CINTA SEORANG PANGERAN

Harimau vs Kucing



Harimau vs Kucing

0Pangeran Thalal berbaring dengan gelisah di sisi Cynthia. Demikian juga Cynthia Ia sedari tadi menghela nafas dengan resah. Sampai kemudian Pangeran Thalal bersuara. " Aku merasa kalau bersalah sudah menghubungi Edward. Ternyata Kakakku memiliki rencana lain. Aku sama sekali tidak mengerti dengan kecerdasan Kakakku yang diluar nalarku. Aku pikir kemarin pemikiran Lila, calon istri Edward itu sangat cerdas. Ternyata Kakakku lebih cerdas."     
0

"Aku juga merasa seperti itu, bagaimana bisa kita meremehkan kecerdasan kakakmu. Aku merasa berdosa. Bagaimana sekarang. Aku tidak sanggup menghentikan Edward untuk menghadiri sidang Alena. Ia pasti sedang bersemangat untuk membantu Alena. Ia sangat ingin menjadi pahlawan bagi wanita yang paling dicintainya" Cynthia berkata sambil bangkit. Ia memeluk kedua lututnya dengan kepala tertunduk. Wajahnya muram.     

"Kau tahu, mengapa Kakakku sangat membenci Edward? Padahal kelihatannya Ia sangat baik. Dia berbeda dengan Andre atau Nendri' kata Pangeran Thalal tidak mengerti.     

"Itulah penyebabnya mengapa Kakakmu begitu membenci Edward. Karena dia sangat baik dan dia lebih baik dan romantis dari Kakakmu. Ia mampu melakukan pengorbanan diri untuk Alena. Sehingga Kakakmu takut kalau tiba-tiba Alena lari kedalam pelukannya"     

"Tapi menurutku cinta kakakku terhadap Kakak Putri Alena sama besarnya dengan cinta Edward."     

"Itu adalah cinta yang berbeda. Kakakmu mencintai Alena dengan segala obsesi dan posesifnya. Ia mampu menyakiti siapapun agar Alena tetap ada disampingnya. Ia juga akan merantai Alena untuk tetap ada disampingnya. Tetapi Edward adalah tipe pria yang mencintai Alena tanpa pamrih. Ia cukup puas melihat Alena hidup dengan bahagia.     

Ia mampu mengubur mimpinya sendiri agar mimpi Alena berhasil. Dia bagaikan sebatang lilin dengan kerlipnya menerangi wanita yang Ia cintai lalu membiarkan dirinya meleleh dan hancur. Ia hanya akan bereaksi jika ternyata wanita pujaannya terancam bahaya."     

"Tetapi mengapa waktu Ia muncul di Bali sehingga mengakibatkan Kakakku jadi marah dan menyakiti Kakak putri Alena"     

"Aku yakin ada seseorang yang mencoba memancing di air keruh. Edward tidak bermaksud menampakan wajahnya didepan Nizam. Karena Ia tahu itu akan memancing emosinya. Ia hanya diam-diam menghubungi Alena jika ada sesuatu yang ingin disampaikan. Kau tahu ketika pernikahan Kakakmu dan Alena. Dia hadir di Azura dan menangis dihadapanku berjam-jam disebuah taman Azura."     

Pangeran Thalal terkejut. "Aku baru tahu"     

"Tentu bahkan Aku sendiri tidak bercerita terhadap Alena apalagi Nizam walaupun akhirnya Nizam mengetahui pertemuan itu dan lalu melarangku keluar dari istana tanpa sepengetahuannya"     

"Begitu luar biasa hidup Kakak iparku. Hidupnya dikelilingi oleh para lelaki yang memiliki karakter kuat."     

"Bicara tentang Edward, bagaimana nasib kita sekarang. Apa perlu kita bicara kepada Nizam tentang pertemuan kita dengan Edward?"     

"Aku tidak berani bilang pada Kakak Nizam, Aku takut" Pangeran Thalal mengelus-ngelus jenggot pendeknya.     

"Lalu apa yang harus kita lakukan. Bagaimana kalau Ia mengamuk. Terakhir kali dia mengamuk dia hampir melukai istrinya sendiri. Bagaimana nasib kita?" Chynthia berkaca-kaca matanya.     

"Kalau kita mati, semoga kita akan dikumpulkan dalam surga bersama," Pangeran Thalal berdo'a sambil mengangkat tangannya. Chynthia langsung menghajar Pangeran Thalal menggunakan bantal.     

"Mengapa Kau berdo'a seperti itu?? Kau gila!! itu sama saja dengan do'a meminta kematian. Kau ini, berkumis dan berjenggot bagai seorang pejantan, tetapi kelakuanmu bagai gadis-gadis Azura. Penakut dan pengecut. Kau berjiwa kerdil. Apa kau tidak memiliki suatu cara untuk bisa melawan kakakmu??" Kata Cynthia mengomeli suaminya. Pangeran Thalal nyengir, gigi putihnya terlihat menggemaskan.     

"Kakak Nizam itu bagai Harimau Benggala, dia garang dan buas. Sedangkan Aku bagaikan kucing Anggora, imut dan lucu. Bagaimana bisa kucing melawan Harimau. Baru melotot sedikit saja pasti Aku akan langsung ditelannya sekali telan." Pangeran Thalal berkata sambil menatap wajah istrinya dengan mata kucingnya. Minta dikasihani. Cynthia jadi tertawa terbahak-bahak melihat wajah suaminya yang memelas.     

"Lalu apa gunanya Kau memelihara kumis, cambang dan jenggot seperti itu. Besok Kau cukur semuanya sampai habis." Kata Cynthia sambil melotot.     

"Kumis dan jenggotku ini berada diwajahku bukan untuk membuktikan kejantananku, tapi untuk membuatmu geli dan ketagihan." Kata Pangeran Thalal sambil mendekati Cynthia. Cynthia memekik dengan wajah merah padam.     

"Pangeran gila!! berani-beraninya menggodaku seperti ini. Nyawa kita sudah diujung tanduk tapi Kau masih bertingkah seakan-akan kita dalam keadaan aman sejahtera"     

"Kau tahu apa yang dilakukan oleh Raja Perancis Louis XVI sebelum ia dihukum guillotine oleh rakyatnya?" Kata Pangeran Thalal.     

"Apa??"     

"Dia menikmati makanan mewah di penjaranya agar bisa dihukum dengan perut kenyang"     

"Lantas hubungannya dengan Kita apa?"     

"Malam ini sebelum kita dihukum mati oleh Kakakku, Bagaimana kalau kita bercinta dulu sampai puas"     

"Kau memang seorang maniak yang tidak tahu malu. Aku akan menghajarmu sampai kau tidak bisa bernafas lagi." Cynthia memukulkan bantal berkali-kali ke tubuh suaminya. Pangeran Thalal malah tertawa-tawa sambi menahan pukulan istrinya oleh tangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.