CINTA SEORANG PANGERAN

Cerita yang Tertunda



Cerita yang Tertunda

0Tiga pasang mata menatap wajah Jonathan yang kini sedang bercerita. Tapi Jonathan seakan ingin menguji kesabaran mereka. Ia malah meneguk kembali air minumnya dan mengambil kue muffin yang dimakan Cynthia tadi. Ia mengunyahnya perlahan. Tingkah Jonathan ini membuat Cynthia jadi gemas Ia segera membentak temannya itu dengan suara keras yang menjadi ciri khasnya.     
0

" Sialan kau, Nathan !! Cepat beritahu kami mengapa anak - anak mereka malah memilih ayahnya ketimbang ibunya. Kau jangan membiarkan mati dalam rasa kepenasaran " Kata Cynthia mengomeli Jonathan. Jonathan malah melihat ke sana ke mari menyebalkan.     

"Ngomong - ngomong kemana Nizam ? Dia menyuruh kita menunggu jam 12  tapi sekaran sudah hampir jam 2 PM. Dia sudah terlambat dua jam. Mengapa dia masih belum datang ? " Kata Jonathan keheranan. Ia menjadi sedikit gelisah dan tidak mau diam karena tiba - tiba saja Ia merasakan gatal pada selangkangannya.     

" Biarkan saja Ia. Mungkin dia mendadak ada sesuatu yang tidak bisa Ia tinggalkan" Kata Cynthia. Pangeran Thalal menjadi keheranan dengan jawaban Chyntia.     

"Memangnya ada penting ? Kakak Nizam sampai tidak bisa meninggalkannya. Bukankah pertemua ini lebih penting. Kita mau berangkat ke Korea sambil meng-inspeksi hotel Gardenia di Seoul dan kita butuh petunjuk untuk melakukan apa saja nanti di sana. Tapi mengapa Kakak malah terlambat ? Apa dia sakit atau ada yang sakit ?" Pangeran Thalal mendadak sedikit cemas.      

Cynthia memandang Arani. Wajah Arani tampak tenang bagaikan air sungai yang mengalir datar. Cynthia tahu Arani juga pasti tahu mengapa Nizam datang terlambat. bukankah selama ini Arani selalu berada disampingnya. Kalau ada yang sakit pasti Arani sudah tahu duluan dan tidak akan duduk tenang sambil ikut menikmati hidangan bersama mereka.     

"Kalau melihat dari tenangnya wajah Arani, Aku pastikan Nizam dan keluarga kecilnya baik - baik saja. Karena kalau ada yang sakit makan Arani akan menjadi orang yang paling duluan tahu dibandingkan kita. Jadi Aku perkirakan Nizam pasti sedang ada urusan dengan Alena. Karena hanya Alena yang bisa menggeser waktu untuk Nizam. Nizam terkenal sangat on time tetapi ketika menyangkut Alena maka tidak ada ruang dan waktu bagi Nizam. Hanya Alena yang bisa menyudutkan Nizam untuk bisa melakukan apa saja. Termasuk telat ke pertemuan kita" Cynthia berkata.     

Semua mata kini memandang Cynthia dengan pandangan kagum tingkat dewa. Mengapa ada orang yang bisa menganalisa sesuatu dengan begitu akurat. Apakah dia memiliki indra ke enam sehingga bisa mengetahui setiap situasi dan kondisi.     

"Cynthia, Aku dulu pernah mendengar tentang para dosen memuji tentang dua orang mahasiswa ekonomi di setiap fakultas. Entah itu di fakultas hukum, bahasa atau teknik. Mereka selalu bercerita tentang mahasiswa yang memiliki pengetahuan yang sangat tinggi bahkan melebihi pengetahuan dosen. dan mereka memiliki analisa yang akurat. Mereka sedang menceritakan tentang dirimu dan Nizam. Waktu itu aku hanya peduli kepadamu karena kau temannya Alena. Sekarang Aku baru mengetahui bahwa ternyata yang diceritakan oleh para dosen itu benar. Aku pikir kau lebih cocok jadi anggota CIA*) daripada jadi seseorang yang berkecimpung di dunia ekonomi." Kata Jonathan dengan sorot mata penuh kekaguman.     

Cynthia malah tidak terlihat senang dengan pujian Jonathan. Ia masih menantikan kelanjutan cerita Jonathan.     

"Aku tidak butuh pujianmu. Aku hanya sangat tertarik dengan kelanjutan ceritamu dan apa yang terjadi dengan nasib anak - anak itu. Lalu kau berada dipihak siapa. Apakah kau ada di pihak si ayah atau si ibu?"     

" Tetapi Kau memiliki sifat tidak sabaran dan itu tidak cocok untuk seorang agen CIA kau memang lebih cocok jadi ahli ekonomi "     

"Oh..alangkah menyebalkannya kau Jonathan. Kau sendiri sangat cocok jadi pengacara, kau sangat pandai berbelit - belit dan membuat penasaran hati orang " Kata Cynthia akhirnya hanya bisa mengepalkan tangan saking kesalnya.     

Jonathan tertawa terbahak - bahak, " Sebentar.. Chyntia. Sebelum Aku melanjutkan ceritaku, ijinkan Aku ke kamar mandi dulu "     

"Aargh.. dasar kau.. benar - benar sialan " Cyntia melemparkan bantal kursi ke punggung Jonathan dengan sangat kesal. Tapi Jonathan tidak perduli Ia malah terus berlari ke kamar mandi dan kemudian Ia menggaruk - garuk tubuhnya yang terasa gatal. " Aduuh..kenapa gatal sekali. Sebenarnya obat apa ini. Sakit dan perihnya hilang tapi sekarang malah timbul rasa gatal " Jonathan menggaruk perlahan karena takut terkena lukanya. Ia bahkan sampai meneliti tubuhnya sambil melihat untuk memastikan apa yang membuatnya menjadi sangat gatal.      

Jonathan cukup lama berada di kamar mandi sampai - sampai Cynthia melirik ke arah Arani. " Mengapa suamimu sangat lama di kamar mandi ? Apakah yang sedang Ia lakukan. Apakah dia sengaja hendak mempermainkan kita ? " Cynthia berkata kepada Arani dengan tatapan tajam.     

Arani menganggukan kepalanya dengan hormat. " Biarkan hamba mencarinya. Yang Mulia semoga bersabar menunggu " Kata Arani sambil berdiri dan menyusul Jonathan.     

" Mungkin dia sakit perut, mengapa Kau begitu tidak sabar ? " Kata Pangeran Thalal sambil memijat bahu Cynthia untuk menenangkan perasaan istrinya.     

" Aku tidak sabar untuk mendengarkan ceritanya. Kaukan tahu. Kita ini beda kewarganegaraan. Alena dan Nizam juga. Kasus ini sangat penting untuk kita. Siapa tahu ke depannya Kau tiba - tiba mengusirku dari kerajaanmu. Sehingga Aku harus tahu bagaimana memperjuangkan anak - anak agar tinggal bersamaku kelak "     

Pijatan tangan Pangeran Thalal langsung terhenti. Ia membalikkan tubuh Cynhtia agar menghadapnya. " Kau jangan bicara hal - hal yang sangat mengerikan seperti itu. Siapa yang akan menendangmu dari kerajaan sepanjang Aku masih hidup. Karena begitu Kau melangkahkan kaki keluar dari kerajaan maka Aku akan mengikuti langkahmu. Jadi tidak akan ada yang bisa memisahkan anak - anak dari kita, karena kita akan selalu bersama dalam suka dan duka " Kata Pangeran Thalal dengan serius.     

"Oh honey.. it's so sweet. Aku sangat beruntung memiliki suami yang begitu mencintai istrinya. Tetapi bagaimana dengan Nizam ? Tapi aku yakin dia akan sama dengan dirimu " Chynthia menarik nafas lega. Tetapi tidak dengan Pangeran Thalal. Ia tidak berkata  apa - apa kepada Cynthia karena Ia  tidak ingin Cynthia khawatir. Tapi kemudian Cynthia yang jenius langsung mengerutkan keningnya.     

" Aku harap tidak ada perbedaan antra Kau dan Nizam karena kalian berbeda kedudukan. Kalau seandainya ada apa - apa dengan mereka lalu mereka pergi dari kerajaan maka anak - anak mereka otomatis akan ikut dengan ayah dan ibunya. Benarkan?" Kata Cynthia sambil mengangguk - nganggukan kepalanya. Cynthia sedikit mencurigai sistem hak asuh anak di kerajaan Azura dan Pangerah Thalal tahu istrinya sedang menganalisa. Sampai kapanpun Pangeran Thalal tidak akan pernah berkata kepada istrinya bahwa di kerajaan Azura, hak asuh anak berada ditangan orang tuanya. Jika mereka bercerai maka anak - anak para pangeran akan menjadi milik kerajaan sepanjang ayah mereka masih tinggal di kerajaan sehingga ibu mereka dapat pergi tanpa membawa anak. Apabila mereka tidak bercerai tetapi akan meninggalkan kerajaan berdua antara suami istri maka anak - anak mereka boleh meninggalkan kerajaan dan ikut dengan ayah dan ibunya.     

Tetapi berbeda dengan putra mahkota. Anak - anak milik putra mahkota akan otomatis menjadi milik kerajaan dan tidak boleh meninggalkan kerajaan sampai usia mereka dewasa dan dapat memilih untuk tinggal dikerajaan atau pergi meninggalkan kerajaan. Dan jika anak putra Mahkota itu menjadi pewaris selanjutnya maka anak itu tidak memiliki pilihan karena mereka akan menjadi raja dan tinggal selamanya di kerajaan Azura. Jadi kalau seandainya kelak Alena dan Nizam pergi meninggalkan kerajaan maka anak mereka harus tetap tinggal di kerajaan terutama untuk anak yang menjadi pewaris selanjutnya.     

Sementara itu Arani berjalan menuju kamar mandi tempat Jonathan berada. Ia mengetuk pintunya perlahan dan memanggil Jonathan. " Nathan.. Nathan.. ada apa gerangan ? Apakah Kau sakit perut ?" Arani bertanya dengan cemas.     

Jonathan mendengar suara istrinya maka Ia segara menarik tangan Arani menyuruhnya masuk. " Arani Kau harus menjawab pertanyaanku " Kata Jonathan sambil terus mengusap - ngusap benda miliknya dengan perasaan gelisah. Arani terkejut melihat pergerakan tangan Jonathan pada sudut tubuhnya.     

***     

*) CIA adalah Central Intellegence Agency yaitu salah satu badan intelijen pemerintah federal Amerika Serikat     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.