CINTA SEORANG PANGERAN

Aku Korbankan Nyawaku Untukmu



Aku Korbankan Nyawaku Untukmu

0Cynthia melihat perubahan pada wajah Pangeran Abbash. Cynthia memundurkan tubuhnya dengan hati - hati. Kata - katanya sudah melukai hati Abbash. Ia kembali mencari cara untuk melawan Pangeran Abbash. Kemudian Ia melihat ke arah tiga orang Korea yang sedang ditodong oleh ketiga pengawal Pangeran Abbash. Senjata Chung Hee dan kawan - kawannya sudah dilucuti sedari tadi.     
0

" Aku tahu Aku sudah berbuat salah kepadamu. Aku tahu, Kau  memiliki alasan yang tepat untuk membunuhku."     

"Tentu saja. Kau meminta kepada Ayahku untuk memusnahkan ilmu  beladiriku. Dan Kau menghalangiku untuk memiliki Alena."     

Cynthia mendenguskan hidungnya. Ia mencibir kepada Pangeran Abbash sambil berkata. "Ini adalah abad 21. Aku tidak percaya kalau ada seseorang yang masih mengandalkan ilmu beladirinya. Jangan - jangan Kau hanya membual dengan mengatakan memilki ilmu bela diri. Kau adalah Pangeran manja yang tahunya hanya berlindung dibalik senjata api dan tajam serta tentu saja para pengawalmu." Cynthia mencoba memprovokasi Pangeran Abbash. Pangeran Abbash malah tertawa.     

"Kau pikir, Aku dapat ditipu olehmu? Aku bukanlah kecoa busuk seperti mereka yang mudah tertipu oleh kata - katamu yang beracun dan berbisa. Mau matipun Kau masih bernyali tinggi"     

"Kalau kau membunuh kami langsung dengan senjatamu maka Aku benar - benar akan menganggapmu sebagai pecundang besar dan Aku akan mati dalam keadaan penasaran. Tetapi kalau kau bisa membuktikan bualan mu itu. Bualan yang mengatakan bahwa kau memiliki ilmu bela diri maka buktikan kepadaku minimal dengan menaklukan ketiga orang suruhanmu itu"     

"Ha...ha..ha.. Apa Kau hendak mengadu domba kami. Perempuan gila?? " Kata Pangeran Abbash dengan mudah dapat menebak pemikiran Cynthia.     

"Aku tahu kau akan menolakku dan menganggapku demikian jadi sudahlah. Anggap saja Aku salah bicara. Kau bunuh sajalah kami semua menggunakan senjatamu itu. Mengaku ahli ilmu bela diri dan melarikan diri ke Korea gara - gara akan dicabut ilmunya. Tapi nyatanya Kau tidak memiliki kemampuan apa - apa"  Kata Cynthia sambil kembali meludah.     

Pangeran Abbash langsung mengeram bagaikan singa terluka.     

"Hatim!! Lepaskan ketiga kecoa itu. Dan biarkan mereka bertiga melawanku. Aku ingin memperlihatkan kepada wanita jalang ini. Bagaimana kemampuan ilmu bela diriku. Dia sudah meminta kepada Ayahku untuk memusnahkan ilmuku sekarang akan memperlihatkan kepadanya apa yang dia minta untuk dimusnahkan itu." kata Pangeran Abbash sambil menatap dengan buas kepada Cynthia.     

"Perlihatkan kepadaku bagaimana orang barbar mempertunjukkan ilmu bela diri yang sudah tidak relevan dengan zaman sekarang" Kemudian Cynthia kembali melanjutkan perkataannya.     

"Sebenarnya aku sangat heran dengan tingkah lakumu dan kakakmu Pangeran Bari. Kalau aku melihat dari karakter ayahmu. Ayahmu terlihath orang yang sangat baik dan  bijaksana. Tetapi Mengapa kau sangat berbeda dengan ayahmu? Apakah mungkin kau anak pungut?" kata Cyntia sambil tersenyum sinis.     

Mata Pangeran Abbas langsung melotot dan berkata dengan suara yang tajam, "Kau benar-benar wanita yang bermulut racun.  Aku sebenarnya mengagumi kecerdasanmu tetapi aku tidak tahan mendengar mulutmu."     

Tetapi Cynthia malah berkata, "Kau baru mendengar mulutku saja sudah begitu marah lalu bagaimana dengan orang-orang yang kau beri tindakan kejam ? Termasuk kau menyandera keluarga dari mereka.     

Apa kau tidak punya malu berlindung dari orang-orang yang lemah ? Dan kau malah menginginkan Alena. Sampai matipun Aku tidak akan pernah menyetujuinya. Kau tidak layak untuk menjadi suami Alena. Bahkan jangankan untuk menjadi suaminya. Untuk menjadi alas kakinya pun kau tidak layak kata Chintya geram. Ia menjadi beringas karena kesal dengan kelakuan Pangeran Abbash seandainya Ia tidak sedang hamil tentu Ia sudah menghajar Pangeran Abbash.     

"Kau memang wanita  bedebah. Dari mana kau bisa berkata seperti itu? Bukan kau yang menentukan layak atau tidak layak tetapi Alena yang harus menentukan. Aku sudah bersumpah akan membuat dia bertekuk lutut di kakiku."     

"Kau tahu kalau sahabat itu banyak dicintai oleh para lelaki yang hebat. Lelaki itu semua mempunyai kharisma dan karakter yang baik. Laki - laki yang mencintai Alena tetapi tidak memiliki karakter yang bagus semuanya akan berakhir dengan dua hal yaitu mati atau dipenjara. " kata Cynthia     

"Ya tentu saja karena mereka semuanya adalahorang yang  bodoh. Aku sudah mengikuti perkembangan cinta dari sahabat itu. Nendri mati, Andre mati dan Justin dia membusuk di penjara. Itu karena mereka semua bodoh. Sedangkan Edward and Jonathan. Mereka hidup menjadi benalu di bawah kaki Pangeran Nizam.     

"Kamu jangan berbicara sembarangan mereka bukanlah benalu. Kau tahu  Edward. Dia adalah sarjana sastra dan dia memiliki grup band. Dia memiliki harta kekayaan yang tidak sedikit. Apalagi dia adalah anak tunggal dari orang tua yang memiliki kekayaan yang berlimpah ruah. Sedangkan Jonathan adalah atlet.  Dia seorang atlet basket berbakat.     

Sedangkan kau ? Apa yang bisa aku lakukan selain berkelahi dan membuat keonaran dimana-mana. Kau sangat berbeda dengan Nizam. Dia sangat pintar dalam mengelola kekayaan keluarganya. Nizam tidak sepertimu.     

Dia mengelola banyak perusahaan. Dia bekerja keras untuk menghidupi anak dan istrinya serta membiayai kehidupan para wanita di harem. Sedangkan kau? Kau tidak memiliki kompetensi apapun. Kau juga tidak pernah kuliah Kau hanya mendapat pendidikan secara privat." Cynthia habis - habisan menguras emosi Pangeran Abbash agar Pangeran Abbash berkelahi dengan penuh amarah sehingga ketiga orang Korea itu bisa mengalahkannya.     

Pangeran Abbas menjadi bertambah geram. Dia sangat marah mendengar kata-kata Chintya yang begitu melecehkan harga dirinya.     

"Aku  tidak akan pernah hidup tenang sebelum mati kau mati di tanganku" kata Pangeran Abbash sambil berjalan mendekati Cynthia. Tetapi ketika dia mau menyerang Cynthia ketiga orang yang dilepaskan oleh para pengawalnya maju melindungi Cynthia. Pangeran Abbash memiringkan wajahnya melihat ke arah Chung Hee, Dong Min dan Joo Chan     

"Kau benar - benar hebat. Aku butuh waktu seminggu untuk meyakinkan mereka tapi Kau hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam untuk membujuk mereka agar membelot kepadaku."     

" Putri Cynthia menjamin keselamatan kami dan Aku akan bersumpah  setia untuk melindunginya" kata Chung Hee sambil memasang kuda - kuda.     

Pangeran Abbas mengerutkan kening, Pangeran Abbash lalu berkata, " Oke baik ! Bagus. Mari kita selesaikan masalah ini dengan membunuh kalian ketiga kecoa busuk  terlebih dahulu. Lalu Aku akan mencincang tubuh putri bermulut ular itu" kata Pangeran Abbas kepada Chung Hee dan kawan - kawannya.     

Cynthia memundurkan tubuhnya menjauhi Pangeran Abbash dan para pengawal Pangeran Abbas langsung mencekalnya. Cynthia berkata, " Jangan pegang  Aku! Jijik!" kata Cynthia sambil menepiskan tangan yang memegangnya. Para pengawal Pangeran Abbash terdiam dan mundur ketika Cynthia melotot tajam ke arah mereka.     

Cynthia lalu berdiri dan sebelum k menyaksikan pameran Abbash akan bertarung dengan tiga orang Korea itu . Cynthia berteriak  menyemangati "Kalau kalian berhasil mengalahkan Pangeran busuk itu. Aku berjanji kalian akan hidup tenang dan berlimpahan kekayaan." kata Cynthia     

"Ya kami akan melindungimu Tuan Putri dan aku ingin membalaskan dendam terhadap temanku yang dibunuh dengan kejam oleh Pangeran itu." Chung Hee berteriak.     

"Tidak usah banyak bicara lagi" kata Pangeran Abbash. Kemudian dia maju dan memasang kuda-kuda. Chung-hee kemudian  menerjang untuk yang pertama kali dan kedua temannya segera mengikuti chung-hee .     

Mereka tidak malu untuk mengeroyok pangeran Abbash karena mereka benar-benar ingin segera membunuh Pangeran Abbash.     

 Sebuah tendangan mengarah kepada dada pangeran Abbash kemudian ada sebuah pukulan juga yang menyambar kepalanya dan terakhir kembali ada tendangan yang mengarah ke bagian punggungnya.     

Tiga serangan yang langsung menyerang sekaligus ke arah tubuh Pangeran Abbash.  "Pangeran Abbash segera menggerakkan tubuhnya dengan sangat tenang. Dia menggeser tubuhnya untuk menghindari tendangan ke arah perut serta mengelakan tendangan dan pukulan yang menuju arah kepalanya.     

"Ketika pukulan dan tendangan mereka tidak berhasil menghajar Pangeran Abbash.  Chung Hee lalu memutar tendangannya dan mulai menghajar punggung Pangeran Abbash. Tetapi Pangeran Abbash bukanlah orang sembarangan. Ia merasakan ada angin yang mengarah  ke punggungnya.     

Pangeran Abbash lalu berbalik dan mencekal kaki Chung hee lalu dia mengangkat tubuh Chung Hee lalu memutarnya. Pangeran Abbash menjadikan tubuh junghee sebagai senjata untuk menghajar Dong Min dan Joo Chan yang mulai menyerang nya kembali.     

Terkena hajaran dari tubuh Chung Hee yang diputar oleh Pageran Abbash mengakibatkan tubuh Dong Min dan tubuh Jong Chan terlempar jauh.     

Melihat kedua temannya terpental Chung Hee segera mengeluarkan tenaganya untuk membebaskan kakinya dari cengkraman tangan pangeran Abbash. Dia melipat tubuhnya ke bawah dan mencekal kaki pangeran Abbash dari bawah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.