CINTA SEORANG PANGERAN

Menikahlah Cynthia dengan Pangeran Thalal



Menikahlah Cynthia dengan Pangeran Thalal

0"Dia sangat mencintaimu Cynthia, Bahkan dia sampai tidak berpikir kalau tindakannya bisa membahayakan nyawanya sendiri. Kau juga kan tahu dia orangnya sensitif. Dia sekarang sedang sangat berbahagia kalau sampai dia menghabisi nyawanya sendiri gara-gara Kamu putuskan. Akan Aku cari kemanapun Kau melarikan diri" Karena terdesak akhirnya Nizam malah mengeluarkan ancaman.     
0

"Kamu keparat!! Beraninya mengancam Aku" Cynthia sudah hendak menghajar Nizam. Mukanya merah padam. Amarahnya meluap-luap bagai air bah yang siap menerjang apapun yang menghalanginya.     

"Kau juga kan mencintainya, Jangan lupakan itu. Adikku tidak mungkin senekat itu kalau Kau sendiri yang tidak mengirimkan sinyal bahwa sesungguhnya Kau juga mencintainya. Alena memaksaku untuk membawa Pangeran Thalal ke dalam perjalanan kami karena Alena tau kau menyukainya."     

Cynthia langsung terdiam. "K..kau seperti setan yang bisa menyelinap ke hati setiap orang. Mengapa di dunia ini ada orang yang menakutkan seperti dirimu. Apa salah temanku Alena sampai terperangkap dalam jeratan orang seperti mu" Cynthia benar-benar sangat kesal dengan kata-kata Nizam yang setajam silet.     

"Benarkah apa yang Kau katakan? Siapa yang menjerat dan terjerat lebih dahulu. Bukannya kau yang mendorong Alena untuk menjeratku. Aku tidak menyukai Alena dan bahkan tidak pernah melihatnya. Lalu tiba-tiba dia mencoba menarik perhatianku. Dia selalu berada disekeliling ku bagaikan udara. Ia menarik seluruh perhatianku hingga akhirnya Aku tersungkur di kakinya.     

Padahal jelas-jelas Aku harus menikah dengan Putri Reina. Kau tau sampai sekarang Aku tidak pernah menyentuh wanita lain selain Alena. Padahal seharusnya seorang Raja harus lebih mencintai rakyat dan kerajaannya. Tetapi nyatanya Aku lebih memilih Alena dibandingkan kerajaan.     

Kekacauan yang sekarang sedang terjadi di Azura adalah karena strategi mu terhadapku. Hanya karena Kau ingin mengabulkan keinginan Alena untuk memilikiku hingga akhirnya Aku yang tidak pernah tahu apa itu cinta jadi masuk ke dalam perangkap mu. Jadi sebutkan sekarang, Siapa yang sebenarnya lebih mengerikan. Kau, Aku atau Pangeran Thalal?     

Aku juga tahu dengan jelas kalau Kau yang duluan suka dengan Pangeran Thalal lalu bertingkah didepannya dengan menunjukkan rasa suka. Sekarang ketika kalian sudah hendak menikah jangan coba-coba Kau meninggalkannya. Aku tidak akan segan memaksamu untuk tetap ada disampingnya" Nizam berkata dengan gusar.     

Cynthia tertunduk, rasa kewanitaan serasa tertoreh. Ia jadi merasa bersalah terhadap Nizam dan Pangeran Thalal. Tapi Ia menderita dengan perkataan Nizam terhadap dirinya. "Teganya Kau berbicara seperti itu terhadap seorang wanita?" Cynthia mulai meneteskan air mata. Ia sangat sakit hati dengan kata-kata Nizam. Sakit hati karena apa yang dikatakan Nizam semuanya benar. Dan Ia sebenarnya menangisi kebodohannya sendiri.     

"Cynthia maafkan Aku..." Suara Nizam melunak. Ia sangat menyesal menyakiti Cynthia. Tapi Ia benar-benar ketakutan kalau sampai Cynthia tidak jadi menikah dengan Pangeran Thalal. Tidak dapat dibayangkan bagaimana hancurnya perasaan adiknya kalau semua ini terjadi.     

Cynthia menghapus air matanya. "Tidak.. Akulah yang salah. Memang. Kalian berdua adalah sesungguhnya para laki-laki yang sangat menghormati dan menghargai wanita. Hanya Kaminya saja yang tidak tahu diri, menggoda kalian. Setelah kalian tergoda maka memang tidak sepantasnya Kami melarikan diri. Maaf Aku Nizam. Aku berjanji tidak akan pernah meninggalkan adikmu"     

Tidak terkira leganya hati Nizam mendengar kata-kata Cynthia, " Ya Alloh ya Rab, Betapa leganya Aku mendengar kata-kata mu. Kau hampir membuat Aku ketakutan tadi." Nizam menarik nafas dalam-dalam.     

"Jadi Kamu tetap akan menikah dengan Pangeran Thalal?"     

"ya.." Kata Cynthia.     

"Alhamdulillah, Syukur lah."     

***     

Walaupun urusannya sangat ribet dan berbelit-belit dan Nizam mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk mendapatkan seluruh persyaratan administrasi. Akhirnya besok pernikahan sudah dapat diselenggarakan. Nizam juga mati-matian meyakinkan orang tuanya yaitu ayah dan ibunya untuk memberikan restu kepada Pangeran Thalal dan Cynthia. Ada beberapa pihak kerajaan dari Azura yang datang ke pernikahan Panglima Thalal.     

Cynthia tampak cantik didandani dengan pakaian pengantin. Ia mengenakan pakaian pengantin ala Eropa tapi yang sedikit tertutup. Gaun putih dengan detail renda dipinggangnya. Pangeran Thalal juga mengenakan pakaian tuxedo putih. Riasan wajah Cynthia memancarkan kecantikan Cynthia bagaikan purnama di malam hari.     

Alena sangat bahagia ketika Pangeran Thalal mengucapkan akad nikahnya dengan Nizam sebagai saksiknya. Nizam juga menghamburkan uang yang banyak untuk para panti sosial yang ada disekitar lokasi pernikahan adiknya. Ia memberikan sumbangan sosialnya untuk mendatangkan keberkahan pada pernikahan Pangeran Thalal dan Cynthia.     

Cynthia terduduk di samping Alena ketika upacara pernikahan sudah selesai. Acara resepsi pernikahan hanya dihadiri oleh pihak laki-laki. Cynthia sama sekali tidak keberatan tidak menghadiri resepsinya. Ia merasa sangat letih terutama karena pikirannya yang terkuras habis.     

Alena duduk menemani Cynthia dikamar pengantin sambil sibuk mengunyah apel. Mulutnya merauk-rauk buah apel yang begitu manis. Cynthia sampai menelan ludahnya menatap gaya makan Alena yang biasanya pecicilan sedikit-sedikit sekarang bagaikan dirinya dulu ketika makan. Sementara itu sekarang dia malah berkurang nafsu makannya karena banyaknya persoalan yang sering dihadapi.     

"Alena kau makan seperti orang yang kelaparan" Kata Cynthia.     

"Aku makan untuk dua orang. Kata Nizam Aku harus makan banyak biar sehat dan kuat" Alena menyimpan bagian tengah buah apel yang tidak termakan dipiring buah-buahan lalu Ia malah makan anggur hijau dan merah satu persatu. Mulutnya yang mungil itu berdecap-decap menikmati manisnya buah anggur.     

"Buah-buahan ini sebenarnya untukmu agar kau ada energi untuk nanti malam menghadapi Pangeran Thalal" Kata Alena tidak tahu malu sambil tersenyum penuh arti.     

Cynthia langsung menjadi pucat lalu memerah bagai bunga mawar yang baru mekar.     

"Apa kau ketakutan Cynthia?" Kata Alena sambil senyam-senyum penuh kemenangan. Kau akan merasakan bagaimana tersiksanya bermalam pengantin dengan Pangeran dari kerajaan Azura.     

"Heh..kenapa Aku harus ketakutan, Aku bukannya Kau yang masih suci ketika bermalam pengantin dengan Nizam. Aku sudah sangat berpengalaman. Dia yang harus takut menghadapi ku" Kata Cynthia dengan sombongnya.     

Alena memanyunkan bibirnya. "Kamu tidak tahu malu"     

"Kau yang mulai, mengolok-olok diriku."     

"Cynthia, Apa benar Kau akan menakut-nakuti Pangeran Thalal. Apa nanti dia yang akan menangis kesakitan menghadapimu. Diakan masih perjaka sedangkan Kau tidak" Kata Alena dengan polosnya. Matanya menatap Cynthia penuh rasa ingin tahu. Cynthia jadi ingin berteriak histeris melihat kebegoan sahabatnya itu.     

"Alena... memangnya laki-laki memiliki selaput dara sehingga Ia harus menangis menghadapi wanita" Kata Cynthia sambil melepaskan sanggulan pada rambutnya.     

"Tapi kenapa Nizam meringis dan merintih kesakitan ketika pertama kali kami berhubungan?" Kata Alena penasaran.     

Cynthia menatap Alena dengan wajah yang ikut kebingungan juga. Sama seperti Alena Ia juga sebenarnya bukan termasuk orang yang terlalu memperdulikan tentang hal-hal tabu seperti itu. Kalau Ia tahu tentang ukuran Pangeran Arab karena itu adalah rahasia umum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.