CINTA SEORANG PANGERAN

Apakah Kau Merelakan diriku Untuk Orang Lain?



Apakah Kau Merelakan diriku Untuk Orang Lain?

0MENARA NANSAM     
0

Pangeran Thalal memutuskan untuk menggunakan cable car untuk naik ke menaranya. Ia ingin memberikan pemandangan yang menakjubkan dari atas cable car untuk istrinya. Beberapa orang dari pemerintah Korea rupanya sudah meminta para petugas dari sana untuk mengawal Pangeran Thalal beserta rombongan. Cynthia sedikit mengeluh kepada suaminya, "Yang Mulia,kapan kita bisa pergi berdua saja tanpa ada pengawalan seperti ini. Aku ingin seperti orang lain yang bisa bebas menikmati kesendirian kita " Kata Cynthia sambil mendelik ke rombongan orang - orang Korea yang sedang berbicara dengan asisten Pangeran Thalal.      

Asisten Pangeran Thalal asalnya seorang laki - laki tapi kemudian Nizam menyuruhnya mengganti dengan pelayan pribadi pangeran Thalal yang wanita agar tidak canggung jika berdekatan dengan Cynthia. Adara adalah wanita bertubuh tinggi langsing dengan kulit putih kemerahan. Ia sangat cantik dan murah senyum. Walaupun Ia ahli bela diri tetapi Ia tidak terlalu mahir dibandingkan Arani. Dan Adara lebih fashionable. Walaupun Ia sering mengenakan stelan celana panjang tetapi terkadang Ia mengenakan rok yang membuat penampilannya semakin cantik. Ia baru bertugas hari ini mendampingi Pangeran Thalal dan Cynthia pergi ke Korea.     

Mendengar istrinya mengeluh, Pangeran Thalal tersenyum sambil menepuk lengannya dengan lembut. " Bukankah kau seharusnya sudah belajar dari Kakak Putri Alena kalau menjadi istri seorang Pangeran pasti akan selalu didampingi oleh para pengawal "     

"Tentau saja Aku tahu, Aku bukan orang yang bodoh yang Mulia. Aku hanya berandai - andai sendiri saja " Kata Cynthia sambil cemberut.     

"Kau jangan khawatir, kita masih banyak memiliki kesempatan untuk berdua - duaan." Pangeran Thalal berbisik di telinga Cynthia.     

"Kapan? Apakah boleh kita pergi hanya berdua saja ? Ya Tuhan... suamiku Yang Mulia Pangeran Thalal alangkah bahagianya diriku " Kata Cynthia dengan hati bahagia. Pangeran Thalal jadi tertawa geli melihat istrinya yang lagi kumat manjanya.      

"Bukan saat bepergian istriku, tetapi kita bisa berduaan kalau kita sedang bercinta. Makanya kita harus banyak bercinta agar kita bisa sering berdua - duaan." Selesai Pangeran Thalal berkata maka sikutangan  Cynthia langsung mengenai ulu hatinya. " Ugh..." Pangeran Thalal langsung mengeluh kesakitan. Cynthia pergi berjalan duluan meninggalkan Pangeran Thalal yang terbungkuk menahan sakit. Para pengawalnya segera menghampiri majikannya dan bertanya apakah Pangeran Thalal tidak apa - apa. Para pengawalnya tidak mengetahui apa yang dibicarakan oleh Pangeran Thalal dan Cynthia tetapi mereka dapat melihat dengan jelas kalau Cynthia menyikut Pangeran Thalal dengan keras.     

Wajah tampan Pangeran Thalal memerah membuat para petugas dari Korea yang berjenis kelamin wanita itu langsung terpesona. Mata mereka yang sipit lucu itu tampak tidak bisa menahan biji matanya untuk melihat wajah Pangeran Thalal yang sedang menahan sakit. Tubuh tingginya terbungkuk tapi wajah itu kemudian malah menyeringai tersenyum lucu. Membuat jantung berdebar kencang.      

"Apa Yang Mulia tidak apa - apa?" Tanya Andhara sambil membantu Pangeran Thalal yang terlihat lebay. Cynthia seakan tidak memperdulikan tingkah suaminya yang menyebalkan itu. Otak mesum para Pangeran Azura itu benar - benar tidak tertandingi oleh pangeran dari negeri manapun. Bagi Cynhtia terkadang hal itu sangat menyebalkan. Dia lagi serius malah suaminya mengatakan hal itu. Ketika Ia kemudian melihat Pangeran Thalal menjajari langkahnya sambil senyam-senyum, Cynthia tetap terdiam manyun.     

" Kalau marah - marah terus nanti Kau berdosa. Tidak boleh marah - marah terus pada suami sendiri ?"     

"Terus Aku harus marah sama siapa ? Suami orang lain ? Kau selalu membuat Aku kesal. Aku sedang serius kau malah mengatakan hal yang menyebalkan "     

"Memangnya salah Aku apa ? Apa Aku salah kalau kita hanya bisa berdua - duaan kalau kita sedang bercinta "     

"Tentu saja itu salah. Semua orang juga tahu kalau orang yang sedang bercinta itu selalu berdua "     

" Di istanaku tidak seperti itu. Para Putra Mahkota tidak boleh bercinta berdua- duaan saja. Biasanya harus ada pelayan atau kasim yang berada dekat mereka untuk memastikan keamanan mereka "     

Cynthia melirik suaminya dengan pandangan aneh. " Adat dikerajaanmu sungguh menjijikan"     

"Kau tidak akan berkata seperti itu kalau mengetahui beberapa Putra Mahkota ada yang mati karena dihabisi oleh para selir atau istri mereka yang berhianat. Tidak terkecuali Raja. Ayahku sendiri pernah beberapa kali nyawanya terancam akan dibunuh oleh selirnya sendiri. Untung saja para kasim sempat menyelematkan Yang Mulia Al- Walid sehingga selamat." Wajah Pangeran Thalal berubah menjadi serius membuat Cynthia langsung terdiam.     

"Maafkan Aku Yang Mulia. Aku tidak akan protes lagi dengan para pengawalmu. Aku tahu nyawa kalian sering kali terancam " Cynthia mengambil tangan Pangeran Thalal dan mengelusnya dengan lembut. Pangeran Thalal tersenyum senang.     

Mereka lalu berhenti di stasiun tempat cable car*) itu dan naik ke atasnya. Sebelum naik Iqbal dan Hasyim memastikan keamanan cable car-nya. Setiap sudut diperiksa dengan seksama lalu kemudian Iqbal  naik terlebih dahulu diikuti dengan Pangeran Thalal dan Cynthia. dan terakhir Andhara. Dan cable car pun meluncur melalui lintasan di udara. Pemandangan kota Seoul pun langsung terhampar di depan mata. Lampu - lampu yang berasal dari bangunan di bawah mereka terlihat begitu indah.     

Pohon - pohon tinggi tampak rimbun terlihat dari atas. Gelapnya pemandangan di bawah terhapus oleh cahaya lampu yang berwarna - warni. Tampak dari atas sebuah aliran sungai yang terlihat samar - samar dari kejauhan.      

" Sungai apakah itu ? " Tanya Cynthia sambil menunjuk ke arah sungai itu. " Itu adalah sungai Han Yang Mulia " Kata Andhara menjawab setelah Pangeran Thalal meliriknya. Ia disuruh Pangeran Thalal untuk mempelajari seluk beluk Korea. Ia tahu Kakaknya Nizam memilihkan Andhara dari semua pelayan yang Ia miliki bukan karena Andhara paling cantik tetapi karena Andhara adalah pelayan paling pintar dari semua pelayan yang dimiliki oleh Pangeran Thalal.     

Cynthia menatap ke wajah Andhara, " Kau tahu tentang sungai itu ?"     

"Benar Yang Mulia, walaupun tidak banyak. Sungai Han adalah sungai yang terbentuk akibat pertemuan dari Sungai Namhan yang bermata air di Gunung Daedok Korea Selatan dan Sungai Bukhan yang berhulu dari lembah Gunung Geumgang Korea Utara. Sungai Han mengalir melewati Seoul dan berakhir di Muara Laut Kuning. Dulu sungai itu merupakan pintu perdagangan ke Tiongkok melaui Laut Kuning. Sayangnya sekarang jalur itu tidak digunakan lagi karena muaranya terletak pada perbatasan kedua negara korea. Yang Mulia tentu saja paham bahwa Korea Utara dan Selatan adalah dua negara yang hampir sama tetapi sangat berbeda."     

"Aku tidak terlalu mengenal tentang budaya dan negara Korea. Tetapi adanya perang dingin antara kedua negara itu Aku tahu walaupun sedikit. Ah.. andaikan di dunia ini tidak ada perang dan para manusia hidup dengan aman dan damai " Kata Cynthia sambil kemudian berdiri dan menyender pada suaminya.     

"Akupun selalu berharap begitu, tetapi nyatanya sangat sulit untuk mewujudkan itu semua. Semua orang bertikai hanya untuk mempertahankan keegoisan dan kepentingannya sendiri. Mereka sering kali lupa bahwa merelakan milik kita untuk orang lain mungkin lebih baik daripada bertikai untuk memperebutkannya." Kata Pangeran Thalal sambil menerawang.     

Dan Cynthia langsung ingin jail kepada suaminya, "Maksudmu kalau misalnya Aku tiba - tiba diminta oleh orang lain maka Kau akan memberikannya dengan sukarela ?" Kata Cynthia sambil menahan senyum. Pangeran Thalal tersedak. Ia kena blunder**) teorinya sendiri.     

*) cable car = kereta gantung     

**) Blunder = kesalahan besar     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.