CINTA SEORANG PANGERAN

Keraguan Putri Rheina



Keraguan Putri Rheina

0Tiba - tiba Putri Rheina teringat tentang gosip yang dibawa ayahnya. Sambil membelai kalung itu Ia lalu berkata, "Apa kalung ini yang diberitakan hilang karena kau berikan kepada pangeran Abbash. Katanya kalung ini tanda cinta kau kepada pangeran tampan itu." Kata putri Rheina teringat tentang cerita gosip yang dibawa ayahnya. Padahal tadi Ia sempat lupa dengan cerita itu.     
0

Alena tersenyum sambil mengangkat bahunya. "Apa kau pikir aku akan mengkhianati yang Mulia? Kamu tahu bagaimana temperamen dari Pangeran Nizam. Ia akan membunuhku sebelum Aku berhasil menikmati perselingkuhannya." Kata Alena sambil tertawa.     

"Lagipula.. aku terlanjur mencintainya. Aku mencintainya sejak pertama kali bertemu dengannnya. Aku yang bodoh terkagum - kagum kepada mahasiswa dengan grade A di seluruh mata kuliah. Coba saja kau bayangkan betapa sempurnanya dia di mataku. Aku bahkan tidak pernah tahu siapa dia yang sebenarnya. Yang Aku tahu dia seiman denganku dan sangat tampan dan pintar." Alena menerawang mengingat kejadian waktu lalu.     

"Aku selama ini berpikir kalau kau sudah tahu siapa Yang Mulia sebenarnya sehingga kau menggunakan trik untuk mendapatkannya"     

Alena menggelengkan kepalanya, "Andaikan Aku tahu dari awal tentu Aku tidak akan mencintainya. Aku masih waras untuk tidak mendekati seorang pangeran. Tetapi Nizam diam saja tanpa memberitahukan kepadaku siapa dia. Dia memberitahukan kepadaku di saat dia melamarku dan Aku sudah terlanjur mencintainya." Alena menerawang masa lalunya.     

"Dan sekarang apa yang Cynthia takutkan ternyata terjadi. Nyawaku terancam setiap saat. Hidup di istana membuat Aku selalu di dera ketakutan tetapi setiap kali Aku menatap wajah Nizam maka ketakutanku hilang. Aku sangat mencintainya dan bahkan andaikan bisa. Aku ingin membawanya pulang ke Indonesia" kata Alena sambil tersenyum pahit.     

Putri Rheina menggelengkan kepalanya, "Yang Mulia adalah harta paling berharga yang Azura miliki. Walaupun banyak menimbulkan ketidak setujuan masyarakat, pejabat, para tetua dan bahkan kerajaan tentang pernikahan kalian tetapi Pangeran Nizam tidak akan pernah kehilangan pamornya. Dia adalah pangeran yang sangat berkompeten di seluruh kerajaan Aliansi."     

"Ya.. semakin berkompeten dia maka semakin banyak orang yang membenciku. Aku dikatakan memonopoli Pangeran Nizam sendirian. Aku wanita serakah. Padahal Aku sendiri tidak seperti itu. Aku sadar diri dengan kedudukanku di kerajaan kalian. Walaupun mungkin Aku adalah orang nomor satu di hati Pangeran kalian tetapi Aku bukanlah siapa - siapa di kerajaan kalian. Jadi memang tidak ada alasan bagiku untuk menguasai Nizam."     

"Pangeran Nizam lama tinggal di Amerika dan Ia berpikiran sangat moderat. Ia tidak menyukai semua budaya yang tidak masuk ke dalam logikanya. Dia berulang kali berkata kepadaku bahwa Pangeran Nizam sangat mencintaimu dan ia tidak ingin menduakan cintamu sedikitpun. Jadi Pangeran Nizam bersikeras untuk tetap menolak wanita manapun yang ingin dinikahinya"     

"Aku selalu merasa tidak enak dengan kondisi ini" Kata Alena dengan wajah sedih.     

"Kau jangan besedih ini sudah takdir. Mungkin perubahan akan terjadi bersama dinasti Pangeran Nizam. Azura akan tumbuh membentuk tatanan kerajaan baru dan Aku yakin kau akan jadi Ratu yang luar biasa." Putri Rheina tersenyum mencoba menghibur Alena.     

"Bagaimana kalau kami gagal dalam memajukan kerajaan Azura? Aku tiba - tiba takut menjadi seperti Ratu Antonietta yang menjadi penyebab runtuhnya Kerajaan Prancis?" Kata Alena lagi kepada Putri Rheina.     

"Kau tentu saja berbeda dengan dia" Putri Rheina menjawab dengan tegas.     

"Tapi kami sama - sama dibenci rakyat"     

"Jangan berpikiran terlalu jauh, kalau pun ada orang yang membencimu itu karena mereka belum mengenal dirimu. Seperti Aku dulu. Aku sangat membencimu tetapi Aku sadar betapa baik hatinya Engkau. Kau menyelamatkan diriku padahal Aku selalu jahat kepadamu" Kata Putri Rheina      

"Sudahlah lupakan masa lalu, Aku berharap apa yang kau katakan adalah benar bahwa kelak Aku akan dapat merebut cinta rakyat kerajaan Azura. Aku ingin seperti dirimu yang dipuja banyak orang" Kata Alena kepada Putri Rheina sambil menatap wajahnya yang begitu cantik. Terkadang Alena tidak mengerti mengapa Nizam sampai memilihnya dan melepaskan Putri Rheina yang begini cantik.     

Melihat Putri Rheina, dia seperti putri yang berasal dari negeri dongeng. Orang berambut pirang mungkin banyak tetapi berambut merah sangat jarang. Dia seperti tokoh kartun yang keluar dari komik.  Berambut merah dan bermata biru. Sungguh perpaduan yang sangat unik. Kalau rambut merah karena diwanai mungkin banyak tetapi berwarna merah dari lahir sangat jarang Alena melihatnya.     

Bahkan mata biru itu terkadang terlihat kehijauan jika berada di tempat yang sedikit gelap. Kulit Putri Rheina putih tetapi tidak seputih kulit orang bule ataupun seputih orang China, Jepang atau Korea. Kulit putih Rheina seperti warna susu yang sedikit bersipuh kuning keemasan. Ia sungguh sangat menawan dengan fostur tubuh yang tinggi langsing dan berdada besar serta pinggul yang besar tetapi seimbang dengan badannya.     

Wajar jika banyak orang yang memuja kecantikannya walaupun foto Putri Rheina banyak beredar diam - diam karena memang Ia dilarang mempertontonkan kecantikannya. Selain sangat jarang tampil ke publik tanpa mengenakan cadar, Putri Rheina juga jarang keluar dari harem. Ia adalah calon ratu yang sangat berharga walaupun sekarang kedudukannya mulai diragukan oleh rakyat Azura karena kedatangan Alena tetapi cinta mereka tidak berubah kepada calon ratunya itu.     

Alena sungguh menyayangkan jika Putri Rheina tenggelam di dalam harem Nizam tanpa memiliki suami. Alena selalu berdoa semoga Putri Rheina mendapatkan pengganti Nizam. Bulu mata Putri Rheina tampak mengerjap.     

"Alena.. akhir - akhir ini Aku seperti mendapatkan firasat buruk" Kata Putri Rheina tampak sedikit murung. Ia sudah lupa lagi dengan cerita gosip tentang Kalung Alena.  Ia tahu pasti kalau Alena tidak mungkin menyeleweng dari Nizam, Ia bahkan mencurigai kalau Ayahnya ada dibalik permasalahan yang selalu menimpa Alena.     

Alena menatap wajah Putri Rheina yang tampak sangat alum. Putri Rheina menghela nafas panjang.     

"Kau jangan menakut - nakutiku," Alena menjadi cemas. Ia akan tampil menari dan sedang gugup. Tadi Ia cukup tenang melihat wajah Putri Rheina yang penuh semangat tetapi sekarang Ia malah melihat Putri Rheina murung.     

"Alena.. Aku minta maaf atas nama Ayahku jika selama ini Ia sangat menyulitkan dirimu" Kata Putri Rheina akhirnya.     

"Atas apa? Ia memang membenciku tetapi itu hanya karena Ia marah Aku telah mengambil Nizam darimu. Tetapi Aku merasakan dia melakukan itu karena menyayangimu" Kata Alena dengan penuh pengertian. Putri Rheina menganggukan kepalanya.     

"Aku sebenarnya tidak tahu apakah dia menyayangiku atau hal ini hanya karena ambisinya ingin menjadi mertua dari Pangeran Nizam dan bertahan menjadikan posisi perdana menteri berasal dari dinasti keluarga kami." Kata Putri Rheina yang sebenarnya Ia menjadi ragu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.