CINTA SEORANG PANGERAN

Kenyataan ini Terlalu Pahit



Kenyataan ini Terlalu Pahit

0Perdana Menteri Salman melepaskan pelukan Ratu Sabrina yang kemudian terlelap tidur. Ia lalu melangkah menuju jendela besar ke arah taman. Ia berdiri sambil berpikir tentang ancaman yang mereka terima.     
0

Ia tahu selain Ratu Sabrina takut dengan anaknya juga takut kalau suaminya sampai tahu perselingkuhan mereka. Kalau sampai ketahuan maka Raja Walid yang memiliki penyakit jantung itu pasti akan meninggal karena berita mengejutkan ini. Apalagi dokternya sudah mengatakan kalau Raja Walid tidak boleh terlalu banyak pikiran dan jangan sampai mendapatkan berita yang mengejutkan.     

Perdana Menteri Salman menghela nafasnya, betapa Ia sangat membenci pria itu. Pria yang sudah merebut kekasihnya dari pelukannya. Hanya karena posisinya sebagai raja maka Ia kalah bersaing. Terutama karena Raja Walid jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Ratu Sabrina. Ini sangat menyakitkan seorang Ratu Kulsum tidak dapat menggantikan posisi Ratu Sabrina dihatinya. Walaupun Wanita itu seorang putri dari Pangeran yang kaya raya.     

Perdana Menteri Salman berusaha menguasai kepemerintahan kerajaan Azura. Kerajaan itu hanya memiliki dua Partai. Partai berkuasa dan partai oposisi.     

Sebenarnya dulu sistem pemerintahan kerajaan Azura adalah monarki absolut tetapi klan keluarga Perdana menteri Salman mengadakan revolusi dan merombak sistem pemerintahan menjadi monarki konstitusional. Walaupun begitu perdana Menteri tidak menguasai kepemerintahan sepenuhnya karena kedudukan mereka dibatasi oleh kekuasaan raja.     

Hanya saja pada saat pemerintahan Raja Walid. Perdana Menteri menguasai seluruh kepemerintahan dan kenegaraan karena Raja Walid yang sakit - sakitan.     

Partai oposisi sama sekali tidak berkutik ketika dewan perwakilan kepemerintahan dikuasai oleh Perdana menteri Salman dan para pendukungnya. Bahkan Para tetua yang menjadi bagian parlemen dari pihak kerajaan tidak berdaya karena kuatnya kekuasaan Perdana menteri Salman.     

Perdana Menteri Salman ingin menjadi penguasa dengan didampingi oleh Ratu Sabrina. Ia berencana menyingkirkan Raja Walid dari tahtanya secara perlahan. Lalu beekuasa sampai Ia tua dan baru menyerahkan kekuasaan kepada Nizam dan anaknya Putri Rheina.     

Tetapi Ia tidak dapat menjalankan rencananya dengan lancar akibat datangnya Alena. Semua rencananya porak poranda akibat Nizam mencintai Alena. Sehingga Perdana menteri Salman harus mengatur kembali seluruh rencananya.     

Dan yang paling sangat membuatnya marah adalah Ratu Sabrina mulai menyayangkan Alena bahkan rasa sayangnya terlihat lebih besar dari pada sayangnya kepada Putrinya. Alena menggeser kedudukan Putri Rheina di hati Ratu Sabrina. Ini sangat membahayakan Putri Rheina. Ia tidak ingin Alena menjadi Ratu dan Pangeran Axel menjadi pengganti Nizam sebagai pewaris tahta selanjutnya.     

Tiba-tiba Perdana Menteri Salman mengangkat handphonenya dan berjalan meninggalkan Ratu Sabrina yang tertidur kelelahan.      

" Syahril..." Katanya ke asisten pribadinya.     

"Ya.. Tuanku" Jawab asisten pribadi Perdana menteri Salman     

"Kau tambah dosisnya.. Aku sudah tidak tahan lagi" Kata Perdana Mentri Salman.     

Syahril tampak tertegun, tangannya gemetar dan matanya berkaca - kaca. Lidahnya kelu tetapi Ia tidak berkata sepatah katapun. Nyawa seluruh keluarganya ada ditangan Perdana Menteri Salman. Dan Perdana Menteri Salman tidak perlu mendengarkan jawaban dari Asisten pribadinya itu. Sama dengan pembunuhan kepala Penjara semua akan tertutup tanpa ada yang bisa mengungkapnya walaupun Nizam dan komplotannya sekalipun. Karena kekuasaan yang dimiliki lebih dari kekuasaan Nizam.     

Apa yang bisa dilakukan oleh Pangeran yang lama tinggal di Luar Negeri dibandingkan dia yang sudah memegang kekuasaan sejak NIzam kecil. Semua parlemen berada digenggamannya dan partai oposisi hanya dibuat untuk mengelabui rakyat. Perdana Mentri Salman kemudian pergi meninggalkan Istana Ratu Sabrina.     

Flasback End     

***     

"Jadi siapa yang akan menjelaskan kepadaku, Ibunda atau Paman Salman ?" Nizam berkata lagi hingga kemudian Perdana Menteri Salman membungkuk dengan hormat kepada Nizam.     

"Hamba Yang Mulia, akan menjelaskan semuanya tetapi Hamba mohon perlindungan dari Yang Mulia. Hamba takut kalau Yang Mulia sampai emosi dan akan membunuh Hamba. Hamba bukannya takut mati tetapi Yang Mulia tentu tahu walau bagaimanapun Hamba adalah Ayahandanya Putri Rheina. Dan Ia pasti sedih kalau tahu suaminya sendiri yang membunuh ayah kandungnya" Kata Perdana Menteri Salman sambil tetap menundukkan kepalanya.     

Nizam mendelikkan kepalanya, Ia sungguh bersumpah saat ini Ia sangat membenci Perdana Mentri Salman tetapi Ia juga tidak bisa membunuhnya karena banyak hal yang merugikan dirinya kalau sampai Ia membunuh Perdana Menteri Salman sekarang tetapi Ia berjanji dalam hatinya jika waktunya tiba Ia akan membunuh Perdana Menteri Salman dengan tangannya sendiri. Jadi dengan suara gemetar karena marah, Nizam berkata,     

"Katakanlah, Aku berjanji akan mengampunimu apapun yang akan kau katakan" Kata Nizam sambil duduk menyenderkan tubuhnya ke sandaran kursi agar Ia dapat menenangkan tubuhnya yang gemetar. Perdana Menteri Salman menghela nafas lega.     

"Yang Mulia tentu tahu keberadaan Putri Mira di sini berada di bawah dua perlindungan yaitu Pangeran Barry dan Pangeran Abbash. Tetapi sungguh mustahil bagi Pangeran Barry untuk bisa memata - matai Istana Azura mengingat kalau dia sendiri dalam keadaan tidak berdaya di pulau pengasingan.      

Yang Mulia juga tentu tahu kalau sekutu terkuatnya selama ini adalah Pangeran Abbash dan sekarang hubungan mereka tidak baik. Pangeran Barry tidak berdaya tanpa ada adiknya karena adiknya yang memiliki keterampilan ilmu bela diri lebih tinggi dari Pangeran Barry terutama ilmu kebatinan.      

Sekarang siapa yang paling mungkin dapat mengambil foto - foto ini selain orang itu bisa menyusup langsung ke istana kalau bukan Pangeran Abbash yang memiliki ilmu meraga sukma" Kata Perdana Mentri Salman.     

Wajah Nizam menjadi hitam karena amarahnya sekarang bertambah hebat. Perkataan Perdana menteri Salman sangat masuk diakal itulah yang membuat Nizam semakin emosi. Ia tidak ingin mempercayai perkataan bekas ayah mertuanya itu, Tetapi sungguh, Nizam merasa bahwa alasan itu yang paling masuk diakal. Kediaman ibunya sangat ketat jadi bagaimana mungkin sembarang orang bisa masuk kecuali Pangeran Abbash.     

Nizam berdiri perlahan kepalanya terasa sangat pusing, Perdana Mentri tampak sangat senang tetapi Ia berusaha menyembunyikan mimik wajah gembiranya.     

"Ibunda.. apa yang dia ancam terhadap kita?" Nizam ingin memastikan sekali lagi ancaman foto itu.     

"Dia ingin Ananda menikahi Putri Mira,  jika tidak dia akan menyebarkan ke semua media sosial dan yang paling Ibunda takutkan adalah.." Ratu Sabrina tidak dapat meneruskan perkataannya karena Nizam mengangkat tangannya.     

"Aku tidak akan menikahi Putri Mira, beri Aku waktu untuk menyelidiki permasalahan ini. Tetapi untuk mengulurkan waktu katakan pada Putri Mira kalau Aku akan menikahinya jika semua persoalan sudah jelas." Kata Nizam.     

"Apakah Ananda akan menipunya ?" Kata Ratu Sabrina kepada anaknya.     

"Ibunda pikir, Aku  mau menikahi perempuan menjijikkan seperti itu? Semakin dipaksa maka Aku semakin muak"     

"Anakku, Ibunda takut kalau Ayahmu sampai tahu. Bagaimana kalau foto - foto ini sampai ke tangan ayahandamu?" Kata Ratu Sabrina tampak ketakutan.     

Nizam berbalik dengan mata hampir meloncat keluar tetapi Ia masih menguasai  emosinya, "Andaikan ibunda berpikir seperti ini sebelum melakukannya" Kata Nizam dengan murung. Saat ini Ia merasa sangat terluka dengan kelakuan ibunya. Sebenarnya Nizam mencurigai kalau hubungan antara Ratu Sabrina dan Perdana Mentri Salman memang lebih dari sekedar ratu dan perdana menteri tetapi Nizam tidak ingin mengakuinya. Ia tidak sanggup harus menerima kenyataan ini. Bagi Nizam kenyataan ini terlalu pahit. Anak mana yang dapat menerima perselingkuhan orang tuanya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.