CINTA SEORANG PANGERAN

Harus Jadi yang Terbaik



Harus Jadi yang Terbaik

0Alena menatap Putri Rheina dan Putri Rheina malah menyeret Alena untuk masuk, "Jangan kau dengarkan perkatan putri itu. Putri Mira terkenal sangat cerdas dan bermulut tajam. Apa yang dikatakannya selalu seperti benar. Karena orang pintar mampu menjadikan yang benar seperti salah dan yang salah seperti benar. Aku tidak bisa melawan kata - katanya. Dan ingat nanti malam kau akan menari.     
0

Setahuku perasaan yang buruk dapat mempengeruhi gerakan menari menjadi buruk juga. Jadi kau harus menjaga perasaanmu. Malam ini bukankah kau bertekad untuk menjadi yang terbaik" kata Putri Rheina.     

"Kau tahu, kalau Aku selalu merasa bersalah karena kematian Putri Kumari. Seharusnya yang mati adalah Aku bukannya Putri Kumari"     

"Sudah jangan memikirkan hal itu lagi. Di dalam harem,kematian kadang menjadi hal biasa. Apalagi ini benar - benar bukan salahmu. Aku juga tidak merasa bersalah karena Aku tidak melakukannya. Aku hanya menyimpan obat pencahar di dalam makanan itu dan itu tidak berbahaya. Yang bersalah adalah orang yang menyimpan racun itu"     

"Tetapi mengapa kasusnya seperti ditutup dan tidak dilanjutkan lagi. Aku masih belum puas kalau pelaku sebenarnya belum ditangkap. Ia adalah orang yang berbahaya dan tidak menutup kemungkinan dia akan melakukannya lagi kepada orang lain" Kata Alena kepada Putri Rheina.     

"Aku juga tidak mengerti, mungkin ini semua gara - gara Aku. Semua bukti mengarah kepadaku. Pangeran Nizam ingin melindungi diriku sehingga Ia tidak melanjutkan kasus ini. Tidak ada bukti selain bukti yang ada didalam kamarku. Botol obat pencahar"     

"Tapi jelas - jelas itu adalah racun dan sudah dibuktikan medis"     

"Walaupun racun tetapi tidak ada buktinya jadi percuma saja"     

"Tapi Aku yakin kalau nanti akan ketahuan siapa pelakunya"     

"Aku harap juga begitu, ayo kita masuk ke dalam ruanganmu. Aku  ingin mengecek pakaian menarimu" Kata Putri Rheina sambil menggandeng tangan Alena.     

Alena mengikuti langkah Putri Rheina dan masuk ke dalam ruangannya. Para pelayan tampak sudah membersihkan seluruh ruangan Alena dan menyimpan beberapa bunga serta makanan di meja tengah.     

Putri Rheina tidak melirik sedikitpun ke arah makanan, Ia konsentrasi terhadap perlengkapan menari Alena. Ia ingin semua berjalan dengan sempurna.     

"Aku harap kau dapat latihan sekali lagi untuk melihat gerakanmu. Aku tidak ingin kau melakukan kesalahan dalam gerakan ini" Kata Putri Rheina sambil mengusap pakaian menari Alena. Ia lalu memastikan semua hiasan di dalam baju Alena melekat dengan sempurna.     

Pakaian ini, Ia yang merancangnya sendiri dan Ia ingin Alena menjadi pusat perhatian. Tubuh Alena yang mungil itu sangat seksi dan menarik ketika dada dan pinggulnya berukuran besar dan indah.     

"Kau jangan makan terlalu banyak, Aku tidak ingin kau mengantuk setelah banyak makan. Makanlah buah - buahan jangan makan karbohidrat" Kata Putri Rheina sambil memakaikan pakaian menari ke tubuh Alena.      

"Tubuhmu sangat indah.." Kata Putri Rheina dengan tulus dan itu  membuat Alena jadi tersipu - sipu.     

"Tubuhmu jauh lebih indah. Kau sangat tinggi dan berlekuk. Seharusnya.. Nizam tidak pernah menolakmu" Kata Alena sambil menatap tubuh Putri Rheina.     

"Tidak! Kecantikanku tidak ada apa - apanya dengan kecantikanmu. Nah lihat.. sekarang kau sudah memakai pakaian menari. Coba lihat alangkah indahnya pakaian ini di tubuhmu"     

Alena yang sangat menyukai fashion tampak sangat takjub dengan pakaian buatan Putri Rheina.     

"Kau sungguh sangat berbakat, Rheina.  Bagaimana bisa pakaian ini melekat begitu sempurna di tubuhku"     

"Aku mempelajari semua hal yang berkaitan dengan kewanitaan sejak lahir. Aku akan mengajarkan semua hal itu kepadamu. Dimulai dengan memilih pakaian yang pantas kau kenakan di dalam istana.     

Di Istana tentang pakaian sangat penting, kau mungkin mengikuti mode di luaran sana tetapi di dalam istana mode pakaian di luar tidak akan berguna. Kau tidak bisa mengenakan celana jeans, kaos, rok pendek, berbagai hoodi, jacket kulit dan banyak lagi.     

Ada standar gaya berpakaian di istana. Di dalam harem dan di dalam ruangan Pangeran Nizam, para putri bisa berpakaian dengan sangat terbuka. Belahan dada rendah, perut yang terekspos dan belahan rok yang panjang. Itu diperbolehkan. Tetapi begitu keluar dari harem maka para putri harus mengenakan pakaian tertutup yang sopan.     

Walaupun tertutup tetapi tetap harus indah dan mengikuti standar. Azura adalah negara yang terletak diperbatasan India dan Arab jadi kebudayaan kami gabungan dari kedua negara itu. Dalam pakaian dan adat, kami lebih banyak dipengaruhi oleh Negara India.      

Aku harap kau bisa mengikuti gaya berpakaian kami agar Kau dapat menjadi ratu kami yang sempurna. Kau tidak bisa mengenakan rok pendek lagi"Kata Putri Rheina dan Alena hanya menganggukan kepalanya.     

Ia sangat mencintai Nizam dan akan melakukan apa saja agar tetap ada disisi Nizam. Jangankan mengubah gaya berpakaian, Ia juga akan mengubah kepribadiannya agar bisa menjadi ratu yang baik yang dihormati oleh seluruh kerajaan.     

Rok tidak boleh pendek tetapi Ia boleh mengenakan rok dengan belahan yang sangat tinggi, lalu apa bedanya kalau sama - sama memperlihatkan kakinya. Tetapi hari ini Ia tidak ingin berpikiran macam - macam. Kata Putri Rheina ini dapat mempengaruhi gerakan menarinya.     

Dan Putri Rheina memang sangat ketat dalam melatih menari. Ketika dia melatih maka Ia berubah menjadi guru yang tegas dan disiplin. Semua harus berjalan sempurna menurut dia. Terkadang Alena merasa tersiksa tetapi dengan tekad yang kuat Ia berusaha untuk bertahan.     

"Musik menjadi sangat penting, selama ini kau menari di tempat yang sepi dan tidak ada penonton. Kau dapat mendengarkan musik dengan baik dan berkonsentrasi. Tetapi ketika kau menari dengan banyak penonton maka konsentrasimu akan terpecah. Bahkan musik yang terdengar mungkin akan bercampur dengan suara yang lain. Ini jelas akan membuat kau tidak bisa mengontrol gerakanmu jika kau tidak bisa merasakan musiknya." Putri Rheina menjelaskan dengan detail kepada Alena.     

"Lalu apa yang harus Aku lakukan. Ini sangat menegangkan" Kata Alena. Ia merasakan tiba - tiba perutnya jadi mulas.     

"Aturan yang pertama adalah kau tidak boleh gugup atau tegang. Kau harus sering menarik nafas panjang untuk menenangkanmu. Kemudian kau harus melupakan semua orang yang menontonmu dan menarilah mengikuti kata hatimu.     

Musik akan menjadi hal yang penting tetapi kau tidak boleh terlalu mengandalkan musik. Kau harus mengatur setiap ketukan gerakan tangan dan langkahmu. Kau memang harus mengikuti alunan musik tetapi jika tanpa perasaan tetap saja itu tidak akan berhasil"     

"Aku paham... Musik ini sudah sangat familier karena kau memintaku untuk mendengarkan musik ini terus menerus sehingga Aku bisa terbiasa dengan musik ini"     

"Musik ini adalah salah satu musik favoritku. Pengarangnya adalah guru menariku. Aku sengaja memberikan musik dan mengajarkan tariannya karena Aku tidak bisa menari lagi di depan Pangeran Nizam. Tadinya Aku ingin mempersembahkannya kepada Pangeran Nizam" Kata Putri Rheina dan itu membuat Alena jadi terdiam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.