CINTA SEORANG PANGERAN

Keajaiban Kalung Itu



Keajaiban Kalung Itu

0Mata Arani menatap kepada Tuan Faruk dan mulai mengaguminya. Tidak salah orang ini sebagai pemilik usaha pembuat perhiasan paling terkenal dan pandai di seluruh kerajaan Aliansi. Jarang ada orang yang tahu wajah asli dari Tuan Faruk dan hanya mendengar namanya saja. Selama ini orang - orang hanya berhadapan dengan para asistennya. Hanya orang tertentu yang bisa menemuinya termasuk Arani.     
0

"Aku bisa membuat replika kalung itu tetapi jika dengan keajaiban kalungnya Aku tentu tidak bisa" Kata Tuan Faruk. Arani langsung mengerutkan keningnya.     

"Apa maksudmu dengan keajaiban kalung itu? Kau jangan mengada - ngada" Kata Arani sambil melihat gambar kalung itu. Terus terang Ia juga tidak pernah melihat kalung itu dengan teliti karena pada saat Alena memakainya, Ia malah pergi untuk memeriksa kehamilannya. Lagipula Alena hampir tidak pernah memakai kalung itu. Kalung itu terlalu berharga hanya untuk diperlihatkan kepada publik.     

"Aku harap selain diriku dan Kakekku tidak ada yang mengetahui tentang keunikan dari kalung itu" Kata Tuan Faruk.     

"Memangnya apa keajaibannya ?" Arani menjadi sangat penasaran.     

"Pada waktu itu, Kakekku baru mendapatkan perintah untuk membersihkan kalung berlian itu atas perintah Yang Mulia Nenenknya Pangeran Nizam. Ketika Kalung itu direndam oleh air hangat ternyata air berubah menjadi merah. Kakekku sangat terkejut melihat air merah itu. Kakekku segera melihat kalung itu dan memeriksanya kalau - kalau warna itu luntur dari berlian. Tetapi bagaimana mungkin warna berlian bisa luntur oleh air karena sesungguhnya warna itu adalah kilauan dari berlian.      

Tetapi entah bagaimana kalung itu bisa memberikan warna pada air. Kemudian kalung itu dapat berkilau di  kegelapan dan ketika di arahkan ke dinding, kilauan itu akan membentuk peta kerajaan Zarya." Kata Tuan Faruk semakin membuat Arani mengerutkan keningnya.     

"Kau tidak sedang mengatakan suatu kebodohan bukan? Ingat ini adalah masalah serius. Aku harap kau tidak berbicara segala macam omong kosong yang menggelikan" Kata Arani sambil mendengus. Bertahun - tahun tinggal di istana, Ia belum pernah mendengar cerita menggelikan seperti ini. Bagaimana bisa pantulan kilauan warna berlian bisa membentuk peta kerajaan Zarya.     

"Itulah sebabnya tidak banyak yang tahu. bahkan mungkin hanya diriku yang tahu" Kata Tuan Faruk dengan bangga. Sedangkan Arani langsung merasa gelisah walaupun Ia tidak mempercayai sepenuhnya perkataan Tuan Faruk tetapi kalau seandainya cerita omong kosong ini benar dan diketahui oleh para tetua maka kalung palsu ini akan menambah bencana bagi Alena.     

"Kau yakin seandainya perkataanmu itu benar. Apakah benar hanya kau saja yang tahu?" Arani tampak meyakinkan Tuan Faruk.     

"Aku tidak tahu tetapi Aku tidak pernah mengatakan kepada siapapun tentang kejaiban kalung itu. Kalung itu tidak memiliki daya jual di kerajaan Azura bahkan dikerajaan Aliansi. Jadi Aku pastikan tidak akan disiapapun yang berani memiliki kalung itu." Kata Tuan Faruk.     

"Tapi alasannya apa? Mengapa kalung itu tidak bisa dijual?" Kata Arani seakan ingin menegaskan praduganya kalau kalung itu memang hilang dan jatuh ke tangan orang yang sengaja ingin mencelakai Alena dan  bukan ingin memiliki kalung itu.     

"Kalung itu hanya dapat dimiliki oleh para calon ratu atau ratu dari kerajaan Azura. Kalung itu diberikan tanda cinta dari Putra Mahkota atau raja kepada istri yang diharapkan akan menjadi ratu baginya. Jadi jika ada orang luar memiliki kalung itu selain Calon ratu atau Ratu Kerajaan Azura  maka dipastikan orang itu memiliki kalung itu dengan tidak sah. Jadi jika ketahuan maka nyawa taruhannya. Ia bisa dibunuh oleh pihak kerajaan.  Jadi jelas tidak akan pernah ada transaksi jual beli kalung itu.     

Saking berharganya kalung itu bahkan para ratu jarang menggunakan kalung itu karena beban yang berat jika sampai hilang seperti kejadian saat ini. Jadi memang wajar jika gosip hilangnya kalung ini akan langsung membuat resah seluruh kerajaan. Kalung itu adalah salah satu aset kerajaan yang sangat berharga. Sekarang hilang bahkan hilangnya kalung itu karena diberikan kepada kekasih gelap Putri Alena. Bagaimana kami sebagai rakyat merasa terhina" Tuan Faruk kembali lupa kalau Ia sedang berbicara dengan Arani dan benar saja Arani langsung kembali emosi. Ia mencengkram kerah pakaian Tuan Faruk.     

"Aku katakan sekali lagi kalau Putri Alena tidak bersalah. Jika kau bicara lagi maka akan Aku tarik lidahmu sampai keluar" Kata Arani membuat Tuan Faruk hampir kencing di celana saking takutnya.     

"A..aku tidak berani. Baiklah Aku akan diam. Ayo kita pergi ke istana Yang Mulia sekarang, Jangan membuang waktu lagi karena membuat perhiasan itu tidak mudah" Kata Tuan Faruk mencoba mengalihkan kemarahan dari Arani. Arani melepaskan kerah Tuan Faruk lalu mendorong tubuhnya ke belakang.     

"Ingat ! Tutup mulutmu tentang Putri Alena di hadapan Yang Mulia Pangeran Nizam karena Aku tidak bisa menjamin keselamatanmu. Kau tahu bukan kalau saat ini Putri Alena adalah orang yang sangat penting di dalam hati Pangeran Nizam" Kata Arani lagi memperingatkan Tuan Faruk.     

Tuan Faruk segera menganggukkan kepalanya dengan muka kembali pucat, "A..Aku mengerti. Aku tidak akan berani lagi berkata sepatah katapun tentang gosip ini. Aku masih sayang nyawaku" Kata Tuan Faruk.     

"Baguslah kalau begitu. Segeralah kau berkemas" Kata Arani sambil mengambil katalog perhiasan kuno dari tangan Tuan Faruk dan mulai mengamati bentuk dari perhiasan yang hilang.     

Sambil melihat Arani berpikir kalau yang mengambil kalung itu kemungkinan orang yang berada di dekat Alena. Seperti Cynthia, Pangeran Abbash, Lila, asisten Cynthia, Asisten Pangeran Abbash dan Lila serta para pelayan yang ada ditempat kejadian.     

Kalung itu hilang pada saat mereka berkumpul dan berbincang, jadi kemungkinannya ada tiga, yang pertama adalah kalung jatuh dan kemudian tidak ketahui jatuhnya dimana. Yang kedua kalung itu diambil oleh Cynthia atau Lila atau Pangeran Abbash dan yang ketiga Alena lupa menyimpan kalung itu.     

Kalau seandainya kalung itu jatuh maka jika pelayan yang menemukan maka kalung itu pasti akan  dikembalikan tetapi jika kalung itu ditemukan oleh para putri bisa jadi disembunyikan. Atau mungkin Pangeran Abbash mengambilnya sendiri dari leher Alena sebagai tanda mata.     

Arani menghembuskan nafasnya, Ini persoalan yang rumit. Pembunuhan Putri Kumari saja belum selesai terungkap sudah muncul lagi permasalahan baru yang lebih pelik.     

Tuan Faruk tampak keluar diikuti oleh asistennya yang membawakan sebuah koper.     

"Siapa dia?" Arani mengerutkan keningnya melihat laki - laki muda tampak mengikuti Tuan Faruk.     

"Ini asistenku. Aku tidak bisa bekerja tanpa dia. Aku ingin membawanya. Aku harap kau tidak keberatan" Kata Tuan Faruk. Pemuda yang berusia sekitar dua puluh lima tahun itu tampak menganggukan kepalanya kepada Arani. Arani mengangkat alisnya dan  berkata,     

"Aku tidak keberatan, asalkan kau bisa menjamin dia tidak membuka mulut"     

"Nyonya tidak usah khawatir, kalau Ia berkhianat maka Aku yang akan memenggal kepalanya sendiri" Kata Tuan Faruk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.