CINTA SEORANG PANGERAN

Pernikahan Edward (8)



Pernikahan Edward (8)

0Usai registrasi, Nizam, Alena, Cynthia dan Pangeran Thalal sengaja duduk di Kafe sekolah menunggu Edward dan Lila. Untungnya perkuliahan dimulai besok jadi memang hari ini mereka hanya datang untuk registrasi ulang. Beberapa orang yang tampak mengenali Nizam, Cynthia dan Alena mereka saling bertegur sapa dengan sedikit basa-basi.     
0

Seorang pria bertubuh atletis tampak mendekati ke meja Alena. Ia mengenakan topi. warna hitam dan kemeja hijau. Tas punggung ciri khas anak kampus tampak membuatnya semakin menunjukkan seorang mahasiswa sejati.     

"Hallo Nizam, Alena dan Cynthia" Sapanya dengan wajah sedikit aneh.     

Serentak mereka mengangkat muka menatap orang yang menyapa mereka.     

Alena terkejut, "Oh hai Hallo, Jonathan" Kata Alena sambil tersenyum kecut setelah melihat siapa yang datang. Pemuda atlit basket itu tampak surprise sekali melihat Alena sedang hamil. Dengan style penuh percaya diri Ia menjabat tangan Alena bahkan mencium punggung tangannya. Alena langsung pucat pasi, Pangeran Thalal melihat ke arah Nizam. Tetapi Nizam malah mengangkat alisnya.     

Cynthia menepuk punggung Nizam. "Ingat ini Amerika bukannya Azura. Tujuh tahun Kau tinggal di sini, Kau pasti tidak akan lupa adat istiadat disini" Kata Cynthia mengingatkan. Ada rasa khawatir yang hinggap di hati Cynthia, Nizam akan mengamuk karena tingkah Jonathan.     

"Luar biasa Alena kau sedang hamil. Dan terlihat sempurna cantik dan menawan. Aku tidak mengira kalau Nizam sangat jantan. Ha....ha...ha.. bertahun-tahun gosip menyebar kalau Nizam gay. Nyatanya sekarang Kau langsung hamil" Jonathan melirik Nizam dengan pandangan tidak suka. Jelas sekali nada suaranya memprovokasi.     

"Jonathan, Apa kau sedang mencari gara-gara?" Cynthia berkata dengan kesal. Badan besar otak kosong itulah Jonathan. Salah satu fans Alena yang bertingkah paling konyol.     

"Gara-gara apa? Aku dari dulu fansnya Alena. Jauh sebelum Nizam mencintai Alena. Pangeran Azura ini bertindak licik. Pura-pura sok alim lalu menikung kami semua. Sialnya Nizam langsung menikahi Alena. Dan membuat Kami semua terluka" Kata Jonathan sambil memegang pundak Nizam. Nizam tetap duduk di atas kursinya dengan wajah tenang. Sedikitpun raut wajah nya tidak menampakan perubahan apa-apa.     

Alena menatap Nizam dengan cemas. Otak Nizam isinya bubuk mesiu semua sedikit saja ada gesekan api maka isi kepala itu bisa langsung meledak. Tapi herannya Nizam sama sekali tidak terlihat gusar mendengar kata-kata Jonathan.     

"Apa Kau membawa semua tentara Azura ke sini, untuk melindungi istri cantik mu? Dan Kau Cynthia, Aku dengar Kau juga menikah dengan adiknya Nizam. Apakah dia orangnya?" Kata Jonathan sambil melirik pada Pangeran Thalal.     

Pangeran Thalal tersenyum dengan wajah kecut. Ia mengulurkan tangannya pada Jhonatan. "Hallo Aku Thalal, Suaminya Cynthia. Adiknya Nizam"     

Jonathan menyambut uluran tangan Pangeran Thalal.     

"Wow..luar biasa. Kau sama tampannya dengan Kakakmu, tapi kelihatannya kau lebih beradab dibandingkan kakakmu" Jonathan berkata dengan enteng. Mata Pangeran Thalal membelalak lebar. Apa orang ini sengaja mencari mati.     

Setelah lama terdiam, akhirnya Nizam berkata.     

"Jonathan, sebenarnya Kau ingin menyapa Kami? Atau Kau ingin mempertontonkan kekosongan isi otakmu pada kami? Kau tidak datang ke pesta pernikahan Kami, sekarang kau berkata yang tidak-tidak. Apa Kau masih penasaran dengan Alena?" Kata Nizam sambil melekukkan bibirnya.     

Jonathan cemberut, Ia lalu membuka kaosnya dan mempertontonkan dadanya. Pangeran Thalal lagi-lagi tercengang melihat di dada Jonathan terpampang tato " I Love Alena"     

"Coba Kau lihat, Nama istrimu ada di dadaku, Lalu Aku harus apa?" Kata Jonathan. Nizam malah tertawa terbahak-bahak. Jonathan benar-benar bodoh luar biasa. Ia sudah tahu dari dulu kalau Jonathan termasuk mahasiswa yang tergila-gila pada Alena.     

Tetapi Nizam tidak menyangka kalau Jonathan begitu bodohnya sampai melakukan tindakan konyol seperti itu. Mentato dada dengan kalimat seperti itu . Hanya orang bodoh yang mungkin melakukan itu. Kemungkinan Atlit basket itu tetap bertahan dikampus ini bukan karena kecerdasannya, tetapi memang Universitas butuh dia untuk memperkuat tim basket.     

Nizam tidak pernah menonton Jonathan bertanding basket. Nizam juga tidak pernah mendengar kalau setiap menang bertanding, Jonathan akan berlari sambil memamerkan tato di dadanya. Ia membuat para gadis berteriak histeris. Para gadis selalu bermimpi kalau nama mereka yang terpatri didada bidang Jonathan.     

"Mengapa Kau begitu tolol. Bukankah itu tato temporer. Kau tinggal hapus saja. Apa susahnya." Cynthia berkata sambil melotot.     

Jonathan cemberut seperti anak-anak yang mainannya direbut orang. "Enak saja ini tato temporer, ini tato permanen. Tato ini aku buat untuk membuktikan bahwa Aku benar-benar mencintai Alena. Tapi Alena malah menikah dengan Nizam. Nizam benar-benar licik. Dia bagaikan ular. Dia tidak pernah berusaha keras untuk mendapatkan Alena seperti Aku, Edward atau Justin. Tahu-tahu dia sudah menikahi Alena. Dunia sungguh tidak adil" Jonathan meratap.     

Alena terkejut mendengar kata-kata Jonathan. "Kau mengapa begitu bodoh. Kenapa Kau mentato namaku secara permanen di dadamu. Aku tidak pernah berkencan sekalipun denganmu. bagaimana bisa Kau berbuat seperti itu" Kata Alena dengan mata berapi-api.     

"Bagaimana bisa Aku mendekati mu. Terkadang Kau selalu bersama Edward. Kau juga selalu menolak setiap ku ajak kencan. Kau menolak cinta ku mentah-mentah." Jonathan menatap Alena dengan sendu.     

"Terus sekarang, mau kamu apa?" Nizam berkata sambil berdiri berhadapan dengan Jonathan. Tubuh Jonathan yang atletis itu ternyata kalah kekar dengan Nizam. Tubuh Nizam juga ternyata lebih tinggi. Nizam menatap tajam wajah Jonathan. Ditatap seperti itu perlahan Jonathan menurunkan kaosnya perlahan-lahan. Apalagi kemudian Ia melihat beberapa orang berbadan tegap yang tadi duduk dibeberapa meja sekitar Alena duduk ikut berdiri ketika Nizam berdiri.     

Jonathan melirik ke kiri dan ke kanan. Ia tahu orang-orang berbadan tegap itu adalah para pengawal dari Azura. Jonathan lalu menelan ludahnya. "Anu.. Zam, Aku sebenarnya cuma ingin mengucapkan selamat atas pernikahan kalian. Aku tadi cuma bercanda saja..he..he..he.. Alena Aku permisi dulu ya. Bilang sama anakmu.. kalau dia mau jadi pemain basket dia boleh minta Uncle John untuk menjadi pelatihnya."     

Jonathan membalikkan badannya lalu berjalan. Tetapi kemudian dia berbalik lagi. "Cynthia, Kalau kau tahu tempat untuk menghapus tato permanen, Tolong chat Aku ya..Daaah.. Pangeran Thalal. Kau sangat tampan. Walaupun Aku tidak mendapatkan Alena. mungkin Kau punya adik perempuan yang serupawan kamu. Tolong hubungi Aku juga." Katanya sambil pergi.     

Hanya Alena yang masih pucat pasi sementara Nizam, Cynthia dan Pangeran Thalal tidak dapat menyembunyikan tawa mereka. Jonathan benar-benar konyol. Pantasan daritadi Nizam diam saja rupanya Ia sudah tahu kalau Jonathan memang bukan suatu ancaman. Cuma Alena yang ketakutan dan menganggap bahwa Jonathan melakukan hal serius.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.