CINTA SEORANG PANGERAN

Bayi Kembar?? (2)



Bayi Kembar?? (2)

0Nizam terlihat masih kebingungan ketika Dokter Desy memberikan obat pelunak mulut rahim kepada Alena. Dokter Desy juga meminta Alena untuk berbaring dan sedikit lebih santai. Dokter Desy juga meminta pelayan untuk membuatkan segelas teh hangat campur madu untuk membuat Alena lebih rileks.     
0

"Berikan Yang Mulia cemilan ringan agar Ia bisa bersikap lebih tenang" Kata Dokter Desy pada pelayan.     

"Apakah Aku belum saatnya untuk melahirkan Dokter?" Tanya Alena.     

"Belum Yang Mulia. Kalau menurut hitungan kemungkinan dalam tiga atau empat minggu ke dapan"     

"Tetapi perutku terasa sangat sakit di sebelah sini" Kata Alena lagi.     

"Iya Yang Mulia, Anda sedang mengalami konstraksi palsu. Belum saatnya melahir hanya saja tubuh yang Mulia sedang mempersiapkan persalinan nanti. Sehingga nanti pada saatnya melahirkan leher Rahim akan melunak." Kata Dokter Desy.     

"Tadi Dokter mengatakan bahwa Saya mengandung anak kembar? Tapi bagaimana bisa? Saya tidak memiliki keturunan kembar, Nizam juga." Kata Alena sama bingungnya dengan Nizam. Terus terang Nizam juga ingin bertanya hal yang sama tetapi Ia takut menyinggung perasaan Alena. Jadinya ia hanya mengerutkan kening. Tetapi melihat Alena juga bertanya seperti itu hati Nizam kembali tenang.     

Dua pasang mata kini menatap ke arah Dokter Desy, tetapi Dokter Desy hanya tersenyum sambil menjawab. Sebagai dokter Ia merasakan apa yang dirasakan oleh pasangan muda ini.     

" Ada beberapa faktor penyebab seseorang mengandung bayi kembar, yaitu usia di atas 30 tahun, Memiliki riwayat keturunan kembar, Sering mengkonsumsi susu, memiliki berat badan yang berlebihan, memiliki tinggi di atas rata-rata, keturunan Afrika atau Amerika, memiliki banyak anak dan sedang menyusui"     

Alena dan Nizam saling pandang lalu Alena berkata, "Selain Aku suka mengkonsumsi susu aku tidak memili satupun faktor penyebab yang lainnya" Kata Alena dengan lirih. Dokter Desy tiba-tiba menyadari apa yang dipikirkan oleh Alena.     

"Yang Mulia tidak usah khawatir, Banyak keajaiban Illahi yang terjadi di muka bumi ini. Jadi tidak usah berpikiran yang aneh-aneh. Sekarang lebih baik Yang Mulia segera pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi bayinya"     

Setelah berkata demikian lalu Dokter Desy mohon pamit sambil membawa peralatan kedokterannya. Mereka kini berdua ada di kamar dan saling pandang. Mata Nizam tampak menerawang jauh. membuat Alena menjadi tidak enak hati. Tiba-tiba Ia menjadi merasa sangat khawatir dan bersedih hati.     

"Nizam, apakah Kau sedang meragukan kesucianku?" Tanya Alena dengan air mata yang tergenang di kedua pelupuk matanya. Nizam menatap dua bola mata besar yang suci dan polos. Ada kemurnian yang Alena miliki yang mungkin tidak dimiliki oleh para wanita lainnya. Alena yang memiliki wajah begitu imut tetapi juga sangat mengundang hasratnya sebagai seorang laki-laki. Alena yang terkadang bersikap genit tetapi tidak murahan dan malah membuat jantung Nizam selalu berdetak lebih kencang.     

Alena yang selalu Ia awasi ketat bukan karena Ia mencurigai Alena untuk selingkuh tetapi karena banyaknya ancaman dalam hidup Alena. Tidak terbersit sedikitpun dalam hidupnya kalau Ia menuduh Alena berselingkuh. Lagipula kalaupun Alena berselingkuh kemungkinan terbesarnya adalah dengan Edward dan Edward sendiri juga merupakan anak tunggal.     

Nizam tertawa melihat ke wajah Alena, "Ha..ha..ha..sayangku, bagaimana bisa Aku menunduhmu selingkuh? Kau melayaniku saja sudah kelabakan, apalagi di tambah dengan yang lain. Bukankah Aku sangat memuaskanmu sehingga Kau tidak harus mencari laki-laki lain. Coba lihat saking perkasanya Aku, sekalinya kau hami. kau dapat dua bayi sekaligus" Kata Nizam sambil tertawa-tawa membuat wajah Alena yang murung menjadi ceria kembali. Alena mencubit pinggang Nizam karena kata-kata Nizam yang lucu tapi menyebalkan.     

"Ih..Kau begitu percaya diri tapi terima kasih Nizam, Kau sangat baik." Kata Alena sambil merangkul Nizam dengan perasaan bahagia. Nizam sendiri tetap menyembunyikan rasa keheranannya akan kehamilan kembar Alena.     

"Alena, Segeralah bersiap kita akan ke rumah sakit untuk memeriksa kehamilanmu, sekaligus menengok Edward"     

"Menengok Edward?? Apakah Kau tidak marah lagi kepadanya" Tanya Alena dengan perasaan bahagia.     

"Mengapa?? Kau senang?? " Tanya Nizam sambil cemberut.     

'Tidak!! Tidak. Bukan seperti itu. Kalau Kau masih mencemburuiku Aku tidak akan pergi." Kata Alena sambil menggelengkan kepalanya dengan lucu.     

"Tidak sayang, Aku tidak akan mencurigaimu dan mencemburuimu lagi. Aku hanya ingin tahu kondisi Edward. Lagipula kejadiannya seperti apa, Aku tidak tahu. Bukankah diruangan itu hanya ada dirimu, Lila, Edward dan Sisca."     

" Ya malam itu sangat mengerikan. Aku baru tahu kalau ada manusia yang sangat kejam," Alena kemudian menceritakan kepada Nizam kejadian yang sebenarnya secara terperinci.     

Nizam menjadi merah padam mendengarnya. Ia juga menjadi terenyuh dengan nasib Edward. Kejadian malam itu menunjukkan bahwa Edward memang mencintai Alena melebihi nyawanya sendiri. Nizam juga menjadi sangat membenci Pangeran Bari yang sudah berada di belakang Sisca untuk menghabisi istrinya. Nizam sangat yakin kalau Ia tidak keburu datang maka semuanya akan mati.     

[Bari, Abbash..Aku tidak akan pernah membiarkan kau hidup tenang sebelum Aku dapat membalas apa yang sudah kau lakukan terhadap istriku ] Nizam langsung membuat perjanjian dengan dirinya sediri.     

"Itulah sebabnya kita akan menengok Edward lagipula Aku juga ingin mengucapkan rasa terima kasihku kepada Lila"     

Alena menganggukan kepalanya dengan riang gembira. Kemudian dengan bergegas Alena turun dari ranjang mandi dan berdandan sebentar. Terus terang Nizam sangat suka melihat wajah Alena yang begitu natural. Alena sudah cantik walaupun tanpa mengenakan make up.     

Ketika Alena sedang bersiap, Nizam segera keluar dari kamarnya lalu berkata pada Arani, "Arani kau selidikilah apa ayah dan ibuku memiliki keturunan anak kembar."     

"Tapi mengapa Yang Mulia?" Tanya Arani keheranan     

"Alena kemungkinan melahirkan bayi kembar, Aku ingin tahu apakah riwayat kehamilan kembarnya ada padaku?"     

"Mengapa Yang Mulia hanya ingin menyelidiki dari pihak Yang Mulia. Lalu bagaimana dengan pihak Putri Alena?" Tanya Arani penasaran dengan strategi majikannya. Tetapi Nizam sangat tenang dalam menjawabnya.     

"Dia mengatakan tidak memiliki keturunan kembar. Aku sangat percaya Ia berkata jujur, jadi tidak usah kau selidiki riwayat bayi kembar dari pihak Alena."     

"Yang Mulia apakah ini suatu keadilan ?" Aran berkata dengan nada tidak tahan.     

"Apa maksudmu?" Tanya Nizam dengan melotot. Arani langsung meminta maaf dan berjanji tidak akan berkata apapun itu.     

"Alena berasal dari kalangan rakyat biasa. Untuk apa mereka bersiasat. Kalau memang Ia memiliki keturunan kembar. Pasti Alena akan bilang. yang Aku khawatirkan malahan diriku. Apakah Aku memiliki suadara kembar. Aku jadi bingung dan merasa bahwa Aku memiliki saudara kembar."     

Arani terkejut dengan dugaan dari Nizam. Bagaimana bisa Nizam memiliki keturunan kembar, ataukah ada sesuatu yang tidak Ia ketahui.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.