CINTA SEORANG PANGERAN

Cinta itu Tidak Bisa Dibagi.



Cinta itu Tidak Bisa Dibagi.

0Nizam yang sedang berbicara dengan Mr. Sanjay tampak heran melihat kedatangan Arani, Zarina dan Ali. Zarina langsung mengkerut ketika melihat Pangeran Thalal yang sedang duduk disamping Nizam. Ia terus menundukkan wajahnya dan berusaha untuk tidak menatap Pangeran Thalal walaupun Ia tahu kalau Pangeran Thalal tidak dapat melihatnya. Ia sangat terguncang melihat pria yang dicintainya siang dan malam itu. Tadinya Ia ingin pergi tanpa bertemu dengan Pangeran Thalal dulu,  Ia tidak ingin wajah Pangeran Thalal  terbayang - bayang.     
0

"Ada apa ? " Nizam langsung bertanya sambil mengerutkan keningnya. Badannya tegak seakan mencium sesuatu ketidak beresan yang telah  terjadi. Arani, Ali, Zarina segera membungkukkan badan memberikan hormat sebelum kemudian Arani menjelaskan segala sesuatunya kepada Nizam.     

Nizam menatap Zarina dengan tajam sebelum kemudian dia berkata lagi, " Aku sudah tahu semuanya. Zarina sudah menjelaskan jati dirinya sebelum izin tinggal disini kepadaku "     

Pangeran Thalal yang tidak tahu siapa yang datang langsung terkesiap mendengar nama Zarina disebut. Ia langsung bersuara dengan keras.     

"Mohon izinkah Aku berbicara !! " Kata Pangeran Thalal meminta izin berbicara kepada Nizam karena memang ini adalah pertemuan semi resmi sehingga Ia harus meminta izin berbicara kepada kakaknya.     

"Bicaralah !! " Kata Nizam memberikan izinnya.     

"Aku ingin tahu mengapa Kakak mengizinkan Zarina tinggal di rumah Kakak, tanpa izin dariku terlebih dahulu. Terlebih Aku dengar Zarina menyukaiku. Perlu Aku sampaikan padamu, Zarina. Sampai kapanpun Aku tidak akan pernah menerima cintamu.     

Aku sangat membencimu karena Kau sudah membuat Cynthia ku meneteskan air matanya. Aku tidak akan pernah mencintai siapapun selain Cynthia. Jadi sebaiknya Kau enyah dari hadapanku."     

Tetapi begitu selesai Pangeran Thalal  berbicara Nizam langsung berkata setengah membentak.     

"Tutup mulutmu dulu !! Kau tidak boleh mempermalukan gadis sebaik Zarina " Kata Nizam membuat Pangeran Thalal langsung terdiam. Wajahnya muram dan kusut, Ia sangat tidak suka dibentak Nizam seperti itu.      

"Aku yang mengizinkan Zarina tinggal di sini, jadi Aku yang bertanggung jawab di sini. Kalau Kau hendak marah, marahilah Aku tapi jangan Zarina " Kata Nizam dengan sangat tegas membuat semua mata memandang Nizam dengan pandangan tidak mengerti termasuk Zarina.      

"Tapi mengapa Kakak ? Apa kakak tidak merasa kalau Kakak sudah menyakiti hati istriku. Zarina mengatakan bahwa dia tinggal di sini karena ingin selalu berada di sisiku. Bagaimana itu bisa diperbolehkan. Aku tidak menyukai dia sedikitpun. Mendengarkan namanya saja sudah membuatku muak sangat muak " Kata Pangeran Thalal morang - maring.     

"Thalal... Perasaan cinta adalah hak setiap orang. Kita tidak  berhak untuk mencegahnya. Perasaan  itu adalah hak orang itu dengan dirinya sendiri dan atas seizin Alloh SWT. Siapakah yang mampu menggerakkan hati manusia selain Alloh. Apa kau hendak ingkar dengan kenyataan ini?" Suara Nizam sangat menakutkan membuat semua orang kini tertunduk termasuk Pangeran Thalal.     

"Aku yakin sebenarnya Zarina tidak ingin ada perasaan ini kepadamu. Kau tahu bagaimana rasanya tersiksa karena perasaan cinta yang tidak terbalas. Kita termasuk beruntung jika orang yang kita cintai balas mencintai kita. Tetapi diluar sana berapa banyak orang yang mencintai tetapi tidak mendapatkan balasannya. Jadi mengapa Kita menambah harus penderitaan baginya.     

Aku sendiri sebenarnya sangat tidak mengizinkan Zarina tinggal di sini dan karena Ia pasti merasa tersiksa dengan melihatmu. Tetapi seperti yang sudah Aku bilang kemarin bahwa Aku memiliki firasat yang berbeda terhadapnya. Aku sendiri tidak mengerti firasatnya seperti apa."     

"Yang Mulia Pangeran Thalal , Hamba meminta maaf kalau kedatangan Hamba membuat keributan antar keluarga. Yang Mulia Pangeran Thalal, Hamba sungguh minta maaf atas ketidak patutan perbuatan Hamba. Sungguh Hamba sangat tidak tahu diri. Hamba manusia paling hina di muka bumi ini karena berani mencintai Yang Mulia.      

Tetapi Yang Mulia tidak usah khawatir, Hamba akan menghilang dari hadapan Yang Mulia untuk selamanya. Hamba juga mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia Nizam karena sudah berbaik hati mengizinkan Hamba untuk tinggal disini. Ini bukan salah Yang Mulia Nizam, ini murni salah Hamba kalau seandainya Hamba tidak berlutut pasti Yang Mulia tidak akan mengizinkan hamba tinggal disini.     

Hamba berlutut karena sangat ingin mengetahui kondisi Yang Mulia Pangeran Thalal. Sekarang Hamba sudah mengetahui  kondisi Yang Mulia Pangeran Thalal. Jadi Hamba akan segera pergi. Hamba akan selalu berdoa agar Yang Mulia segera dapat melihat kembali. Hamba mohon pamit" Zarina membungkukkan badannya penuh rasa hormat.     

Ali menatap Zarina dengan pandangan campur aduk antara menyesal karena sudah menuduh Zarina mata - mata dan menyakitinya serta rasa bersalah yang teramat sangat sudah menelikung  tubuhnya bahkan berteriak akan mencabut lidahnya. Dan satu lagi perasaan Ali yaitu perasaan sakit hati yang tidak dapat dikatakan dengan kata - kata mendengar kalau Zarina ternyata menyukai Pangeran Thalal.     

Pangeran Thalal sendiri sama sekali tidak perduli dengan apapun yang dikatakan Zarina, Ia tetap geram kepada gadis itu karena gadis itu sudah membuat Cynthia meneteskan air matanya. Sedikitpun hatinya tidak terpengaruh oleh kata - kata penyesalan Zarina. Muka Pangeran Thalal tetap beku. Seandainya Ia bisa melihat Ia sudah datang ke hadapan Zarina dan menyuruhnya pergi secara langsung bila perlu menamparnya sebagai balasan untuk tangisan Cynthia.      

Sedikitpun tidak ada niatan dalam hati Pangeran Thalal untuk menduakan Cynthia walaupun itu perintah Ibunya termasuk Nizam sendiri. Benar kata Kakaknya tadi perasaan cinta adalah hak pribadi setiap orang. Jadi kalau dia hanya mencintai Cynthia jangan salahkan dirinya. Cinta itu haknya dan  cinta itu tidak bisa dibagi oleh siapapun.     

Arani memandang Zarina dengan perasaan iba sebagai sesama wanita. Ia sungguh beruntung Jonathan membalas perasaan cintanya sehingga Ia yang tadinya berniat melajang selamanya menjadi membatalkan niatnya dan menikahi Jonathan. Walaupun iba tetapi Arani tetap membeku tidak menunjukkan perubahan mimik pada wajahnya. Mencintai Pangeran Thalal sungguh perbuatan yang tidak tahu diri. Cynthia adalah wanita tercerdas yang tidak ada saingannya. Hanya Cynthia yang berhak mendampingin Pangeran Thalal.      

Sedangkan Nizam sendiri segera berkata, "Aku tidak akan mencegahmu untuk pergi. Aku sangat menyesal kehadiranmu ternyata menimbulkan penderitaan kepada dirimu, Cynthia dan Pangeran Thalal sendiri. Mungkin firasatku salah. Jadi dengan berbesar hati Aku meminta maaf pada kalian bertiga." Nizam berbesar hati meminta maaf kepada semuanya.      

Selesai Nizam berkata seperti itu, Ali melihat Zarina dengan perasaan sangat sedih, Ia berkata dalam hatinya, Yang Mulia Pangeran Nizam tidak tahu, kalau yang hatinya sakit bukan hanya Cynthia, Pangeran Thalal, tetapi Dia juga merasakan hatinya begitu sakit. Perlakuannya pada Zarina tadi pasti akan sangat menyakiti gadis itu dan Zarina pasti sangat membencinya. Ali melihat Zarina tidak memandangnya lagi. Mungkin Zarina tidak menganggap Ali bukanlah siapa - siapa. Hati Ali benar - benar sangat sakit.     

Zarina menganggukan kepalanya dengan sedih Ia membungkukkan badannya kemudian dia berbalik dan pergi. Tetapi sebelum dia pergi Mr. Sanjay yang sedari tadi memperhatikan Zarina tampak berteriak,     

" TUNGGU!! "     

Langkah Zarina terhenti dan dia berbalik ke belakang menatap orang yang menyuruhnya untuk menunggu. Seraut wajah yang sebangsa dengannya tampak menatapnya bagai tak berkedip.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.