CINTA SEORANG PANGERAN

Just Try Again



Just Try Again

0Pangeran Thalal masuk ke kamarnya, Ia melihat Cynthia sedang dipijat oleh pelayannya sampai tidak menyadari suaminya datang. Pangeran Thalal menyimpan jari telunjuknya dibibirnya yang merah. Membuat para pelayan menelan ludahnya sendiri. Para pelayan menghentikan pijatannya digantikan oleh Pangeran Thalal. Ia memijat bahu Cynthia dengan lembut. Halusnya tangan Pangeran Thalal membuat Cynthia tidak merasa kalau yang memijatnya sudah ganti orang.     
0

Pangeran Thalal memberikan isyarat agar para pelayan keluar dari kamar. Pangeran Thalal menurunkan kain yang menutupi punggung Istrinya ke bawah agar Ia bisa memijat Cynthia dengan leluasa. Cynthia memejamkan matanya menikmati pijatan tangan Pangeran Thalal yang dikiranya pelayan. Ia merasa pijatannya semakin nyaman. Tapi kemudian Ia merasa heran. mengapa kemudian tangan itu mengelus-elus pinggangnya lalu ke bokongnya dan "Akh..."Cynthia memekik ketika pinggulnya diremas dengan lembut.     

Cynthia membalikkan tubuhnya dengan murka. Ia ternganga di depannya malah wajah Pangeran Thalal yang sedang tersenyum dengan wajah mesum. Cynthia memegang kain didepan dadanya yang memang tidak menggunakan apa-apa.     

"K.. kau..." Cynthia kaget Ia memundurkan tubuhnya. Pangeran Thalal mengangkat alisnya lucu. Wajahnya semakin tampan mempesona. Ugh..hati Cynthia bagai terpanah dewa Cupid. Menembus sampai ke dasar dadanya. Senyum Don Juannya bermain di ujung bibirnya. Ia mencengkram selimut di depan dadanya dengan erat. Ketika Pangeran Thalal mendekatkan wajahnya.     

"Ayo Kita coba lagi, " Katanya sambil memasukkan tangannya ke dalam kain yang menutupi tubuh Cynthia. Cynthia mencengkram erat tangan Pangeran Thalal diatas pahanya.     

"Kau tidak akan bisa, Kau tidak akan berani. Kau payah" Kata Cynthia sambil mencibirkan bibirnya mengejek Pangeran Thalal. Mata indah Pangeran Thalal membulat dengan indah membuat Cynthia hampir terpeleset kedalamnya. Aaargh..mengapa suaminya begitu tampan. Mengapa Ia merasa sangat beruntung mendapatkannya. Nizam dan Thalal memiliki ginetik ketampanan yang sama tingkatannya tetapi berbeda tipenya.     

"Kau... hati-hati kalau bicara, Kau menantang Aku. Aku akan mengambil milikku sekarang dan Aku tidak akan perduli lagi kalau Kau menjerit kesakitan" Kata Pangeran Thalal geram atas ejekan Istrinya.     

Ia lalu menarik kaki Cynthia dan melepaskan kain yang menutupi tubuh Cynthia sekali renggut. Cynthia memekik Ia malah semakin memundurkan tubuhnya ke belakang melihat wajah Pangeran Thalal yang sekarang bagaikan gunung berapi yang siap memuntahkan laharnya.     

"Tidak... jangan Aku cuma bercanda, jangan dimasukkan ke dalam hati. Kamukan Pangeran yang paling baik dan berhati lembut" Cynthia membelai kepala Pangeran Thalal seakan sedang menenangkan harimau yang sedang terluka. Tapi Pangeran Thalal tidak memperdulikan rayuan Istrinya, Ia tetap melepaskan pakaiannya satu persatu. Hingga tidak bersisa selembar benangpun.     

"Kau kenapa tidak tahu malu?" Cynthia menutup matanya. "Aku sudah belajar dari kakakku" Jawab Pangeran Thalal     

Cynthia langsung menjerit panik."Kenapa Kau belajar dari dia?? Kakakmu bukan manusia, Dia iblis yang berwujud manusia. Dia itu setan....Kau tidak tahu bagaimana Ia menghajar Alena di malam pertama mereka. Pangeran Thalal Jangan.. mmmmffff..mmmh.." Cynthia tidak berdaya ketika bibirnya dibungkam oleh bibir Pangeran Thalal. Lembutnya bibir suaminya yang begitu harum meluluhkan hati Cynthia. Ia akhirnya membalas ciuman suaminya dengan penuh perasaan.     

Ketika Pangeran Thalal melepaskan ciumannya, Cynthia menatap suaminya dengan wajah sendu seakan minta dikasihani."Kalau Aku kesakitan lagi, Apa kau akan berhenti lagi"     

Pangeran Thalal malah meliarkan tangannya kesana kemari bagai layang-layang putus talinya membuat Cynthia menggelinjang menikmati jemari suaminya.     

"Yang Mulia..." Cynthia berbisik. "Kau belum menjawab pertanyaan ku"     

"Aku tidak akan berhenti sampai Aku mendapatkan apa yang Kau inginkan."     

Chyntia mengejang mendengar kata-kata Pangeran Thalal. Belum apa-apa badannya sudah terasa ngilu.     

"Kalau begitu puaskan Aku dulu, Sebelum Kau menyakitiku" Cynthia jadi kepalang basah.     

"Kau ingin Aku apakan? Bicaralah.."Kata Pangeran Thalal sambil memainkan tangannya di dada yang begitu membusung. Perasaannya sudah tidak karuan. Badannya terasa panas membakar sekujur tubuhnya.     

Cynthia merangkul leher Pangeran Thalal dan berbisik dengan suara parau. "Serveme with your tounge" Pangeran Thalal mengangkat alisnya. Matanya menyalang tajam. Bibirnya yang tipis menyunggingkan senyum yang memabukkan. "Aku akan buat kau terbang ke langit ketujuh sebelum Kau memberikan apa yang Aku mau "     

Pangeran Thalal menundukkan wajahnya di wajah Cynthia dan lalu lidahnya menjulur menyapu bibir Istrinya, turun ke dagu, leher, tulang selangka, dahi lalu ke dada. Dan sedikit lama Ia bermain puncak gunung kembar yang paling menarik perhatian.     

Nafas Cynthia semakin memburu. Badannya menegang. Kedua pahanya membuka lebar-lebar. Pangeran Thalal tidak lantas memenuhi keinginan Cynthia. Ia malah menatap wajah istrinya yang sedang horny berat. "Berjanjilah padaku "     

"Apaa?.." Matanya sayu menatap wajah Pangeran Thalal.     

"Kau tidak akan pernah menyalahkan Aku, Kalau nanti Aku lepas kendali"     

Cynthia seakan tidak menyadari apa yang akan terjadi. Ia hanya ingin gelombang ombak yang berdebur didadanya Ia tumpahkan ke pantai lepas.     

"Katakanlah Cynthia, Aku tidak mau Kau nanti marah padaku kalau Aku tidak akan memperdulikan jeritanmu"     

Negosiasi yang ditawarkan Pangeran Thalal disaat Cynthia mengharapkan deburan didadanya terlampiaskan membuat akal sehatnya tidak bekerja. Ia tersenyum. "Kau boleh melakukan apa saja yang Kau mau tanpa memperdulikan diriku" Chyntia memegang kepala Pangeran Thalal dengan tidak sopan dan membenamkan ke dalam tubuhnya.     

Pangeran Thalal menyeringai sebelum Ia menjulurkan lidahnya dan membuat Istrinya melonjak-lonjak, menggeliat, menggelinjang tiada henti. Ia bahkan membiarkan mulut Cynthia merintih, mendesah dan meracau tidak karuan. Ia begitu sabar menuntun Istrinya berjalan ke puncak, terbang ke awang-awang, berlari diatas awan dan menari di indahnya pelangi.     

Ia membiarkan istrinya meledakkan setiap emosi yang dimilikinya hingga kemudian Ia merasakan air bah yang membasahi seluruh tubuh istrinya menyapu semua permukaan tubuh Pangeran Thalal. Cynthia menjerit tertahan tubuhnya melengkung indah. Sebelum terhempas ke dasar lautan yang dalam. Hening... diantara deburan ombak. Mata Cynthia terpejam rapat seakan masih menikmati tetesan madu yang meleleh di dalam lidahnya. Ia menatap suaminya dengan penuh rasa cinta.     

" Thank you honey" katanya lirih. Pangeran Thalal malah menggelengkan kepalanya."Never mind," katanya tersenyum misterius.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.