CINTA SEORANG PANGERAN

Pemikiran Pangeran Thalal



Pemikiran Pangeran Thalal

0"Maafkan Saya Yang Mulia, Jikalau Saya sedikit lancang. Tetapi mengapa wajah Yang Mulia seperti terluka?" Tanya Zarina sambil mengamati wajah Pangeran Thalal yang Ia puja siang dan malam.     
0

Pangeran Thalal malah nyengir kuda. "Coba lihat Kakak, hasil perbuatan mu pada wajahku yang tampan. Kalau saja Aku mengadakan konferensi di Azura tentang peristiwa itu terhadap ku. Maka para fansku pasti akan melakukan kerusuhan"     

Nizam menghembuskan asap shisha-nya, "Ya mereka akan membuat kerusuhan dengan ikut memukuli mu" Kata Nizam acuh tak acuh. Pangeran Thalal cemberut. "Kau memang selalu iri dengan ketampananku yang manis"     

Melihat Pangeran Thalal cemberut, Nizam menepuk punggung adiknya." Iya Kau benar, Aku yang salah. Ketampanan yang paling hakiki itu adalah milikmu. Hanya Kau satu-satunya Pangeran di Azura yang bisa membujuk orang hanya dengan memasang raut wajah kucing sehingga Kau selalu terbebas dari segala hukuman Ibundaku" Kata Nizam sambil tertawa.     

"Oh ya Zarina, duduklah!! Aku ada sesuatu hal penting yang harus Aku bicarakan denganmu" Kata Nizam lagi sambil menyuruh Zarina untuk duduk diantara mereka.     

Zarina duduk dengan sopan dan mendengarkan apa yang akan disampaikan oleh Nizam. Matanya menatap wajah tampan Njzam. Zarina merasa dia saat ini menjadi wanita yang paling beruntung.     

" Waktu tadi ada tamu dari Azura apakah bisa kau katakan ciri-cirinya kepada adikku, Dia orangnya supel dan banyak kenalannya, Siapa tahu adikku mengenalnya" Kata Nizam lagi.     

"Baiklah Yang Mulia. Dia laki-laki yang kira-kira setinggi Pangeran Thalal, berwajah cukup tampan dan terlihat bukan dari kalangan orang biasa. Ia sangat ramah tetapi misterius karena ketika Ketika saya ajak ngobrol dia tidak bicara banyak. Yang saya ingat dia ikut ke kamar mandi pribadi karena katanya dia ingin kenyamanan yang lebih. Dia bahkan memberikan saya sejumlah tips yang sangat banyak"     

Pangeran Thalal termenung, "Aku tidak bisa menebaknya kalau cuma seperti itu, Apa Kau punya rekaman CCTV nya."     

"Ah..iya benar. Kebetulan Aku punya fotonya, tadi Aku diam-diam memfotonya. " Kata Zarina dengan berbinar-binar sambil mengeluarkan handphonenya dan membuka galery fotonya lalu memperlihatkannya pada Nizam dan Pangeran Thalal.     

Nizam segera mengambilnya dan mengamatinya, sementara itu Pangeran Thalal mengambil kopinya dan meminumnya. Setelah mengamati dengan teliti Nizam memberikan Handphonenya kepada Pangeran Thalal sambil berkata, " Aku tidak mengenalnya, siapa dia?"     

Pangeran Thalal mengamati foto itu lalu Ia mulai berpikir. Tangannya mengelus jenggotnya yang rapih. " Aku seperti pernah melihatnya, kalau tidak salah dia waktu itu pernah bersama Pangeran Bari di pesta pernikahan Kakak"     

Nizam menatap dengan mata terbelalak, Pangeran Bari?? apakah dia yang waktu itu dicurigai mencelakakan dia?     

"Thalal, apakah pendapatmu tentang Pangeran Bari" Tanya Nizam sambil berpikir.     

"Dia berasal dari Kerajaan Zamron. Kerajaan itu merupakan kerajaan terbesar yang ada dibawah kekuasaan kerajaan kita. Adiknya ada di dalam harem Kakak. Aku tidak tahu wajahnya yang mana tetapi aku tahu namanya Putri Mira."     

"Putri Mira???" Nizam mengingat-ngingat. Tapi ingatannya tidak bagus tentang perempuan padahal perempuan itu diperuntukkan untuknya.     

"Aku pastikan Kakak belum pernah menyentuhnya atau kakak sudah menyentuhnya tetapi kakak lupa lagi" Kata Pangeran Thalal. Nizam langsung merah padam.     

"Tutup mulutmu!!" Kata Nizam sambil melotot matanya melirik ke arah Zarina. Zarina tersenyum malu-malu.     

"Zarina, Kau tau kalau dikamar mandimu dipasangi CCTV oleh orang itu?" Kata Nizam mengalihkan pembicaraan sekaligus ingin menyuruh dia pergi karena Ia ingin berbincang hal penting dengan Pangeran Thalal.     

Wajah Zarina pucat pasi, "Benarkah Yang Mulia?? tapi bagaimana bisa?? " Zarina langsung terlihat panik. Ia jadi gelisah. Bagaimana mungkin Ia tidak tahu kalau ada seseorang yang memasang CCTV di restoran nya. Mengapa Ia begitu bodoh bisa ditipu orang.     

" Itu ada didekat ventilasi kamar mandimu. Oh ya sebaiknya suruh teknisimu untuk memeriksa semua ruangan di restoranmu. Kemungkinan orang itu memasang di beberapa titik tertentu."     

"Ya Dewa...Aku tidak pernah memasang CCTV di dalam restoran ku karena menyangkut privasi seseorang, tapi sekarang restoran ku di sabotase orang. Mohon maaf Yang Mulia. Saya pamit dulu" Kata Zarina sambil undur diri dan lalu menyuruh semua pegawai dan teknisinya untuk memeriksa semua ruangan restoran.     

Begitu melihat Zarina pergi, Pangeran Thalal segera berkata, "Kakak, tolong ceritakan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi. Terus terang Aku kebingungan atas apa yang terjadi"     

Nizam menganggukkan kepalanya lalu memberikan penjelasan secara singkat tapi cukup dipahami oleh Thalal.     

"Sisca ini luar biasa jahat. Apakah Imran sudah selesai menghabisinya??" Tanya Pangeran Thalal dengan wajah dingin. Hilang sudah wajah manisnya yang muncul adalah wajah kelam yang sedikit menakjubkan. Nizam sedikit takjub melihat wajah adiknya. Tidak biasanya adiknya berwajah dingin seperti itu. Terlihat sekali bahwa Ia sangat marah dengan Sisca.     

"Aku belum menerima laporannya" Kata Nizam     

"Aku ingin tahu secepatnya. Kalau sampai Imran tidak berhasil membunuhnya. Serahkan kepadaku Kakak. Wanita itu tidak akan pernah puas menyakiti Kakak Putri Alena, sampai dia mati mengenaskan" Kata Pangeran Thalal dengan nada yang sangat kejam. Jika seandainya ada orang yang mendengarnya pasti tidak akan pernah mengira bahwa yang berbicara itu adalah Pangeran yang manis dan manja.     

"Jangan Thalal, terlalu beresiko untuk kita bertindak di luar wilayah kekuasaan kita, karena dampaknya tidak hanya akan ke kita tetapi akan merembet ke seluruh kerajaan kita. Ada begitu banyak yang harus kita pertaruhkan" Kata Nizam menenangkan adiknya.     

"Ya Aku tahu Kakak, Maafkan Aku. Aku begitu kesal dengan Sisca. Ia terus menerus menyakiti Kakak Putri"     

"Ya.. Kau tidak usah khawatir. Imran adalah seseorang yang profesional, Ia pasti akan dapat membereskan Sisca."     

"Kakak.. Orang yang ada dibelakang Sisca ini siapa kira-kira? Apakah Kakak mencurigai Pangeran Bari"     

"Aku masih harus mencari bukti lainnya. Aku tidak mau gegabah. Tapi kalau memang orang yang tadi kau bilang adalah orang suruhan Pangeran Bari maka itu akan sangat membuktikan kalau Pangeran Bari terlibat dibalik balas dendam Sisca."     

Sesaat mereka terdiam, tetapi kemudian Pangeran Thalal seperti memahami sesuatu dan lalu Ia bertanya pada Kakaknya.     

"Kakak..Aku pikir memang Pangeran Bari membenci Kakak karena Kakak sudah menyakiti adiknya." PangeranThalal menatap wajah Nizam.     

"Menyakiti apa?? Aku bahkan tidak mengenalnya. Aku sudah bilang berkali-kali kalau Aku hanya kenal Putri Rheina"     

"Itulah sebenarnya yang disebut sakit sesakit-sakitnya" Kata Pangeran Thalal. Nizam menjadi kesal dan reaksinya adalah Nizam memukul kepala adiknya dengan telapak tangannya. Sampai Pangeran Thalal mengaduh.     

"Kalau ngomong yang benar!! Jangan berbelit-belit"     

"Aduh.. Kakak ini. luka di wajah ku belum kering masih juga menganiaya ku. Kau ini benar-benar Kakak yang tidak berperasaan"     

"Tidak usah banyak mengoceh, cepat katakan apa maksudmu"     

"Kakak ini tipe pria yang tidak mengerti perasaan perempuan. Kakak, bagi perempuan tidak dikenali oleh suaminya sendiri adalah sangat menyakitkan."     

"Suami Apa?? Suami Apa Kamu bilang? Aku belum menikahi semua wanita di Harem itu. Aku hanya menikahi Putri Rheina dengan Alena saja" Nizam jadi morang-maring.     

"Bagi mereka secara adat Kakak adalah suami mereka. Mereka didatangkan dari mana-mana untuk memberikan keturunan kepada kerajaan Azura. Baik jadi istri yang utama ataupun hanya sekedar selir. Putri Mira adalah calon utama istri Kakak setelah Kakak Putri Alena, Kemudian yang ke empat adalah Putri Alicya. Kakak Tahu, Ibunda Ratu Sabrina sudah sedemikian rupa mengatur strategi ini. Jika Kakak mendapatkan ketiga putri ini maka kedudukan Kakak akan sangat kokoh. Kerajaan Zamron adalah kerajaan yang paling kuat diantara semua kerajaan Aliansi kita.     

Jika Kakak menikahi dan memiliki keturunan dari Putri Mira maka dapat dipastikan Kerajaan Zamron akan menjadi kerajaan Aliansi yang paling patuh.     

Putri Mira adalah Putri kesayangan kerajaan Zamron. Tapi kenyataannya Kakak malah tidak memperdulikannya. Kemungkinan Pangeran Bari menjadi sangat dendam atas nasib adiknya. Tetapi dia tidak berani langsung menindak kakak. Ia masih berharap Kakak akan berubah dan akan menyayangi adiknya.     

Sehingga sasarannya kemudian adalah Putri Alena yang Ia anggap sebagai penghalang kebahagiaan adiknya. " Pangeran Thalal memaparkan pendapatnya dengan tenang bagaikan air mengalir.     

Nizam memandang adiknya dengan mulut terbuka, takjub dengan kecerdasan adiknya tentang membaca situasi. Bahkan adiknya tahu tentang pergerakan di Harem miliknya sampai sedetil itu.     

"Adikku, pemikiran mu begitu detil. Apakah pukulanku kemarin telah membuat mu jadi begitu cerdas. Kalau benar berarti Aku harus lebih sering memukulimu"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.