CINTA SEORANG PANGERAN

Berita Di Luaran



Berita Di Luaran

0Perdana Mentri Salman memasuki ruangan tempat istrinya berada. Para pelayan tampak sangat terpesona melihat kedatangan Perdana Menteri Salman yang memang sangat jarang datang ke ruangan majikan wanita mereka. Sehingga ketika perdana mentei datang mereka sangat antusias.     
0

Putri Kulsum sedang duduk di tepi jendela ketika penjaga mengatakan kalau suaminya datang. Walaupun Putri Kulsum masih lemah karena belum terlalu sehat, mendengar suara penjaga yang memberitahukan bahwa suaminya datang, Ia segera bangkit dari tempat tidurnya dan dengan gugup Ia berusaha merapihkan rambutnya. Pelayan yang ada disampingnya segera membantunya merapihkan pakaian dan rambutnya.     

Ketika sosok tubuh tinggi dan ramping itu masuk ke dalam ruangannya, Putri Kulsum semakin gugup. Perdana Mentri Salman melihat betapa rapuh istrinya, Ia segera menghampirinya dan menerima salam hormat dari istrinya.     

"Suamiku, apakah kau baik - baik saja?" Katanya sambil tersenyum. Perdana Mentri Salman hanya membalas senyum istrinya sambil duduk di Kursi tempat Ia duduk.      

"Ibunda ! Kau tentu senang melihat Ayah datang menengok" Kata Putri Rheina sambil tersenyum. Ia merangkul lengan ibunya dan membawanya duduk di samping ayahnya. Ayahnya hanya terdiam sambil menghela nafas. Ia melirik ke arah wajah istrinya yang mulai tampak keriput di makan usia.     

Usia putri Kulsum sebenarnya di bawah usia Ratu Sabrina tetapi wajah Ratu Sabrina terlihat jauh lebih muda dibandingkan istrinya. Ratu Sabrina juga lebih memiliki kekuatan hidup dibandingkan Putri Kulsum. Mungkin karena Putri Kulsum banyak menelan kesedihan karena suami yang tidak pernah mencintainya.     

Selama ini Putri Kulsum mengira kalau suaminya hanya menyentuhnya karena ingin memiliki keturunan. Putri Kulsum tidak pernah melihat pandangan penuh cinta dari suaminya. Ia hanya melihat tatapan mata kosong. Ketika Ia menyentuhnya untuk pertama kali. Perdana Mentri Salman meninggalkannya setelah selesai melaksanakan kewajibannya. Tidak sedikitpun suaminya membujuknya ketika Ia menangis kesakitan.     

Dan suaminya baru datang menemuinya setelah seminggu kemudian, itupun karena orang tua suaminya mengatakan kalau Ia tidak akan pernah bisa masuk istana jika Ia sampai menyakiti Putri Kulsum apalagi kalau harus menceraikan Putri Kulsum. Karena Putri Kulsum adalah salah satu putri kerajaan dinasti Walid.     

Sejak saat itu Perdana Menteri Salman hidup sebagai suaminya. Ia memang melaksanakan kewajiban sebagai suaminya. Ia memberikan nafkah lahir dan batin tetapi tidak untuk cinta. Setiap kali mereka bercinta, semua dilakukan dengan hambar dan dingin. Bagi suaminya yang penting Ia mengandung dan melahirkan anaknya.     

Seiring dengan beberapa anak lahir, karir dari suaminya melesat dan semakin kokoh. Seluruh hidupnya kemudian dihabiskan untuk mendampingi Ratu Sabrina memimpin kerajaan karena Raja Walid mendeita penyakit yang semakin lama semakin parah. Terkadang ada perasaan cemburu melihat kedekatan suaminya dengan Ratu Sabrina tetapi kecemburuannya itu selalu Ia tekan sekuat tenaga. Ia tidak ingin suaminya menganggapnya sebagai wanita pencemburu.     

Putri Kulsum berusaha untuk menjadi istri yang baik, setia dan penuh pengertian. Ia tidak ingin membebani suaminya dengan perasaan cemburu yang tidak berguna. Suaminya harus hidup dengan tenang tanpa harus memikirkan hal remeh temeh yang tidak ada gunanya itu.     

Suaminya tampak menggeser menjauh ketika Putri kulsum duduk disampingnya. Walaupun gerakan itu tidak terlihat tetapi di mata Putri Rheina gerakan itu menunjukkan bahwa ayahnya memang tidak menginginkan ibunya. Hati Putri Rheina tampak menjadi hancur. Tetapi Ia tidak ingin memperlihatkan kepada ibunya. Ibunya baru saja sehat setelah sakit cukup  lama.     

"Ayah.. Aku harap ayah akan menginap malam ini bersama ibunda" Kata Putri Rheina sambil memegang tangan Ayahnya dan memegang tangan ibunya lalu dipersatukan. Perdana Mentri Salman hendak menarik tangannya tetapi Putri Rheina memegangnya dengan kuat.     

"Aku tidak bisa, Ada pertemuan dengan Ratu Sabrina tentang perayaan hari ulang tahun Yang Mulia" Kata Pedana Menteri Salman.     

"Ayah hapal sekali dengan ulang tahun Ratu Sabrina tetapi tidak pernah mengingat hari ulang tahun Ibu. Apakah Ayah pernah  memberikan hadiah ulang tahun terhadap ibunda?' Kata Putri Rhiena pura - pura tidak perduli. Ia mencekal tangan Ayah dan Ibunya yang dipersatukan olehnya.     

"Kau jangan bicara yang aneh - aneh. Ibunda tidak membutuhkan hadiah"     

"Tetapi setahuku, Ayah selealu memberikan hadiah ulang tahun kepada Ratu Sabrina di depan umum" Kata Putri Rheina merajuk.     

Putri Kulsum melirik ke arah suaminya yang sedikit salah tingkah. Putri manjanya itu telah membuat suaminya menjadi tegang. Ia harus menyelamatkan muka suaminya.     

"Jangan begitu Rheina, kau kan tahu kalau Ratu Sabrina adalah seorang ratu kerajaan. Banyak orang yang akan memberikannya hadiah, bukan saja Ayahmu. Kau jangan mempesulit ayahmu. Sudah sana pergi ! Biarkan ayahmu beristirahat" Kata Putri Kulsum sambil tersenyum.      

"Ibumu benar, Aku bukan orang yang romantis yang suka memberikan hadiah tetapi pemberian hadiah kepada seorang ratu merupakan formalitas untuk menjaga hubungan baik" Kata Perdana Menteri Salman.     

"Lagi pula Ratu Sabrina itu adalah ibu mertuamu, tidak pantas kau bicara seperti itiu. Jika terdengar beliau, Ayah akan jadi malu" Kata Perdana menteri Salman walapun dalam hatinya Ia membenarkan kata - kata anaknya.     

Tidak pernah sekalipun Ia memberikan hadiah kepada istrinya tetapi Ia tidak pernah lupa memberikan wanita yang dicintainya itu hadiah. Ia selalu memberikan kado yang mahal dan spesial untuk Ratu Sabrina.     

Dia pernah memberikan perhiasan, pakaian, binatang peliharaan, kendaraan dan banyak lagi. Ia selalu ingin terlihat lebih baik dibandingkan dengan pejabat lainnya. Tidak ada yang bisa mengalahkan keindahan hadiahnya.     

"Malu? Kalian selalu bersama, Kesana kemari, mengunjungi korban bencana alam, mengunjungi peresmian, menghadiri jamuan, rapat dan banyak lagi kegiatan kalian" Kata Putri Rhiena, Ia semakin panas karena ibunya malah membela ayahnya.     

"Kau ini sebenarnya mau apa? Kau ingin Ayah bertemu dengan ibumu atau ingin menginterogasi Ayah? Kalau ingin menginterogasi Ayah, kita lakukan saja di istana. Ayah masih banyak pekerjaan" Kata Perdana menteri Salman sambil hendak berdiri tetapi Putri Rheina langsung memegang tanganya dan menyuruhnya duduk.     

"Ayahanda jangan seperti anak gadis yang merajuk. Ayolah duduk, biarkan Aku saja yang ke istana karena Aku juga harus mempersiapkan ulang tahun Ratu Sabrina" Kata Putri Rheina.     

Tiba - tiba Perdana Menteri Salman berkata, "Apakah kau tidak tahu berita diluaran seperti apa?" Kata Perdana Menteri Salman kepada Putrinya. Putri Rheina tampak mengangkat alisnya dengan sedikit kebingungan.     

"Memangnya ada apa? Aku sedang menemani Ibunda sehingga Aku menyingkikan handphone jau - jauh. Aku ingin memiliki waktu yang berkualitas dengan ibunda" Kata Putri Rheina.     

"Kau tanyakanlah nanti kepada Putri Alena apa yang terjadi"     

"Memangnya ada apa? Mengapa Ayah begitu misterius?" Putri Rheina semakin penasaran.     

"Lagipula mengapa ayah bergosip ? Siapa yang sedang ayah gosipkan?" Kata Putri Rheina menatap lekat kepada ayahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.