CINTA SEORANG PANGERAN

Mobil itu Mengikuti Kita



Mobil itu Mengikuti Kita

0"Aku sudah menyarankan kepada Jonathan untuk meminta hukuman Pangeran Abbash ke Arani dan Sultan Mahmud langsung menghukumnya sesuai keinginan Arani. Dan itu akan sangat memukul Pangeran Abbash. Dan mengingat dia sangat gila maka Aku khawatir dia akan menjadi sangat marah kepadaku. Aku juga berada di samping Alena untuk melindunginya sehingga jika Ia ingin mendapatkan Alena maka orang yang pertama kali harus  disingkirkan adalah diriku "     
0

Pangeran Thalal tercekat, " Kau jangan berkata seperti itu. Aku menjadi sangat takut "     

"Apakah Yang Mulia sudah menjadi seorang pengecut?" Kata Cynthia sambil memandang ke arah suaminya.     

"Bukan tentang keselamatanku yang Aku pikirkan. Tetapi ini tentang keselamatanmu. Aku sebenarnya sudah bicara dengan Kakak Nizam tentang ketakutanku ini. Bahkan Kakak Nizam mengatakanku harus hati - hati terutama untuk kau Cynthia."     

"Yang Mulia tidak usah terlalu takut, Kakakmu itu bukan orang bodoh. Kita lihat saja nanti apa yang akan terjadi. Kalau kita terlalu ketakutan malah itu akan menyiksa kita. Satu - satunya yang aku takuti sebenarnya melihat Alena celaka. Aku sendiri merelakan diriku untuk melindunginya"     

"Persahabatan macam apa yang kalian miliki sebenarnya. Mengapa Kalian begitu terikat satu sama lain melebihi ikatan saudara"     

Cynthia tertawa kecil. " Ada pepatah mengatakan bahwa ikatan darah lebih kental dari air tetapi terkadang sebaliknya adakalanya ikatan persahabatan yang tulus akan terasa lebih kental dari ikatan saudara. Bahkan ada beberapa kasus bahwa ikatan persaudaraan akan luruh apabila keserakahan sudah mencemarinya. Misalnya kakak adik yang saling bermusuhan dan membunuh karena harta warisan. Dan Aku beruntung memiliki sahabat seperti Alena sehingga ikatan kita menjadi lebih erat dari ikatan saudara."     

Para Pengawal, petugas dan Andhara mendengarkan perbincangan majikan mereka dengan serius. Pembicaraan tingkat dewa ini sangat menarik dan menanamkan pemahaman yang sangat baik untuk mereka. Iqbal mendengarkannya sambil mengelus kepala Teddy Bear milik Cynthia tanpa sadar sehingga hal ini malah membuat teman - temannya semakin ingin tertawa melihat adegan orang sangar sedang mengelus boneka beruang berwarna pink     

****     

Sebelum pergi ke Jeju Pangeran Thalal mengadakan rapat dulu dengan manajemen Gardenia tentang laporan yang mereka sampaikan kepada Nizam dan Nizam sudah memberikan resumenya. Sehingga Pangeran Thalal tinggal membacakan dan mendiskusikan tentang tindakan yang harus dilakukan berkaitan dengan resumenya tersebut.     

Hanya sekitar empat jam rapat yang digelar Pangeran Thalal berkaitan dengan kebijakan yang diterapkan oleh Nizam. Nizam memutuskan untuk menerapkan pelayanan secara online bagi seluruh orang yang akan menginap dihotelnya dan memberikan diskon bagi para pengguna pemula. Nizam juga menerapkan sistem pemberian kelebihan fasilitas bagi para member dihotelnya. Para manajer menyambut baik keputusan pemilik hotel tersebut.     

Pesta pernikahan Kim Lion dan Nana digelar pukul 5 dan mereka juga sudah disediakan hotel Hyatt Regency Jeju. Perjalanan dari Seoul ke Jeju hanya sekitar satu jam jika menggunakan pesawat jadi Pangeran Thalal dan Cynthia masih dapat berjalan - jalan dengan santai.     

"Mari kita pergi ke taman Haneul. Kita akan berkeliling - keliling dulu sebelum pergi ke Pulau Jeju" Kata Pangeran Thalal sambil menyuruh sopirnya segera pergi ke taman Haneul.     

Kota Seoul adalah kota yang cukup padat sehingga jalanan cukup ramai. Cynthia sesekali melihat ke arah luar dari mobil. Ia sangat menikmati pemandanga alam yang sangat indah sampai kemudian Andhara berkata pada Iqbal yang menjadi sopirnya.     

"Iqbal, apa Kau merasa ada mobil yang selalu mengikuti kita sedari tadi? " Kata Andhara sedikit berbisik, Ia tidak ingin majikannya tahu tentang hal ini.     

'Iya Aku juga merasa seperti itu. Mobil silver yang dibelakang kita perasaan selalu ada dibelakang kita. Tetapi Aku juga tidak terlalu yakin karena Haneul park adalah taman yang memiliki banyak pengunjung. Bisa saja mobil itu memiliki tujuan yang sama dengan kita"     

Cynthia yang sedang menatap jalan raya kini menatap Iqbal dan Andhara yang sedang berbicara. Walaupun mereka beribisik - bisik tapi tetap saja Cynthia masih dapat mendengarnya. Sedangkan Pangeran Thalal yang sedang tertidur karena kelelahan setelah pertemuan dengan manajemen hotel tampak tidak terganggu.     

"Apakah kalian yang membicarakan mobil yang berwarna silver itu?" Kata Cynthia sambil melihat ke belakang dan Ia memang melihat sebuah mobil Silver sedang berjalan sedikit lambat di belakang mobil yang mereka tumpangi.     

Andhara menganggukan kepalanya sambil menoleh ke arah Cynthia. Tidak ada gunanya membohongi Cynthia karena hampir semua orang yang pernah berbicara dengan Cynthia akan tahu betapa pintarnya Cynthia.     

"Apakah kalian curiga mobil itu mengikuti kita?" Cynthia berkata lagi sambil terus melihat ke arah mobil itu.     

"Iya benar, tetapi kami masih belum yakin karena kami khawatir salah tuduh apalagi ini adalah negara Korea. Dan Taman Haneul adalah taman yang sangat terkenal sehingga pengunjungnya cukup banyak." Kata Andhara sedikit cemas.     

"Mari kita pancing mereka dengan mengalihkan rutenya dari Taman Haneul. Ke arah mana jalan menuju Taman Haneul?" Tanya Cynthia kepada Iqbal.     

" Setelah dua ratus meter di depan kita akan belok kanan " Kata Iqbal sambil menatap Cynthia dari kaca spion depan.     

"Kalau begitu, belokkan mobil ke arah kiri " Kata Cynthia memberikan perintah sehingga kemudian Iqbal membelokkan mobil yang seharusnya ke kanan menjadi ke kiri.     

Yang berada di dalam mobil Silver terkejut melihat mobil berbelok ke arah kiri. "Mengapa mereka berbelok ke arah kiri, Bukankah harusnya ke kanan ?' Sopir mobil tersebut kaget     

"Bukankah mereka hendak pergi ke Taman Haneul ? " Kata Sopir lagi sambil kebingungan.     

"Mungkin informan kita salah dengar. Ayo kita ikuti saja. Bukankah bos kita menyuruh kita mengawasi Cythia. Bisa jadi informan kita salah. Ayo ikuti mobilnya jangan sampai kehilangan jejak. Setiap ada kesempatan kita bisa membunuh mereka dengan segera" Kata pria yang bernama Chung Hee sambil terus mengawasi mobil Cynthia     

"Tapi bos kita menyuruh kita untuk membunuhnya di pulau Jeju " Kata Dong Min dengan kesal .     

"Ah perduli apa dengan perintah itu. Apa bedanya di Seoul dengan Jeju. Yang penting dia akan mati dan Aku tidak takut terhadap bos kita. Bukankah targetnya adalah membunuh pasangan suami istri itu?"     

 Chung Hee mengangguk lalu membelokan mobilnya ke arah kiri. mobil kembali melaju mengikuti mobilnya Cynthia. Cynthia, Andhara dan Iqbal tampak saling berpandangan melihat Mobil Silver itu mengikuti mereka.     

"Belokkan lagi mobil ke kiri lagi" Kata Cynthia sambil melihat kembali ke belakang dan mobil silver itu kembali berbelok ke kiri.      

"Lihat di depan ada bunderan, kita kan memutarinya sebanyak lima putaran kalau mereka diam maka kita tahu bahwa dia berarti mengikuti kita tetapi kalau ternyata ikut memutarinya berarti dia juga mengikuti kita' Kata Cynthia membuat bengong Andhara dan Iqbal.      

"Kalau mereka hanya memutar sekali dan melanjutkan perjalanan maka dia hanya kebetulan saja bareng dengan mobil ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.