CINTA SEORANG PANGERAN

Aku tidak bisa Menari



Aku tidak bisa Menari

0Putri Rheina memakaikan pakaian menari untuk Alena. Ia ingin Alena menari menggunakan pakaian menari agar Alena terbiasa mengenakan pakaian menari yang berat. Tarian perut juga salah satu ciri khasnya adalah menggerakkan pinggul dan perut. Untuk itu maka di bagian perut dan pinggul di beri hiasan yang dapat digerakkan dengan indah sehingga penampilan semakin menyenangkan bagi yang melihatnya.     
0

Tarian ini khusus untuk para putri di dalam harem dan hanya diperlihatkan kepada para wanita dan Nizam tentu saja sebagai pemilik putri dari dalam harem. Putri Rheina tidak akan menari di pesta itu karena Ia tidak lagi menjadi istri Nizam. Nizam sudah menceraikannya dan karena itu Ia tidak ingin memperlihatkan tarian apapun  kepadanya.     

"Ini sangat menggelikan.." Kata Alena sambil menggerakan pinggulnya sehingga hiasan yang melingkar di perut dan menjuntai ke pinggulnya ikut bergerak.     

"Ini sangat cantik, dan pinggangmu sangat kecil dengan pinggul yang besar. Kau juga sangat mungil untuk ukuran wanita Azura. Kau sudah memiliki nilai plus untuk kecantikanmu yang unik.      

Kulitmu yang coklat dan rambut hitammu yang lebat akan ku tata seperti rambut Jasmine dalam film Aladin. Kau sudah memiliki keindahan yang natural, tinggal kau berusaha untuk dapat menari. Tarian ini tidak banyak menggunakan gerakan. Kau hanya tinggal menggerakan pinggul dan perutmu saja," Kata Putri Rheina sambil mengikat rambut Alena agar Alena dapat bergerak bebas.     

"Apa..  pakaian ini tidak terlalu terbuka?" Alena menutupi dadanya dengan kedua tangannya. Ia hanya mengenakan penutup dada dan rok tipis. Perut dan punggungnya terlihat kemana - mana.     

"Tentu saja tidak, tarian - tarian ini selain untuk memberikan penghormatan kepada Ratu Sabrina juga untuk memberikan hiburan kepada Pangeran Nizam sebagai pemilik harem. Tidak akan ada laki - laki yang diperbolehkan masuk ke dalam ruangan pertunjukkan, kecuali kalau laki - laki itu ingin di penggal oleh algojo" Kata Putri Rheina sambil memberikan isyarat agar musik segera dimainkan.     

Putri Rheina kemudian maju ke tengah dan Ia meminta Alena untuk berdiri di depannya dengan jarak yang  cukup sehingga Alena masih dapat melihat Dia menari dengan jelas tetapi tidak mengganggunya.     

"Coba perhatikan, tarian ini tidaklah serumit tarian dari negaramu. Tarian ini hanya tinggal menggerakan pinggul dan dada. Dan kemudian Putri Rheina mulai merenetangkan kedua tangannya lalu menggerakan pinggulnya mengikuti iringan musik.     

Alena melongo melihat bagaimana pinggul Putri Rheina bergerak dengan sangat indah. Bergoyang ke kiri dan kanan denganc cepat mengikuti irama musik yang menghentak. Bagaimana bisa pinggul Putri Rheina bergerak begitu cepat dan indah. Menghentak ke kiri dan kekanan dan terkadang ke depan dan kebelakang. Lalu berputar seperti gangsing mainan anak - anak.     

Tangan Putri Rheina kadang terentang, kadang mengangkat ke atas, kadang bergerak seperti ranting pohon yang tertiup angin. Tubuh Putri Rheina meliuk - liuk. Alena menelan ludahnya, ini tarian yang sangat menakjubkan.     

Alena bertepuk tangan ketika Putri Rheina menghentak - hentakkan kakinya sehingga gelang yang ada di kaki putri Rheina berbunyi indah. Lalu tubuh Putri Rheina naik turun mengikuti alunan musik.     

Alena jadi ikut menggoyang - goyangkan badannya, Walaupun goyangannya kaku tetapi karena musiknya memang sangat enak di telinga Alena maka goyangan Alena jadi mengikuti irama musiknya.     

Putri Rheina melihat Alena menggoyangkan badannya. Ia berhenti menari dan kemudian memberikan istruksi kepada Alena.     

"Rentangkan kedua tanganmu dan gerakkan pinggulmu mengikuti suara musik" Kata Putri Rheina sambil membetulkan posisi tangan Alena.     

"Kau gerakan tanganmu dengan gemulai, lupakan kalau kau tidak bisa menari. Menarilah untuk dirimu sendiri dan bukan untuk orang lain" Kata Putri Rheina sambil memegang pinggul Alena lalu digoyangkan agar Alena tahu bagaimana menggerakan pinggulnya.     

Alena mencoba mengikuti arahan Putri Rheina. Tetapi ternyata ini lumayan sulit Ia tidak bisa menggerakan pinggulnya saja karena setiap kali dia menggerakan pinggulnya maka seluruh badannya malah ikut bergerak.      

"Mengapa Aku tidak bisa hanya menggerakan pinggulnya saja? Setiap kali Aku mencoba menggerakan pinggul atau dadaku maka seluruh tubuhku malah ikut bergerak" Kata Alena mengeluh karena dengan menggerakan seluruh badan, gerakannya menjadi tidak indah.     

"Tidak apa - apa Alena, semua ada prosesnya. Atau kau ingin menarikan tarian dari negaramu?"     

Alena langsung menggelengkan kepalanya, tarian dari negaranya kebanyakan tarian yang lebih rumit dibandingkan dengan hanya menggerakkan pinggul dan dada. Tarian dari negaranya banyak yang menggambarkan suatu kegiatan tiruan dari alam, kejadian tertentu, persembahan kepada sang pencipta atau untuk suatu ritual tertentu.     

Seperti tarian piring untuk persembahan kepada sang pencipta atas keberhasilan panen, tarian topeng, pendet, bedhaya dan banyak lagi. Bagi Alena gerakan tarian itu sangat sulit dipelajari dalam waktu singkat. Lagipula Alena memang tidak suka menari.     

"Mungkin lain kali aku akan menarikan tarian dari negaraku tetapi untuk kali ini aku akan menarikan tarian dari Azura saja. Kau tahu kalau tarian dari negaraku sangat banyak dan sebagian besar gerakannya cukup sulit.     

Aku tidak tahu sehingga Aku hanya akan mengikuti apa yang dibutuhkan" Kata Alena sambil kembali  menggoyangkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan dengan gerakan lucu.     

Putri Rheina hampir saja meledak tawanya melihat gerakan Alena yang lucu dan kaku tetapi karena Alena melakukan gerakannya dengan penuh semangat maka Ia menelan semua tawanya. Ia tidak ingin Alena malah menjadi kecil hati kalau sampai Ia tertawa.     

Alena berusaha keras menggerakan pinggulnya agar bergerakan seperti Putri Rheina, Ia juga meliukkan tangannya dan tubuhnya. Tetapi Ia tetap masih belum bisa.     

"Kau pejamkan matamu dan berkonsentrasilah! Dengan memejamkan mata kemungkinan kau akan dapat merasakan feelingnya" Kata Putri Rheina kepada Alena.     

Alena kemudian memejamkan matanya dan melupakan semua perasaan yang mengganggunya.     

Diam - diam Cynthia memperhatikan dari balik jendela latihan yang di lakukan Alena. Ia harus memastikan kalau Putri Rheina benar - benar mengajarkan Alena tarian dengan benar. Jangan sampai Putri Rheina mempermalukan Alena di tengah pesta itu. Pesta itu adalah ajang kreasi para menantu Ratu Sabrina jadi wajar saja kalau sekarang para putri itu sibuk berlatih.     

Ini adalah ajang unjuk kebolehan yang akan mengangkat harga diri mereka. Kalau sampai mereka salah mempertontonkan kebolehannya maka rasa malu akan melekat seumur - umur. Walaupun nanti mereka belum tentu yang terbaik tetapi setidak mereka sudah berusaha tampil dengan sebaik - baiknya.     

Cynthia tidak sudi kalau sampai Alena dibuat malu di depan para putri yang lain. Untuk itu Ia terus memperhatikan mereka berdua. Saking asyiknya Ia sampai tidak sadar ada seseorang yang berdiri di belakangnya dan berdehem hingga membuat Cynthia hampir meloncat kaget dan histeris.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.