CINTA SEORANG PANGERAN

Aku Menyesal Telah Mencubitmu.



Aku Menyesal Telah Mencubitmu.

0KOTA SEOUL     
0

Setelah menempuh perjalanan lebih dari sepuluh jam Pesawat Jet milik Pangeran Thalal mendarat di Bandara Incheon. Beberapa mobil segera meluncur keluar badan pesawat. Beberapa pejabat Korea Selatan menyambutnya dengan hormat. Karena memang yang datang adalah Pangeran dari suatu kerajaan maka tentu saja kedatangannya tidak sembarangan. Selain keamanan yang harus dijaga juga kesempatan untuk saling menghormati antara dua kepemrintahan juga harus terjalin dengan baik.     

Pangeran Thalal menjabat tangan mentri strategi dan keuangan yang ditugaskan secara khusus untuk menyambutnya. Juga ada mentri ilmu pengetahuan dan teknologi serta beberapa staf mentri lainnya. Cynthia menangkupkan kedua tangannya di dada untuk memberikan salam dan tidak menjabat tangan mereka sebagai bentuk hormat kepada suaminya.     

"Bagaimana perjalanan Anda Yang Mulia. " Tanya Tuan Park, Mentri strategi dan keuangan  berbasa - basi. Pangeran Thalal tersenyum. Jubahnya tampak tertiup angin musim semi di Bandara. " Cukup baik. Sudah hampir lima tahun sejak kedatangan saya yang terakhir kali. Kota Seoul pasti sudah mengalami perubahan yang banyak " Kata Pangeran Thalal.      

"Benar, Yang Mulia. Sejak kepindahan ibukota Kami dari Seoul ke Kota Chungcheong maka bukan hanya kota Chungcheong saja yang berbenah tetapi Kota Seoul terus diperbaiki dari segala aspek."     

"Setahuku tidak semua kepemerintahan pindah ke Kota Sejong" Kata Cynthia sambil berjalan disamping Pangeran Thalal. Pangeran Thalal memang tidak membiarkan Cynthia untuk berjalan dibelakangnya bagaimana adat kerajaan Azura yang mengharuskan ada jarak antara para pangeran dan istri - istri mereka ketika berjalan. Istri mereka harus berjalan sedikit di belakang mereka.     

"Anda benar Yang Mulia Putri Cynthia. Hanya sekitar 36 departemen dan lembaga negara yang pindah ke sana dan diikuti oleh ribuan pegawai kepemerintahan.  Tetapi prosesnya masih lama dan perpindahannya akan dilakukan secara bertahap. Mungkin sekitar tahun 2030 proses pembenahan ini akan rampung" kata Mentri Strategi dan Keuangan, Tuan Park.     

"Sungguh suatu langkah yang cukup beresiko ketika memindahkan suatu ibu kota. Karena pasti akan banyak pro kontra di antara para dewan yang menyetujui dan tidak menyutujui, selain biaya yang cukup besar dan proses yang tidak sebentar. Akan banyak pihak yang berkepentingan menolak perpindahan ini. Sedangkan bagi yang lain, yaitu orang - orang yang melihat adanya celah keuntungan dari kepindahan ini jelas akan menyetujuinya. " Kata Cynthia lagi.     

" Pemerintah cukup memanas tentang perpindahan ini, Apa yang dikatakan Yang Mulia kembali benar. Beberapa dewan tidak mendukung dan sebagian lagi mendukung tetapi memang perpindahan ini dipandang sangat perlu dilakukan mengingat Kota Seoul sudah terlalu padat dan tidak meratanya perkembangan ekonomi di setiap kota."     

Pejabat itu diam - diam melirik ke arah wanita bule berambut pirang dan bermata biru itu dengan kekagumannya. Seorang putri pangeran mengajaknya berdiskusi tentang kepemerintahan. Sungguh sangat menarik, karena biasanya para putri atau ratu taunya cuma sekedar berdandan cantik dan pandai memadu padankan pakaian. Sekali pandang Ia langsung tau bahwa wanita yang disampingnya ini pasti bukan wanita sembarangan.     

"Tindakan yang sangat baik. Karena untuk menuju kepada suatu perubahan kita perlu melakukan suatu tindakan yang nyata bukan hanya sekedar teori belaka walaupun akan menempuh resiko yang tinggi. Dan Kita  kesiapan menanggung segala resikonya adalah bentuk dari konsekuensi dari suatu perubahan" Pangeran Thalal ikut berbicara.     

Tuan Park tampak sangat senang berbincang - bincang dengan pasangan suami istri ini. Dari segi pembicaraan mereka. Pasangan suami istri yang bagaikan romeo dan yuliet ini tampak tidak sembarangan. Mereka memiliki pengetahuan yang sangat baik tentang Korea Selatan.      

Kemudian perbincangan berhenti karena mereka kemudian naik ke mobil masing - masing untuk segera meluncur ke Hotel Gardenia. Di perjalanan mereka melihat bangunan - bangunan yang megah. Terutama N Seoul Tower atau yang dikenal dengan Namsan Seoul Tower. Tower itu menjadi simbol Kota Seoul memiliki tinggi 480 meter di atas permukaan laut.     

"Itu sangat indah, suamiku. " Kata Cynthia yang memang baru pertama kali pergi ke Korea berseru dengan kekaguman.     

" Ya dan itu lebih indah lagi jika dilihat di malam hari " Kata Pangeran Thalal sambil mengelus - elus bahu Cynthia dengan lembut.     

"Apakah malam hari kita bisa keliling - keliling lagi melihat pemandangan malam. "     

"Tentu saja, perjamuan makan akan berakhir pukul 10 malam dan akan kita lanjutkan untuk berkeliling kota Seoul karena besok pagi Kita harus mengaudit dan memeriksa manajemen hotel ini"     

" Suamiku Yang Mulia Pangeran Thalal, untung saja Kakakmu menyuruh kita mempelajari tentang Korea Selatan sehingga kita memiliki beberapa tema untuk diperbincangkan dengan mereka. Seandainya tidak maka kita akan kebingungan sendiri " Kata Cynthia sambil tertawa lalu bersender di dada suaminya. Tangan Pangeran Thalal mengelus perut istrinya. " Sayangku.. bagaimana kabar anak kita? Apakah Ia baik - baik saja " Kata Thalal lalu mendekatkan wajahnya kepada perut Cynthia.     

"Tentu saja dia baik - baik saja. Dia sangat senang di ajak berkeliling di Korea Selatan dan akan bertemu dengan Oppa - oppa yang ganteng - ganteng" Kata Cynthia dengan mata berbinar. Pangeran Thalal langsung berang mendengar kata - kata Cynthia.     

"Mengapa Kau berkata anak kita yang senang melihat para Oppa. Bukannya Kau yang senang ? " Kata Pangeran Thalal.     

"Tentu saja Aku senang melihat para Oppa *), bukankah Aku ini wanita. Jadi, tidak mungkin Aku menyukai Eonnie**). Kalau Aku menyukai Eonnie berarti Aku lesbian. Kalau Aku lesbian maka kelar hidup Yang Mulia ' Kata Cynthia sambil cekikikan. Pangeran Thalal jadi tambah mencak - mencak dan Ia jadi gusar sehingga kemudian tangannya terhulur ke depan lalu dengan gemas Ia mencubit dada indah Cynthia. " Akh...." Cynthia memekik merasakan tangan runcing suaminya memcubit dadanya. Untungnya sekat dalam mobil terpasang sehingga Pekikan Cynthia tidak terdengar.     

" Mengapa Yang Mulia mencubitku. Ini kan sakit" Kata Cynthia sambil mendekap dadanya. Rasa panas dan sakit masih terasa membuat Cynthia ingin melihatnya denagn mengintip ke arah dadanya dan Ia langsung marah besar ketika melihat bekas cubitan tangan Pangeran Thalal berbekas merah sedikit biru.     

"Bekas cubitannya biru, Aduuh.. ini sangat menyakitkan "     

"Kau hanya sakit di luar, Sementara Aku ? Dadaku sesak mendengar Kau akan melihat para Oppa. Aku jadi khawatir, kalau kau bertemu dengan Tuan Kim Leon maka Kau akan jatuh cinta kepadanya. Karena menurut berita yang aku dengar Tuan Kim Leon memiliki ketampanan yang luar biasa. Ketampanan orang Korea yang alami."     

"Bagaimana bisa Aku jatuh cinta pada pria yang akan menikah. Aku bukan wanita rendahan. Kau jangan terlalu sensitif dan cemburuan. Aku tidak akan kemana - mana. Aku akan selalu ada di sampingmu" Kata Cynthia sambil memeluk suaminya dengan lembut. Membuat Pangeran Thalal jadi menyesal telah mencubit istrinya.     

"Maafkan Aku istriku, mari sini Aku lihat bekas cubitanku " Kata Pangeran Thalal sambil menarik seleting pakaian Cynthia lalu memerosotkannya hingga sedada. Pangeran Thalal langsung tertegun melihat pemandangan di depannya.     

"Ini yang sakit, lihat biru kemerah -merahan. Yang Mulia selalu geregatan kalau sedang kesal." Kata Cynthia sambil menunjukkan memarnya. Sebenarnya cubitan Pangeran Thalal tidak terlalu keras tetapi karena kulit Cynthia sangat putih maka cubitan sedikit saja membuat tanda memerah kebiruan di kulitnya. Pangeran Thalal pura - pura melihat ke arah luka itu tetapi sebenarnya Ia lebih tertarik ke bagian lain.      

"Aku sangat menyesal. Mari Aku cium  agar tidak terlalu sakit " Katanya sambil menundukkan wajahnya sambil mencium lembut luka itu. Bibirnya bergesekan dengan kulit yang sangat halus. Cynthia terkejut ketika Pangeran Thalal malah membuka mulutnya dan memasukan ujung dadanya ke mulutnya. Sengatan listrik langsung menyerang sekujur tubuh Cynthia. Cynthia mengejang sambil berkata. " Ini di mobil, Yang Mulia mohon bersabar dulu.." Kata Cynthia sambil terus mendorong kepala Pangeran Thalal. Tetapi Pangeran Thalal tidak mau mendengar. Ketika mobil melucur di atas jalan raya. Cynthia dan Pangeran Thalal melakukan perjalan asmaranya hingga ke hotel Gardenia.     

***     

*) Oppa = panggilan romantis kepada kakak laki - laki baik kakak kandung ataupun bukan. Sapaan ini biasanya menunjukkan hubungan dekat, spesial atau romantis     

**) Eonnie  = panggilan untuk kakak perempuan     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.