CINTA SEORANG PANGERAN

Telepon dari Jonathan



Telepon dari Jonathan

0Kedua tangan Tuan Faruk mengangkat sambil gemetar. Ia menyerah kepada Arani dan menunjukkan kalau Ia sangat tidak berdaya. Tuan Faruk memejamkan matanya. Ia tidak mau melihat wajah Arani yang lebih menakutkan dari melihat kemunculan hantu di hadapannya. Arani benar - benar sangat marah mendengar Tuan Faruk berbicara tentang dugaan perselingkuhan dari orang tua Nizam.     
0

"Kau boleh bergosip apa saja! Tapi tidak untuk yang satu itu. Andai saja Aku tidak  membutuhkan tenagamu untuk membuat kalung maka Aku pasti sudah memecahkan kepalamu."     

"Ma.. maafkan Aku. Aku bersumpah tidak akan mengulanginya lagi" Kata Tuan Faruk sambil menangkupkan kedua tanganya ke arah Arani.     

"Kau kan tahu Baginda Walid sedang sakit. dan jika sampai Yang Mulia mendengar cerita murahan itu maka sakitnya akan bertambah parah" Kata Arani sambil menurunkan senjatanya.     

"Itu benar, makanya Aku sangat menyesal telah berbicara sembarangan. Aku minta maaf."     

"Cerita bohong itu dihembuskan oleh orang - orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka memancing kekacauan di kerajaan Azura. Mereka menggunakan Putri Alena dan kelemahan Baginda. Mereka tidak suka dengan kejayaan Kerajaan Azura" Kata Arani. Tuan Faruk hanya menganggukan kepalanya. Ia sangat lega karena Arani menurunkan senjatanya.      

Kebuasan Arani terkenal ke seluruh penjuru Kerajaan Aliansi dan Ia baru pertama kali bertatap muka. Wajah dingin Arani sama terkenalnya dengan wajah tampan Pangeran Thalal. Arani menjadi contoh para wanita yang ingin berkarir menjadi tentara kerajaan. Sehingga foto Arani lengkap dengan seragam dan senjatanya menjadi sangat populer.     

Sekarang wanita ini berada di hadapannya. Tuan Faruk menjadi sangat ketakutan tetapi Ia merasa beruntung kalau saat ini Nizam membutuhkan tenaganya sehingga untuk saat ini dia merasa aman dengan nyawanya.     

***     

Tidak ada yang tahu kedatangan Tuan Faruk ke dalam istana. Arani menyembunyikannya dan tidak memperbolehkannya keluar sampai kalung itu selesai di buat. Bahkan pembuatannya juga dirahasiakan dari siapa saja kecuali Nizam tentunya. Selama dua hari Tuan Faruk bekerja tanpa tidur membuat Reflika kalung yang hilang. Kalau saja bukan orang yang berpengalaman seperti Tuan Faruk tentu ini sangat mustahil. Tuan Faruk sudah mengenal permata, mutiara,intan dan berlian sejak dari lahir. Keluarganya yang beberapa generasi menjadi desainer sekaligus pemilik toko perhiasan terkenal di seluruh kerajaan. Itulah sebabnya Membuat perhiasan bukanlah hal yang mustahil.     

Arani terus menerus mendampingi Tuan Faruk. Ia tidak ingin pria itu tidak dapat menyelesaikan kalung tepat pada waktunya. Sehingga kemudian Jonathan kemudian menelponnya. Arani melihat ke layar handphonenya. Ia langsung mengerutkan keningnya melihat suaminya menelponnya.     

"Assalamualaikum Arani" Kata Jonathan. Arani menjawabnya dengan lembut dan itu membuat Tuan Faruk yang sedang beristrirahat sambil menikmati secangkir kopinya mencuri pandang. Selama berbincang dengan Arani, Ia tidak pernah mendengar suara Arani begitu lembut. Bahkan saat berbicara dengan Nizam, suara Arani terdengar tegas dan datar. Tetapi sekarang suara Arani tampak seperti suara wanita biasa.     

"Kau ada dimana? Mengapa kau tidak menjawab teleponku tadi?" Kata Jonathan dengan nada khawatir. Ia tahu kalau istrinya sedang mengandung. Tetapi walaupun Ia khawatir, Jonathan tetap tidak bisa melarang Arani untuk beraktivitas. Apalagi Ia tahu kalau Nizam sedang ada masalah dan Ia sendiri sedang sibuk dengan kegiatan mengurusi seluruh asset Nizam di seluruh kerajaan dan luar negeri. Setiap hari Ia dibantu dengan Mr. Arescha harus mewakili Nizam pergi memeriksa perusahaan secara langsung.      

"Aku sedang mengawasi Tuan Faruk melakukan tugasnya. Dan ketika dia sedang bekerja, Aku harus mematikan handphoneku karena takut mengganggu konstresinya. Apakah kau baik - baik saja? Kau ada dimana sekarang? Apakah kau sudah makan?" Kata Arani sambil menatap suaminya yang berada di tengah tumpukan berkas.     

"Aku baik - baik saja. Kau jangan mengkhawatirkan Aku. Aku adalah tim auditor sehingga kemanapun Aku melangkah mereka melayaniku dengan baik"     

"Oh ya? apa mereka menyediakan seseorang juga untuk melayanimu?" Kata Arani sambil mencibir. Jonathan malah tertawa mendengar Arani berkata dengan nada cemburu.     

"Tentu saja mereka menyediakannya. Tetapi Aku tidak berani untuk menerimanya" Kata Jonathan sambil menutup mulutnya. Istrinya tampak semakin cantik kalau sedang cemburu.     

"Memangnya kenapa? Apa mungkin ada buaya menolak bangkai?" Kata Arani lagi     

"Aku ini masih sayang nyawaku. lagi pula Aku tidak pernah berpikir sedikitpun untuk menyeleweng darimu. Aku tidak memiliki tenaga untuk melayani yang lain' Kata Jonathan membuat Arani langsung terbatuk - batuk. Suaminya ini sungguh menyebalkan.     

"Arani.." Jonathan memanggil istrinya yang sedang berdehem.     

"Hmmm.."     

"Apakah kandunganmu baik - baik saja? Apakah anak kita sangat aman? Apakah Ia bergerak - gerak?" Jonathan bertanya kepada Arani.     

"Nathan.. Sayangku. Anak kita baru berumur satu bulan dan belum terasa gerakan apapun. Kau tidak usah khawatir. Ia baik - baik saja"     

"Apakah kau tidak merasa mual? Atau kau mengidam sesuatu? katakanlah.. kau ingin apa? Aku akan berusaha memenuhinya. Asalkan kau jangan minta patung Liberty" Kata Jonathan lagi. Arani malah tertawa.     

"Aku tidak merasa mual. aku sangat bersyukur anakmu tidak rewel.  Mungkin Ia tahu kalau ibunya banyak kerjaaan" Kata Arani.     

"Syukurlah.. tapi walaupun begitu Aku berharap kau tidak terlalu lelah. Mengapa Amar tidak membantumu untuk mengawasi Tuan Faruk?" Kata Jonathan.     

"Dia sedang mencari tunangannya. Maya. Sudah beberapa hari ini sejak datangnya Pangeran Abbash. Maya tidak ada di istana. Makanya Amar mencarinya. Kami juga merasa khawatir" Kata Arani.     

Jonathan menghela nafasnya, "Aku tahu dan memahaminya. Saat ini Nizam sedang mengalami banyak kesulitan. Aku juga sedang  menyelesaikan banyak masalah. Perusahaan Nizam banyak yang disalah gunakan oleh orang - orang. Ada beberapa perusahaan yang di dalamnya sudah tidak sehat dan harus ditutup karena menderita kerugian."     

"Benarkah? Ini pasti ada seseorang dibelakang yang menjadi pendukungnya" Kata Arani sudah bisa menebak kalau Perdana Menteri Salman kemungkinan ada di belakang ini semua. mereka tidak akan berani menyeleweng di perusahaan Nizam kalau tidak memiliki pendukung di belakangnya.     

"Arani.. kau harus berhati - hati. Aku takut hidupmu dalam bahaya" Kata Jonathan.     

"Kau sendiri bagaimana? Kau hanya berdua dengan Mr.Arescha. Apakah kau aman juga? Aku yakin ada banyak orang yang tidak suka dengan pengauditan perusahaan Yang Mulia Pangeran Nizam" Kata Arani lagi.     

Perbincangan mereka dilakukan tidak jauh dari Tuan Faruk yang sedang menikmati kopinya. Ia jadi ketakutan sendiri. Arani pasti berbicara dengan Jonathan dan Ia malah mendengarkan percakapan yang penting ini. Ada penyelewengan di beberapa perusahaan Nizam dan ada seseorang yang sangat berpengaruh terlibat di dalamnya. Tuan Faruk merasa kalau nyawanya sekarang benar - benar dalam bahaya.     

Perbincangan antara Arani dan Jonathan kemudian berakhir dan Tuan Faruk langsung pura - pura meminum kopinya. Arani menutup pembicaraan dengan suaminys sambil menatap wajah Tuan Faruk dan Tuan Faruk semakin merasa ketakutan. Wajahnya pucat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.