CINTA SEORANG PANGERAN

Ayo Kita Belanja



Ayo Kita Belanja

0Fuad memarkirkan mobilnya di sebuah toko khusus perlengkapan bayi yang paling mewah . Ali kemudian turun terlebih dahulu masuk ke dalam toko dan bertemu dengan Manajernya. Seharusnya mereka memang datang dulu untuk mengkondisikan toko agar keamanan Nizam dan Alena lebih terjamin. Tapi Alena tidak mau menunggu sampai besok. Ia ingin berbelanja sekarang. Dan Nizam tidak mau melihat Alena cemberut sepanjang malam.     
0

Begitu Fuad selesai berbicara dengan Manajernya. Wajah sang manajer jadi sedikit pucat. Ada pangeran yang akan belanja di toko mereka. Ini adalah suatu anugrah besar sekaligus bencana juga. Kalau seandainya pelayanan mereka memuaskan maka mereka akan mendapatkan untung yang sangat besar bahkan jika sampai mereka jadi pelanggan tetap keuntungannya semakin berlipat ganda. Tetapi jika pelayanannya tidak memuaskan maka toko mereka mungkin akan terkena penilaian buruk yang berimbas kepada penurunan kualitas toko mereka.     

Manajer toko menarik nafas sambil memperhatikan situasi toko. Toko kebetulan sedikit ramai oleh pembeli. Karena toko mereka memang khusus untuk menyediakan pakaian dengan kualitas tinggi maka para pengunjungnya juga berasal dari kalangan atas. Sangat tidak mungkin mengusir mereka walaupun ada pemberian kompensasi yang tinggi. Maka dengan wajah sedikit ragu si manajer berbicara kepada Fuad.     

"Mohon maaf Tuan, tapi semoga Yang Mulia Pangeran tidak keberatan berbelanja dengan kondisi toko yang ada pengunjungnya. Kami tidak bisa mengusir mereka karena moto kami adalah kepuasan pengunjung di atas segalanya."     

Fuad tersenyum dengan kaku, "Ya.. tidak apa-apa, Pangeran juga tidak mengharapkan agar para pengunjung lainnya keluar. Yang Mulia cuma ingin pelayanan yang lebih karena ini tentang perlengkapan bayi pertamanya"     

"Oh ya tentu saja Tuan, Jangan khawatir, Kami akan berikan pelayanan berbelanja yang terbaik. Oh ya tolong beritahu kami tentang makanan dan minuman kesukaan Yang mulia karena kami akan sediakan. Sekaligus ruangan untuk beliau beristirahat" Kata si Manajer sambil kemudian menyuruh pelayan senior dan kepala toko untuk mempersiapkan segalanya.     

Setelah menjelaskan segala sesuatunya barulah Fuad kembali lagi ke Nizam dan Alena. Alena yang sedari tadi tidak sabar menunggu. Ia segera membuka sendiri pintu mobil tanpa menunggu Ali atau Fuad membukakannya. Nizam sampai menggelengkan kepalanya. "Hati-hati sayang.." Katanya sambil memegang tangan Alena. Alena cuma memanyunkan bibirnya ke depan. Melihat itu Nizam menelan ludahnya. "Kalau kau melakukan itu lagi, Aku bersumpah akan menggigit bibirmu sampai kau kesakitan" Kata Nizam. Alena cemberut sambil menjawab, "Kau ingin aku hajar menggunakan sepatu" Kata Alena sambil melepaskan tangan Nizam yang mencekalnya.     

Ternyata begitu Alena dan Nizam keluar dari mobil beberapa pelayan dan kepala toko sudah berdiri berjajar menyambut mereka. Nizam melangkah penuh wibawa, tubuhnya yang jangkung dan wajah dewanya langsung membuat para pelayan dan kepala toko ternganga takjub. Nafas mereka seakan terhenti. Para pelayan toko perlengkapan bayi biasanya wanita muda. Apalagi toko ini toko yang sangat mewah serupa mall kecil tapi khusus menjual perlengkapan bayi berkualitas tinggi dengan harga sangat mahal. Toko ini biasa didatangi para bangsawan, pejabat, para artis dan para pengusaha yang memang memiliki kelebihan uang. Mereka juga sebenarnya melayani pembelian dengan cara mendatangi langsung ke tempat tetapi banyak juga yang memang sengaja datang ke toko langsung untuk mendapatkan atmosfer-nya.     

"Selamat datang Yang Mulia.." kata Manajernya dengan penuh rasa hormat sambil menyodorkan tangan mengajak bersalaman. Nizam menyambutnya dengan ramah. Walaupun senyumnya begitu tipis tapi ketampanan Nizam menyebarkan aura yang membuat para wanita menjadi menggigil kedinginan.     

"Suatu kehormatan bagi kami Yang Mulia dapat berbelanja ke toko Kami." Katanya sambil membungkukkan badannya.     

"Ini istri saya Putri Alena, tolong dilayani dengan baik" Kata Nizam sambil merangkul Alena dengan lembut.     

Aaah....mata Nizam yang lembut menatap istrinya membuat para pelayan langsung meleleh. Dari pandangan mata tiu memperlihatkan betapa Pangeran itu sangat mencintai istrinya.     

"Oh..tentu saja. Mari Yang Mulia Putri Alena. Silahkan. Oh ya perkenalkan saya adalah manajer di sini, nama saya adalah Smith dan ini kepala pelayan toko Mrs. Dyane. " Manajer itu berkata sambil menangkupkan tangan di dadanya. Ia tidak berani menyalami Alena, karena sedikitnya Ia tahu tentang adat istiadat kerajaan Azura.     

Alena tersenyum manis, senang dengan kesopanan mereka. "Nizam..Aku senang akan berbelanja di toko ini. Mereka semua sangat manis" Kata Alena dengan mata berbinar kepada suaminya. Nizam mengelus kepala Alena " Belanjalah apapun yang Kau suka..bahkan bila kau menginginkan tokonya menjadi milikmu, maka Aku akan memberikannya untukmu sekarang juga" Kata Nizam berbisik ke telinga istrinya.     

" Maksudmu kau ingin Aku memiliki toko ini lalu Aku akan berjualan pakaian bayi " Kata Alena melotot sambil mencubit pinggang Nizam. Nizam tertawa kecil lucu membayangkan Alena berjualan pakaian bayi. Alena menyimpan telunjuknya dibibir Nizam yang berkedut menahan tawanya agar tidak tersembur keluar.     

"Ssst..Kau ini kadang suka berlebih-lebihan, ayo kita masuk ke dalam. Aku sudah mencium aroma bayi di dalamnya" Katanya sambil menarik tangan Nizam untuk masuk. Para pelayan segera menepi memberikan jalan kepada mereka untuk masuk. Mereka sangat suka melihat tingkah Alena yang lucu. Wajah Nizam yang tampan tapi dingin bagaikan sebongkah es dari kutub utara itu seakan tersapu oleh kehangatan wajah Alena yang begitu cantik dan polos.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.