CINTA SEORANG PANGERAN

Aku Merasa Resah Karena Cynthia



Aku Merasa Resah Karena Cynthia

0Alena menatap bintang yang bertebaran di langit. Ia berada di dalam kolam renang pribadinya bersama Nizam. Kolam itu beratapkan langit tetapi bisa di tutup jika hujan atau panas. Nizam berdiri disampingnya sambil menggerakkan kakinya agar Ia tidak tenggelam. Karena kolam renang itu dalamnya dua meter. Sebuah kasur air tampak mengapung di atas kolam renang. Di sampingnya berdiri dua orang pelayan menjaga hidangan untuk mereka.      
0

Nizam menatap istrinya yang hanya mengenakan pakaian renang two pieces berwarna hitam membuat kulit Alena semakin bersinar terkena air. Bintang di angkasa tampak memenuhi semua langit yang terlihat di atas kolam renang. Muka Alena sedikit murung dan resah. Ia bersender di pinggir kolam sambil memegang pegangan yang terbuat dari stainless. Kedua kakinya bergerak - gerak menjaga keseimbangan tubuhnya.     

"Mengapa Kau terlihat tidak suka berenang bersamaku ?" Kata Nizam sambil memeluk Alena dari depan. Alena menatap wajah suaminya yang basah oleh air kolam. "Entahlah sejak Cynthia pergi ke Korea, Aku merasa hatiku tidak enak. Ada perasaan yang membuatku resah dan gelisah" Kata Alena sambil memeluk leher suaminya. Nizam lalu membawa Alena ke tepian kolam yang sedikit landai dan membaringkannya di lantai kolam. Alena berbaring terlentang dengan Nizam di sampingnya yang berbaring menyamping. Kepala Nizam tegak menatap Alena. Alena malah tetap menatap bintang di langit.      

Langit teramat gelap sehingga membuat bintang - bintang semakin bersinar gemerlap. " Aku tidak pernah berpisah dengan Cynthia belakangan ini. Kepergiannya membuat hatiku menjadi hampa. Aku terasa sunyi dan kosong. Dadaku juga merasa selalu berdebar - debar setelah dia pergi "     

"Honey, Dia tidak pergi kemana - mana. Dia hanya ke Korea bersama suami dan para pengawal. Lagipula itu tidak akan berlangsung lama hanya beberapa hari saja. Biarlah mereka bersenang - senang di sana. Karena selama ini mereka selalu ada di sisi kita dan ikut repot mengurus kepentingan kita. Sekarang biarlah mereka melepaskan lelah, penat dan beban untuk sesaat." Kata Nizam sambil memberikan isyarat kepada pelayannya untuk mengambilkan minuman. Sementara itu Nayla berdiri di dekat pintu masuk sambil mengawasi para pelayan dan majikannya.      

Ketika di rumah sakit seorang pelayan wanita tiba - tiba menghilang tanpa diketahui beritanya. Pelayan itu berwajah sangat cantik dan bernama Amrita. Hingga kini siapa wanita itu belum diketahui karena setelah ditelusuri ke bagian administrasi semua data tentang gadis itu ternyata palsu. Arani tidak sempat menyelidikinya karena keburu sibuk dengan pernikahannya hingga Ia kemudian meminta Nayla untuk mengawasi Nizam dengan lebih ketat.     

Untuk itulah sekarang Nayla bertindak sedikit ketat dengan tidak membiarkan Nizam hanya ditemani oleh pelayan ditempat terbuka kecuali di kamar mereka. Mereka bahkan tidak pernah tahu kalau Amrita telah mengambil beberap video tentang Nizam dan Alena untuk Pangeran Abbash. Tidak terbayangkan betapa murkanya Nizam kalau tahu sekarang Pangeran Abbash sedang menonton kemolekan tubuh istrinya walaupun hanya melalui video.     

Nizam sudah  mengetahui dari Jonathan kalau Pangeran Abbash terobsesi dengan istrinya. Selama ini Nizam hanya mengira kalau Pangeran Abbash melawan dirinya hanya karena perintah Pangeran Bari. Tetapi Nizam juga belum mengetahui kalau motif Pangeran Bari tidak hanya untuk menyelematkan adiknya Putri Mira tapi untuk merebut Alena darinya. Kedua kakak beradik itu menginginkan Alena dengan dua motif yang berbeda. Nizam hanya tahu kalau Pangeran Abbash yang mencintai istrinya dan Pangeran Bari tidak     

Pangeran Bari menginginkan Alena karena ramalan para ahli Nuzum sedangkan Pangeran Abbash karena benar - benar mencintai Alena. Ia mencintai gadis yang begitu istimewa karena diperebutkan oleh banyak lelaki. Pangeran Abbash bahkan lebih gila dari semuanya. Ia bergerilya sendiri dan merancang strateginya dengan sangat baik. Ia akan berusaha menjadikan Alena hanya miliknya dan akan menyingkirkan semua pria yang mencintainya dan semua orang yang dia perkirakan menjadi penghalangnya. Jadi Pangeran Abbash adalah musuh Nizam sesungguhnya. Ia mengecoh semua orang kecuali Said dan Amrita yang mengetahui termasuk kakak dan ayahnya sendiri.     

Pelayan yang diberikan isyarat oleh Nizam segera berjongkok dan memberikan segelas minuman ringan kepada Nizam lalu mundur kembali. Minuman punch jeruk dengan cerry di yang dibelah dan diselipkan pada pinggiran gelas.     

Nizam meneguk isi gelasnya lalu menatap wajah Alena yang sedang tengadah, Muka Nizam mendekat lalu Ia menyentuhkan bibirnya ke bibir istrinya lalu tanpa di duga Nizam menuangkan isi mulutnya ke mulut Alena dengan paksa. Mata Alena melotot sambil meneguk air jeruk yang bercampur saliva suaminya. Nizam tersenyum seksi, Ia lalu mengambil buah cerry dari bibir gelas dengan bibirnya yang basah dan ikal. Alena semakin melotot ketika Nizam mendekat lalu memasukan buah cerry itu kemulutnya dan ketika bibirnya Ia sentuhkan ke bibir Alena buah cerry itu segera Nizam pindahkan ke mulutnya.     

Alena mengunyahnya perlahan dengan air mata meleleh, Nizam menelusuri pipi yang basah itu dengan bibirnya. " Jangan menangis sayang, Aku berjanji akan menjaga sahabatmu itu. Bagaimana mungkin Aku menyuruh mereka pergi tanpa pengawalan dariku "     

"Aku sangat menyayangi Cynthia. Aku khawatir jika terjadi sesuatu dengannya. Firasatku tidak enak akhir - akhir ini. Aku tidak bisa hidup tanpa Cynthia di sampingku " Kata Alena sambil memeluk Nizam dengan erat. Nizam menyimpan gelas di samping kolam renang. Ia lalu melambaikan tangannya menyuruh para pelayan pergi. Pelayan itu mengangguk memberikan hormat dan mundur teratur, tetapi sesungguhnya mereka tidak benar - benar pergi hanya berdiri agak jauh dari tempat Alena dan Nizam. Sehingga mereka tidak dapat jelas memandang pasangan suami istri itu tetapi mereka masih bisa mengawasi Nizam.     

Nizam memegang dagu Alena yang bagaikan sepotong telur, menatap wajahnya. " Honey... Kullu nafsin dzaiqatul maut. Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Kita manusia tidak bisa melawan takdir yang kuasa. Apapun yang ada di langit dan di bumi adalah milik Alloh SWT. Kita hanya bisa berusaha semampu kita untuk menjaga apa - apa yang dititipkan Sang Pemiliknya kepada kita. Harta, istri, suami, anak, orang tua, teman, jabatan dan apapun itu. Ketika pemiliknya hendak mengambil yang menjadi milik-Nya, kita yang hanya sekedar mendapatkan titipan tidak akan bisa menahannya selain mengikhlaskannya.     

Aku berjanji kepadamu bahwa Aku akan menjaga sahabatmu, tetapi kalau seandainya nanti Alloh berkehendak lain, Aku tidak akan mampu berbuat apa - apa. Ikhlaskan apapun itu dan berdoalah semoga Cynthia dan adikku baik - baik saja " Kata Nizam sambil mengelus kepala Alena dengan lembut. Tangannya yang  di bawah mengelus pinggul istrinya. Alena membenamkan wajahnya ke leher suaminya dan menangis dengan terisak - isak. Kata - kata Nizam malah membuatnya semakin bersedih. Hanya saja tangisannya lambat laun berhenti karena Nizam malah menciuminya dan menarik tubuhnya ke dalam air. Ia didorong ke tepi kolam dan kemudian Ia merasakan tubuh suaminya mendesak tubuhnya. Nizam memegang pegangan pada pinggir kolam dan meredakan tangis istrinya dengan sejuta cinta.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.