CINTA SEORANG PANGERAN

Pahlawan dan Penjahat



Pahlawan dan Penjahat

0"Aku tidak berani untuk  mengkhianati Anda" Kata Tuan Faruk sambil membereskan peralatannya. Tetapi Arani malah melirik dengan sinis. "Itu karena Aku duluan yang meminta Anda. Kalau seandainya ada yang lain yang lebih dahulu meminta bantuan kepadaku maka kau pasti akan berpihak kepadanya.     
0

Seperti binatang Anjing yang akan setia kepada siapa saja yang memberinya tulang. Kami beruntung karena Putri Alena memberikan ide cemerlang yang tadinya tidak mungkin kami lakukan karena idenya terlalu sederhana. Tetapi ide sederhana itu kami anggap cukup ampuh jika situasinya sangat mendesak seperti ini" Kata Arani sambil berdiri menyender memperhatikan Tuan Faruk dengan teliti.     

Gayanya sangat khas, berdiri menyender sambil menggesek - gesekkan kukunya ke permukaan  jempol tangannya.     

Tuan Faruk tampak tersinggung dengan perkataan Arani yang menyebut dirinya seperti binatang Anjing, tetapi jauh dari lubuk hatiny. Tuan Faruk mengakui kalau yang dikatakan oleh Arani adalah benar. Ia adalah orang yang netral. Sebagai pembisnis, Ia ikut ke siapa saja yang akan mendatangkan keuntungan atau keselamatan kepadanya.     

Jika seandainya ada orang yang memang memerlukan pertolongannya, sepanjang orang itu dapat mendatangkan keselamatan dan keuntungan maka Ia tidak akan menolaknya. Dan kebetulan Arani yang datang terlebih dahulu.     

"Kami adalah para pembisnis, prinsip keuntungan yang nomor satu" Kata Tuan Faruk sambil menyeringai. Arani langsung tidak menyukainya. Pria bertubuh gendut dan berkacamata terlihat sangat licik.     

"Walaupun itu mengotori hati nuranimu?" Kata Arani sambil mengangkat kedua alisnya. Tuan Faruk malah membalasnya sambil mengangkat bahunya.     

"Setiap orang memiliki orientasi yang berbeda. Kau sekarang berada di sisi Yang Mulia Pangeran Nizam tetapi yang lain mungkin berada di sisi Perdana Mentri Salman. Aku berdiri di sisi siapa saja yang mendatangkan keuntungan bagiku. Apakah Aku salah?" Kata Tuan Faruk kepada Arani.     

Arani mencibirkan bibirnya. Ia menyadari kalau perkataan dari Tuan Faruk mungkin benar juga bukankah seseorang disebut pahlawan itu jika berdiri di sisi yang menang. Misalnya begitu Ketika si A memberontak di suatu negara maka Si A ini akan jadi seorang pahlawan jika pemberontakannya berhasil dan Ia menjadi pemimpin di negara itu.     

"Kalau menurutku seseorang itu harus memiliki prinsip. Ini bukan siapa yang benar atau siapa yang salah tetapi tentang siapa yang memiliki jalan kebenaran. Karena hidup bukan hanya sekedar untung dan rugi tetapi ini tentang siapa yang benar dan yang salah.     

Dan setiap kesalahan atau kebaikan pasti ada balasannya. Karena Tuhan tidak akan membiarkan segala sesuatu berjalan dengan salah. " Kata Arani membuat Tuan Faruk langsung terdiam.     

"Kau benar nyonya Arani, selama ini Aku banyak bergaul dengan orang-orang bisnis. Bagi kami antara benar dan salah terkadang menjadi kabur. Aku sendiri sebenarnya sudah lelah menghadapi persaingan bisnis. Kau tahu bahwa di dunia kami persaingan sangat ketat sehingga aku harus berusaha keras untuk memiliki banyak relasi agar perusahaan ku tetap berdiri.     

Tetapi sekarang aku sudah mulai lelah ditambah dengan usiaku yang sudah tua kalau seandainya yang mulia Pangeran Nizam bisa memberikan tempat untukku berada di sisinya, walaupun itu hanya sekedar untuk merawat perhiasan milik kerajaan maka aku akan sangat berterima kasih." kata Tuan Faruk kepada Arani.     

"Kau tidak usah khawatir aku yang akan menjadi jaminan mu jika kau berhasil membuat replika perhiasan itu dengan mendekati sempurna maka aku akan jamin kau aman berada di sisi kami." Kata Arani memberikan janjinya kepada Tuan Faruk.     

"Terima kasih nyonya Arani, Aku tahu bahwa kau adalah seorang jenderal yang besar dan aku percaya dengan kata-katamu walaupun membuat replika perhiasan ini sangat sulit, tetapi karena aku hafal setiap detil dari perhiasan itu, maka Aku pastikan kan tidak akan ada perbedaan yang terlihat secara kasat mata antara yang asli dan yang palsu.     

Kecuali kalau ada seseorang diantara para tetua yang mengetahui keajaiban dari kalung tersebut dan melakukan uji coba kalau ini terjadi maka aku tidak bisa menanggulanginya, " kata Tuan Faruk kepada Arani.     

Rani menghela nafasnya dengan sedikit resah lalu kemudian dia berkata kepada Tuan Faruk     

"Entahlah walaupun aku mempercayai ceritamu tetapi aku berharap bahwa kakekmu hanya berkata omong kosong kepadamu.     

  Ya anggap saja sebagai dongeng pengantar sebelum tidur sehingga tidak akan ada tes terhadap kalung itu dan para tetua percaya bahwa kalung itu tidak hilang, sampai kami benar-benar dapat menemukan kalung yang asli," kata Arani kepada Tuan Faruk.     

"Aku pun berharap demikian semoga saja kakekku hanya sekedar berkata omong kosong seperti yang kau katakan dan aku juga berharap semoga Putri Alena bisa baik-baik saja. Aku tidak dapat membayangkan jika seandainya Tuan Putri Alena akan tersingkirkan dari Isyana Azura, "kata Tuan Faruk kepada Arani. Arani mengangkat alisnya dan menjawab perkataan dari Tuan Faruq, "Apakah kau menyukai Putri Alena sampai kau berharap bahwa Yang Muliaulia tidak akan tersingkir dari istana, "     

Tuan Faruk menggelengkan kepalanya, "Terus terang aku tidak terlalu mengenal Putri Alena yang aku khawatirkan adalah Pangeran Nizam. Selama ini Kau pasti tahu bahwa kerajaan Azura sedang mengalami masa sulit.     

Ada inflasi di mana-mana sehingga membuat perekonomian kerajaan Azura tidak stabil. Nahkan perusahaan perhiasan ku sekarang sebenarnya sedang mengalami kerugian yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan karena adanya monopoli dari pihak kerajaan ada beberapa orang yang sudah mulai bermain di perusahaan perhiasan. dan itu menyulitkan kami para pengusaha dari luar untuk tetap bisa bertahan.     

Dan aku tahu siapa yang sudah bermain di belakang istana itu. Sehingga Aku berharap Pangeran Nizam akan dapat mengatasi semua permasalahan ini."  kata Tuan Faruk kepada Arani.     

"Itulah yang aku katakan tadi. Kau bisa saja berdiri berseberangan dengan kami tetapi kalau kau berdiri berseberangan dengan kami. Maka kau akan berada di sisi yang salah.     

Mungkin bagimu orang yang salah itu bisa mendatangkan keuntungan kepadamu tetapi apa bagusnya suatu keuntungan jika itu diperoleh dengan merugikan orang lain kau sekarang tidak berdiri di siapapun kau merasa kesulitan dengan bisnismu tetapi percayalah kalau kau berada disisi kami maka selain keuntungan kau juga akan mendapatkan kebenaran "Kata Arani kepada tuan Faruk.     

"Aku bersyukur dengan apa yang telah kukatakan. Lagipula aku tidak memiliki keluarga jadi aku bisa pindah ke istana dengan leluasa. Aku akan mengendalikan perusahaan perhiasan ini di istana karena aku tidak berani untuk kembali ke perusahaan sampai situasinya sangat aman kata Tuan Faruk kepada Arani.     

Arani mengerutkan keningnya lalu berkata, "Mengapa kau seperti sangat ketakutan? Apakah kau yakin kalau kalung itu sebenarnya tidak hilang tetapi ada yang mengambil? Apakah pernah ada seseorang yang membawa kalung itu ke hadapan mu ?' Kata Arani dengan pandangan penuh selidik kepada tuan Faruk. Tuan Faruk menggelengkan kepalanya,     

"Aku tidak pernah melihat kalung itu secara nyata dan tidak ada seorangpun yang pernah membawa kalung ke hadapanku tetapi aku yakin kalau seandainya memang Tuan Putri Alena tidak selingkuh seperti yang kau katakan tadi, berarti memang ada yang sengaja mengambilnya dan memfitnah Tuan Putri Alena.      

Kemudian kalau orang itu tahu bahwa aku akan membuat replika nya maka aku pasti akan dibunuhnya,"katanya kepada Arani.     

Arani terdiam. Apa yang dikatakan oleh Tuan Faruk sebenarnya sudah pernah diucapkan oleh Nizam kepadanya.     

Hanya yang jadi masalah adalah siapakah orang itu sebenarnya? dan mengapa dia melakukannya nya ? apakah dia ingin menyingkirkan Alena dari dalam istana? atau memang ingin mencemarkan nama baik Nizam? atau memang ini mengalihkan perhatian publik dari berita perselingkuhan yang sebenarnya.     

Arani masih belum jelas tentang kepastian ini sehingga untuk saat ini dia hanya ingin segera membawa Tuan Faruk ke dalam istana untuk membuat kalung itu .     

Tuan Faruk melihat Arani yang terdiam, Dia kemudian berkata lagi. "Tahukah kau? Selain gosip perselingkuhan Putri Alena. Kami juga sebenarnya mendengar desas-desus tentang kedekatan hubungan Perdana Menteri Salman dengan Ratu Sabrina." Arani sangat terkejut mendengar Tuan Faruk sehingga refleks dia menarik pistolnya dan lalu menodongkan pistol itu ke kening Tuan Faruk. Tubuh Tuan Faruk langsung gemetar ketakutan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.