CINTA SEORANG PANGERAN

Pertemuan



Pertemuan

0  Arani tampak mengernyitkan dahinya ketika seorang penjaga melaporkan kepadanya bahwa Tuan Faruk tidak ada di ruangannya. Arani yang sedang melayani Jonathan sarapan langsung berdiri tegak.    
0

   "Ada apa? Kau jangan tegang begitu? Ingat kau sedang mengandung" Kata Jonathan sambil ikut berdiri dan mengusap punggung Arani.    

   "Tuan Faruk hilang dari ruangannya. Dia memanfaatkan ketiadaan Aku dan Yang Mulia Pangeran Nizam" Kata Arani sambil bergegas memakai jas-nya dan menyelipkan pistol dipinggangnya.     

   Jonathan tahu kalau Arani adalah seorang jenderal tetapi setiap kali Ia melihat Arani membawa senjata tetap saja Ia merasa tidak nyaman. Arani seperti sedang menantang bahaya ketika membawa senjata itu.    

   "Apakah memang perlu selalu membawa senjata? Apakah tidak berlebih-lebihan? Ini kan di dalam istana, Aku pikir situasi nya tidak terlalu berbahaya" kata Jonathan sambil menatap pinggang istrinya. Senjata itu dekat dengan perut Arani di mana ada anaknya di situ.    

   "Aku ini seorang pengawal pangeran jadi aku harus selalu siap siaga dalam situasi apapun."    

   Kata Arani sambil tersenyum. Ia lalu mengusap pipi suaminya dengan lembut. Arani terkadang memperlakukan suaminya seperti boneka yang rapuh ia selalu sangat lembut dan berhati-hati kepada Jonathan. Setiap kali dia berada di depan Jonathan wajahnya selalu bersinar lembut.    

   "Aku tahu itu, tetapi aku selalu ketakutan kamu berjumpa dengan bahaya jadi tetaplah selalu berhati-hati." kata Jonathan kepada Arani.    

   "Kau jangan khawatir aku akan selalu berjaga-jaga. Bukankah ada anak kita yang harus aku lindungi bukan hanya yang mulia Pangeran Nizam "kata arani kepada Jonathan.    

   "Syukurlah kalau begitu kata Jonathan Rani kemudian mencium tangan suaminya dan segera bergegas pergi, dilihatnya penjaga yang tadi melaporkan sedang menunggunya di luar ruangan.    

   Arani berjalan dengan cepat diikuti oleh para penjaga Dia segera menuju ke istana Nizam pada Jumat pagi Nizam biasanya sedang mengikuti kegiatan keagamaan demikian juga Cynthia dan Alena mereka biasanya mendengarkan tentang ceramah kewanitaan di Aula utama Harem.    

   Karena langkah Arani sangat cepat, tidak lama kemudian mereka sudah sampai di istana Nizam. Suasana tampak sedikit ramai karena orang-orang sedang membersihkan istana secara keseluruhan. Arani menduga bahwapara penjaga dan pelayan tidak terlalu fokus melihat orang-orang yang berlalu-lalang di dalam istana Nizam.    

   Karena memang hari Jumat biasanya orang-orang begitu ramai hilir-mudik untuk membersihkan seluruh istana. Dan Tuan Faruk dapat dengan tepat mempelajari situasi ini. Pada dasarnya dia memang orang yang sangat pintar. Ketika sampai di depan ruangan Tuan Faruk yang sudah kosong, Arani melihat penjaga yang sedang berdiri dengan wajah yang pucat. Mereka tadi hanya pergi ke taman sebentar untuk merokok tetapi ketika kembali Tuan Faruk sudah tidak ada.    

   Arani lalu berkacak pinggang di depan kedua penjaga itu dan berkata, "Berikan aku penjelasan yang sangat bagus sehingga aku tidak harus membunuh kalian berdua," kata Arani dengan wajah yang sangat marah.    

   Begitu mereka selesai mengatakan alasannya maka arani segera menendang kedua orang itu dengan sekali tendangan. Dua tubuh langsung mencelat dan menghantam rimbunan pohon yang ada di depan mereka. Para penjaga itu bahkan tidak berani untuk mengaduh walaupun tubuh mereka setelah menghantam rimbunan pohon terjatuh ke tanah dengan suara yang cukup keras. Mereka tidak ingin Arani menjadi tambah marah kalau mendengar mereka mengaduh.    

   Setelah menendang Arani juga berpaling kepada penjaga yang tadi melaporkan hilangnya Tuan Faruk, lalu Arani berkata lagi," kebawa kedua orang tidak berguna ini ke ruang hukuman dan cambuk mereka sampai mereka menyadari kesalahannya "kata Arani sambil meninggalkan si penjaga itu.    

   Para penjaga yang sudah bangun kembali setelah mereka terjatuh tidak berani mengucapkan sepatah kata pun. Mereka menerima hukuman dari Arani karena memang semua ini ini terjadi karena kesalahan mereka.     

   Sebelum Arani melapor kepada Nizam, Arani memastikan bahwa Tuan Faruk memang tidak ada di istana Nizam. Semua pelayan dan menjaga dikerahkan untuk mencari Tuan Faruq tetapi ternyata memang tidak ada. Arani yakin Tuhan Faruk masih ada di istana ini hanya dia berada di istana yang mana dan di ruangan apa itu yang masih arani belum tahu.    

   Arani berusaha menghubungi Nizam untuk melaporkan kejadian ini tetapi sesuai dengan dugaannya Nizam tidak dapat dihubungi mereka pasti sedang melakukan kajian keagamaan bersama sehingga kemudian Arani pergi menuju mesjid tempat Nizam melakukan kajian. Tetapi langkahnya terhenti ketika dia melihat Amar datang menghampirinya. Terus terang saja arani sangat gembira melihat kedatangan Amar apalagi ketika dilihatnya wajah Amar sangat tenang sehingga Arani yakin kalau tidak ada kejadian buruk yang menimpa Maya.    

   ***    

   Di dalam Harem    

   Alina dan Cynthia baru keluar dari aula tempat mereka melakukan kegiatan tanpa sengaja di pintu Allah mereka bertemu dengan Putri Mira dan Putri Alicia mereka tampak sangat terkejut karena pertemuan tidak disengaja ini apalagi Putri Mira biasanya sangat jarang pergi keluar dari ruangannya Putri Mira tampak menatap Alena dengan wajah yang sangat tenang Alina sendiri tampak tidak perduli dengan pertemuan ini hanya saja Chintya tampak masih tidak bisa melupakan bagaimana bencinya dia kepada putri Mira pada saat terakhir kali dia bertemu sehingga Sintia kemudian berkata dengan nada yang sangat sinis, "Kelihatannya Putri Mira tampak sudah semakin sehat atau mungkin dari kemarin- kemarin sebenarnya dia sudah sangat sehat. Kira - kira acting apalagi yang akan Tuan Putri perlihatkan kepada Kami?"kata Chintya kepada putri Mira.    

   1Tetapi Putri Mira malah mengangkat bahunya dan tampak tidak memperdulikan Cynthia. Dia hanya menganggukkan kepala kepada Alena. Cynthia menjadi semakin panas dan marah dengan ketidakpedulian Putri Mira. Cynthia lalu menarik tangan putri Mira dan mencekalnya dengan keras membuat Putri Mira memekik kesakitan. "Aduh Putri Cynthia apa yang kau lakukan kepadaku aku salah apa ?"Kata Putri Mira kepada Cynthia.    

   "Kau sungguh seribu kali lebih menyebalkan dari Putri Rheina setidaknya Putri Rheina tidaklah munafik seperti dirimu. Dia memperlihatkan wujudnya menjadi musuh kami tetapi kau malah berpura-pura menjadi wanita gila yang perlu dikasihani oleh semua orang tetapi nyatanya itu semua adalah bohong. Dan bahkan sudah memfitnah diriku. Kau menuduhku melakukan provokasi sehingga kau melakukan tindakan bunuh diri sungguh kau wanita yang sangat licik." kata Chintya kepada putri Mira.    

   "Aku sungguh meminta maaf kepadamu Putri Cynthia. Aku sama sekali tidak bermaksud untuk memfitnah mu. Aku hanya sedang sedih dan aku juga tidak merasa setelah melakukan apa yang kau tuduhkan. Aku memang sedang menderita depresi karena yang mulia Pangeran Nizam tidak juga menikahiku seperti janjinya waktu aku pergi meninggalkan kerajaan Zamron "kata Putri Mira dengan wajah yang sangat sedih.    

   Alena melihat Cynthia akan mengatakan sesuatu lagi sehingga dia kemudian menarik tangan Cynthia lalu berkata "maafkan kami Putri Mira kami tidak bermaksud apa-apa, Lupakanlah apa yang telah temanku ini katakan. Sekarang ijinkanlah kami untuk permisi dulu "kata Alena sambil menyeret Cynthia pergi. Cynthia tampak tidak terima diajak pergi oleh Alena.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.