CINTA SEORANG PANGERAN

Dendam yang Membara



Dendam yang Membara

0Perjamuan makan malam di kedutaan Azura di hadiri oleh beberapa pejabat penting termasuk dengan para istrinya. Walaupun kehadiran Pangeran Thalal dan Cynthia bukan dalam kegiatan kenegaraan tetapi beberapa dari mereka terlihat ingin melobi kemungkinan kerja sama yang bisa dijalin di antara kedua negara. Diantaranya jelas tentang ekspor minyak bumi dan gas alam.      
0

" Selama ini Kami mengimpor minyak mentah dari Negara Iran. Seperti Yang Mulia ketahui bahwa negara Iran terkena sangsi oleh Negara Amerika tentang pengabaian oleh Negara Iran berkaitan dengan negosiasi pembatasan Program Nuklir. Bahkan Negara Amerika mengeluarkan ancaman untuk memberikan hukuman pada setiap negara yang nekat bertransaksi dengan Negara Iran. Karena itulah Impor minyak mentah dari negara Iran turun hingga 36,9 %. Kami mengimpor kondesat dan ultra - light oil dari negara tesebut.     

Akibatnya Kami harus mencari pasokan minyak dari negara lain seperti Amerika Serikat dan Arab Saudi. Kami berharap dengan kedatangan Yang Mulia ke sini walaupun tujuan utamanya untuk menghadiri pernikahan seorang Pengusaha kami yang bernama Kim Leon dapat membukakan jalan untuk kerjasama dalam impor minyak mentah dari Negara Azura. " Tuan Kyung Sam berkata dengan hati - hati kepada Pangeran Thalal. Dia adalah ketua asosiasi minyak bumi Korea Selatan.     

Pangeran Thalal menganggukkan kepala dan asistennya segera mencatat apa yang menjadi inti pembicaraan mereka.     

" Saya sudah mengetahui tentang permasalahan sanksi yang diterima oleh Negara Iran tersebut  Dan dampaknya adalah ada beberapa negara yang mencoba bernegosiasi dengan kami tentang kemungkinan kerja sama untuk mengimpor minyak bumi mentah dari negara Kami. Terus terang saya sangat menghargai perbincangan hari ini dan akan mencatatnya dalam agenda kami. Kami serius menanggapi rencana kerja sama ini dan akan menyampaikan langsung kepada penanggung jawab seluruh perusahaan minyak di negara Azura."     

"Apakah Yang Mulia Nizam Al - Walid penanggung jawabnya ?" Kata Tuan Kyung Sam langsung berkata. Di kalangan ekonomi dunia internasional siapa yang tidak kenal dengan Pangeran Putra Mahkota Kerajaan Azura yang katanya konon bertangan dingin dalam memegang semua perusahaan di negaranya. Ia sangat menguasai dunia bisnis internasional. Tetapi Nizam biasanya bekerja di belakang layar dan jarang tampil ke pertemuan. Ia selalu menggunakan asistennya dalam berinteraksi dengan seluruh rekan bisnisnya. Dan untuk masalah bisnis Hotel Gardenia yang begitu banyak berdiri di hampir setiap Negara. Nizam memiliki Mr. Aresca untuk menangani bisnisnya itu.      

" Anda benar Tuan. Tidak ada keputusan satu pun yang akan dilaksanakan tanpa persetujuan Yang Mulia Nizam."     

"Tetapi bukankah Yang Mulia belum menjadi Raja ?" Kata Tuan Kyung Sam lagi dengan sangat penasaran. Ia sangat berantusias untuk bisa bekerja sama dengan negara Azura yang katanya konon selain perusahaan dari kerajaan itu terkenal sangat jujur dengan harga yang lebih rendah dari negara lain. Sehingga Tuan Kyung Sam mencoba menggali informasi tentang Nizam sebanyak - banyaknya dari Pangeran Thalal.     

"Sebenarnya seperti itu kenyataannya. Tetapi walalupun Pangeran Nizam belum menjadi raja tapi Yang Mulia adalah pemberi keputusan atas kerjasama kerajaan dan perusahaan pribadinya. Karena Sebagian dari perusahaan minyak yang ada di Azura milik Yang Mulia Pangeran Nizam secara pribadi berjumlah sekitar 35 % dari semua total perusahaan minyak di kerajaan Kami. 50 % milik pemerintah kerajaan dan 15 % milik swasta.     

Yang Mulia banyak membeli perusahaan - perusahaan swasta yang kurang baik dalam pengelolaannya dan menghimpunnya dalam naungan manejem Nizam Corporation. Jadi Tuan Kyung mungkin Anda nanti dapat membaca beberapa profil perusahaan kami dan Tuan dapat mengagendakan pertemuan dengan wakil dari perusahaan tersebut segera setelah kepulangan saya dari negara Tuan. " Kata Pangeran Thalal dengan diplomatis.     

Terus terang Ia tidak terlalu mengusai tentang perminyakan karena Ia lebih sering memantau Hotel Gardenia. Itupun jarang - jarang. Selama ini Pangeran Thalal hanya lebih sering berkecimpung di kegiatan yang sifatnya sosial seperti pemberian bantuan pada negara - negara yang memerlukan. Atau perwakilan dari kerajaan jika ada undangan secara resmi seperti kali ini. Pangeran Thalal tidak terlalu tertarik untuk berbisnis dan  Ia hanya sesekali diminta Nizam untuk mewakilinya dalam berbisnis seperti kali ini Ia diminta untuk menginspeksi Hotel Gardenia hanya karena sekalian menghadiri undangan dari Kim Leon.     

"Baiklah Yang Mulia. Walaupun demikian Saya sangat berbesar hati Yang Mulia dapat merekomendasikan negara kami untuk bisa bekerja sama dengan Negara Azura " Tuan Kyung Sam berkata lagi.     

"Tentu saja Tuan. Negara Korea Selatan adalah negara yang kemajuannya begitu pesat, Kami tentu saja merasa sangat terhormat apabila kelak dapat saling bekerja sama." Pangeran Thalal menunjukkan kesungguhannya dengan meminta Asistennya untk mengatur pertemuan antara Tuan Kyung dengan staff Kakaknya.     

Setelah berbincang - bincang ke sana kemari kemudian pertemuan ditutup dengan saling menukar cendera mata. Pangeran Thalal memberikan cendera mata berupa hiasan burung Merak yang merupakan maskot dari Kerajaan Azura cendera mata itu terbuat dari emas murni dan Korea Selatan memberikan sepasang sumpit dari emas putih untuk  kerajaan Azura.     

Pangeran Thalal dan rombongannya kemudia pamit undur diri ke hotel Gardenia. Seperti janjinya kepada Cynthia Pangeran Thalal mengajak Cynthia untuk berkeliling Kota Seoul.  Kota Seoul adalah kota metropolitan yang serba gemerlap. Banyak bangunan modern berdiri dengan tidak menghilangkan kesan sejarah di dalamnya.     

"Ada beberapa tempat yang harus kita kunjungi, tetapi karena kita hanya akan berada satu malam di sini maka Kita akan pergi ke Namsan tower  saja. Lima tahun lalu Aku pernah kesini dalam rangka menghadiri undangan kedutaan Kerajaan Azura pada peringatan ulang tahun kerajaan Azura. Kota ini telah  berkembang sangat pesat. " Kata Pangeran Thalal sambil memeluk istrinya.     

"Bukankah Namsan Tower itu menara yang tadi kita lewati ? " Cynthia bertanya kepada Pangeran Thalal. Pangeran Thalal menganggukan kepalanya. Tangannya mengelus kepala istrinya dengan lembut. Pangeran Thalal adalah pangeran yang paling lembut dan baik hati dari seluruh pangeran di Kerajaan Azura. Jangankan pada istrinya pada orang yang baru ditemuinya saja Pangeran Thalal begitu baik hati. Sifatnya yang lembut dan baik hati menurun sepenuhnya dari Raja Al -Walid.     

Iqbal seringkali menemui kesulitan karena sifat Pangeran Thalal yang terlalu baik hati. Seperti waktu itu Ia masih ingat bagaimana para pengawal kerajaan di buat pontang - panting ketika sedang terjadi kerusuhan demonstran dan kebetulan pangeran Thalal ada ditempat itu. Ia nekad menerobos demonstran itu hanya karena melihat ada anak berumur sepuluh tahun terinjak oleh demonstran lain. Dan Ia membopong anak itu sendiri berlari ke arah mobil ambulan.     

Pangeran Thalal sangat berbeda dengan Pangeran Nizam. Menjaga Pangeran Thalal seperti menjaga benda yang mudah rapuh. Pangeran Nizam bisa menjaga dirinya sendiri dengan baik tetapi Pangeran Thalal malah sering menempuh bahaya hanya untuk menolong orang lain. Walaupun Pangeran Thalal memiliki ilmu bela diri tetapi tetap saja itu tidak akan cukup untuk melindungi dari orang - orang yang berniat jahat. Untungnya Pangeran Thalal bukan Pangeran Putra Mahkota yang banyak memiliki musuh.     

Tidak lama kemudian menara itu sudah terlihat dan mobil Pangeran Thalal serta mobil pengawalnya segera memasuki pelataran parkir.  Tidak lama setelah dua mobil itu masuk ke pelataran parkir sebuah mobil berwarna metalic mengikuti untuk masuk ke pelataran parkir tersebut. Tampak empat orang penumpang laki - laki mengawasi mobil Pangeran Thalal dan pengawalnya. Seorang laki - laki yang kelihatannya orang Korea tampak menelpon seseorang menggunakan bahasa Inggris     

"Mereka sudah memasuki menara tersebut. Jadi rencana selanjutnya apakah kita akan langsung melakukan pergerakan atau harus menunggu terlebih dahulu ?" Laki - laki tersebut tampak meminta petunjuk.     

"Tidak jangan dulu bergerak, awasi saja mereka dulu dan ingat jangan sampai kalian dicurigai. Mereka baru saja mengadakan pertemuan dengan para pejabat pemerintah Korea. Kemungkinan para tentara dan polisi masih mengawal mereka dengan ketat karena walau bagaimanapun Pangeran Thalal dan istrinya akan menjadi tanggung jawab pemerintah Korea. Tunggu mereka saat di Pulau Jeju.     

Setelah mereka menghadiri perayaan pernikahan Tuan Kim Leon. Di pulau itu pasti banyak tamu dari berbagai manca negara. Dan pengawasan kepolisian Korea akan terpecah dengan pengawalan orang penting lainnya. Dan kita bisa melenyapkan mereka secara diam - diam, terutama wanita keparat itu. Aku ingin Ia mati dengan mengenaskan. Aku sangat dendam padanya. Aku tidak akan pernah hidup dengan tenang kalau Ia belum mati " Orang yang berbicara di telepon itu tampak sangat kejam. Matanya berapi - api dan dari nada suaranya Ia terdengar sangat membenci Cynthia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.