CINTA SEORANG PANGERAN

Kepanikan Karena Si Pengintai



Kepanikan Karena Si Pengintai

0"Bukan seperti itu Anakku, mohon untuk tidak berprasangka buruk kepada Ibunda. Untuk kali ini Ibunda sungguh tidak berdaya. Putri Mira bukanlah Putri Alena yang memiliki kekuatan pendukung atau Putri Rheina yang ayahnya ada di sisi Ibunda, Jadi ketika Ibunda menghukum mereka maka tidak akan ada akibat apapun terhadap kerajaan kita.     
0

Tetapi kalau Putri Mira dia lain anakku. Dia adalah putri dari kerajaan Zamron. Dia anak dari Sultan Mahmud dan Ratu Ariel. Dia adalah adik dari Pangeran Barry. Jika Ibunda menghukum cambuk Putri Mira maka akibatnya akan fatal terhadap kerajaan kita" Ratu Sabrina berbicara dengan lemah lembut kepada Nizam berharap dia dapat meredam amarah dari Nizam. Tetapi Nizam malah semakin meradang mendengar alasan ibunya seperti itu.     

"Sungguh aneh ibunda ini, Harem adalah kekuasaan ibunda bahkan Aku sendiri tidak dapat ikut campur ke dalamnya. Jadi sejak kapan hukuman dalam harem bisa mendatangkan amarah dari pihak lain kalau kematian Putri Kumari saja dapat kita selesaikan.     

Cara seperti ini akan mendatangkan kerusuhan dalam harem. Ibunda dianggap sudah mendikriminasi para putri dan ini malah akan mendatangkan bahaya karena ibunda sudah menodai kepercayaan kami kepada Ibunda" Nizam menjadi sangat jengkel kepada Ibunya. Wajahnya benar - benar sangat tegang. Ratu Sabrina saling menautkan jemarinya yang ada dalam pangkuannya. Ia ikut tegang dan gemetar. Nizam anaknya terlihat sangat marah kepadanya.     

"Anakku, jangan marah. Ibunda tidak berdaya" Akhirnya Ratu Sabrina berbicara dengan lemah. Ia tidak dapat menyembunyikan apapun kepada Nizam.     

"Itulah..Ibunda. Putri Mira pasti sudah menekan ibunda.. Ah bukan.. bukan, Putri Mira. Putri Mira tidak akan berani menekan ibunda tetapi orang yang dibelakang Putri Mira yang menekan Ibunda. Jadi katakan, apakah foto - foto itu membuat Ibunda tidak berdaya?" Kata Nizam dengan mata berkabut. Ia menarik nafanya dalam - dalam.      

Ratu Sabrina ingin sekali Perdana Mentri mengatakan sesuatu untuk melakukan pembelaannya kepadanya tetapi nyatanya Perdana Mentri hanya terdiam. Ratu Sabrina jadi kesal terhadap besannya ini. Ia masih ingat ketika pertama kali mereka medapatkan foto - foto itu.     

*Flash Back *     

Ratu Sabrina sedang merangkai bunga di istananya ketika Ia mendapatkan pesan dari handphonenya. Ia melihat tidak ada nama pengirimnya tetapi yang terkirim adalah foto - foto kebersamaannya dengan Perdana Mentri Salman. Ratu Sabrina sampai gemetar melihat foto - foto itu apalagi foto - foto itu disertai keterangan seperti ini.     

'Bertahun - tahun mereka bersama, ternyata mereka memiliki hubungan spesial. Ada foto ketika Ia sedang berjalan di taman dan ujung gaunnya tersangkut akar pohon. Saat itu Ratu Sabrina masih ingat tidak ada siapapun di taman itu kecuali para asisten dan pengawal yang berjaga cukup jauh dari mereka. Saat itu Ratu Sabrina sangat yakin tidak ada siapapun di taman itu. Taman itu berada di daerah tersembunyi di belakang istananya. Tidak ada siapapun yang berani masuk ke dalam taman itu tanpa seizinnya tetapi bagaimana bisa ada orang yang mengambil foto mereka.     

Orang itu bahkan dapat mengambil fotonya dengan sangat profesional disertai keterangan , 'Seorang Perdana Mentri berjongkok di depan ratu dan membetulkan ujung gaun yang tersangkut akar pohon, sungguh sangat romantis.'      

Kemudian Ratu Sabrina juga masih sangat ingat ketika mereka sedang duduk berdua di sebuah ruangan yang Ia sangat yakin tidak ada siapapun di ruangan itu selain asistennya Latifa. Ketika itu bahkan Ia tiduran dipangkuan Perdana Menteri Salman. Ia masih sangat bersyukur orang itu hanya mengambil fotonya saat Ia mengambilkan segelas air untuk Perdana Mentri Salman. Dan pada foto itu ada tulisan seperti ini, Seorang Ratu yang sangat baik hati, mengambilkan minuman untuk perdana mentrinya yang kehausan. Wajah Ratu Sabrina pucat pasi melihat foto - foto itu.     

Mereka hanya mengirimkan foto - foto yang masih dalam tahap bisa ditolelir sebenarnya tetapi yang tetapi saja foto itu menunjukkan kalau hubungan diantara mereka tidak biasa. Orang bodoh saja akan langsung tahu kalau melalui foto - foto itu, diantara Ratu Sabrina dan Perdana Menteri Salman menunjukkan hubungan yang lebih dari sekedar hubungan kerja.      

Diakhir foto itu ada kalimat peringatan yang membuat Ratu Sabrina langsung tahu mengapa orang itu mengiriminya foto - foto seperti itu. Kalimat peringatan itu berbunyi seperti ini, ' Ada Putri Kami di dalam harem. Mungkin Putri kami sudah melakukan kesalahan tetapi kesalahan itu dibuat karena kesalahan dari Pemilik harem tersebut, jadi mohon perlindungan dan pengampunan.     

Putri kami adalah putri yang sangat terhormat dari Kerajaan Zamron sudah seharusnya putri kami itu berada di sisi Yang Mulia pangeran Nizam tetapi Yang Mulia Pangeran Nizam sama sekali tidak menghargai putri kami. Di saat Putri Alena dan Putri Rheina ada tinggal di istana Yang Mulia Pangeran Nizam mengapa putri kami tersisih di dalam harem.     

Kami menunggu berita baik tentang pernikahan mereka karena kalau tidak kami akan menyebar foto ini ke media sosial. Dan tentunya foto - fotonya bukan hanya ini saja. Ada foto yang lebih indah yang pasti akan membuat seluruh kerajaan Azura berbahagia terutama Yang Mulia Pangeran Nizam dan Baginda Raja Al Walid.'     

Tidak ada nama si pengirim dan ketika nomor itu dilacak nomor itu tidak terlacak. Ratu Sabrina langsung menangis histeris dan mengamuk di dalam kamarnya hingga kemudian Perdana Mentri Salman datang dan menenangkannya.      

"Aku takut.. Aku sangat ketakutan " Kata Ratu Sabrina sambil memeluk Perdana Mentri Salman setelah Ia kelelahan karena mengamuk. Perdana Menteri Salman juga sebenarnya sangat panik mendengar cerita dari Ratu Sabrina tetapi karena Ia laki - laki dan untuk menenangkan Ratu Sabrina yang histeris makanya Perdana Menteri Salman hanya bisa menahan diri untuk tidak terlihat panik.     

Ia hanya bisa memeluk Ratu Sabrina dengan erat. Ia tidak mengerti mengapa ada orang yang bisa mencuri foto mereka dan ketika Ia sadar akan sesuatu maka Perdana menteri Salman seketika melepaskan pelukannya dari Ratu Sabrina.     

Ratu Sabrina langsung kaget dan terduduk dengan muka yang semakin pucat pasi. Matanya merah dan bengkak.     

" Ada apa? Ada apa?" Ratu Sabrina mendadak menjadi seperti orang bodoh. Kecerdasannya langsung hilang ditelan kepanikannya. Kali ini Perdana menteri Salman pun tidak dapat menutupi kepanikannya.     

" Kita jangan berlaku sembarangan.. jangan - jangan sekarang orang yang sudah mengambil foto kita sedang mengintai. Kita harus jaga jarak mulai dari sekarang" Kata perdana menteri Salman sambil menggeser duduknya menjauhi Ratu Sabrina.     

Melihat Perdana menteri Salman yang duduknya menjauhi dirinya, Ratu Sabrina semakin khawatir. Ia langsung berdiri dan berkeliling di ruangan. Ia mencari ke setiap sudut dan celah. Ratu Sabrina berharap bisa menemukan si pengintai itu dan jika sampai ketemu maka Ia bersumpah akan langsung membunuhnya dengan tangannya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.