CINTA SEORANG PANGERAN

Alena, Aku Akan Menjadi Ayah Bagi si Kembar



Alena, Aku Akan Menjadi Ayah Bagi si Kembar

0Sudah hampir seminggu Pangeran Abbash ada di Korea, Ia disuruh pergi oleh Kakaknya menyingkir dulu setelah mendengar bahwa Ayah mereka Sultan Mahmud akan mencabut semua ilmu bela dirinya. Pangeran Abbash tidak akan berkutik tanpa ilmu bela diri. Dia kan jadi pangeran pecundang seumur hidupnya. Pangeran Bari sangat memerlukan adiknya itu untuk melawan Nizam. Tanpa kehadirannya bagaimana Ia bisa bergerak dengan leluasa.      
0

Pangeran Bari berbeda dengan Pangeran Abbash yang bisa bepergian kemana saja dan memiliki keahlian menyamar tingkat tinggi. Dan Ia lebih baik menyelundupkan adiknya ke Korea daripada membiarkan Ayahnya menyiksa Pangeran Abbash.     

Pangeran Abbash membawa beberapa selirnya ke Korea, Ia juga menyewa beberapa gadis Korea untuk menemaninya. Berjudi dan bersenang - senang sepanjang malam sebenarnya hanya untuk menutupi hatinya yang gundah gulana. Hampir setiap malam Ia memutar video yang dicuri Amrita dari kamar Alena dan Nizam.      

Ia berulang - ulang melihat tayangan video itu. Wajah Alena yang semakin cantik setelah melahirkan dan Alena saat menyusui si kembar. Pangeran Abbash selalu panas dingin melihat tayangan video itu. Ia selalu menghayal bahwa yang sedang dipeluk Alena itu adalah dirinya.     

Pangeran Abbash mengusap pipinya yang putih dengan telapak tangannya. Ia tampak semakin bergairah ketika melihat bagaimana Alena sedang menyusui anak - anaknya. "Mengapa Kau menyusui anak - anak kita sendiri? Mengapa Kau tidak mencari ibu susu sendiri ? ( Wanita yang disewa khusus untuk menyusui bayi - bayi kaum bangsawan )     

Pangeran Abbash bicara sendiri sambil kembali memutar video Alena. Wanita yang sedang memijatnya tidak berani berkata apa-apa. Ia takut ditendang oleh Pangeran Abbash seperti wanita kemarin yang bertanya mengapa Pangeran Abbash selalu melihat tayangan video yang sama dan berulang - ulang.      

"Alena..biarkan si Nizam itu menikmati tubuhmu sekarang. Aku tidak keberatan mendapatkan sisanya asalkan Aku selalu berada di sisimu. Kakakku berulang kali meminta bantuanku untuk menghancurkan kerajaan Azura dan menolongnya untuk mendapatkan dirimu. Ha..ha..ha.. ramalan tentang seorang wanita yang mirip denganmu beredar 20 tahun yang lalu. Ketika itu ada bintang yang muncul dari arah negaramu dan konon katanya bintang itu membentuk gugusan yang melambangkan seorang wanita yang bermahkota. gugusan bintang itu membuat susunan bintang yang biasanya menjadi berubah secara total.     

Para ahli Nujum mengatakan bahwa akan ada wanita yang berasal dari Asia yang akan mengubah tatanan kerajaan dan laki - laki yang berhasil menjadikan istrinya akan menjadi pemimpin yang terhebat dan paling berkuasa di antara semua kerajaan di Azura dan kerajaan pendampingnya. Dan kakakku sangat berambisi untuk menjadikan Alena istrinya. Aku tadinya mengiyakan tetapi setelah melihat Alena dari dekat maka Aku berubah pikiran, mengapa Alena si cantik itu harus kuberikan pada kakakku. Aku akan menikahinya karena cintaku dan bukan karena ingin menjadi raja"     

Pangeran Abbash lalu meminta wanita yang memijatnya itu untuk duduk dipangkuannya. Dengan langkah genit wanita itu duduk dipangkuan Pangeran Abbash. Ketika Pangeran Abbash menyentuhnya si wanita itu mengerutkan keningnya karena pangeran itu terus menyebut nama Alena beraulang kali. Hingga permainan usai, Pangeran Abbash tampak kelelahan bersender di kursi. Ia lalu meminta pelayan yang berdiri disampingnya untuk menuangkan segelas minuman lagi lalu Ia menenggaknya sekaligus. Tiba-tiba air matanya meleleh, Pangeran Abbash membanting gelasnya lalu memeluk wanita yang baru saja memberikan kepuasan kepadanya.     

"Alena..Aku akan menjagamu seumur hidupku. Aku tahu ragamu ada dipelukan pria lain. Dan aku disini sendiri meratapimu. Bagaimana bisa kau membuatku jadi gila disaat kita belum pernah bertemu secara nyata. Aku tidak pernah jatuh cinta walaupun Aku sudah tidur dengan banyak wanita." Pangeran Abbash meminta lagi minuman ke pelayannya. lalu pelayannya segera memberikan segelas lagi. Pangeran Abbash kembali meminumnya lalu setelah habis Ia kembali membanting gelasnya.     

Para pelayan menggigil ketakutan, termasuk wanita yang sedang duduk dipangkuannya. Ia hampir terkencing - kencing ketakutan. Siapa yang tidak kenal pangeran Abbash yang berwajah seperti malaikat tetapi berhati iblis. Ia beberapa kali menyiksa wanita yang tidur dengannya hanya karena wanita itu dianggap tidak memuaskannya. Jadi walaupun si wanita itu sangat ketakutan Ia tidak berani beranjak dari pangkuan Pangeran Thalal padahal Ia masih telanjang dan hanya mengenakan kimono renangnya.     

Entah berapa gelas Ia meminum minumannya, hingga kemudian Ia terlihat mabuk. Muluntya masih meracau tidak jelas. Terkadang tertawa terkadang menangis seperti orang gila sambil tak henti -hentinya Ia menyatakan cintanya kepada Alena.     

"Alena.. hiduplah bersamaku hingga Aku mati. Aku akan bersumpah akan menjagamu hingga akhir hidupku. Aku tidak membutuhkan wanita lain selain dirimu. Aku bersedia menyingkirkan semua perempuan yang pernah kutiduri. Alena Aku sangat mencintaimu. Ha..Ha..ha..."     

Tangan Pangeran Abbash mengelus punggung wanita itu dengan lembut seakan sedang mengelus Alena. "Alena Aku tidak perduli kalau kau seorang janda, Aku siap menjadi ayah bagi anak - anakmu. Aku tidak akan beristri kalau bukan Kau yang menjadi istriku. " Pangeran Abbash lalu menangis berteriak - teriak membuat semua orang menjadi semakin ketakutan.     

"Alena Aku sudah menodai banyak kesucian tetapi bagiku Kau adalah wanita tersuci dan kesucianmu selalu akan selalu ada disetiap relung hatiku. BINTANG... di langit!! Tolong katakan kepada Alena kalau Aku mencintainya setengah mati. Aku akan bersaing dengan Kakakku untuk memilikimu. Aku menginginkannya bukan karena ramalan itu, Aku menginginkannya karena Aku mencintaimu dan selalu mencintaimu"     

Tidak lama kemudian Pangeran Abbash terkulai mabuk hingga wanita yang duduk dipangkuannya menepuk - nepuk pipi Pangeran Abbash yang sembab oleh air mata. Said yang berdiri sedikit jauh tetapi tetap bisa melihat gerak - gerik pangerannya. Ia segera menghampiri Pengaran Abbash. Ia kemudian membangunkan anak asuhnya itu. Pangeran Abbash tidak menjawab hingga kemudian Said menyanggahnya dan membaringkannya di kamarnya.     

"Alena..Alena.. kemarilah. Biarkan Aku menghirup harumnya rambutmu " Kata Pangeran Abbash sambil kemudian memeluk leher Said hingga hampir saja Said tercekik. Said terkejut dipeluk Pangeran Abbash. Ia lalu berusaha menyingkirkan tangan itu dari lehernya.     

"Yang Mulia.. tolonglah sadar. Ini hamba Said, bukan Yang Mulia Putri Alena. Yang Mulia tolong bersikap rasional " Kata Said setelah bersusah payah melepaskan tangan Pangeran Abbash.     

"Said.. Said.. bawakan Putri Alena kepadaku. Biarkan Aku tidur dalam pelukannya. Biarkan Aku merasakan lembut kulit tubuhnya. Aku mencintainya.. Aku mencintainya. Aku mencintainya bersama anak - anaknya. Axel dan Alexa..mari sini Nak, ke pelukan Ayah."     

"Yang Mulia, hamba Mohon sadarlah.. mengapa Yang Mulia menginginkan istri orang lain. Ada jutaan bahkan miliaran wanita Yang Mulia mengapa Yang Mulia malah menginginkan istri orang lain?"     

Mendengar kata - kata Said, Pangeran Abbash tampah menangis meraung - raung. Mukanya yang putih cantik itu sangat merah. Said menggelengkan kepala. Seumur hidupnya Ia belum pernah melihat majikannya terpuruk karena cinta. Tidak ada dalam kamus Pangeran Abbash sampai jatuh cinta pada wanita  karena setiap kali Pangeran Abbash meliriknya maka tidak akan ada wanita yang menolaknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.