CINTA SEORANG PANGERAN

Bertemu Keponakan



Bertemu Keponakan

0Niken duduk dengan tenang di rumah Andre. Sepanjang Nendri ada di sampingnya Ia tidak lah merasa gentar. Walaupun Ia tahu bahwa Nendri bukanlah orang yang baik tetapi setidaknya Ia adalah penolong dirinya disaat Ia tidak punya siapa-siapa. Nendri mengakui bahwa Niken sangatlah cantik tetapi Ia sama sekali tidak menaruh minat pada Niken. Ia lebih tertarik pada Alena. Jadi Ia sendiri sedang mencari cara agar bisa mendapatkan Alena.     
0

Jadi sebenarnya urusan Nendri dengan Niken sudah selesai seiring dibebaskannya Ayah Alena. Karena memang perjanjiannya dengan Doni adalah mengupayakan agar para saksi mengundurkan diri dari kasus Ayahnya Alena. Dan Ia sudah memperoleh bayaran yang sangat banyak dari Nizam melalui Doni.     

Sekarang Ia masih mau melindungi Niken hanya untuk kepentingannya pribadi. Nendri tahu pasti bahwa Andre akan bertindak untuk mengambil Alena dari sisi Nizam. Ia menyadari bahwa kekuatannya tidak sebesar kekuatan Andre. Kemarin saja kalau seandainya Andre tidak terjebak oleh Niken maka sulit baginya untuk menyentuh Andre. Walaupun hanya selembar rambut.     

Tapi kemudian Nendri juga menyadari bahwa kekuatan Nizam lebih besar lagi. Hanya saja karena Nizam bukan orang Indonesia maka pergerakan Nizam terbatas. Secara Kekuatan di lapangan Andre lebih unggul daripada Nizam. Dan Nendri hanya akan menunggu pertempuran diantara mereka untuk kemudian Ia akan mengambil keuntungan dari mereka.     

Tidak lama kemudian Andre muncul sambil membawa seorang bayi yang baru berumur 4 bulan. Disampingnya ada seorang baby sister yang sedang memegang botol dot susu. Bayi laki-laki yang sangat sehat dan montok. Bayi itu sedang terlelap tidur. Andre menatap Niken dengan pandangan yang tajam. Sorot mata penuh kebencian karena sudah menjebaknya.     

"Kau sungguh tidak menghargai nyawamu sendiri" Kata Andre dengan tajam. Ia lalu menyerahkan anaknya pada Niken. Niken tidak menjawab Ia mengambil keponakannya dengan tangan gemetar. Bayi yang sedang terlelap itu lantas diciumnya dengan air mata berlinang. Bayi itu merengek kecil, Niken lantas mengusap punggungnya dengan lembut.     

"Kalau sampai nanti Anakku kenapa-kenapa. Aku bersumpah akan membunuhmu dengan kedua tanganku sendiri." Kata Andre.     

Niken mengerutkan keningnya." Kenapa Kau berkata seperti itu? Seakan-akan Aku adalah orang lain. Aku adalah tantenya dan juga Dia akan lebih berhak berada disamping ibu kandungnya daripada disisi Ayahnya yang berhati iblis"     

Andre meradang, Ia sudah langsung akan menghajar Niken kalau tidak Nendri menghalanginya. Begitu Nendri menghalangi. Dua orang pengawal Andre langsung mengeluarkan pistol dan mengarahkan pada Nendri. Tapi anak buah yang dibawa Nendri juga melakukan hal yang sama. Jadilah suasana yang sedang panas menjadi semakin panas. Niken mendekap bayinya ke arah dada sambil berteriak. Mereka berempat saling berhadapan dengan saling mengacungkan pistol.     

"Kalian hendak melakukan baku tembak didepan seorang bayi?? Kalian semua pasti sudah gila"     

Andre langsung menyadari ada anaknya diantara mereka. Dan Ia tidak ingin kalau nyawa anaknya menjadi taruhan. Andre lantas mengangkat tangannya untuk menyuruh penjaganya menarik kembali pistolnya. Nendri pun melakukan hal yang sama Ia meminta anak buahnya untuk tenang dan menyimpan kembali pistolnya.     

Setelah situasi sedikit mendingin. Niken lalu berkata. " Kalau tidak ada apa-apa lagi. Aku permisi." Kata Niken sambil berdiri.     

"Tunggu!! " Andre berteriak.     

"Apalagi??" Niken menatap wajah tampan dihadapannya dengan kesal.     

"Aku ijinkan Kau pergi hanya jika kau bawa bayi itu dengan baby sitter nya." Andre berkata pada Niken.     

"Tidak!! Aku akan merawatnya sendirian" Niken menolak dengan tegas.     

"Kau tahu kalau Sisca gila, Dan Kau harus bekerja sebagai pelayan Toko untuk menghidupi kehidupan mu dan Sisca sehari-hari. Kalau kamu pergi lantas siapa yang menjaga anakku? Kau tidak mungkin membawa anakku ke toko"     

Niken diam. Ia menyadari bahwa perkataan Andre adalah benar. Ia harus bekerja lalu kalau Ia bekerja siapa yang akan bersama keponakannya.Tapi Niken juga jelas tidak mau ada orang Andre yang terlibat.     

"Kau jangan khawatir. Aku yang akan membayar baby sitter nya. dan Aku juga akan mentransfer sejumlah uang untuk biaya anakku"     

."Huh....Aku tidak Sudi menerima uangmu? Nazis!!! Lebih baik Kami mati kelaparan" Kata Niken keras.     

Andre memperhatikan Niken. Ternyata selain kecantikan Niken yang jauh melampaui kecantikan Sisca. Niken juga orang yang sangat berkarakter. Ia mau berkorban demi kakaknya dan Ia juga melindungi keponakannya sedemikian rupa. Ia juga tidak gila harta dan tidak bodoh seperti kakaknya.     

Hmmm... Sementara Sisca adalah gadis bodoh sama seperti yang lain. Berkencan dengannya hanya karena Andre tampan dan kaya. Sehingga mereka mau mengorbankan dirinya sendiri demi mendapatkan gelar Ny. Andre. Itu membuat Andre menjadi bosan. Niken, gadis itu bahkan rela tidur dengannya hanya untuk mengambil keponakannya dari tangan Andre.     

"Aku bukan memberikan uang kepadamu. Tapi aku memberikannya hanya untuk anakku. Aku tidak mau anakku sengsara"     

Niken lalu memandang pada Nendri meminta pendapat. "Biarkan baby sister nya ikut dengan kita. Aku khawatir Kau belum terbiasa merawat bayi. Sementara urusan uang Aku tidak mau ikut campur. " Kata Nendri.     

Mata Andre berkilat-kilat licik. Nendri memberikan usulan yang sangat menguntungkannya. Tapi Andre juga tidak menyadari kalau Nendri melakukan usulan itu juga untuk kepentingannya.     

Andre saja tidak menyadari apalagi Niken. Ia sama sekali tidak tahu bahwa Nendri sedang memperalatnya juga. Ia lalu menerima saran dari Nendri. Niken lantas menganggukan kepalanya dan berkata, " Baiklah.."     

Mendengar jawaban Niken, Andre langsung berkata pada babysisternya, " Cepat bereskan barang-barangmu dan ikut dengan mereka. Aku akan mentransfer gajimu setiap bulan. Dan aku akan menaikkan gajimu tiga kali lipat." Kata Andre. Babysisternya langsung pergi dengan bahagia.     

Kemudian Andre juga menyerahkan sebuah buku tabungan lengkap dengan atmnya. " Ini adalah buku tabungan atas namaku. Dan surat kuasa yang sudah aku tandatangani. Kau tinggal mengisi surat kuasa. Kau bisa memindahkan rekening itu menjadi atas namamu. Ini adalah kartu Atm-nya. Kau bisa mengambil berapapun yang kau mau."     

Niken menggelengkan kepalanya.     

"Tolonglah..aku tidak main-main dengan nyawa anakku" Andre bersikeras. Ternyata Iblis itu masih punya hati untuk menyayangi anaknya.     

Setelah berapa lama terdiam akhirnya Niken mengambil buku dan kartu Atm-nya. Andre menghembuskan nafas dengan sedikit lega. Dengan tatapan yang mengandung seribu makna Andre membiarkan Niken pergi membawa anaknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.