CINTA SEORANG PANGERAN

Menepis Keraguan



Menepis Keraguan

0Edward duduk berhadapan dengan Pangeran Thalal. Sedangkan Cynthia duduk disamping Pangeran Thalal. Mereka duduk sambil saling menilai lawan bicaranya. Pangeran Thalal menggumi ketampanan Edward dan aura yang hanya dimiliki oleh orang-orang yang memiliki kedudukan yang tinggi.     
0

Sedangkan Edward menilai bahwa Pangeran Thalal sangat tampan dan mempesona. Ia juga memiliki karisma seorang pangeran. Laki-laki yang bisa menggoyahkan hati si jenius Cynthia pasti bukan pria sembarangan.     

Setelah beberapa saat terdiam. Pangeran Thalal membuka mulutnya.     

"Sekarang ceritakanlah tentang Kakak Putri Alena kepadaku dengan jelas!!.." Kata Pangeran Thalal. Edward mengerutkan keningnya. Gaya khas para pangeran dengan bahasa memerintah membuat Edward sedikit tersinggung. Kalau bukan Edward mengerti tentang gaya hidup para Pangeran di seluruh dunia, Ia pasti sudah hengkang dari hadapannya.     

Edward adalah anak pejabat sekaligus salah satu pengusaha terkaya di Amerika. Hidupnya juga dikelilingi bawahan. Ia yang biasa memberikan perintah bukannya diperintah orang. Tapi demi Alena, wanita yang sangat Ia cintai. Kepedihan apapun akan Ia telan. Hanya diperintah orang mengapa Ia harus tersinggung. Ia bisa melakukan lebih dari itu.     

Cynthia memahami perasaan Edward. Tadinya Ia ingin berbisik pada suaminya agar bersikap lebih lembut pada Edward. Tapi disatu sisi Ia memahami bahwa Pangeran Thalal tidak mengenal Edward dengan baik. Pangeran Thalal tahunya bahwa Edward adalah saingan kakaknya. Pria yang mungkin akan merebut Kakak Iparnya.     

Cynthia memandang mata Edward meminta pengertian pada Edward. Edward sangat memahami arti lirikan mata Cynthia. Edward menelan ludahnya yang terasa kering     

Pangeran Thalal lalu memandang Edward dengan tidak sabar. Edward berdehem sebelum kemudian Ia berbicara. Ia mencoba mengusir kepedihan hatinya sebelum akhirnya membuka mulutnya.     

"Kau tahu, Aku ada di Bali. Dan setelah dipukuli kakakmu, Aku berobat di Rumah sakit Bali. Aku selalu mengikuti perkembangan Eummm..Alena melalui media sosial di Indonesia. Hingga..."     

Edward tidak melanjutkan perkataannya karena tangan Pangeran Thalal tiba-tiba mengangkat. Matanya menatap dengan tajam setajam bilah pedang yang menusuk hati. Edward tahu ada yang tidak pantas dari kata-katanya. Cynthia menjadi sedikit gusar karena Edward malah keceplosan bicara.     

"Apa yang Kau maksud dengan mengikuti perkembangan Kakak Putri Alena? Kau tahu Ia adalah istri Kakakku. Kelakuanmu sangat tidak pantas dan tidak bermoral.     

Cynthia Aku tidak ingin melihat wajahnya lagi. Kau dengarkan tadi, kalau Ia mengikuti perkembangan Kakak Putri Alena. Aku tidak suka laki-laki yang tidak tahu malu" Pangeran Thalal berkata sambil berdiri.     

Cynthia mendelik pada Edward. Edward sendiri langsung merah menahan amarah. Kemarin Ia dihajar oleh Nizam sampai babak belur. Bahkan sampai harus dirawat di Rumah Sakit hingga tiga hari. Sekarang adik Nizam mengatakan sesuatu yang sangat menyakitinya.     

Bagaimana bisa mencintai seseorang disebut dengan perbuatan tidak bermoral. Ia tidak pernah melakukan apapun terhadap Alena. Bahkan untuk sekedar menyapanya. Kalaupun Ia menghubunginya hanya karena Ia melihat Alena nasibnya sedang ada diujung tanduk.     

Kesaksian Sisca akan menjadi hal yang paling menjatuhkan Alena. Terus terang Edward sendiri tidak terlalu paham tentang hukum tapi ancaman yang Ia baca di medsos adalah jika Alena terbukti bersalah maka Ia terancam dipenjara untuk waktu yang cukup lama.     

Bagaimana bisa Edward membiarkan wanita yang sangat Ia cintai mendekam dalam penjara. Apalagi Alena sedang mengandung. Bahkan pikiran gila Edward adalah kalau sampai Alena dipenjara Ia akan menggunakan kekuatan ayahnya untuk memaksa Alena agar terbebas dari penjara. Walau bagaimanapun secara diplomatik Kekuatan Amerika pasti berada di atas kekuatan Azura.     

Edward merasa tidak bisa menjangkau Alena karena Ia tidak mau menyebabkan Nizam salah paham terhadap Alena. Makanya Ia meminta bantuan Cynthia untuk menjadi penghubungnya. Siapa sangka Cynthia mengikut sertakan suaminya sehingga urusannya jadi sedikit ribet.     

Pangeran Thalal sendiri jelas tidak menyukai keberadaannya. Ia juga malah kelepasan bicara kalau Ia mengikuti perkembangan Alena. Edward tengah kebingungan ketika kemudian dilihatnya Lila datang membawa kopi.     

Edward tiba-tiba mendapatkan suatu Ilham.     

"Sebentar Yang Mulia dan Cynthia!!" Edward mencoba menahan langkah Pangeran Thalal.     

Pangeran Thalal menoleh ke belakang. "Sebentar.. Mohon yang Mulia jangan salah paham dengan perkataan ku tadi. Silahkan duduk kembali." Edward mencoba berbicara     

"Aku tidak suka saat Kau mengatakan bahwa Kau mengikuti perkembangan Kakak Putri Alena" Pangeran Thalal menjawab dengan dingin. Suasana menjadi gerah.     

"Mohon untuk memahami. Aku sudah sadar dan tidak berniat untuk mengambil Alena dari kakakmu. Aku hanya menunjukkan suatu kepedulian terhadap seorang teman. Lagipula Aku akan segera menikah. Ini adalah kekasihku Lila.." Edward menarik tangan Lila. Lila tersedak dan Cynthia bengong. Pangeran Thalal langsung menatap ke wajah Lila. Ia sedikit terkejut melihat wajah wanita itu. Wanita itu sedikit mirip dengan Kakak Iparnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.