CINTA SEORANG PANGERAN

Pekerjaan Profesional



Pekerjaan Profesional

0Melihat kondisi ruangan yang begitu kacau balau, mata Cynthia dengan nanar menatap langsung ke arah Nizam yang sedang menangis di bahu pendeta. Tanpa bisa dicegah Cynthia langsung menghambur ke arah Nizam. Ketika satuan pengamanan toko yang tidak mengenali Cynthia langsung menahan lajunya, Cynthia langsung meronta-ronta histeris. "Lepaskan Aku.. lepaskan Aku, Aku harus mencari sahabatku"     
0

"Maaf Nona, Anda siapa? Ini Area terlarang" Kata seseorang sambil memegang bahu Cynthia lalu menahan tubuhnya. Tetapi dari arah depan tiba-tiba ada yang menarik tubuh pria yang sedang menghalangi Cynthia itu lalu dengan sekali tarikan Ia didorong ke belakang dengan kekuatan penuh, sehingga tubuh pria itu langsung terhuyung ke belakang.     

Badan Pria itu tinggi besar tetapi tenaga yang mendorongnya serupa tenaga banteng yang mendorong seorang matador. Setelah terhuyung ke belakang pria itu berupaya menahan tubuhnya agar tidak jatuh terjengkang ke belakang. Untungnya pria itu berhasil menyeimbangkan tubuhnya. Ia lalu melihat ke arah pria yang menariknya itu. Siapakah orang yang dapat mendorongnya dengan mudah. Padahal badannya begitu tinggi kekar.     

Ia terperanjat melihat pria tinggi ramping berwajah rupawan dengan cambang dan kumis halusnya. Pria itu menatap takjub tak berkedip. Pria ini terihat begitu halus dan mempesona. Pria yang bernama Nizam yang sedang kehilangan Istrinya di dalam sangatlah tampan tapi pria yang didepannya juga tidak kalah tampannya. Penjaga itu menelan ludahnya melihat tatapan mata yang indah itu sangat tajam.     

"Beraninya Kau menyentuh istriku, Aku adik pria yang di dalam. Izinkan Kami masuk kalau tidak maka bersiaplah untuk merasakan akibatnya" Kata pria itu sedingin salju. Penjaga yang menahan laju Cynthia terkejut mendengar kata-kata pria yang mendorongnya. Ia segera membungkuk memberikan hormat.     

"I...iya. maaf Saya tidak tahu kalau anda adiknya Yang Mulia Pangeran, mari silahkan masuk" katanya dengan sopan. Pangeran Thalal mendengus. Ia tidak suka ketika melihat Cynthia ditahan tubuhnya oleh pria itu terlebih kemudian pria itu memegang bahu Cynthia.     

Pangeran Thalal menarik tangan Cynthia masuk. Dibelakangnya Chief Jeremy ikut masuk sambil melirik ke wajah pria yang menahan tubuh Cynthia tadi. "Kena Kau!!" Katanya sambil sedikit menahan tawa. Para pria Azura terkenal posesif terhadap para istri mereka. Karena adat dan keyakinan mereka seperti itu sehingga kesannya malah sedikit berlebihan bagi yang tidak memahami.     

Pria itu menundukkan kepalanya sambil melirik kembali ke arah Pangeran Thalal. Pria itu benar-benar sangat tampan. Tapi Ia segera memalingkan wajahnya ke arah lain. Ia khawatir kalau-kalau Ia berubah menjadi seorang gay.     

Mendengar suara ribut-ribut Nizam mengangkat wajahnya dari bahu Pendeta lalu mengucapkan terimakasih. Ia Kemudian memalingkan wajahnya ke arah sumber keributan. Dilihatnya Pangeran Thalal dan Cynthia sedang menuju ke arahnya. Wajah Cynthia terlihat sangat panik. Ia melihat Nizam dan orang-orang sedang bertangis-tangisan membuat Cynthia berpikiran buruk.     

Begitu Cynthia ada didepan Nizam, Ia memegang kedua lengan Nizam dengan keras. Saking kerasnya genggaman itu seperti cengkraman yang membuat lengan Nizam terasa sakit, "Apa yang terjadi?? Mengapa Kamu menangis?? Ada apa dengan orang-orang? Mengapa mereka menangis juga? Ya Tuhan.. jangan-jangan Alena terkena ledakan dan bukannya diculik. Alena!!!"     

Cynthia berteriak keras Ia lalu mengguncang-guncangkan tubuh Nizam sebelum kemudian Ia terjatuh pingsan. Cynthia tidak kuat menahan tekanan jiwanya yang begitu cemas. Untungnya Nizam segera menahan tubuh Cynthia. Dan Pangeran Thalal segera memburunya. Ia langsung membopong tubuh Cynthia.     

"Disana, Tidurkan Ia disana " Kata Nizam sambil menunjuk ke arah sofa. Pangeran Thalal menganggukan kepalanya. Ia segera membopong tubuh istrinya ke sofa.     

Nizam kemudian memalingkan wajahnya ke arah Chief Jeremy. Dengan penuh rasa prihatin Chief Jeremy menyalami dan memeluk Nizam. Nizam memeluk tubuh kepala polisi NYPD itu dengan sangat erat.     

"Jangan Khawatir Yang Mulia. Kami akan bertindak sangat cepat. Silahkan Yang mulia menceritakan kronologis nya"     

Nizam menceritakan kronologis kejadian yang sebenarnya secara singkat. Kemudian Chief Jeremy segera memerintah anak buahnya untuk menginterogasi seluruh pengunjung dengan cepat. Terutama para wanita hamil.     

Wanita-wanita hamil di interogasi duluan lalu kemudian setelah tidak ada yang mencurigakan mereka dilepaskan. Lalu sebagian dari pasukan itu ada yang mencari petunjuk ke semua gedung yang ada hingga akhirnya mereka menarik kesimpulan secara kasar dan berdiskusi sebentar dengan atasan mereka. Setelah itu Chief Jeremy segera memberikan laporannya kepada Nizam.     

"Yang Mulia, mereka kelihatan nya sangat profesional. Agaknya mereka sudah mengintai Anda ketika masih di hotel Gardenia. Lalu ketika Yang Mulia akan kesini maka mereka mengatur strategi. Bom diluar diledakkan untuk mengalihkan yang Mulia, bom asap didalam untuk mengaburkan pandangan yang Mulia dan para pengawal.     

Berdasarkan keterangan dari pengawal Anda. Begitu bom meledak mereka akan meraih Putri Alena tetapi kemudian ada beberapa tubuh yang menerjang mereka sehingga mereka menjadi kesulitan untuk bertindak dan kemudian Tuan Putri menghilang. Mereka membawa Tuan Putri melewati pintu darurat yang kemudian pintu itu di rusak. Lalu segera pergi ke arah selatan. Kami sudah mengetahui nomor kendaraannya dari CCTV yang terpasang di luar. Kalau mereka tidak berganti kendaraan maka Kami akan bisa cepat menemukan mereka."     

Nizam termenung mendengarkan penjelasan Chief Jeremy. Ia lalu bangkit dari duduknya. "Yang Mulia mau kemana?" Tanya Chief Jeremy.     

"Aku akan ikut mengejar mereka"     

"Tapi Itu sangat berbahaya, lagipula orang-orang Kami sudah pergi mencari keberadaan mobil itu"     

"Aku tidak perduli. Aku tidak tenang hanya duduk menunggu" Nizam bersikeras.     

"Baiklah...ayo ikut denganku. Aku akan menemanimu" Kata Chief Jeremy sambil melangkah keluar diikuti oleh Nizam     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.