CINTA SEORANG PANGERAN

Para Tetua Harus Tahu Rahasia Kalung itu



Para Tetua Harus Tahu Rahasia Kalung itu

0Perdana Menteri Salman tampak mengerang dengan sedikit amarah, " Kau pikir kalau kami anggota keluarga kerajaan sudah melakukan suatu kesalahan?" Kata Perdana Menteri Salman tampak tidak suka kalau urusannya ada yang mencampuri apalagi ini dari golongan rakyat jelata.     
0

"Bu..bukan seperti itu. Maafkan Aku tetapi Aku atas nama rakyat Azura lebih menginginkan Putri Rheina menjadi Ratu dibandingkan dengan wanita luar yang menjadi ratu. Apalagi wanita itu tampak sangat serakah dan ingin menguasai Yang Mulia pangeran Nizam sendirian. Wanita itu akan menghancurkan kerajaan kita" Kata Tuan Faruk sambil menundukkan wajahnya.     

"Itu Semua bukan urusanmu" Kata Perdana Mentri Salman masih menunjukkan sikapnya yang membela Nizam. Ia tidak ingin menantunya itu kehilangan muka"     

"Baiklah kalau begitu, izinkan Aku permisi" Kata Tuan Faruk akhirnya sambil menghela nafas. Ia merasa kalau kedatangannya mungkin tidak tepat. Ia tidak bisa membujuk Perdana Menteri Salman untuk berada di pihaknya setelah Ia menyadari kalau Ia juga tidak bisa berdiri di pihak Nizam. Tatapan tajam Nizam lebih mengerikan dari tatapan perdana menteri Salman.     

Perdana Mentri Salman yang melihat Tuan Faruk akan pergi, Ia menjadi sedikit melunakan sikapnya. Walau bagaimanapun Ia hanya ingin terlihat menjadi orang baik yang penuh wibawa yang menjaga harkat dan martabat keluarga kerajaan terutama menantunya.     

Perdana mentri Salman tidak ingin rakyat mengetahui betapa jahatnya Ia. Selama ini Rakyat Azura memandangnya sebagai sosok bijaksana pengganti raja mereka yang tidak bisa memimpin kerajaan dengan baik. Jadi dengan nada yang sangat tenang, Ia berkata lagi.     

"Aku adalah pemimpin yang tidak pernah mengecewakan hati rakyatnya. Jadi Aku akan mendengarkan apapun yang kau katakan. Walaupun itu hanya sekedar omong kosong. Dan tetap harus kau ingat kalau Aku tidak suka ada siapapun yang menjelek - jelekkan anggota keluarga kerajaan. Apa kau jelas?" Kata Perdana Menteri Salman kepada Tuan Faruk.     

"Sangat jelas. Aku juga tidak ingin menjelek - jelekkan anggota keluarga kerajaan. Aku mencintai kerajaan Azura sebagaimana tuanku mencintai kerajaan. Aku hanya ingin tetua mengetahui mana yang benar dan mana yang salah.     

Aku tidak tahu persoalan sebenarnya apa, Berita yang tersebar adalah Tuan Putri Alena memiliki hubungan dengan pangeran Abbash dan kemudian Tuan Putri memberikan kalung warisan kerajaan kepada Pangeran Abbash sebagai tanda cintanya.      

Aku tadinya tidak percaya dengan berita konyol itu. Kami baru tahu kalau Pangeran Abbash sangat tampan tetapi dari segi kualitas tetap saja Pangeran Putra Mahkota kami yang terhebat. Kami tidak habis pikir mengapa pula Tuan Putri Alena harus meninggalkan Pangeran Nizam hanya karena ketampanan.     

Tetapi kemudian pikiranku tentang ini semua berubah setelah Aku mendapatkan tawaran untuk membuat replika kalung itu dari Nyonya Arani. Aku kemudian berpikir kalau kalung itu benar - benar hilang dan perselingkuhan itu ternyata benar.     

Ya Tuhan ini sangat menyakitkan karena Aku harus berpura - pura akan menolong Putri Alena tetapi sebenarnya hati kecilku mengingkarinya. Jadi Aku mohon Tuanku, agar kebohongan ini dapat terungkap di hadapan para tetua" Kata Tuan Faruk dengan bersungguh - sungguh. Dia sangat pandai memainkan perasaan orang.     

Perdana Mentri Salman jelas bukan orang bodoh yang dapat ditipu orang sewenang - wenang. Jadi dia berusaha agar Perdana Mentri Salman itu percaya akan ketulusan hatinya.     

"Lalu kalau kau ingin para tetua dapat melihat kebenaran yang sebenarnya, mengapa pula kau mau disuruh membuat kalung itu? biarkan saja kalung itu hilang" Kata Perdana Mentri Salman tetap saja tidak ingin percaya begitu saja.     

"Apa Tuan lupa? Kalau yang menyuruh Aku adalah Nyonya Arani. Bagaimana mungkin Aku bisa menolaknya?" Kata Tuan Faruk langsung membungkam Perdana Mentri Salman.      

"Nyawa Aku sekarang terancam dalam bahaya. Aku memegang rahasia penting yaitu Yang Mulia memalsukan kalung warisan kerajaan. Keberadaanku akan menjadi duri di dalam tubuh mereka. Dan Aku tidak akan bisa hidup lagi dengan tenang karena belum apa - apa mereka sudah mengurungku di dalam kamar. Dan Aku tidak diperbolehkan keluar hingga persoalan ini selesai.     

Aku tidak menginginkan apa - apa darimu tuan. Aku hanya ingin keselamatan jiwaku. Aku ingin dibebaskan dari semua ancaman yang mungkin akan aku terima karena pembuatan kalung ini" Kata Tuan Faruk kepada Perdana Menteri Salman dengan pandangan di buat menghiba.     

"Hmm... baiklah kalau apa yang kau katakan itu benar. Maka aku akan membantu untuk melindungimu. Nah sekarang beritahukan kepadaku. Apa rencanamu? Terus terang Aku sendiri tidak terlalu tahu tentang kalung itu. Aku hanya melihat sekilas ketika Neneknya Pangeran Nizam mengenakannya pada pesta penyambutan Ratu Inggris ketika berkunjung ke Azura.     

Kalung itu memang sangat indah di mata orang awan dan Aku juga tidak tahu apakah replika yang kau buat sangat mirip? Aku pikir walaupun tidak mirip sekali tetapi kalau banyak orang yang tidak tahu bentuknya seperti apa maka itu pasti tidak akan masalah"     

"Anda benar, Tuanku. Aku membuat kalung itu sama persis dengan kalung yang hilang sehingga Yang Mulia Pangeran Nizam sendiri tampak sangat mengagumi keterampilanku dalam membuat perhiasan."     

"Kalau begitu akan semakin sulit untuk membuktikan kalau kalung itu benar - benar palsu. Karena Aku sendiri yakin kalau para tetua ini juga tidak banyak yang tahu tentang bentuk dari kalung itu sendiri" Kata Perdana Menteri Salman.     

"Benar, karena itulah Aku datang kepada Tuan. Aku mengetahui rahasia dari kalung itu sehingga nanti akan terbukti kalau kalung itu palsu"     

Perdana Mentri tampak ternganga mendengar penjelasan dari Tuan Faruk. Sedikitpun dia tidak mengetahui keajaiban dari kalung itu. Kalung itu bisa mengeluarkan sinar kemerehan dalam gelap dan bisa memberikan warna kemerahan juga jika kalung itu direndam di air putih.     

"Aku sulit mempercayai keanehan dari kalung itu. Mungkin itu adalah berita palsu yang diturunkan dari turun termurun. Kau tahu kalau kalung itu memang indah tetapi kalung itu bukanlah benda pusaka" Kata Perdana Mentri Salman masih tidak percaya.     

"Aku berani bersumpah, Kakek dan Ayahku yang mengatakannya. Mereka sudah menjadi ahli pembuatan perhiasan bertahun - tahun. Mari kita buktikan besok kalung itu adalah kalung palsu" Kata Tuan Faruk berusaha meyakinkan Perdana Mentri Salman. Perdana mentri Salman tampak mempertimbangkan perkataan Tuan Faruk.     

Ia berusaha bersusah payah mengatur rencana ini. Ia ingin Alena di usir dari istana ini secepat mungkin. Ia juga berusaha memfitnah Pangeran Abbash agar mereka sama di hukumnya oleh ketentuan hukum negara Aliansi. Walaupun kalung itu menjadi hilang dalam arti yang sebenarnya tetapi Ia tidak menyangka kalau Tuan Faruk bisa membuat replikanya yang memuaskan Nizam. Usahanya menjadi sia - sia. jadi Ia memang harus mengikuti perkataan Tuan Faruk. Ia harus menemui salah seorang tetua dan mengatakannya kepadanya hingga nanti di pertemuan para tetua kalung palsu itu akan di uji, dan kebohongan kalung itu akan terbongkar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.