CINTA SEORANG PANGERAN

Swarga Nunut Neraka Katut



Swarga Nunut Neraka Katut

0Begitu Lift menyentuh lantai lobby maka bunyi penanda lift telah sampai berbunyi kemudian pintu lift terbuka dengan sendirinya. Lila dengan gemetar melangkah keluar. Suasana sangat sepi. Tidak banyak orang berlalu lalang. Ini adalah musim panas dan hotel Gardenia ada di tengah kota. Di musim panas orang-orang lebih suka berada di tepi pantai daripada di tengah kota. Cuaca menyengat juga membuat orang malas bepergian sehingga tingkat hunian hotel berada di bawah 60%.     
0

Seorang resepsionis melihat Lila melangkah keluar. Ia segera berdiri dan menganggukan kepalanya dengan hormat. Ia mengenal Lila sebagai istrinya Edward. Karena Ia tadi diperkenalkan oleh manajernya saat Lila dan Edward datang. Lila malah menundukkan kepalanya tidak membalas, Ia terlalu sedih untuk bisa berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Ia melangkahkan kakinya keluar ketika petugas penjaga pintu membukakan pintu dan bertanya," Silahkan Nyonya" Katanya dengan sopan. Lila menganggukan kepalanya dan kemudian berjalan lurus.     

Cuaca begitu terik di siang hari. Matahari bersinar terang panasnya menembus ubun-ubun kepala Lila. Lila adalah orang yang berasal dari negara tropis. Ia juga baru pertama kali ke Amerika. Ia pergi karena dibawa Edward. Ia memang berniat untuk tinggal di Amerika karena mendapatkan beasiswa tetapi itu masih ada sekitar 3 bulan ke depan.     

Ia bersedia mengikuti Edward sebagai suaminya karena dalam lingkungan tempat Ia dilahirkan Lila mengenal sebuah filosofi yang mengatakan bahwa seorang istri itu harus "Swarga nunut neraka katut" yang artinya adalah kalau suami masuk surga maka istri masuk surga dan kalau suami masuk neraka maka istri masuk neraka juga. Filosofi itu ada yang mengartikan bahwa istri itu harus bersedia pergi kemanapun suaminya pergi.     

Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa seorang istri akan ikut bersama dengan kesenangan ataupun penderitaan suaminya. Sebenarnya Filosofi itu bukan untuk merendahkan kaum wanita tapi semata-mata hanya untuk memberikan pelajaran bahwa dalam memilih pasangan hidup kita harus bersungguh-sungguh dalam melihat siapa calon pasangan kita. Istilahnya jelas bibit, bebet dan bobotnya. Sehingga kalau seorang istri tidak salah memilih maka Ia akan hidup bahagia dengan suaminya.     

Lila sama sekali tidak menyesali menikahi Edward. Hanya yang Ia sesalkan adalah ketidakmampuannya mengambil hati Edward. Ia sudah berupaya menjadi istrinya yang baik walaupun baru beberapa hari. Tapi Edward tidak memberikan kesempatan lebih banyak. Edward memintanya untuk pergi. Pergi, pergi yang jauh dari kehidupannya.     

Edward tidak memaksanya untuk menikahi dia. Dia yang sukarela menikahi Edward. Padahal dia sudah bicara dari awal kalau Edward tidak mencintainya. Jadi semua bukan salah Edward. Dia yang terlalu bodoh dibutakan oleh cinta. Edward... Edward... Edward...Air mata Lila mengalir semakin deras. Ia berjalan terus tak tentu arah.     

Lila merasa tenggorokannya sangat kering. Ia haus dan ingin minum. Ia lalu meraba-raba tubuhnya. Ya Tuhan..Ia tidak membawa apa-apa, dompet dan tas tertinggal di hotel. Paspor dan visa juga ada di apartemen Edward. Lila menjadi kebingungan. Ia melihat ke kiri dan ke kanan. Ia juga baru menyadari kalau Ia sudah berjalan tak tentu arah. Ia tidak mengenali lagi jalan tempat Ia berdiri. Ia tersesat dan Ia baru menyadari kalau Ia berada di tempat yang sepi. Tidak ada satupun orang yang melewatinya.     

***     

Sementara itu sebuah mobil Cadillac CTS hitam yang sedari tadi mengikuti Lila mulai berjalan semakin mendekati posisi Lila. Wanita yang sejak datang ke hotel Gardenia langsung membobol keamanan hotel Gardenia dengan bantuan timnya.     

Hotel mewah itu seharusnya memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi tetapi ternyata ada orang yang begitu pintar luar biasa kembali membajak CCTV hotel tersebut. Keahlian yang luar biasa. Karena orang ini juga yang berhasil membajak CCTV di restoran tempat Alena dan Nizam makan.     

CCTV ini memiliki password yang hanya bisa dibuka oleh petugas yang memantau keamanan hotel. Tetapi orang ini mampu mencari password CCTV nya sehingga bisa dibuka di Lap top mereka. Ketika dari CCTV mereka melihat Lila keluar maka mereka segera bergerak cepat. Beberapa orang yang sengaja datang menyusul ke hotel Gardenia segera berbagi tugas. Sebagian menunggu si hotel sebagian mengikuti Lila dan sebagian mengikuti Nizam dan Alena.     

"Si Edward yang bodoh itu pasti sudah menyakiti perasaan wanita itu. Aku tahu persis bagaimana perasaannya. Aku merasakan hal yang sama ketika ditendang oleh pria yang Aku cintai gara-gara Alena." Wajah wanita itu berkerut-kerut. Ia berbicara dengan asistennya yang duduk di belakang menemani mereka.     

"Aku sebenarnya tidak tega menyakiti Lila Karena memiliki nasib yang sama dengannya tetapi apa boleh buat. Aku perlu dia untuk memancing Alena keluar dari penjagaan Nizam. Nizam..huh!! Dia menjaga Istrinya bagaikan benda yang sangat berharga. Alena , Wanita bodoh itu sangat beruntung. Ia selalu disukai oleh banyak pria. Dia sangat beruntung. Banyak pria yang bersedia mati untuknya. Termasuk Andre. Andre ha...ha..ha..ha..." Wanita itu tertawa dengan bengis. Tapi tawanya terdengar sangat ironis karena ada rasa perih yang menyelusup ke hatinya.     

"Kalau tidak ada orang yang menolongku Aku sudah membusuk dalam penjara. Kalau saja tidak ada orang yang bersedia membayar biaya operasi Aku juga mungkin akan cacat seumur hidup ku. Aku harus membuat perhitungan untuk kalian atas semua penderitaan yang Aku alami..harus!!" Wanita itu berteriak seakan meraung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.