CINTA SEORANG PANGERAN

Belajar Mencintai (2)



Belajar Mencintai (2)

0Walaupun Edward mengucapkan kata-kata yang membuatnya meleleh tetapi Lila mengerti apa maksud dari perkataan dari Edward. Lila memiringkan tubuhnya, sehingga sekarang tubuh mereka saling berhadapan. Wajah Edward langsung terasa panas melihat dada Lila yang menyembul dari balik lingerienya. Posisi Lila yang memiringkan tubuhnya membuat dada Lila semakin terlihat menyembul indah.     
0

"Aku adalah istrimu yang sah dimata Tuhan dan negara. Mau kau jadikan persinggahan sementara atau selamanya Aku tidak perduli. Tugasku malam ini adalah melaksanakan kewajibanku sebagai istrimu. Jadi kalau Kau hendak mengambil hakmu, ambillah. Tetapi jika tidak Aku akan kembali memakai pakaian yang lengkap. Khawatir pakaianku mengganggu kenyamanan mu" Lila menjawab sambil menyimpan telunjuknya di bibir Edward.     

Edward melotot, dimatanya Lila seperti anak kecil yang akan membagi permen lollipop ke temannya sambil sudah membuka bungkusnya tapi kemudian sekarang Ia akan menarik kembali tawarannya bahkan permennya hendak dibungkus kembali.     

Edward langsung membaringkan tubuhnya diatas tubuh Lila dengan cepat. Dan Ia menghujamkan kembali ciumannya dengan amat panjang.     

Lila adalah mahasiswi hukum, menggertak orang dengan kata-kata adalah kemampuan dasar yang harus Ia miliki untuk bisa menjatuhkan lawannya dipersidangan. Ia hanya mengucapkan sedikit kata-kata untuk menggertak Edward yang terlihat ragu-ragu untuk menyentuhnya sehingga ketika sekarang Edward terlihat sedikit kalap. Ciumannya terasa serampangan tidak selembut tadi. Lila tertawa kecil. Kemudian berbisik ditelinganya dengan lembut.     

"Kau harus sedikit berhati-hati, nanti tersedak."     

Edward jadi tersipu-sipu, gerakannya Kemudian kembali lembut. Menyadari kalau Edward masih berpakaian lengkap. Tangan Lila kemudian mulai melepaskan kancing kemejanya satu persatu dengan gerakan yang begitu lembut, membuat darah Edward semakin mengalir deras. Bahkan ketika kemudian Ia berbaring dibawah tubuh Lila yang berlutut di hadapannya. Tangan Lila bergerak melepaskan kait celana Edward sehingga dalam sekejap Edward sudah dalam keadaan polos.     

Lila menelan ludahnya dengan wajah merah padam melihat pemandangan didepannya. Ia segera menelengkupi tubuh Edward. Efeknya malah semakin parah. Apa yang dilihatnya sekarang malah menyentuh kulitnya yang tidak tertutupi lingerie secara langsung. Lila menjadi semakin gugup. Ia lalu melakukan ciuman panjang untuk membuang rasa gugupnya.     

Tubuh telanjang Edward sekarang bersentuhan langsung dengan kain satin lingerie Lila. Tangan Edward memegang ujung lingerie Lila dan kemudian menariknya ke atas. Tubuh mereka kini saling bersentuhan tanpa penghalang apapun.     

Lila mengerang ketika tangan Edward hinggap di dadanya. Tubuhnya jadi lemas dan semakin bergetar. Menyadari bahwa Lila memang tidak memiliki pengalaman apapun tentang cara bercinta seperti halnya dirinya. Edward lalu mengambil alih komando. Ia memegang pinggang ramping Lila dan memutarnya agar posisinya ada dibawah tubuhnya.     

Ketika mulut Edward mengeksplor tubuhnya dengan lembut. Lila merintih Ia benar-benar merasakan keindahan yang tiada Tara. Semakin lama suasana semakin panas. Dan ketika Lila sudah merasakan sangat tidak tahan. Edward berbisik kembali ditelinga Lila.     

"Bolehkah Aku memulainya sekarang."     

Lila menganggukan kepalanya dengan mata sayu.     

"Kalau Aku menyakitimu, katakanlah. Aku akan sangat hati-hati."     

"Apakah rasanya akan sakit?" Bisik Lila dengan nafas tersengal matanya terpejam rapat. Ia tidak mau menatap Edward. Ia hanya merasakan hembusan hangat pada nafasnya.     

Edward mencium kedua mata Lila yang terpejam satu persatu.     

"Aku berjanji akan hati-hati. Kapanpun Kau ingin menghentikannya. Akan aku hentikan. Aku tidak ingin menyakitimu, Aku ingin kita berdua sama-sama menikmatinya."     

"Oh.. Edward Aku sangat mencintaimu, Kau begitu lembut dan baik hati"     

Edward tidak menjawab kata-kata Lila Ia malah membungkam mulutnya dengan ciumannya yang panjang dan lembut. Dan Ia mulai memposisikan tubuhnya.     

Langit diluar begitu kelam tetapi bintang di musim semi membuat pemandangan langit menjadi indah. Lila lalu membuka matanya, menatap lembut wajah didepan matanya. Edward begitu tampan, senyumnya yang lembut membuat Ia menjadi idola para gadis diseluruh dunia. Karir menyanyinya merambat secara cepat. Lagu-lagu nya yang romantis dan lembut membuat para gadis tergila-gila. Pria menawan itu kini ada didepan nya sedang memposisikan tubuhnya untuk bersatu dengannya.     

Lidah Edward yang basah kini menelusuri leher jenjang Lila. Lila kembali menutup matanya, mengerang hingga Ia tidak menyadari bahwa dengan sangat hati-hati kedua kaki Edward merenggangkan kakinya yang begitu panjang dan halus. Kaki indah bagaikan kaki manekin.     

Ketika Edward mulai menurunkan tubuh indahnya perlahan. Mata Lila yang terpejam kini terbelalak, reaksi pertamanya adalah Ia menolak dada Edward dengan kedua telapak tangannya. Mukanya pucat pasi, mulutnya refleks terbuka.     

Edward langsung menahan gerakannya. Ia membelai rambut Lila dengan lembut. Menyadari ada penolakan pada tubuh Lila membuat Edward membekukan tubuhnya.     

"Tarik nafas sayang, rileks..take it easy." Bisik Edward sambil tersenyum. Mata Indah Lila berkaca-kaca. Ia merasakan sakit yang mulai menyerang setiap persendiannya. Tubuhnya semakin gemetar.     

"It's hurt..very hurt" rintihannya terdengar antara ada dan tiada.     

"Apakah Kau ingin Aku menghentikannya?" Kata Edward sambil membelai bahu Lila yang gemetar. Ciumannya kini menelusuri wajah Lila yang sudah pucat bagaikan bulan kesiangan. Susah payah Lila menahan rasa sakit. Tapi akal sehat dan logikanya masih berjalan dengan baik.     

Kalau Ia menghentikan langkah Edward malam ini maka Ia akan kehilangan kesempatan untuk merengkuh hati Edward. Mungkin kesempatan baik tidak akan datang dua kali. Penyerahan totalitas dirinya kepada Edward malam ini adalah sebagai pembuktian bahwa Ia adalah Istri Edward yang sah. Dan ke depannya hanya dia yang berhak bersemayam di hati Edward bukan wanita lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.