CINTA SEORANG PANGERAN

Kepintaran



Kepintaran

0"Jadi maksudmu, Aku harus memberi tahu para tetua kalau kalung itu palsu?" Kata Perdana Mentri Salman sambil mengusapkan telapak tangannya ke dagunya yang dipenuhi oleh jenggot halus. Tuan Faruk menganggukkan kepalanya. Dalam hatinya Ia sangat berharap kalau Perdana Mentri Salman akan menyetujui usulannya. Lalu memberikannya sejumlah uang yang lebih besar dari yang diberikan Arani kemudian diberikan perlindungan juga.     
0

Tuan Faruk sudah berencana begitu Ia mendapatkan uang, Ia akan segera pergi ke Kerajaan Zamron dan meminta perlindungan juga kepada Pangeran Barry. Jika Alena sampai bercerai dengan Nizam maka Pangeran Barry itu pasti akan senang. Tuan Faruk sangat senang karena Ia berhasil mencuri dengar pembicaraan para pelayan yang mengatakan kalau Pangeran Barry sebenarnya mencintai Alena. Para pelayan mengatakan itu saat Ia tidak sengaja mengatakan ingin merokok di taman.     

Otak Tuan Faruk langsung bekerja, Jika Ia bisa mendapatkan uang dari Nizam, Ia juga bisa mendapatkan uang dari Salman maka Kemungkinan Ia juga bisa mendapatkan uang dari Pangeran Barry. Alangkah indahnya hidup ini.     

Terus terang saja, akhir - akhir ini dia kekurangan pemasukan karena keluarga kerajaan lebih menyukai produk dari luar jadi jangan salahkan dirinya kalau sekarang Ia akan mencoba untuk mendapatkan kembali kestabilan keuangan seperti masa lalu. Tuan Faruk merasa bahwa langkah sudah hebat tetapi Ia kemudian mendengar Perdana mentri Salman kembali berbicara,     

"Mengapa harus Aku yang memberitahukan para tetua tentang kalung palsu itu?" Kata Perdana Mentri Salman sambil tersenyum licik. Ia merasa kalau pria yang didepannya ini sedang mencoba mengambil keuntungan darinya.     

Mendengar perkataan Perdana menteri Salman maka khayalan Tuan Faruk tentang kekayaan dan keselamatan dirinya langsung menguap seperti setetes air di padang pasir yang tandus.     

"Apa maksud tuan? Aku tidak kenal siapapun di istana ini kecuali para pelanggan perhiasan. Jadi mana mungkin Aku mengatakan semuanya di depan para tetua"     

"Kau tahu kalau aku adalah seorang perdana mentri dan Aku tidak boleh terlihat memihak atau menjatuhkan siapapun. Jika Aku tiba - tiba mengatakan kepada para tetua tentang hal ini maka Aku akan terlihat seperti orang yang akan menjatuhkan menantunya sendiri terlebih orang itu adalah pewaris tahta nomor satu di kerajaan ini" Kata Perdana Mentri Salman dengan santai.     

Tetapi dalam hatinya Ia berharap kalau Tuan Faruk akan termakan oleh kata - katanya. Ketika Nizam mencurgai perselingkuhan antara dirinya dan ibunya, Perdana menteri Salman menjadi sedikit panik. Tetapi Nizam sendiri belum memeranginya secara terbuka. Ia melihat Nizam masih menarik diri. Terbukti dengan penjagaan Raja Walid yang semakin ketat. Bahkan Ratu Sabrina di larang bertemu oleh anaknya sendiri.     

Ia mencoba mengalihkan isu tentang perselingkuhannya dengan isu tetanng perselingkuhan Alena. Datangnya Pangeran Abbash ke istana Azura membuat perangkap ini menjadi semakin sempurna. Siapapun tahu bagaimana kejadian di Amerika. Pangeran Abbash menculik Alena berhari - hari. Entah apa yang telah terjadi diantara mereka berdua.     

Kedatangan Tuan Faruk sebenarnya sangat mengejutkan dia. Bagaimana mungkin ada orang yang dapat membuat replika kalung itu. Dan Ia sendiri baru mengetahui keajaiban dari kalung itu. Mata Perdana Mentri Salman tampak beriak aneh. Tuan Faruk dapat menangkap kilatan aneh dari pria yang ada di depannya ini.     

Tuan Faruk dapat memberikan penilaian kalau Perdana Menteri Salman adalah orang yang sangat berhati - hati dalam bertindak. Dan dari pembicaraan mereka selama ini maka sudah terlihat sangat jelas kalau perdana menteri Salman akan mendominasi pemikiran Tuan Faruk.     

Perdana Mentri Salman yang hanya melihat Tuan Faruk  terdiam, Ia segera berkata lagi,     

"Aku sangat berterima kasih kalau beritamu ini benar walaupun Aku tidak menyalahkan siapapun atas peristiwa ini. Jadi kau jangan takut untuk berkata yang sebenarnya di sidang nanti. Maka dengan penjelasanmu, Aku yakin kalau kebenaran akan terungkap."     

"Aku tidak berani Tuanku. Aku sangat takut kalau Yang Mulia pangeran Nizam akan menjadi marah dan kemudian membunuhku." Kata Tuan Faruk menjadi ketakutan. Ia hanya ingin melempar batu lalu sembunyi tangan.      

"Kalau begitu kau kuanggap sudah melakukan tuduhan yang tidak beralasan. Kau sudah memfitnah anggota kerajaan dengan mengatakan kebohongan dan kau bisa ku hukum mati untuk itu. Dan Aku yakin kalau Pangeran Nizam tidak akan menyesal atau bahkan membelamu" Mata Perdana Menteri Salman tampak sangat menakutkan bahkan lebih menakutkan dari Nizam.      

Tuan Faruk diam - diam menjadi sangat menyesal. Mengapa Ia harus berbicara dengan Tuan Salman, sambil menelan ludahnya yang terasa sangat pahit, Ia lalu berkata lagi,     

"Baiklah.. baiklah, tetapi Aku memohon perlindungan darimu. Aku tidak ingin mati di tangan Yang Mulia Nizam" Kata Tuan Faruk akhirnya. Perdana Menteri Salman tersenyum,     

"Maafkan Aku, aku bukannya hendak mengancam tetapi Aku hanya berjaga - jaga dari segala macam omong kosong. Kau yang datang kepadaku dan bukan Aku yang datang kepadamu. Aku tidak tahu menahu tentang hilangnya kalung itu, yang aku tahu ada rumor yang menyebar dan hari ini akan ada pertemuan para tetua yang akan membahas kalung itu. Lalu kau muncul dengan mengatakan segala macam omong kosong. Jadi tolong untuk tidak membuatku bingung." Kata Perdana Mentri Salman kembali seperti orang yagn bijaksana.     

"Aku mengerti Tuanku. Semoga masalah ini segera dapat diselesaikan. Semoga Putri Alena segera dapat kembali ke negaranya dan kita dapat hidup dengan tenang kembali"     

"Aku tidak menginginkan apa yang kau inginkan. Aku hanya ingin kebenaran dapat ditegakkan. Walaupun Yang Mulia pangeran Nizam sangat mencintai Putri Alena tetapi jika dia memang benar - benar berbuat tidak baik maka keadilan harus ditegakkan bukan? Ini bukan karena masalah anakku saja tetapi ini menyengkut kepentingan seluruh kerajaan.     

Raja yang sukses ada di depan istri yang selalu mendorongnya. Seorang Ratu harus menjadi panutan semua wanita di kerajaan. Kalau sampai Ia berselingkuh maka rusaklah seluruh wanita di kerajaan itu" Kata perdana menteri Salman.     

Tuan Faruk setuju dengan perkataan Perdana mentri Salman dan Ia kembali menarik kecurigaannya kepada perdana menteri Salman. Ia berjanji akan akan mengatakan semau kebenarannya di sidang itu.     

"Anda memang sangat tepat menjadi perdana menteri kerajaan kami. Ada sangat bijaksana, penuh analisa dan panjang akal. Aku tidak menyesal sudah mempertaruhkan nyawaku hanya untuk menemui Tuan. Dan jika ini berhasil semoga tuan tidak lupa untuk melindungiku"     

"Kau tidak usah khawatir. Kau akan mendapatkan apa yang sepantasnya kau dapatkan. Aku tidak akan membiarkan kau mati karena kemarahan Yang Mulia Nizam. Jadi kau bisa bersikap tenang sekarang.     

Tuang Faruk menganggukan kepalanya dengan penuh rasa hormat. Ia sudah sangat ketakutan tadi. Tetapi dengan janji Perdana menteri maka Ia dapat selamat dari Nizam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.