CINTA SEORANG PANGERAN

Ahli Racun



Ahli Racun

0Putri Mira menatap bayangan tubuhnya di dalam cermin. Pakaian menarinya tampak sangat pas di atas tubuhnya. Kulitnya yang sangat putih itu tampak semakin berkilau karena gaun berwarna kuning yang penuh dengan hiasan. Malam ini adalah penampilan keduanya di depan Nizam. Dulu waktu Alena dan Nizam menikah, Ia bersama Putri Alycia menari di hadapan Nizam untuk menemani Alena.      
0

Dan Malam ini, Ia akan menari lagi di depan Nizam. Putri Mira tahu kalau Ia tidak akan dapat menarik minat Nizam tetapi Ia tetap berharap akan menjadi bintang malam ini. Apalagi saat Ia mengetahui kalau saingan terberatnya dalam menari yaitu Putri Rheina tidak akan menari karena sedang tidak enak badan.     

Putri Mira tadinya ingin bersaing dengan Putri Rheina, Ia sudah tahu kalau Putri Rheina adalah penari terbaik di seluruh kerajaan Aliansi jadi Ia sangat ingin bersaing dengan Putri itu untuk menjadi yang terbaik.     

Putri Mira mengusap lengannya yang begitu halus, mulus. Ia sangat puas dengan penampilannya. Ia ingin menjadi yang tercantik dan yang terbaik malam ini. Ia ingin Ratu Sabrina terkesan kepadanya. Dan Ia ingin pernikahannya secara resmi dengan Nizam akan segera dapat terwujud.     

"Putri Nadia izin menemui Yang Mulia" suara penjaga berteriak di luar dan Putri Mira lalu melambaikan tangannya kepada para pelayan untuk mempersilahkan Putri Nadia memasuki ruangan.     

Suasana sedang ramai di dalam Harem, persiapan pesta ulang tahun Ratu Sabrina sangat menyedot perhatian. Di setiap sudut Harem di hiasi bunga - bunga kesukaan dari Ratu Sabrina. Banyak makanan yang disediakan di malam ini. Semua putri juga sudah bersiap  berdandan secantik mungkin agar dapat tampil terbaik di depan Nizam dan Ratu Sabrina.     

Masing - masing ingin terlihat lebih cantik dari yang lainnya. Termasuk Putri Nadia. Begitu Putri Nadia masuk maka kilau perhiasan yang menghiasi leher Putri Nadia langsung menyilaukan Putri Mira. Pakaian Putri Nadia berwarna pastel yang lembut tetapi perhiasan yang tergantung di lehernya begitu indah.     

Para Putri sengaja menyembunyikan desain gaunnya sampai pada hari ini. mereka bahkan memesan pakaian dari desainer di negaranya masing - masing. Ini seperti ajang pemilihan miss universe yang penuh dengan gaun indah dan penunjukan bakat para putri.     

"Kau sangat cantik sekali" Kata Putri Mira sambil tersenyum lembut.     

"Terima kasih Putri Mira, Anda juga terlihat sangat luar biasa" Putri Nadia memegang tangan Putri Mira.      

"Apa ada yang hendak kau laporkan kepadaku?" Kata Putri Mira. Putri Nadia menganggukan kepalanya.     

"Sesuai dengan keinginanmu, malam ini akan jadi malam yang tidak terlupakan untuk wanita asing itu" Kata Putri Nadia sambil tersenyum licik.     

"Apa kau sudah yakin kalau dengan cara ini dia akan bisa kita permalukan?" Kata Putri Mira kepada Putri Nadia. Putri Nadia mengacungkan jempolnya.     

"Ingat! strategi ini harus berjalan dengan baik. Kapan lagi memiliki kesempatan untuk dapat mempermalukan dia? Ini adalah malam yang terbaik untuk melakukannya. Kalaupun Yang Mulia Pangeran Nizam tidak mengambil tindakan apapun, yang penting putri sialan itu akan merasa malu"     

"Tentu saja, siasatku tidak pernah gagal. Aku sudah sangat mahir di dalam  melakukan strategi kejahatan" Putri Nadia berkata sambil tertawa.     

"Termasuk membunuh Putri Kumari?" Kata Putri Mira sambil tersenyum manis. Muka Putri Nadia menjadi pucat pasi.      

"Kau sudah berjanji tidak akan menyebut - nyebut hal itu lagi. Bukankah Aku sudah melakukan apapun yang kau suruh. Kau tidak boleh mengingkari janjimu" Kata Putri Nadia kepada Putri Mira.     

Putri Mira tetap tersenyum dengan anggun. Ia malah menggerakan tangannya dengan gemulai seakan sedang menari. Putri Nadia hanya memandang Putri Mira dengan cemas.     

Ingatannya kembali kepada kejadian malam itu di dalam harem. Dimana Ia tanpa sengaja mendengar Putri Rheina menyuruh kepada pelayan pribadinya untuk menyimpan sesuatu di dalam makanan gudeg. Tadinya Ia tidak tahu apa itu makanan gudeg tetapi ketika Ia mengendap - ngendap ke dapur harem, Ia kemudian tahu kalau itu adalah makanan khas dari negaranya Alena.      

Putri Nadia jadi menyeringai, Ia mendapatkan kesempatan untuk menyingkirkan dua lalat sekaligus. Putri Nadia sengaja membiarkan Pelayan Putri Rheina untuk  menyimpan dulu obat pencahar itu di dalam makanan guded sebelum kemudian Ia menjatuhkan sesuatu di luar dapur. Para pelayan segera keluar untuk melihat keributan yang terjadi dan dengan cepat Putri Nadia meneteskan  racun itu. Racun itu tidak berbau dan tidak berwarna juga tidak akan terdeteksi oleh apapun kecuali pemeriksaan lab.     

Putri Nadia juga sengaja menyembunyikan wajah dan tubuhnya dari CCTV sehingga Ia memang benar - benar lolos dari kecurigaan. Ia juga melemparkan botol  itu langsung ke tempat yang tidak mencurigakan sebelum mengosongkan isinya. Pekerjaan Putri Nadia sangat rapih, cepat dan tepat.     

Putri Nadia tidak pernah menunjukkan hal yang mencurigakan setiap kali diperiksa, Ia sangat pandai bersilat lidah sampai kemudian ketika Ia tidak sengaja berpapasan dengan Putri Mira. Saat itu Putri Mira sedang berjalan menuju taman.     

Mereka hanya salah menyapa basa - basi karena Putri Mira tidak mengenal Putri Nadia tetapi Putri Nadia sangat mengenal Putri Mira. Tidak ada seorang putripun yang tidak mengenal Putri Mira karena memang Putri Mira terkenal dengan Putri gila.     

"Sebentar Putri.." Putri Mira tiba - tiba memanggil namanya dengan menyebut Putri. Putri Nadia lalu berbalik dan dengan angkuh Ia berkata,     

"Ada apa? Aku merasa tidak memiliki urusan denganmu" Kata Putri Nadia kepada Putri Mira.      

"Aku seperti pernah melihatmu, Siapakah kau ini?"     

"Aku adalah Putri Nadia, dari Kerajaan Parsia"     

"Kerajaan Parsia, bukankah kau temannya Putri Shinta" Putri Mira semakin penasaran.     

"Putri Shinta? Yang mana? Mungkin Anda salah" Kata Putri Nadia.     

"Putri Shinta dari Kerajaan Andhara, putrinya mentri pertahanan. Aku tahu karena Ia sering bermain ke istana jika di ajak ayahnya ke kerajaanku. Ia banyak bercerita tentang kau, Putri Nadia. Dia bilang kau adalah ahli racun tetapi tidak banyak yang tahu tentang hal ini."     

Putri Nadia lansung pucat pasi. Ia sudah bisa menebak ke arah mana Putri Mira berkata.     

"Kau jangan mengada - ngada. Aku tidak kenal dengan Putri Shinta.     

"Bagaimana bisa kau tidak mengenalnya, kalau Aku sering melihat photo kalian ketika sedang bermain bersama. Aku bahkan memiliki photo itu" Kata Putri Mira sambil menatap wajah Putri Nadia.     

"Apa maumu?" Suara Putri Nadia mulai meninggi. Ia sudah benar - benar tidak enak hati dengan perkataan Putri Mira.     

"Mauku? Mengapa kau bertanya seperti itu? Memangnya ada apa ? Apakah kau takut kalau kasus Putri Kumari yang masih belum terkuak sampai sekarang akan terbongkar?" Putri Mira tiba - tiba tersenyum penuh kemenangan. Dan Putri Nadia hanya bisa melongo dengan muka pucat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.