CINTA SEORANG PANGERAN

Kau akan Bertahan ( 3 )



Kau akan Bertahan ( 3 )

0Nizam dan Arani tampak berdiri di depan ruang observasi dimana Jonathan sedang ditangani. Tampak seorang wanita sedang menangis terisak-isak. Arani lalu mengajak Nizam untuk mendekati wanita muda itu. Wanita itu tengadah sambil menghapus air matanya yang meleleh membasahi pipinya. Ia terkejut melihat pria tinggi besar berdiri di depannya.     
0

"Perkenalkan. Ini Yang Mulia Pangeran Nizam. Temannya Jonathan" Kata Arani sambil memperkenalkan Nizam. Nizam menganggukan kepalanya dan memberikan salam dengan menangkupkan kedua tangannya di dada sebelum Jessi mengulurkan tangan untuk menjabatnya.     

"Apakah Kau suami dari Alena, wanita yang dicintai oleh adikku?" Tanya Jessi tiba-tiba dengan kemarahan meluap.     

Nizam menganggukan kepalanya dengan pasrah. Ia memahami emosi yang sedang bergejolak di hati wanita ini. Dan memang benar saja, Jessi tiba-tiba maju dan kemudian menampar Nizam dengan keras. Arani sampai kaget tidak mengira kalau wanita ini akan menampar Nizam. Ia langsung hendak menerjang ke arah Jessi tetapi Nizam menahan tubuh Arani dengan merentangkan sebelah tangannya.     

"Mundur!! " Kata Nizam     

"Tapi Yang Mulia. Dia menampar Anda. Hamba tidak bisa tinggal diam" Kata Arani sambil terlihat kesal dan marah.     

"Aku bilang, mundur!!" Nizam berkata lebih keras lagi, membuat Arani akhirnya menganggukan kepala, mundur sambil berkata, " Baiklah Yang Mulia"     

Jessi terkejut karena perbuatannya sendiri, Ia sangat marah, stress, takut dan sangat kesal sehingga ketika Nizam muncul Ia menganggap bahwa semua kesalahan ada pada Nizam. Kalau Nizam tidak ada, mungkin Alena bisa menjadi milik Jonathan.     

"Apa Anda ingin menamparku lagi?" Tanya Nizam dengan santai, membuat Jessi menjadi malu. Ia menelan ludahnya ketika Nizam malah tersenyum. Oh Tuhan mengapa dari tadi malam Aku banyak bertemu pria tampan berwajah Timur Tengah. Mengapa yang satu terlihat lebih tampan dari yang lainnya. Membuat bingung pada dirinya, siapa yang lebih tampan. Pria yang menghajar adiknya atau pria yang ada didepannya sekarang.     

"Mari silahkan duduk, Nona. Kita akan berbicara tentang kondisi adik Anda" Kata Nizam dengan sopan sambil mempersilahkan Jessi untuk duduk. Jessi duduk dengan patuh. Karisma Nizam sukar dilawan.     

"Nona, atas nama pribadi, Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya karena Jonathan menjadi korban dari permasalahan kami"     

"Ia tidak melakukan apapun yang merugikan orang lain. Kesalahannya Ia hanya mencintai wanita yang salah. Ia mencintai istri Anda. Tetapi adikku pria yang sangat sopan, ketika Ia tahu bahwa gadis yang dicintainya sudah menikah Ia langsung melepaskan cintanya. Ia tidak pernah mengganggu istri Anda. Benarkan demikian?"     

Nizam menganggukkan kepalanya dengan penuh rasa hormat, "Anda benar. Jonathan adalah laki-laki yang sangat baik. Ia tidak pernah melakukan hal yang tidak sopan terhadap istriku"     

"Tetapi mengapa Dia menjadi korban? Belum cukupkah penderitaannya karena cinta yang tak terbalas. Mengapa Ia harus dipukuli orang. Mengapa? Kenapa? Adikku tidak pernah memiliki musuh." Jessi menutupi wajahnya dengan kedua tangannya lalu kembali menangis.     

Nizam melirik ke arah Arani yang sedang berdiri agak jauh dari mereka. Nizam memberikan isyarat agar Arani membawakan Jessi air minum untuk menenangkan perasaannya yang sedang kacau.     

Arani segera bergerak menuju mesin tempat penjualan air minum. Setelah Ia memasukan beberapa koin uang dan kemudian menyentuh menu air putih pada mesin tersebut maka dua botol air minum segera keluar dari mesin tersebut. Arani mengambilnya dan memberikan kepada Jessi dan Nizam. Jessi mengucapkan terima kasih sambil membuka segel botolnya lalu meminumnya.     

Nizam juga segera minum air putih bagiannya. Ia merasa sedikit haus karena perasaanya yang sedikit gundah memikirkan nasib Jonathan yang begitu tragis. Ia sedang merangkai kata untuk menenangkan perasaan wanita di depannya ini. Setelah melihat Jessi tenang, kemudian Nizam berbicara.     

"Jonathan adalah manusia terpilih untuk memperlihatkan kemulian hatinya pada seluruh dunia. Membuktikan bahwa cinta sejati tidak seharusnya memiliki. Ia memperlihatkan kepada Kami bahwa kemenangan itu bukanlah karena sudah berhasil mendapatkan cinta dari seseorang yang kita cintai. Kemenangan itu adalah milik orang-orang yang mampu mengendalikan rasa cintanya.     

Jonathan adalah orang yang terkuat yang pernah saya lihat. Dia mampu menahan dirinya sendiri hanya untuk membiarkan wanita yang dicintainya hidup berbahagia. Hanya saja memang untuk mencapai kemuliaan jalannya sungguh berliku.     

Saya percaya bahwa kejadian tadi malam yang menimpa Jonathan semata-mata adalah takdir Tuhan untuk membuat Jonathan semakin kuat. Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan Jonathan agar Jonathan mampu membersihkan namanya dan nama istri saya kepada publik"     

"Apa maksud Anda dengan mengatakan bahwa Jonathan harus membersihkan namanya?" Jessi tampak kebingungan.     

Nizam dengan hati-hati menceritakan runtutan kejadian yang sebenarnya kepada Jessi. Bukan main terkejutnya hati Jessi mendengar cerita Nizam.     

"Alangkah jahatnya pria tadi. Kasihan sekali adikku dan istrimu" Kata Jessi     

"Anda sungguh mulia mau mengasihi istriku dan tidak menyalahkannya"     

"Aku tahu istrimu tidak bersalah, Ia memang tidak pernah mencintai adikku. Belum pernah sekalipun Aku melihat adikku bersama istrimu. Jadi Aku bersedia memberikan ijin agar adikku bisa memberikan kesaksian untuk istrimu. Semoga Ia bisa selamat dari masa kritisnya"     

Nizam dan Jessi kemudian menatap pintu ruangan observasi dan Ia melihat Arani tampak berdiri dengan cemas di depan pintu ruangan itu. Nizam tampak mengernyitkan keningnya melihat ke arah Arani. Mengapa Arani terlihat begitu cemas dengan kondisi Jonathan.     

"Siapakah dia Yang Mulia? Wanita itu sangat peduli dengan keadaan adikku. Dan dia sangat cantik tapi terlihat sangat menakutkan" Kata Jessi sambil menatap Arani.     

"Dia adalah Arani, Asistenku. Aku juga sedikit heran. Tidak biasanya Ia terbawa perasaan." Kata Nizam sambil mulai mencium ada sesuatu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.