CINTA SEORANG PANGERAN

Intruder



Intruder

0Matahari sudah mengintip dari balik awan. Cynthia membuka matanya lalu memandang langit-langit kamar. Ia lalu terbangun, badannya masih terasa lemas, rasa sakit masih menyelimutinya. Bagaimana tidak terasa sakit. Luka yang pertama belum sembuh sudah dilukai lagi tadi malam.     
0

Uh.. perihnya, Cynthia menggigit bibirnya sendiri. Kapan deritanya berakhir. Mengapa bercinta tidak seindah cerita teman-temannya. Atau minimal seperti yang Ia lihat di film-film. Apa karena Pangeran Thalal sama-sama masih belajar dan belum ahli. Tapi memang mereka baru melakukan dua kali mungkin masih wajar kalau masih kaku.     

Cynthia tidak mau membangunkan suaminya. Apalagi dilihatnya suaminya begitu terlelap. Bahkan dalam tidurpun Pangeran Thalal sambil tersenyum. Matanya terpejam rapat bulu matanya terlihat jelas. Alisnya sangat tebal dan bewarna hitam pekat. Cambang dan kumisnya begitu rapih dan halus. Bibirnya memerah alami. Cynthia menghulurkan tangannya, membelai bibir yang begitu menawan. Pangeran Thalal malah mengguman, Ia benar-benar terlelap di alam mimpi.     

Cynthia lalu beranjak ke kamar mandi dan membersihkan diri. Ia melihat bayangan tubuhnya di cermin. Ia menyadari kalau tubuhnya semakin indah sekarang karena porsi makannya semakin berkurang. Ia baru berusia 20 tahun dan Pangeran Thalal baru 23 tahun. Pasangan yang tepat sebenarnya. Hanya ada beberapa perbedaan yang masih terbentang diantara mereka.     

Cynthia berpakaian sedikit formil, Ia berdandan tipis agar tidak terlihat pucat. Matanya yang biru terlihat seperti warna langit yang cerah. Warna rambutnya yang pirang sekarang sudah mulai panjang sebahu. Ia terlihat sangat cantik sekarang. Cynthia seperti terlahir kembali dengan bentuk tubuh dan wajah yang baru.     

Walaupun badannya masih terasa nyeri tapi semalam Ia merasa semuanya sangat indah. Suaminya sangat menyenangkan hatinya sehingga hari ini Ia sangat bahagia. Mungkin rasa bahagia yang muncul dari hatinya lalu terpancar ke wajahnya.     

Ia baru akan meminta pelayan untuk menyiapkan sarapan untuk suaminya ketika tiba-tiba teringat sesuatu. Ia mendekati Pangeran Thalal lalu membangunkan suaminya dengan lembut. ,"Yang Mulia...     

"Hmmm..." Pangeran Thalal mengguman     

"Yang Mulia.." Cynthia memanggil lagi     

Pangeran Thalal membuka matanya sedikit dilihatnya wajah Cynthia.     

"Apa Aku masih di alam mimpi?" Tanyanya sambil kembali memejamkan matanya.     

"Alam mimpi apa? Bangunlah!!"     

"Karena kalau didunia nyata tidak akan mungkin ada bidadari surga didepan mataku"     

Mata Pangeran Thalal masih terpejam.     

Mata Cynthia jadi terbelalak lebar kenapa Pangeran Thalal seperti ABG yang jiwanya labil sehingga kelakuannya jadi lebay amat. Tapi tidak bisa dipungkiri muka Cynthia jadi memerah. Ada apa sebenarnya yang sedang terjadi dengan dirinya. Mengapa Ia yang biasanya tidak suka dengan rayuan seorang pria menjadi bergetar. Cinta pertama yang bersemi dihatinya membuat Ia bagai gadis remaja berusia 17 tahun.     

"Yang Mulia kenapa Kamu begitu berlebih-lebihan."     

"Itu karena Aku mencintaimu"     

Cynthia mencubit pinggang suaminya dengan gemas.     

"Coba lihat jam berapa sekarang? Setahuku setiap pagi, Kalian suka beribadah sholat" Kata Cynthia sambil tersenyum.     

Pangeran Thalal terkejut kaget Ia langsung bangun dan berdiri sampai lupa kalau Ia belum berpakaian. Cynthia ternganga melihat Pangeran Thalal berdiri telanjang dihadapannya. Benda yang semalam menyakitinya tepat didepan mukanya. Muka Cynthia langsung pucat pasi. Ia membuang muka. Badannya langsung mundur ke belakang.     

Pangeran Thalal jadi nyengir bagai kuda. Ia menarik selimut yang tadi menggulung tubuhnya. Kemudian dengan gerakan indah Ia melingkarkan selimut itu ke pinggangnya. Kemudian Ia mencium pipi Chyntia dan berlalu setengah berlari ke kamar mandi.     

Cynthia jadi tersenyum lalu melangkah menuju keluar membuka pintu dari dalam. Didepan pintu sudah berdiri para pelayan dan pengawal. "Assalamualaikum Yang Mulia Putri Cynthia.." Kata para pelayan dan penjaga sambil memberi hormat.     

Cynthia menganggukan kepalanya sambil tersenyum. "Siapkan sarapan untuk Yang Mulia di dalam kamar. Berikan juga dia air teh yang diberi madu"     

"Yang Mulia apakah hamba perlu menyiapkan pakaian untuk yang Mulia Pangeran Thalal? Kata Pelayan yang biasanya melayani Pangeran Thalal dalam berpakaian. Cynthia mengerutkan keningnya lalu berkata.     

"Mulai sekarang Kau tidak usah menyiapkan keperluan Pangeran Thalal lagi. Karena Aku yang akan melayaninya" Cynthia berkata dengan tegas. Suaranya terdengar sangat berwibawa dan membuat gentar hati orang yang mendengarnya. Para pelayan itu langsung menganggukan kepalanya.     

"Sekarang hidangkan saja makanannya.!!" Cynthia memberikan perintah. Para pelayan itu langsung mendorong meja tempat menyimpan makanan memasuki kamar Pa"ngeran Thalal.     

Cynthia mengamati makanan yang dihidangkan sambil bertanya-tanya makanan apa yang disukai Pangeran Thalal dan apa yang tidak sukainya. Apakah Pangeran Thalal memiliki alergi terhadap makanan tertentu atau bagaimana. Semua ditanyakan dengan teliti. Cynthia mengingatnya dengan cepat. Setelah itu Ia menyuruh mereka keluar.     

Ketika Pangeran Thalal sudah selesai mandi dan sholat. Ia heran melihat Cynthia menyiapkan pakaiannya. " Mengapa Kamu yang menyiapkan? Mana para pelayan? " Kata Pangeran Thalal sambil celingukan nyari para pelayan.     

Cynthia tersenyum sambil membantu Pangeran Thalal berpakaian. Walaupun heran Pangeran Thalal diam ketika Cynthia membantunya berpakaian.     

Setelah selesai, Cynthia lalu berkata, "Mulai sekarang Aku yang akan membantu mu berpakaian dan segalanya. Aku tidak mau ada yang menyentuhmu selain Aku." Kata Cynthia sambil sekarang menyiapkan makanan untuk sarapan.     

Pangeran Thalal tercengang, bagaimana bisa seseorang Pangeran hidup tanpa Pelayan. Di Istananya setiap Pangeran atau putri memiliki pelayan dan pengawal yang banyak. Semakin tinggi kedudukannya maka semakin banyak Pelayan dan pengawalnya.     

"Apa kau akan ada disampingku 24 jam?" Tanya Pangeran Thalal sambil memakan sarapannya.     

"Bila perlu Aku akan menemanimu 36 jam sehari"     

Pangeran Thalal tertawa, "Aku tidak mengira Kau begitu posesif. Melebihi Kakak Putri Alena"     

"Kau bukanlah Nizam yang memiliki Harem. Kau juga tidak memiliki banyak selir." Cynthia menatap suaminya.     

Pangeran Thalal tersenyum Ia mencubit hidung mancung Cynthia.     

"Kau lupa walau Aku tidak memiliki Harem tapi Ibunda sudah menyiapkan dua istri yang harus kunikahi bulan depan" Kata Pangeran Thalal dengan wajah tenang tanpa dosa.     

Cynthia cemberut "Mengapa Kau mengingatkan hal itu padaku, Apa Kau tidak mencintaiku?" Wajah Cynthia berubah menjadi sedih.     

Pangeran Thalal menghentikan sarapannya. Ia menggenggam tangan Cynthia dengan lembut. "Kamu pasti tahu bahwa para pangeran dan putri di kerajaan Azura tidak memiliki hak atas tubuhnya sendiri. Apalagi Aku tidak memiliki keberanian sebesar Kakak Nizam. Untuk meminta izin menikahimu saja Aku meminta bantuan kakak" Pangeran Thalal mengusap-usap tangan Cynthia.     

"Apa Kau akan tetap menikahi mereka?" Kata Cynthia sambil menatap Pangeran Thalal.     

"Apa Kamu keberatan?"     

Cynthia terdiam, sebagaimana Alena Ia juga tahu kalau suaminya akan menikah dengan gadis lain bulan depan. Ia terdiam sangat tidak bijak membebani Pangeran Thalal dengan penolakannya. Ia tidak mau membebani pikiran suaminya. Bahkan Ia untuk memenangkan hati suaminya tidak harus dengan menolak pernikahan mereka tapi dengan bersaing secara adil akan lebih menantang.     

"Aku tidak keberatan.." Kata Cynthia sambil tersenyum.     

"Benarkah?? Apa Kau akan menanggapi sebagai pria hidung belang yang tidak cukup dengan satu wanita?"     

Cynthia menggelengkan kepalanya. "Kau sudah berbicara jujur dari awal dan Aku sudah bersedia untuk menerima apapun konsekuensinya. Lagipula semua bukan salahmu, Jodoh mu sudah dipersiapkan dari awal. Bahkan mungkin Aku adalah intruder bagi istri-istrimu"     

Pangeran Thalal tertawa mendengar Cynthia mengatakan bahwa Ia adalah Intruder atau pengacau.     

"Aku merasa benar-benar sangat beruntung mendapatkan mu. Kau sangat cerdas dan terkadang lucu. Kau juga pantang menyerah."     

"Kau tahu? Aku melakukan ini semua karena sangat menghargai kelicikanmu untuk mendapatkan Aku" Kata Cynthia dengan tenang.     

Pangeran Thalal terkejut. "Apa maksudmu?"     

"Maksudku, Demi untuk mendapatkanku Kau sampai harus tertabrak motor"     

Pangeran Thalal tersenyum bangga.."Itu adalah suatu pengorbanan dari seorang pria untuk wanita yang Ia cintai bukannya kelicikan"     

Cynthia mengangkat alisnya. "Ya benar jika kejadiannya tidak disengaja."     

"Apa maksudmu?" Pangeran Thalal kaget     

"Maksudku, Kejadian tertabraknya Kau oleh motor adalah kejadian yang sengaja kau rancang untuk mendapatkanku"     

Pangeran Thalal pucat mendengarnya. Ia duduk membeku menatap wajah Cynthia yang tersenyum misterius.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.