CINTA SEORANG PANGERAN

Persiapan



Persiapan

0Azura di dalam Harem.     
0

Putri Reina sedang menikmati membaca novel kesukaannya dikamarnya. Ia tampak menawan dengan hanya mengenakan gaun sutra yang dingin dan lembut. Gaun itu berpotongan rendah sehingga sebagian dadanya tampak menonjol. Di Harem hanya ada para wanita. Kalaupun ada pria itu sebenarnya para pria yang sudah kehilangan hasratnya pada wanita.     

Mereka kehilangan hasratnya seperti terkena kecelakaan atau hal lainnya. Tugas mereka diharem hanya untuk melakukan pekerjaan yang cukup berat seperti berjaga dipintu depan atau mengangkat barang berat atau melakukan hal lainnya yang sukar dilakukan oleh seorang wanita.     

Yang berhak memiliki Harem hanyalah Raja. Dan karena Nizam adalah calon raja maka di istananya sudah ada Harem untuk menyimpan para istrinya. Putri Reina adalah istri pertama Nizam sehingga Ia lah istri yang pertama tinggal disana. Disertai para putri adik tiri Nizam dan para putri bangsawan yang berasal dari kerajaan bawahan atau anak dari para pejabat kepemerintahan yang menemani Putri Reina.     

Para putri bangsawan tersebut memang diberikan dengan sengaja oleh para orang tua mereka untuk mengabdi ke kerajaan. Para putri bangsawan itu diperuntukkan untuk menjadi istri Nizam. Akan ada empat istri utama dan sisanya hanya akan menjadi selir. Para selir yang jumlahnya bisa puluhan. bahkan dulu mungkin bisa ratusan atau ribuan tapi sekarang zaman sudah modern. Pihak istana hanya mengijinkan tiap kerajaan bawahan satu orang putri untuk menjadi istri raja. Para putri dari kerajaan bagian akan langsung masuk istana begitu Ratu Sabrina memerintahkan. Demikian juga dengan putri-putri para pejabat penting. Selama mereka belum disentuh oleh Nizam maka mereka hanyalah seorang pelayan.     

Jadilah para pelayan di Istana Nizam adalah para putri bangsawan. Sekalinya para putri bangsawan itu masuk istana maka kehidupannya dan kehidupannya keluarganya dijamin oleh kerajaan. Usia mereka sekitar 17 hingga 23 tahun. Pekerjaan mereka sehari-hari adalah bernyanyi, bermain musik, menari berdandan dan saling memamerkan pakaian. Tetapi ada juga diantara mereka yang membaca, melukis , menyulam atau memasak. Intinya asalkan mereka tidak keluar Harem kecuali atas seijin Ratu Sabrina maka mereka dibebaskan untuk melakukan apa saja sepanjang masih dalam batasan moral.     

Walaupun pelayan, Mereka tidak pernah melakukan pekerjaan kasar seperti mencuci, mengepel dan sebagainya. mereka nantinya hanya bertugas melayani Nizam secara pribadi. Seperti membantunya menyiapkan peralatan mandi, berpakaian, menyediakan makanan, memijat, bahkan membantu Nizam mandi jika diperlukan serta menghibur Nizam.     

Semua gadis yang disediakan kerajaan di Harem Nizam berarti milik Nizam selaku putra mahkota. Tidak ada yang boleh menyentuh mereka kecuali Dia. Ratu Sabrina sengaja merekrutnya sesuai tradisi turun menurun. Dengan mengikat para putri bangsawan di istananya untuk mendampingi putranya maka Kepemerintahannya memiliki koalisi mutlak untuk tetap mempertahankan persatuan negara dibawah pimpinan kerajaannya.     

Walaupun Nizam mengetahui kalau kehidupannya akan seperti ini tapi Nizam sendiri jelas tidak tahu kalau ibunya sudah mengumpulkan banyak gadis untuknya tanpa sepengetahuannya. What's a big surprise buat Alena nantinya.     

Tiba-tiba datang pelayan pribadi Putri Reina, Fatimah dengan tergopoh-gopoh. Lalu Ia berbisik sambil memperlihatkan layar handphonenya pada Putri Reina. Putri Reina langsung merebut Handphone itu dari pelayan setianya. Mata Putri Reina seakan copot dari kelopak matanya melihat tayangan video pendek di handphonenya Fatimah.     

"A..apa ini? Yang mulia pangeran mencium seorang wanita dihadapan orang banyak???" Putri Reina hampir menjerit antara kaget, marah, jijik, cemburu dan tidak mengerti. Bagaimana bisa pria yang menolak untuk mencium istrinya sendiri dimalam Pertama pernikahan mereka dapat mencium gadis lain sambil ditonton oleh orang banyak.     

Putri Reina menatap layar handphone Fatimah dari berbagai sudut. Ia seakan tidak puas menatap adegan dramatis yang berlangsung hanya sekitar 1 menit. Ia berkali-kali menatap wajah pasangan yang saling berciuman itu. Dan Ia benar-benar harus yakin bahwa memang benar pria yang sedang berciuman itu adalah Nizam suaminya. Ia juga mendengar kata-kata Nizam yang memperkenalkan wanita itu sebagai istrinya.     

"Aaargh..." Putri Reina bangkit dari duduknya berteriak histeris dan lalu melempar handphone itu ke kaca rias nya. Suara kaca pecah yang terkena lemparan handphone cukup memkakkan telinga dikeheningan siang hari. Para gadis yang sedang berbincang-bincang di ruangan tengah sampai menghentikan kegiatannya. Mereka lalu berbisik-bisik.     

"Kenapa lagi dengan putri Reina?" Putri Alicia pada Putri Lela. Putri Lela yang sedang merias kukunya mengangkat bahunya. Gadis cantik berkulit putih itu lalu berkata lagi.     

"Bukankah dua hari lagi yang Mulia Pangeran Nizam akan datang. Harusnya Ia senang dan mempersiapkan diri agar tampil cantik nantinya."     

"Betul Ia sudah memiliki status yang sangat jelas. Ia hanya tinggal melahirkan anak laki-laki untuk yang mulia lalu bersiap untuk menjadi seorang penguasa di Harem dan menguasai seluruh fasilitas dan hak istimewa"     

"Aku sangat berharap suatu hari Pangeran yang terkenal tampan itu akan melirikku. Sekali Ia jatuh dalam pelukanku Aku akan membuatnya sangat bahagia" Kata Putri Alycia. Alycia adalah anak seorang menteri pertahanan. Alycia berambut pirang sepinggang dan mata berwarna kebiruan. Dia lebih mirip boneka Barbie daripada manusia. Umurnya baru berusia 18 tahun. Ia diminta untuk menjadi salah satu wanita pangeran Nizam oleh Ratu Sabrina. Ratu Sabrina memilih para gadis dengan penampilan yang paling sempurna dan anak dari para pejabat penting. Ia ingin semua pejabat yang menopang berdirinya kerajaan Azura menjadi kerabatnya.     

Putri Lela hanya tersenyum mendengar sahabatnya tampak ambisius untuk menjadi salah satu dari empat istri utama seorang raja. sementara Ia sendiri lebih suka berdandan dari pada saling bersaing untuk memperebutkan kekuasaan. Baginya asalkan hidupnya terjamin. Makan enak, memiliki banyak perhiasan, dan pakaian yang indah-indah. Ia sudah cukup puas. Ia tidak perduli apakah nantinya Ia akan menjadi istri atau hanya seorang selir.     

Persaingan diantara mereka belumlah benar-benar terjadi Karena memang Pangeran Nizamnya belum ada. Tapi para wanita itu sudah berlomba-lomba untuk belajar cara mendapatkan perhatian seorang pewaris tahta.     

Ratu Sabrina merekut semua para wanita itu tanpa takut Nizam menjadi marah. Bukankah waktu Nizam meminta izin menikah dengan Alena. Ibunya memberikan syarat agar Ia tidak menolak seluruh pernikahan aliansi yang dititahkan kepadanya.     

Fatimah pelayan putra Reina segera membereskan handphonenya yang berantakan. Ia juga membersihkan kaca yang hancur bersama dua orang pelayan di kamarnya.     

" Alena...Alena...Aku tidak sabar ingin melihat wajahnya." Putri Reina tampak geram.     

"Jikalau gadis itu tidak ada dimuka bumi ini pasti Ialah yang sekarang ada di hati Nizam. Ia ditinggalkan Nizam dalam keadaan belum tersentuh. Ia tidak pernah bisa menggunakan pakaian yang memperlihatkan lengan dan bahunya. Tanda bulatan merah dibawah lengan yang menunjukkan ia masih suci harus ia sembunyikan dihadapan semua orang, kecuali di depan Fatimah dan seluruh pelayan dikamarnya. Kalau para gadis yang lain jelas masih memiliki bulatan itu karena Nizam memang belum pernah menemui mereka. Tapi dirinya adalah istri sah Nizam. dan sudah mengalami proses malam pengantin. Bagaimana bisa dirinya masih suci. Tidak terbayang rasa malu yang harus Ia terima kalau skandal ini sampai ketahuan.     

"Tuan Putri harap tenang. kendalikan emosimu. Daripada tuan putri marah-marah. Mengapa tidak kita mulai mencari strategi untuk menyingkirkan perempuan itu."     

"Wanita itu pasti menggunakan ilmu hitam untuk mempengaruhi Yang Mulia. Karena bagaimana mungkin Pangeran yang begitu angkuh dan dingin itu bisa bertekuk lutut di kakinya" , Putri Reina menuduh Alena dengan sengit.     

"Hamba sepakat dengan tuan putri"     

"Langkah pertama yang harus kulakukan adalah mengumpulkan seluruh isi Harem untuk menentang kedatangan Alena." Putri Reina berjalan sambil mondar-mandir.     

"Aku tidak akan pernah memberikan kenyamanan kepada wanita itu untuk tinggal di dalam Harem bersama kita."     

"Tuan putri, Bagaimana dengan Ratu Sabrina. Jangan sampai gadis itu mendapatkan dukungan dari yang Mulia Ratu."     

"Jelas sekali...kita akan buat video mereka sebagai lagu ucapan selamat datang di Azura untuk Alena"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.