CINTA SEORANG PANGERAN

Pernikahan Edward (6)



Pernikahan Edward (6)

0Setelah menghabiskan malam di apartemen Nizam. Hari ini adalah hari dimana Nizam, Alena dan Cynthia akan registrasi ulang dikampus. Sebenarnya urusan administrasi sudah diselesaikan oleh para asisten Nizam di Amerika. Tetapi untuk mengambil jadwal perkuliahan selama satu semester tentu saja harus diambil sendiri. Lagipula Nizam perlu pergi ke dosen walinya untuk membicarakan tentang ujian komprehensif yang akan dia ambil untuk menyelesaikan kuliah dia.     
0

Ketika Alena lebih memilih melakukan suatu projek untuk tugas akhir nya, Nizam memilih melakukan ujian. Ia akan menjawab soal-soal semua materi selama kuliah. Tidak banyak mahasiswa yang mengambil jenis tugas akhir ini karena membutuhkan daya kerja otak yang kuat dalam menjawab soal-soal. Hampir 80% Mahasiswa mengambil tugas membuat projek. 15% membuat thesis dan sisanya mengerjakan soal-soal komprehensif. Hanya mahasiswa-mahasiswa yang memiliki kecerdasan diatas standar saja yang mengambil tugas akhir seperti ini.     

Nizam baru selesai sholat subuh kemudian Ia pergi ke dapur. Ia ingin membuatkan sarapan untuk Alena. Disampingnya ada dua pelayan wanita yang sedang menyiapkan bahan-bahan makanan. Dapur di apartemen Nizam sangat luas dan mewah. Banyak peralatan dapur baru yang sengaja Arani siapkan atas perintah Nizam. Karena Nizam ingin memastikan Alena mendapatkan makanan yang dibuat sendiri dengan koki yang sengaja Ia datangkan langsung dari Indonesia. Selain membawa Koki Ia juga membawa Dokter Desy dan dua perawatnya sebagai dokter Pribadi Alena.     

Nizam sengaja ingin membuat sarapan untuk Alena sendiri. Ia belajar membuat nasi goreng dengan telur ceplok. Makanan Favorit Alena. Para pelayan dan koki membantu Nizam dalam menyiapkan Nasi goreng. Nasi goreng untuk Alena sengaja dibuat sedikit pedas karena memang Alena menyukai makanan yang sedikit pedas. Untuk Nizam sendiri Ia meminta koki dari Azura untuk membuat Samana.     

Samana sarapan khas Azura yang terdiri dari roti yang berbentuk bulat berisikan daging kambing cincang ditumis dengan rempah-rempah dan diberi taburan keju. Sosis sapi panggang dengan cocolan yogurt dan keju, salad buah zaitun, tomat dan mentimun dengan toping saus resep kerajaan Azura. Lalu berbagai aneka roti kecil dan donat. Susu coklat kesukaan Alena sudah tersedia di meja makan yang lalu tertata rapih. Buket mawar merah tampak menjadi centerpiece.     

Mereka sudah masak dari subuh. Waktu sholat subuh masih sejam lagi, Nizam sudah selesai sholat tetapi Alena belum bangun juga. Nizam lalu masuk ke dalam kamar. Alena masih terlelap memeluk guling. Guling warna pink yang dibawa dari Surabaya tidak boleh lepas dari pelukannya. Nizam sampai merasa ingin membakar guling itu karena terkadang Alena lebih suka memeluk guling itu dibandingkan dirinya. Tentu saja Alena lebih nyaman memeluk guling dibandingkan dengan memeluk Nizam. Badan Nizam begitu kekar dan berotot sama sekali tidak empuk.     

Dibandingkan dengan guling yang begitu lembut tentu saja Alena lebih memilih gulingnya. Lagipula perutnya semakin besar, Kalau Ia memeluk guling maka guling itu akan melekuk mengikuti kontur tubuhnya. sedangkan kalau Ia memeluk Nizam malah terasa keras dan sesak. Belum lagi tangan Nizam yang suka bergerak ke sana kemari menyebalkan.     

Nizam cemberut sambil duduk disamping Alena. Walau dengkur halus Alena terasa sangat nyaman ditelinganya tapi perasaan Nizam yang cemburu terhadap gulingnya Alena membuat Nizam menjadi kesal. Tangan Nizam mengelus pinggul Alena. "Bangunlah Alena!! Hari sudah semakin siang. Pukul 8 kita harus ke kampus untuk registrasi ulang sekalian mengambil jadwal perkuliahan."     

Alena masih mendengkur. Ia bergeming dalam tidurnya. Tangannya semakin erat memeluk guling. Nafasnya berhembus, mengalun bagaikan senandung ayat cinta. Kalau seandainya tidak harus sholat subuh mungkin Nizam akan membiarkan Alena tetap terlelap. Karena Alena tetap terlelap akhirnya Nizam berbisik.     

"Kalau Kau terus tidur, Aku akan menelanjangimu lalu kumasukkan kedalam bathtub langsung" Mendengar kata-kata Nizam, Alena langsung membuka matanya. Ia ketakutan ditelanjangi Suaminya. Perutnya yang semakin besar membuat Alena akhir-akhir ini tidak nyaman bercinta. Ia sangat tahu kalau Nizam menelanjanginya pasti selanjutnya Ia tidak akan bisa berkutik lagi.     

Nizam tertawa melihat Alena langsung membuka matanya. Ia langsung membopong tubuh Alena membawanya keluar dari kamar menuju mushola di samping kamar tidur. Alena cemberut tetapi sambil merangkul leher suaminya. Para pelayan yang sudah berdiri disamping meja makan hanya bisa tertunduk dan bicara dalam hatinya. Betapa mereka berhayal andaikan semua suami seperti Nizam.     

Sambil menunggu Alena sholat Nizam sudah siap berpakaian. Ia menunggu Alena selesai sholat untuk sarapan bersama. Melihat meja makan yang penuh dengan makanan membuat Alena langsung tersenyum lebar dan bahagia.     

"Luarbiasa indahnya sarapan pagi di Amerika." Kata Alena sambil duduk. Uap makanan yang berhembus disekitar meja makan membuat perut Alena semakin keroncongan. Hatinya merasa lega. Ia mengira persoalan antara Nizam dan Edward selesai. Alena juga bahagia akhirnya Edward menemukan tambatan hatinya. Alena sangat bahagia karena terakhir Ia mendengar kalau Niken akhirnya diangkat anak oleh Tuan Hartono sehingga sekarang Niken dan keponakannya hidup di rumah Tuan Hartono. Sisca dipenjara untuk waktu yang cukup lama. Dia didakwa pasal berlapis. pencemaran nama baik, menjadi saksi palsu, mengancam nyawa seseorang dan memalsukan surat keterangan gila.     

Untuk yang terakhir Alena sama sekali tidak bahagia. Ia merasa sangat kasihan. Sebelum pulang Ia malah ngotot ingin bertemu Sisca tapi Nizam langsung murka sehingga Alena akhirnya tidak jadi menengok Sisca. Nizam juga memberikan deposito yang cukup besar untuk Niken. Tadinya Ia ingin memberikan untuk anaknya Andre tetapi karena Ia tidak ingin menyinggung perasaan Tuan Hartono akhirnya Ia mengalihkan dananya untuk Niken.     

"Makanlah Alena, Kau harus cukup kuat untuk menyelesaikan proyekmu. Nanti akan ada yang membantumu untuk menyelesaikan tugas akhirmu" Kata Nizam sambil mengambilkan Alena nasi goreng buatannya.     

"Siapa yang akan membantu ku ?" Tanya Alena.     

"Lila...calon istri dari Edward"     

"APA???" Alena terkejut luar biasa. Bagaimana bisa Lila membantunya untuk membuat projek. Alena menatap wajah Nizam dengan tatapan tidak mengerti. Nizam sendiri malah bersikap tenang. Semalam Ia menelpon Edward dan tanpa perasaan Ia meminta Lila untuk menemani Alena membuat projek tugas akhirnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.