anak - anak akan selalu menjadikan orang tua mereka sebagai role model terutama ibunya. Jadi kemungkinan Alena ingin terlihat lebih pintar dan cerdas untuk anak - anak mereka.      

Tapi Nizam tidak ingin mengemukakan pikirannya, Ia menunggu Alena menyampaikannya sendiri karena Ia tidak ingin merusak semangat Alena. Alena duduk semakin rapat hingga tubuh bagian bawahnya menyentuh sesuatu. Nizam jadi tegang, tangannya semakin tidak terarah mengusap punggung Alena.     

Alena malah melonjak - lonjak dengan semangat di atas tubuh suaminya membuat Nizam menjadi semakin tegang dan pusing.     

" Kau tidak tahu !! kau tidak tahu !! " Kata Alena dengan gembira Ia sangat senang suaminya tidak tahu apa alasannya.     

" Ya..ya..Aku tidak tahu, beritahu Aku! Mengapa kau sekarang ingin menjadi lebih pintar? " Kata Nizam sambil memegang pinggang Alena dan kemudian mengatur posisinya. Alena tidak menyadari tingkah laku suaminya karena Ia terlalu bersemangat.     

" Karena Aku ingin lebih pintar untuk anak - anakku. Aku sekarang bekerja keras dengan banyak membaca buku. Dan Aku juga mulai sekarang ingin membacakan cerita untuk mereka sebelum mereka tidur...Oh Nizam memiliki anak adalah hal yang paling luar biasa dalam hidupku." Alena berkata dengan penuh kegembiraan tetapi kemudian wajahnya berubah ketika Ia menyadari sesuatu tetapi semua itu sudah terlambat. Tubuhnya sudah terbenam ke tubuh suaminya. Alena terbeliak dan Ia tidak bisa berbuat apa - apa karena Nizam sudah menuntutnya untuk melakukan sesuatu.     

Udara semakin panas, kertas - kertas laporan yang baru diprint oleh Nizam bertebaran di atas meja. Pinsil dan pulpen hanya tergolek tanpa daya. Seekor burung tampak mengetuk - ngetuk jendela kaca sesekali Ia melihat ke dalam menyaksikan dua manusia yang sedang memadu kasih. Ia lalu terbang kembali menjauhi jendela itu sambil kemudian hingga di atas pohon dan mencari sarangnya untuk menjumpai anak - anaknya yang menunggu dia.     

***     

Sementara itu Pangeran Thalal sedang menunggu di ruangan publik bersama Cynthia, Jonathan dan Arani. Jonathan tadi diberitahu Nizam untuk ikut menunggu di ruangan bersama Pangeran Thalal. Walaupun Jonathan tidak mengerti tetapi Ia tidak berani menolak. Nizam sudah berbuat banyak untuk dirinya terutama untuk memberikan Arani kepadanya. Ia sudah berhutang budi yang banyak kepada Nizam.     

Pangeran Thalal mengambil cangkir kopinya lalu menyesapnya sedikit. Aroma kayu manis langsung menyeruak ke hidungnya yang mancung. Bibirnya yang merah tampak basah oleh air kopi. Tangannya yang runcing - runcing itu memegang pegangan cangkir dengan gaya yang elegan. Cynthia mengambil kue muffin keju bercampur dengan kismis. Ia lalu memandang kepada Jonathan sambil berkata, " Apa rencanamu setelah di wisuda nanti ?" tanya Cynthia.     

"Aku sebenarnya sudah magang di "Just Justice Law Firm" Dan rencananya setelah di wisuda Aku akan  mengambil kontrak sebagai pegawai tetap." Kata Jonathan sambil mengambil sebuah minuman rasa buah bersoda.  Ia meneguknya sambil melirik ke arah Arani dan Arani kebetulan sedang menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu.     

"Aku tahu company itu, Perusahaan itu lumayan terkenal dan memiliki masa depan yang cukup bagus. Tuan Craig memimpin Perusahaan itu dengan baik. Beberapa cabang sudah dibuka oleh perusahaan itu. Kau dapat bekerja dengan karir yang baik." Kata Chyntia seperti biasa Ia segala tahu.     

"Begitulah.. untung nilai akademisku cukup baik sehingga Aku tidak kesulitan masuk ke perusahaan itu. Kau tahu kasus apa yang pertama Aku tangani ketika Aku bekerja di perusahaan itu ? " Jonathan berkata kepada Cynthia.     

"Eu eum.. Pastinya sangat menarik " Cynthia mencolek sebuah krim dari kue tart kecil lalu memasukan ke dalam mulutnya.     

"Ya.. kasus perdata, perebutan hak asuh anak antara orang berkewarganegaraan Jerman dan Amerika. Ayahnya orang Amerika dan Ibunya orang Jerman. Sang ayah adalah orang biasa sedangkan Ibunya berasal dari kaum bangsawanyang kaya raya di Jerman. Kau tentu sudah bisa menebak siapa sebenarnya yang lebih berhak atas hak asuh anak tersebut?"     

"Tentu saja ibunya. Apalagi kalau anak - anaknya masih kecil"     

"Kau benar, karena secara naluri seorang anak harus dekat dengan ibunya. Apalagi anak - anaknya berumur sepuluh dan tujuh tahun. Tapi yang membuat rumit adalah anak - anaknya semua ingin ikut ayahnya dan tidak mau dipisahkan."     

Pangeran Thalal merubah gaya duduknya, Ia merasa cerita Jonathan sangat menarik dan Ia ingin mendengarkan sambil menunggu kakaknya yang tidak datang - datang. Harusnya Nizam sudah datang sejam yang lalu. Sampai dingin kopi miliknya tetapi Nizam masih belum datang juga. Jadi mendengarkan cerita Jonathan mungkin akan mengusir rasa bosannya.      

***     

*) Gokil adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang gila, unik dan lucu     

**) Tipe Kinestetik adalah tipe orang yang menggunakan seluruh tubuh atau fisiknya untuk mengekspresikan sesuatu     

***) Role Model = Seseorang yang dijadikan contoh, teladan, inspirasi bagi orang lain     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.