CINTA SEORANG PANGERAN

Pikiran Gila



Pikiran Gila

0Doni memperkenalkan Nendri pada Nizam dengan penuh rasa hormat. Nizam menganggukan kepalanya Lalu berkata terhadap mereka berdua,"Ceritakan lah dengan jelas dan terperinci tentang motif wanita ini, Karena Aku menduga wanita ini bukan tipe wanita sembarangan"     
0

Doni menatap Nendri karena yang berhubungan langsung dengan Niken adalah Nendri. Nendri berdehem sedikit sebelum kemudian Ia bercerita.     

"Niken ini adalah gadis yang kakaknya disakiti oleh Andre sampai gila.."     

Nizam mengerutkan keningnya sambil mengingat-ingat kejadian waktu Ia datang pertama kali ke Indonesia saat bertemu dengan Andre untuk pertama kalinya.     

"Andre menghamili kakaknya tapi tidak mau menikahinya, kemudian setelah kakaknya melahirkan anak itu dites DNA hasilnya positif anaknya Andre. Bukannya dinikahi oleh Andre, Keluarga pak Hartono malah mengambil paksa anak yang baru lahir itu dan memisahkannya dari ibunya.     

Kakaknya Niken lalu mencoba menuntut ke pengadilan tentang hak asuh anak tetapi kemudian Andre malah membangkrutkan perusahaan Ayahnya Niken. Tidak lama kemudian Ayahnya Niken meninggal karena stroke, lantas ibu tirinya mengambil alih harta keluarga Niken. Tidak tahan dengan perlakuan Andre terhadap keluarganya lalu Kakaknya Niken menjadi gila. " Nendri lalu berhenti berbicara Ia menunggu reaksi Nizam terlebih dahulu.     

Nizam mulai memahami tindakan dari Niken dan mulai menganalisa perilaku Niken yang begitu mengerikan dimatanya. Seorang wanita menyerahkan kehormatannya hanya untuk sekedar membalas dendam. Sungguh tidak masuk di akal Kalau dipikirkan secara akal sehat.     

"Siapa nama Kakaknya Niken?" Kata Nizam tiba-tiba menjadi penasaran apakah dugaannya benar atau tidak.     

"Sisca Yang Mulia...."     

Selesai Nendri menjawab tiba-tiba terdengar suara benda jatuh dibelakang mereka. Nizam terkejut melihat Alena berdiri di belakang mereka dan menguping pembicaraan mereka. Benda yang terjatuh adalah sebuah handphone.     

"Sisca...Sisca...menjadi gila.." Kata Alena yang begitu shock mendengar cerita Nendri. Tadinya Ia hanya mau memberikan handphone Nizam yang ketinggalan dimeja makan. Tidak sengaja mendengar pembicaraan Nendri.     

Ia penasaran dengan cerita Niken karena seingatnya Niken adalah adiknya Sisca. Bahu Alena tampak berguncang keras. Walau sedari tadi sudah menebak siapa Niken itu tapi begitu nama Sisca disebut tetap saja Alena menjadi tidak tahan atas keterkejutannya. Walau bagaimanapun Sisca pernah menjadi sahabatnya selama di SMA.     

Nizam langsung meloncat berdiri kaget melihat Alena menangis dibelakangnya. Ia lalu merangkul Alena dan mengajaknya masuk ke dalam. Ayah dan Ibu Alena untungnya sudah masuk ke dalam kamar mereka.     

Arani menghampiri Nizam yang sedang berjalan ke dalam. Nizam tahu apa maksud Arani mengejarnya. "Suruh mereka pergi. Besok bicara lagi. Oh ya suruh Doni mencari rumah sebagai tempat kita sementara. Diam di Hotel terlalu beresiko." Nizam memberikan perintah kepada Arani. Arani langsung paham dan berbalik menghadap pada para tamu Nizam. Menyuruh mereka pulang dan membiarkan para penjaga yang jumlahnya 6 orang untuk menjaga Alena.     

Doni dan Nendri kemudian pergi meninggalkan kediaman Alena. Mereka lalu meluncur dengan mengendari mobil mewah.     

"Apakah wanita tadi istri yang Mulia? " Tanya Nendri.     

"Ya..Apa Kamu belum tahu? bukankah fotonya sudah tersebar dimedia sosial."     

"Aku mana sempat membaca berita hiburan seperti itu" Kata Nendri sambil tersenyum kecil.     

"Ya Aku tahu Kau adalah kepala Agent Jasa terkenal. Mana sempat mengikuti perkembangan berita hiburan"     

"Dia cantik dan imut sekali, pantas saja si Pangeran itu tergila-gila kepadanya. Aku juga tertarik. Janda juga tidak masalah.." Nendri yang hidupnya terbiasa dikelilingi wanita cantik menjadi punya pemikiran gila pada Alena.     

Sekilas pandang melihat Alena, jantung Nendri langsung berdetak kencang. Badan Alena yang sedang mengandung dua bulan malah membuat keindahan tubuhnya semakin mempesona. Dadanya semakin indah dengan perut datar yang masih belum ketara. Wajahnya bersinar bagai cahaya bulan purnama. Nendri memberikan penilaian sembilan koma sembilan dari skala 10 untuk Alena.     

Gadis itu memiliki aura kecantikan seperti Ken Dedes yang berhasil menaklukkan Ken Arok hanya dengan memperlihatkan betisnya tanpa sengaja. Nendri menjadi gelisah. Doni menatap dengan sorot mata tajam seakan-akan ingin mengorek keluar otak yang bersarang dikepala Nendri. Beraninya berpikiran kotor pada istri majikannya. Apa dia sudah bosan hidup.     

"Kau cari mati dengan menginginkan istri orang, terlebih istri Pangeran Nizam. Kau tidak lihat begitu mengerikannya jiwa yang ada dalam tubuh manusia yang terlihat sempurna itu."     

Nendri tertawa terbahak-bahak. "Aku tahu itu, seumur hidupku baru kali ini Aku melihat sosok tubuh yang begitu sempurna dimataku dengan wajah tampan tapi malah mengerikan. Mungkin bagi para wanita akan membuat mereka tergila-gila. Tapi bagi kita kaum laki-laki melihat matanya saja sangat menakutkan. Tetapi Aku adalah Nendri yang sudah malang melintang di dunia gelap hampir dua puluh tahun. Ketakutan sudah tidak ada dalam nadiku. Semakin sulit diraih maka Aku semakin tertantang."     

Doni memandang Nendri dengan pandangan ngeri. Pria ini belum tahu Nizam seperti apa. Berhubungan dengan Nizam selama beberapa bulan terakhir membuat Doni sedikitnya merasakan betapa dia tidak bisa main-main dengan Nizam.     

"Aku harap Kau tidak serius dengan kata-kata mu"     

"Ha..ha..ha... Tentu saja tidak serius, Aku adalah orang yang profesional. Pantang mengganggu kehidupan klienku. Hanya saja kalau istri si Pangeran itu juga kemudian tertarik padaku maka Aku pikir gadis itu layak aku perjuangkan."     

Doni menarik nafas lega setidaknya Ia tidak terlalu khawatir mendengar penjelasan Nendri. Nendri masih masuk diakal. Tentu saja Nyonya Nizam itu tidak akan pernah mencintai pria disampingnya. Si Nendri itu dari sudut manapun tidak akan sepadan dengan pesona Pangeran Nizam.     

"Tuan Doni, sebenarnya Aku sedikit penasaran" Kata Nendri sambil menatap Doni     

"Apa? Katakanlah"     

"Mengapa Andre ingin memenjarakan Ayahnya Alena?"     

Doni tidak menjawab dulu pertanyaan Nendri. Ia sibuk menjalankan mobilnya.     

"Andre kelihatannya sama seperti dirimu tertarik dengan Istrinya Yang Mulia. Dan Ia sangat bodoh tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Ia hendak bertarung dengan Yang Mulia mengambil alih gadis itu."     

Nendri terkejut Dua bulan menangani kasus ini Ia baru tahu kalau Andre menginginkan Alena. Tadinya Ia pikir tindakan Andre hendak menekan Ayah Alena adalah hanya karena persaingan bisnis. Luar biasa pesonanya gadis itu. Andre yang begitu tampan dan digilai banyak gadis di kota-nya malah menginginkan istri orang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.