CINTA SEORANG PANGERAN

Sebenarnya Siapa yang Menikah? ( 6 )



Sebenarnya Siapa yang Menikah? ( 6 )

0Sementara itu Jonathan yang mengejar Arani tampak meringis dan langkahnya terhenti. Rasa perih membuat Ia menggigit bibirnya dan merintih. Ia lalu bersender di sebuah tiang sambil menghapus keringatnya yang mengalir. Tadi pas Ia berlari Ia tidak merasakan sakit tetapi kemudian Ia merasakan rasa sakit yang menyengat akibat Jonathan yang berlari mengejar Arani yang berjalan dengan langkah-langkah yang lebar.     
0

Arani benar - benar sangat kesal dengan tingkah Isabella yang bagaikan seorang wanita jalang. Ia berjalan tergesa-gesa karena Ia merasa malu pahanya terekspos keluar. Walaupun Ia tidak berkerudung tetapi Ia tidak pernah memperlihatkan tubuhnya ke sembarang orang. Jadi Ia merasa gugup sendiri menyesal telah merobek pakaiannya. Makanya Ia segera berjalan cepat menuju ke kamarnya.     

Arani juga tahu kalau Jonathan mengejarnya. Tetapi kemudian langkah Arani terhenti ketika menyadari kalau Jonathan yang sudah menjadi suaminya kini tidak terdengar mengejarnya lagi. Kekesalan Arani jadi bertambah. Cuma sebegitukah kesanggupan Jonathan dalam mengejarnya. Apakah Ia menjadi tidak sabar dalam menghadapinya. Pertanyaan - pertanyaan yang menyakitkan hati Arani berkecamuk dalam dadanya.     

Wajah Arani menjadi sangat kelam. Ia lalu berbalik dan ketika dilihatnya Jonathan menyender di tiang rumah sambil meringis. Arani jadi terkejut, Ia lupa kalau suaminya baru dikhitan. Arani segera melangkah mendekati Jonathan bersamaan dengan dua orang pelayan yang lewat sambil membawa roda untuk membawa makanan. Mereka terhenti melihat Jonathan yang terengah-engah menahan sakit. Para pelayan itu bergegas hendak menolong Jonathan. Tetapi kemudian langkah mereka terhenti karena suara Arani terdengar menakutkan.     

"Berhenti kalian!!! "     

Para pelayan itu menghentikan kegiatannya yang baru sampai tahap mengulurkan tangannya.     

"Mundur!! Jangan sentuh suamiku!!" Kata Arani dengan suara yang teramat dingin.     

Dua orang pelayan itu langsung mundur dengan wajah ketakutan. Di seluruh kerajaan tidak ada yang tidak mengenal Arani. Macan betina dari Azura yang konon katanya sudah pernah membunuh beberapa orang pemberontak. Pelayan yang mengatur tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan Nizam dari pakaian sampai makanan dan jadwal kegiatan hariannya.     

"Ma..afkan Kami, Nona eh.. Nyonya, Kami hanya ingin menolong..." Suara pelayan itu tergagap.     

Arani menatap mereka dengan buas lalu menggerakkan isyarat dengan kepalanya agar para pelayan itu pergi. Tanpa bicara lagi kedua pelayan itu langsung pergi setengah berlari bahkan saking takutnya mereka sampai lupa kalau roda makanannya tertinggal. Seorang pelayan tampak balik lagi setelah mereka sadar kalau meja berodanya ketinggalan. Lalu pelayan itu segera mendorong meja yang tertinggal itu dengan penuh ketakutan. Mereka seakan baru melihat hantu di siang bolong.     

Jonathan melihat kelakuan pelayan dan Arani. Langsung berdoa dalam hatinya, 'Tuhan..jangan biarkan Aku jatuh cinta lagi pada wanita lain yang akan menyebabkan Aku berselingkuh. Karena Aku masih ingin hidup lebih lama' Kata Jonathan sambil komat-kamit. Ia semakin berdiri mepet ke tiang itu dengan wajah pucat. Rasa perih pada bagian tubuhnya semakin berdenyut - denyut.     

"Apa yang terjadi? " Kata Arani bertanya sambil menatap wajah suaminya. Jonathan tergagap, "A..aku.. kesakitan.. tidak bisa berjalan" Jonathan meringis.     

"Apakah itumu sakit ?" Kata Arani dengan muka merah padam tetapi Ia tidak malu untuk bertanya karena Ia butuh kejelasan yang pasti. Jonathan menelan ludahnya semakin tergagap, ' sialan Arani.. apa harus sejelas itu. Ia kan jadi malu sendiri' Jonathan bersungut - sungut dalam hatinya.     

"Mari sini Aku bantu.." Kata Arani sambil kemudian dengan gerakan tidak terduga Ia membopong tubh Jonathan dan membawanya berjalan menuju kamarnya. Jonathan memekik kaget. Tubuhnya seketika mengerut tegang. Bagaimana bisa Arani mengangkat tubuhnya yang atletis itu. Ia memiliki tinggi hampir 190 dengan berat badan di atas 80 kg. Arani mengangkatnya bagaikan mengangkat sebuah bantal. Shit !! tenaga wanita ini luar biasa besar.     

"Arani.. turunkan Aku. Aku malu..masa Aku digendong olehmu. Harusnya Aku yang menggendongmu.. Ya Tuhan. Apa jadinya kalau teman - temanku tahu. Aku pasti ditertawakan. Lagipula Aku ini berat " Kata Jonathan sambil merah padam. Arani terdiam dengan masih membopong tubuh suaminya.     

"Kalau kau tidak mau ku gendong lalu kau mau berjalan biasa..lagipula kau tidak usah khawatir. Aku memiliki ilmu meringankan tubuh jadi kau tidak usah takut Aku keberatana. Kalau kau malu maka Aku akan mempercepat langkahku " Kata Arani sambil berjalan setengah berlari hingga kemudian Ia sudah sampai di depan paviliun yang memang sudah disiapkan untuknya dan Jonathan. Para penjaga dan pelayan yang berjaga menatap dua makhluk yang ada didepannya sebelum kemudian seorang penjaga langsung membukakan pintu kamar untuk mereka.     

Setelah Arani dan Jonathan masuk ke dalam. Para pelayan saling berpandangan mata sambil berbisik pelan. " Apa mataku tidak salah lihat? Apakah Nyonya Arani yang membopong Tuan Jonathan ? dan bukan sebaliknya?" Bisik pelayan yang berambut kemerahan sambil menatap temannya. Temannya malah menggelengkan kepalanya, " Apakah dunia sudah terbalik sekarang? Bagaimana bisa pengantin pria di gendong pengantin wanita. Ini sangat mustahil."     

" Nyonya Arani benar - benar wanita perkasa. Apakah nanti yang akan terjadi di dalam..Jangan- jangan sebentar lagi Tuan Jonathan akan merangkak keluar karena tidak kuat..." Pelayan itu berbisik - bisik sambil tertawa kecil. "Ssst.. hati - hati dengan dinding. Kalau Nyonya Arani mendengarnya maka matilah kau dibunuhnya " Kata pelayan yang berambut merah kepada temannya itu. Temannya langsung terdiam pucat dan tidak berkata - kata apa - apa lagi.     

***     

Sementara itu Arani membaringkan Jonathan di atas ranjang pengantin yang bertaburkan bunga. Jonathan mengerang karena Arani meletakkan tubuhnya sedikit keras.     

"kau jangan cengeng, anak - anak kecil saja kuat setelah dikhitan. Mereka bahkan sudah bisa berlari - lari lagi setelah dikhitan." Arani mengomel. Jonathan jadi cemberut. Ia membalikkan tubuhnya memunggungi Arani.     

"Aku ini pria dewasa, kata dokter. Pria dewasa masa penyembuhannya lebih lambat dari anak - anak dan rasanya lebih sakit. Kau sih tega..minta Aku dikhitan segala" Kata Jonathan sambil terus memunggungi Arani. Arani jadi serba salah dan menyesal telah mengomeli suaminya. Ia duduk sambil memegang bahu Jonathan.     

"Aku tidak mau disentuh dalam keadaan kau belum suci. Maafkan Aku. " kata Arani sambil membalikkan tubuh Jonathan perlahan. Bibir Jonathan cemberut manyun. Jonathan adalah atlit olah raga dan Ia tidak suka merokok sehingga bibirnya berwarna merah segar. Arani menelan ludahnya, mengapa Ia melihat Jonathan seperti Ia sedang melihat sebuah apel ranum yang menggiurkan.     

"Iya..Aku tahu. Tidak apa - apa Aku berkorban demi cintaku padamu. Sekarang Aku ingin kau mengikuti keingananku untuk mengobati rasa sakitku" Kata Jonathan sambil kemudian tersenyum penuh kemenangan.     

Arani jadi berkeringat, " Apa yang kau mau??" tanyanya pelan. Ia sudah tahu kalau suaminya pasti akan menyuruhnya melakukan sesuatu yang konyol yang akan menguntungkan dirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.