CINTA SEORANG PANGERAN

Laki-laki Bajingan



Laki-laki Bajingan

0Andre duduk di Bar sambil meminum segelas anggur ditangannya. Wajahnya yang tampan tampak lusuh dengan rokok yang habis berbatang-batang di tangannya. Keningnya berkerut-kerut dengan nafas yang terhembus berat. Bartender yang sedari tadi melayaninya sudah memberikan tiga gelas minuman yang Ia racik sesuai keinginan Andre. Sebenarnya mata Andre sudah memerah tetapi kelihatannya Ia masih belum berhenti.     
0

Dua orang pegawai yang mendampinginya tampak memandang resah. Sudah hampir dua minggu Ini Andre, Majikan mereka setiap malam menghabiskan malam dengan minum minuman keras. Wajahnya kusut terkadang matanya berkaca-kaca. Ia terlihat semakin gila ketika melihat berita online tentang pasangan Pangeran Azura dan Alena.     

Andre mengingat pertama kali Ia bertemu Alena sewaktu di Amerika. Wajahnya yang cantik begitu polos bak bunga mawar yang yang menanti untuk dijamah. Matanya yang besar dan gemerlap bagai gemintang dilangit membuat hatinya begitu gemetar. Ia jatuh cinta pada pandangan pertama. Wajah Alena yang sedang galau membuatnya malah semakin menarik.     

Andre adalah laki-laki tipe penjajal perempuan. Wajahnya yang tampan dengan kekayaan keluarga yang dimilikinya membuat Ia bisa mendapatkan semua wanita yang diinginkannya. Tetapi Alena..yah Alena yang jangankan menerimanya bahkan menatapnya pun tidak.     

Selama ini Ia tidak pernah sekalipun ingin menikah. Ia hanya ingin mempermainkan wanita-wanita murahan yang begitu mengharapkan cintanya. Tapi begitu melihat Alena pada pandangan pertama. Dia menjadi terobsesi. Bibirnya yang mungil menawan dengan sekali lihat, Andre melihatnya dengan pengalaman menjamahi banyak wanita. Ia tahu pasti Alena sesuci embun pagi. Belum pernah tersentuh bibir siapapun. Andre terpanah asmara dengan begitu cepat.     

Ketika Ayahnya berniat menjodohkan dia. Dia sangat keras menolaknya. Tetapi ketika lantas Ayahnya memperlihatkan fotonya. Ia langsung menyetujuinya dalam sekali kata. Siapa yang mengira gadis yang akan dijodohkan dengannya adalah Alena. Hayalannya langsung melambung tinggi. Ia sudah sangat percaya diri kalau Alena akan menjadi miliknya. Apalagi mengingat bahwa Ayahnya Alena memiliki hutang kepada Ayahnya dengan jumlah yang tidak sedikit.     

Tapi diluar dugaan, Nizam datang dan membuyarkan semua impiannya. Dan yang membuat Andre makin sakit hati adalah Nizam ternyata lebih kaya dari dia dan dia seorang pangeran. Harga dirinya sebagai seorang laki-laki sangat tertoreh. Dan yang paling sangat sial seribu kali lebih sial adalah Sisca hamil olehnya.     

Perempuan murahan itu berhasil memperdaya dirinya. Andre adalah Biasanya Ia selalu berhati-hati dalam melakukan hubungan. Ia sangat safety, Dia selalu memakai alat kontrasepsi tapi entah bagaimana Sisca bisa hamil olehnya. Tadinya Ia menyangkal habis-habisan dan tidak bersedia menikahi Sisca. Tapi ketika anak itu lahir dan di tes DNA, maka Iapun tidak bisa menyangkalnya lagi.     

Andre tidak bisa menerima dan tidak akan pernah bisa menerima wanita yang bersedia tidur dengannya sebelum nikah. Ia sungguh tipe pria yang sangat egois. Ia tidur dengan banyak gadis tapi tidak mau menikah dengan gadis yang sudah ditidurinya. Dia banyak mengambil kesucian para gadis Sebelum janur kuning melengkung tapi Ia sendiri menginginkan istri yang masih suci. Benar-benar tipe pria bajingan kelas kakap.     

Walaupun akhirnya Ia menikahi Sisca tapi sungguh Ia sangat menyia-nyiakan gadis itu. Ia tidak pernah sedikitpun menganggap Sisca Istrinya dari sejak Ia nikahi sampai akhirnya Sisca melahirkan dan kemudian Ia menceraikannya langsung. Anaknya sendiri diambil oleh orangtuanya dan Sisca tidak diberi kesempatan sedikitpun untuk melihat anaknya.     

Kini Ia masih penasaran ingin memiliki Alena, Ia merasa bahwa Ia lebih berhak memiliki Alena dibandingkan dengan Nizam. Kenyataan bahwa Alena sudah mengandung Ia malah tidak perduli. Rasa penasarannya melupakan egonya sebagai laki-laki.     

Ketika Ayahnya hendak melepaskan Ayah Alena maka Andre lalu mengambil alih kasusnya.     

Memiliki banyak kenalan dengan para pejabat membuat Ia sangat yakin Ia bisa menekan Ayahnya Alena untuk mengikuti keinginannya. Rencananya Ia akan memenjarakan Ayahnya Alena lalu kembali membuatnya miskin dan mengambil alih Alena.     

Sungguh pemikiran yang sangat bodoh. Dia pikir karena Nizam berasal dari luar Indonesia akan membuatnya menang dengan mudah. Ibarat ini adalah suatu pertempuran maka Andre merasa sedang bertempur dengan orang buta. Ia akan mengambil kemenangan dengan sangat mudah.     

Andre menenggak kembali minumannya. Ketika tiba-tiba ada seorang gadis yang mendekatinya dan duduk disampingnya. Lalu dengan wajah dan tubuh menggoda Ia merapati Andre dan berbisik ditelinganya. "Hay Handsome, Mau aku temani?" Katanya.     

Andre menatap acuh tak acuh. Ia sangat bosan dan sedang gundah. Besok adalah sidang pertama Ayahnya Alena. Tuduhan membuka tambang ilegal itu sebenarnya sudah diselesaikan oleh Ayahnya dulu dengan balik menyuap para pejabat agar membatalkan tuntutannya. Ayahnya Alena mengeluarkan sejumlah uang yang cukup banyak bahkan sampai Ia berhutang pada Ayahnya. Tapi dengan kekuatan yang Andre miliki Ia membuka lagi kasus itu dengan balik menyuap para pejabat kotor agar membuka lagi kasusnya. Andre bahkan sampai menggaji orang-orang yang kerjanya membujuk para penduduk desa agar mau melaporkan kerugian yang ditimbulkan akibat tambang batubara ilegal.     

Besok adalah sidang pembeberan fakta kerugian yang ditimbulkan perusahaan Ayahnya Alena. Ia harus menang, harus menang. Pengacara yang Ia bawa untuk mendakwa Ayahnya Alena dengan mengatasnamakan penduduk warga sekitar adalah pengacara ternama. Dengan bukti-bukti yang Andre miliki pasti akan berhasil.     

Gadis yang mendekati Andre tampak semakin penasaran melihat Andre hanya terdiam. Dan ketika gadis itu semakin berani merangkul Andre. Andre berdiri dan menepiskan tangan si gadis sambil berkata. "Pergilah, Aku sedang muak dengan semua gadis yang ada di muka bumi" Kata Andre sambil berlalu.     

Gadis itu tampak kesal. "Kalau kamu gay, kenapa tidak nongkrong di Bar khusus untuk para gay?"     

Andre berhenti melangkah lalu Ia berbalik dan kemudian Ia menatap gadis itu dengan tajam. "Kau cari mati, Tidak akan kubiarkan Kau lolos sebelum aku buktikan kalau Aku bukan gay" Andre menarik tangan gadis itu dan mulai mencari tempat tersembunyi. Sebuah kamar tempat Ia istirahat.     

Bar ini adalah miliknya yang dikelola oleh salah satu anak buahnya. Ia suka beristirahat di Bar ini sambil menghabiskan waktu dengan para gadis. Andre benar-benar membuktikan bahwa Ia adalah pria normal pada gadis itu.     

****     

Nizam duduk di sofa ruangannya sambil memangku Alena. Malam ini mereka akan pergi ke Surabaya sekitar pukul 8 malam. Pakaian dan barang-barang Nizam sudah dipak. Pangeran Thalal dan Cynthia akan ikut juga termasuk James. James masih akan membantu Nizam untuk mengaudit hotel Gardenia yang ada di Surabaya.     

"Nizam Kau sungguh sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik untuk besok?" Tanya Alena dengan wajah penuh khawatir.     

"Alena berhentilah bersikap khawatir. Kau harus terus berbahagia agar anak kita lahir dengan senyuman" Kata Nizam sambil melingkarkan tangannya di bahu Alena.     

"Bagaimana Aku bisa bahagia kalau Ayahku sedang ada masalah"     

"Aku tidak akan tinggal diam, tetaplah tenang!!" Nizam mencium bibir Alena dengan lembut. Alena lalu balas menciumnya.     

"Kamu tahu Alena? " Nizam berkata dengan tenang.     

"Apa??"     

"Andre sedang menyusun kekuatan untuk menghadapimu, malam ini Aku sudah mengirim kejutan untuknya.." Nizam tersenyum dengan aura jahat disekelilingnya.     

Alena menatap tidak mengerti.     

"Aku tidak mengerti"     

Nizam tidak menjawab malah menundukkan wajahnya ke leher Alena dan mulai membuat Alena mendesah tiada henti.     

"Nizam..Aku..masih takut"     

"Aku tidak akan pernah mengapa-apakanmu" Kata Nizam sambil terus meraba tubuh Alena.     

"Kalau kau tidak akan mengapa-apakanmu kenapa tangan mu nakal sekali"     

Nizam hanya tertawa sambil membopong Alena ke atas ranjang. Ia memeluk Alena lalu berkata, "Istirahatlah..sampai waktu penerbangan tiba"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.