CINTA SEORANG PANGERAN

Pernikahan Akbar (5)



Pernikahan Akbar (5)

0Alena dan Cynthia sedang sibuk mencari perhiasan berlian untuk dikenakan pada Pernikahan Edward pada sebuah katalog toko Berlian.Co yang terkenal di Amerika. Sedangkan Nizam dan Pangeran Thalal tampak sedang berbincang dengan serius. Nizam sedang menanyakan sekali lagi tentang keputusan Pangeran Thalal mengenai rencana pernikahannya dengan para putri Azura itu.     
0

"Aku tidak menginginkan mereka" Kata Pangeran Thalal sambil meminum kopinya.     

"Kamu bersungguh-sungguh atau ada faktor lain?" Tanya Nizam seakan meyakinkan adiknya.     

"Apa maksud Kakak?" Pangeran Thalal mengerutkan keningnya. Ia mengerti pertanyaan Kakaknya.     

"Thalal adikku. Kau bukanlah Aku yang tinggal lama di Amerika sehingga gaya hidup ku sedikit berbeda dengan dirimu. Kau juga sejak dulu menyukai banyak gadis cantik walaupun tidak separah Pangeran Husen. Bahkan Aku ingat Kau sejak kecil sangat suka dipuja para gadis. Apakah Kau yakin hanya ingin memiliki satu istri?     

Para putri ini dijodohkan denganmu sejak kecil. Terutama Putri Lili. Memiliki banyak istri bagi masyarakat kita adalah hal yang sangat biasa. Apalagi agama kita tidak melarangnya. Hanya saja kalau tidak bisa adil cukuplah satu"     

Pangeran Thalal mengangkat bahunya. "Kakak sendiri bagaimana? Di dalam Harem banyak para gadis yang di atas kertas sudah menjadi hak Kakak. Mereka halal untuk kakak sentuh. Tetapi apakah Kakak menyentuhnya? Bukankah kemarin Kakak pusing karena Kakak Putri Alena tidak mau disentuh.     

Lalu mengapa Kakak tidak mendatangkan salah satu dari mereka kesini. Bahkan bila Kakak mendatangkan sekaligus lima juga itu bukanlah hal yang mustahil. Alih-alih mendatangkan mereka Kakak malah berolahraga bagaikan orang gila untuk membunuh keinginan Kakak"     

Nizam mengangkat alisnya. " Aku berbeda. Sejak dulu Aku tidak pernah memandang wanita bukan prioritas utama dalam hidupku. Aku hanya ingin memimpin Azura dengan baik. Kau Tahu Aku juga bukan laki-laki yang suka dipuja para wanita. Bagiku mereka hanyalah sekedar alat untuk memperoleh keturunan.     

Tapi pandangan itu berubah setelah bertemu Alena. Aku jatuh cinta padanya dan Aku terobsesi dengannya. Ia sangat berbeda dengan semua wanita yang Aku kenal. Kepolosannya malah menyeimbangkan otak kiriku yang terlalu mendominasiku. Dia penetral hatiku yang penuh dengan ambisi. Dia mampu merubah hidup ku yang kosong menjadi lebih berisi.     

Tidak akan pernah ada wanita lain dalam hatiku. Aku jijik membayangkan harus menyentuh wanita lain. Aku lebih suka menendang mereka jauh-jauh dibandingkan membiarkan mereka berlabuh dipelukanku."     

Pangeran Thalal terdiam. Ia memang berbeda dengan Nizam. Hatinya sangat lembut dan memang Ia tidak terlalu keberatan kalau dikelilingi para wanita. Tetapi Itu sebelum Ia bertemu Cynthia. Ia jatuh cinta pada wanita cerdas itu. Bukankah daya tarik setiap orang itu relatif. Kalau Nizam lebih menyukai wanita yang polos seperti Alena, Pangeran Thalal sendiri lebih menyukai wanita yang cerdas dan rasional. Walaupun Cynthia tidak keberatan dimadu bahkan terkesan memintanya untuk melakukan itu.     

"Kakak Aku tidak ingin menyakiti Cynthia. Aku tetap tidak ingin menikahi mereka" Pangeran Thalal berkata dengan penuh semangat dan keyakinan oenuh     

Tiba-tiba dari belakang terdengar suara Cynthia yang langsung menghancurkan perasaan Pangeran Thalal. "Aku tidak keberatan Kau menikahi mereka. Aku sudah bolak-balik berpikir tentang hal itu. Ibunda Ratu Zenita sudah menjelaskan duduk perkaranya kepada ku"     

Cynthia merasa sudah merasa sangat beruntung untuk bisa bersanding dengan Pangeran Thalal. Ia juga tidak ingin membuka konflik dengan pihak kerajaan. Jadi dari awal Ia memang tidak berniat hendak memonopoli Pangeran Thalal.     

Bukankah Cynthia datang ke Azura untuk melindungi Alena. Kalau Ia menciptakan konflik sendiri bagaimana Ia bisa melindungi Alena. Jadi ketika Pangeran Thalal tidak menikahi mereka maka akan ada huru-hara yang terjadi. Lagipula Cynthia merasa ada sesuatu hal yang akan menguntungkan kalau Pangeran Thalal menikahi Putri Lili.     

Nizam terkejut mendengar kata-kata Cynthia. Walaupun memang pemikiran Cynthia sangat sukar dipahami tetapi membiarkan cintanya dibagi dengan wanita lain. Itu adalah hal yang sedikit kurang dipahami. Tetapi Cynthia bukanlah tipe orang yang bersikap sembrono dan sembarangan.     

Ia pasti sudah banyak menganalisa sesuatu sehingga Ia mengeluarkan pemikiran yang sangat mengejutkan seperti ini. Dan Nizam sangat yakin kalau alasan Cynthia mengijinkan suaminya menikah lagi karena Alena. Dalam otak Cynthia kedudukan Alena mengalahkan segalanya bahkan kedudukan Suaminya sendiri.     

"Apakah Ibundaku memaksa mu?" Kata Pangeran Thalal sambil menatap Cynthia. Cynthia duduk disamping suaminya. "Tidak, Ibunda hanya menjelaskan apa-apa yang terjadi kalau pernikahan ini terjadi. Dan Aku memahami hal itu. Yang Mulia Aku bukanlah wanita yang terlalu mengagungkan rasa cinta. Dari awal tentu Yang Mulia tahu itu. Lagipula Aku melihat beberapa keuntungan kalau Yang Mulia menikahi Putri Lili"     

" Chyntia!! Teganya Kau hendak memperalat diriku?" Pangeran Thalal berteriak ngeri. Ia baru menyadari bahwa kecerdasan Istrinya akan menikung dirinya. Bagaimana bisa Cynthia membiarkan dirinya menikah lagi. Ia jadi merasa bahwa dirinya hanyalah suatu alat bagi Cynthia. How could be. Ia mencintai Cynthia dengan tulus. Dari lubuk hati yang terdalam.     

Nizam malah tersenyum sambil berdiri. Inilah yang sudah Ia kira selama ini. Cynthia yang cerdas sudah mulai bermain siasat dengan Suaminya sendiri. Pikirannya yang rasional mengalahkan perasaan cintanya kepada Pangeran Thalal.     

"Ok..buat kalian berdua. Silahkan berbincang-bincang dengan kepala dingin. Aku hendak membantu Alena mencari perhiasan yang cocok untuknya" Kata Nizam sambil melenggang penuh kemenangan ke ruangan tempat Alena berada. Kadang-kadang Nizam memang sangat licik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.