CINTA SEORANG PANGERAN

Putri Lili (1)



Putri Lili (1)

0Seraut wajah khas Azura yang begitu cantik sangat mirip dengan Putri Reina muncul dihadapan Pangeran Thalal dan Cynthia. Wajah cantiknya sedikit berkerut dan tampak sekali Ia sedang tidak senang. Apalagi setelah melihat Cynthia ada di kamar bersama Pangeran Thalal.     
0

"Yang Mulia Pangeran Thalal, Assalamualaikum." Katanya sambil melirik tajam ke arah Cynthia.     

"Ummm.. Waalaikumsalam Putri Lili, Adakah yang bisa Aku bantu??" Katanya sambil salah tingkah.     

Putri Lili tidak menjawab Ia malah mendelik pada Cynthia. Cynthia mencium aura kebencian pada Putri Lili terhadapnya. Wajahnya ternyata lebih garang daripada Kakaknya. Tetapi Cynthia malah menganggapnya lebih menarik dari Putri Reina. Setidaknya Putri Lili terlihat tidak munafik. Ia menunjukkan dengan frontal bahwa Ia tidak menyukai Cynthia.     

"Yang Mulia Pangeran Thalal, Mohon maaf. Bolehkah hamba berbicara berdua dengan Yang Mulia?"     

Cynthia langsung terus rasa. Ia berkata sambil melangkah hendak meninggalkan Pangeran Thalal. Putri Lili tersenyum lebar. Ia sangat senang melihat Cynthia tahu diri. Tapi senyumnya langsung menutup ketika Ia melihat tangan Pangeran Thalal bergerak cepat mencekal tangan Cynthia yang hendak pergi. Cynthia menoleh ke belakang menolehkan kepalanya. Pangeran Thalal menggelengkan kepalanya.     

"Kau lupa dengan apa yang sudah kukatakan tadi." Kata Pangeran Thalal.     

"Apa??" Cynthia menjawab sambil mengerutkan keningnya.     

"Putri Lili bukanlah istriku dan Ia juga bukanlah mahramku. Mengapa Kamu hendak meninggalkan Aku berduaan dengannya." Kata Pangeran Thalal dengan tenang.     

Cynthia menatap takjub ke arah Pangeran Thalal. Mengapa ada pria yang begitu so sweet seperti Pangeran Thalal. Dulu Ia mengira Edward adalah pria yang paling romantis dan tahu cara menghargai wanita. Tapi sekarang Ia menemukan bahwa Pangeran Thalal memiliki kemampuan yang jauh melampaui kemampuan Edward untuk membuat wanita merasa tersanjung.     

Wajah cantik Putri Lili seketika bagaikan besi yang terbakar. Kulitnya yang putih bagai pualam itu tidak mampu menyembunyikan rasa amarah yang membakar jiwanya.     

"Yang Mulia, Hamba memang belum menjadi istri Yang Mulia. Tetapi seharusnya status itu akan hamba segera peroleh kalau seandainya Yang Mulia Ratu Sabrina tidak mengundurkan hari pernikahan Kita. Dan jelas Aku tidak terima apa yang sudah terjadi.     

Wanita ini. Wanita asing ini jelas-jelas tidak tahu malu sudah mendahuluiku dan Putri Andora untuk menjadi istrimu. Aku sangat terhina. Hamba yakin Ia menggunakan tipu daya untuk memperoleh yang Mulia. Ia perempuan hina yang berasal dari keluarga miskin. Ia juga tidak secantik Kakak Putri Alena. Bagaimana mungkin Ia bisa membuat Yang Mulia jatuh hati kalau tidak Ia melemparkan dirinya sendiri dengan penuh rayuan murahan ke pelukan yang Mulia.     

Tapi harap Yang Mulia ingat. Hamba bukankanlah Kakak Reina yang diam saja ketika dipermainkan Kakak Yang Mulia Pangeran Nizam. Hamba akan melawan. Hamba tidak akan berhenti sampai Hamba mendapatkan apa yang Hamba inginkan" Putri Lili berkata penuh dengan Angkara murka.     

Pangeran Thalal tersenyum. Ia malah memandang Istrinya. "Kau tahu kenapa Aku takut bertemu Putri Lili?"     

Cynthia menggelengkan kepalanya dengan tetap tenang. Kata-kata Putri Lili yang bagai sembilu menyayat hati. Lidahnya setajam silet membuat Ia benar-benar tertoreh.     

"Aku takut Ia melukai hatimu. Selama ini Aku hanya mendengar gosip saja tentang mulut Putri Lili yang sering mengumbar kata-kata yang menyakiti orang yang tidak Ia sukai. Sekarang hal itu terbukti."     

Cynthia menepuk-nepuk tangan suaminya yang mencekal lengannya. "Jangan khawatir Yang Mulia. Kau jangan pernah merasa bersalah atas apapun yang telah terjadi pada diriku. Biarlah Aku yang akan menyelesaikannya."     

Cynthia lalu berbalik menatap Putri Lili dan membungkukkan badannya dengan penuh rasa hormat. Wajahnya tenang bagaikan air sungai yang mengalir.     

"Terima kasih atas penilaian Putri Lili yang begitu penuh kebaikan terhadap hamba. Hamba tidak keberatan Tuan Putri menghina hamba karena memang sesuai dengan perkataan Anda. Hamba adalah manusia yang berasal dari strata bawah yang sangat tidak tahu diri ingin berlari dilingkaran Keluarga Kerajaan Azura yang begitu Mulia.     

Hanya saja Yang Mulia. Hamba sangat tidak terima ketika Yang Mulia mengatakan bahwa Hamba merayu Pangeran Thalal dengan rayuan murahan. Alangkah tidak pantasnya seorang calon istri menghina calon suaminya dengan begitu rendah. Menuduh calon suami sendiri terjerumus dalam pelukan seorang wanita hina dan termakan rayuan murahannya secara eksplisit dengan jelas menggambarkan betapa rendahnya derajat Yang Mulia Pangeran Thalal"     

Putri Lili langsung merah padam. Ia bukanlah wanita bodoh. Ia adalah satu-satunya wanita dikerajaannya yang berhasil kuliah mode di Paris. Ia adalah salah satu wanita karir yang paling berhasil di kerajaannya. Memiliki banyak rumah mode diseluruh kerajaan Azura dan bawahannya. Perkataan Cynthia jelas-jelas membuat Ia seperti tengah memercik air di dulang. Ia terkena cipratan air yang Ia percik sendiri.     

Pangeran Thalal mengangkat alisnya menatap wajah istrinya yang terlihat luar biasa. Cynthia bagai seorang tikus yang berhasil memukul balik kucing yang hendak menerkamnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.