CINTA SEORANG PANGERAN

Istriku adalah Zarina.



Istriku adalah Zarina.

0Nizam melihat Pangeran Thalal yang sedang menikmati kopinya. Wajah Pangeran Thalal tampak tenang seakan-akan tidak pernah terjadi sesuatu. Nizam kemudian memandang kepada Rafiq dan Rafiq sendiri memberikan isyarat kepada Nizam untuk diam. Sedangkan Zarina sendiri tidak berani berkata apapun. Dia hanya duduk sambil menatap Pangeran Thalal yang sedang menikmati kopinya.     
0

Rafiq kemudian memandang kepada Pangeran Thalal dan bertanya, " Yang Mulia Pangeran Thalal Apakah anda sudah lama menjadi seorang psikolog? "Kata Rafiq mencoba membuka pembicaraan sambil memancing apakah hipnotisnya berhasil atau tidak. Pangeran Thalal menengok ke arah Rafiq. Pangeran Thalal lalu  berkata,     

" Sudah beberapa tahun  lalu. Sebenarnya Aku ada keinginan untuk membuka tempat layanan konseling. Tetapi ternyata sampai sekarang masih belum sempat. Itu karena aku keburu menikah dengan istriku dan aku kemudian ikut dengan kakakku." Pangeran Thalal tetap tenang menjawab pertanyaan Rafiq.     

"Apakah istri Anda itu orang Azura? "Kata Rafiq memancing Pangeran Talal untuk menjawab pertanyaan seputar istrinya. Pangeran Talal kemudian menjawab, "Tidak,  istriku bukanlah orang Azura dia adalah orang Amerika sahabat dari Kakak Putri Alena "     

Nizam, Zarina, Andhara dan yang lainnya menatap Pangeran Thalal dengan perasaan sangat ingin tahu.  Apakah hipnotis dari Rafiq itu berhasil atau tidak. Apakah Pangeran Thalal akan mengira bahwa Zarina istrinya atau dia tetap mengingat Cynthia sebagai istrinya.     

 Nizam terlihat  sangat tegang,  Nizam sampai menahan nafasnya karena tidak sabar ingin mendengar tentang kata-kata pangeran Thalal. Tetapi Pangeran Thalal masih diam tidak berkata apa - apa lagi.     

Rafiq kemudian berkata lagi untuk memancing Pangeran Thalal, "Siapakah istri yang mulia Pangeran Thalal ?  Apakah dia ada di sekitar Anda sekarang ?"     

Pangeran Thalal  baru menyadari bahwa dari tadi dia tidak mendengar suara istrinya, sehingga Pangeran Thalal kemudian berkata, "Nama istriku adalah Zarina, dan  dia tidak ikut ke sini "     

Nizam semakin tegang mendengar Pangeran Thalal yang  menyebutkan bahwa istrinya bernama Zarina.     

"Kalau boleh saya tahu seperti apakah penampilan dari Tuan Putri Zarina ini ?"  Rafiq terus memancing pertanyaan seputar Zarina kepada Pangeran Talal. Pangeran Thalal tampak merengut kan wajahnya. Ia tampak tidak suka dengan pertanyaan dari Rafiq.     

Kemudian dia berkata kepada Nizam,  "Kakak sesungguhnya, Aku tidak menyukai kalau ada orang yang bertindak tidak sopan terhadap istriku.  Mengapa dia harus bertanya tentang penampilan istriku. Bukankah dia bisa melihatnya sendiri. Teman Kakak ini sungguh tidak sopan, " kata Pangeran Thalal sambil cemberut.     

Kemudian Nizam langsung  menjawab," Jangan salah mengerti adikku.  Sebenarnya maksud dari Tuan Rafiq ini adalah dia ingin tahu kalau istrimu itu yang mana. Mengingat bahwa di kediamanku banyak sekali wanita cantik,"   Nizam berkata seakan ingin membujuk Pangeran Thalal agar tidak marah dan memaklumi Rafiq.     

Pangeran Thalal kemudian tersenyum dan ia menjawab, " Oh begitukah ? Baiklah aku jadi mengerti. Istriku ini... Dia seperti.. mmm ... " Pangeran Thalal  tampak termenung seperti mengingat-ingat sesuatu. Ia jadi kelihatan bingung mengapa Ia melupakan penampilan seperti istrinya seperti apa. Tentu saja Pangeran Thalal lupa dengan penampilan Zarina. Karena Ia tidak pernah mengingat - ngingat Zarina.     

Melihat Pangeran Thalal berpikir begitu keras, Nizam menjadi semakin tegang. Ia tahu Pangeran Thalal kebingungan karena memang Pangeran Thalal tidak terlalu mengenal Zarina. Tetapi kemudian Pangeran Thalal berkata setelah Ia berusaha keras mengingat - ngingat bentuk fisik istrinya.     

 " Istriku ini, seingatku dia berambut panjang dengan warna hitam. Berkulit putih susu atau coklat.... dan ....mmmm..... Kenapa aku jadi sedikit lupa lagi tentang kondisi fisik dari  istri ku sendiri" Pangeran Thalal tampak kebingungan dengan ingatannya yang membuat Ia merasa tidak familiar terhadap istrinya sendiri.     

Kemudian Nizam berkata untuk menetralkan suasana dan mengalihkan kebingungan adiknya,     

" Adikku Pangeran Thalal. Bagaimana kalau sebaiknya sekarang Kau diobati dulu oleh istrimu.  Bukankah kau menginginkan penglihatanmu untuk kembali" Kata Nizam kepada Pangeran Thalal.     

Pangeran Thalal, kemudian menepuk dahinya dan berkata, " Ya.... Aku hampir saja lupa kalau akan disembuhkan oleh istriku. Walaupun Aku juga  sebenarnya bingung mengapa istriku sekarang bisa menyembuhkan Aku." Naluri Pangeran Thalal masih berjalan sehingga Ia seringkali terdiam dan mengingat - ngingat hal yang akan membingungkan. Tapi Rafiq memang seorang ahli hipnotis yang kuat sehingga Pangeran Thalal tampak kembali berada di alam bawah sadar.      

Pangeran Thalal sedang galau sejak Dia menderita kehilangan penglihatannya dan semakin hari Pangeran Thalal semakin galau karena masalah yang datang terus menerus. Sehingga hal ini yang menyebabkan Pangeran Thalal dapat mudah dihipnotis. Walaupun sebenarnya Pangeran Thalal tampak kebingungan tetatpi yang Ia ingat adalah Zarina sebagai istrinya.     

" Baiklah, Aku akan memanggilnya sekarang,"  kata Pangeran Thalal sambil kemudian dia berkata,     

" Andhara!! Apakah kau bisa memanggil kan Zarina untukku ?" kata Pangeran Thalal kepada asistennya.     

Adhara  tampak menelan ludah dan Ia seperti tidak ikhlas bahwa Zarina menjadi istrinya Pangeran Thalal.  Karena dimata Andhara tidak ada satupun wanita yang sangat cocok untuk bersanding dengan majikannya itu selain Cynthia.     

Tetapi karena Pangeran Thalal sedang dalam kondisi dihipnotis maka akhirnya Andhara juga beracting apalagi Nizam menatap Andhara dengan pandangan yang sangat tajam.     

"Alhamdulillah Yang Mulia kebetulan sekali Tuan Putri Zarina tampak sedang berjalan ke arah sini dan Putri Zarina sekarang sedang duduk disamping Yang Mulia" kata Andara sambil balas menatap ke Nizam seakan  meminta persetujuan atas acting nya     

Nizam mengacaukan jempolnya sambil kemudian melanjutkan acting dari Andhara dan berkata,     

"Zarina, kemarilah!!  Ini suamimu sudah menunggu kamu dari tadi untuk segera diobati." Kata     

Kemudian Zarina berkata dengan gugup dan sedikit terbata-bata dia menjawab, " Aku... mmmm.. sebenarnya datang memang untuk memberitahukan kepada suamiku bahwa pengobatan dapat kita segera mulai sekarang," kata Zarina dengan sangat terbata-bata.     

Tetapi walaupun Zarina terbata - bata dan sangat gugup. Suaranya terdengar jernih dan halus. Pangeran Thalal menggapaikan tangannya. Dia ingin memegang tangan Zarina sehingga Pengeran Thalal berkata memanggil istrinya, " Zarina istriku ! Istriku kemarilah !! Duduklah dekat denganku" kata Pangeran Thalal sambil terus menggapai kan tangannya.     

Nizam menatap Zarina yang tampak semakin pucat dan gelisah. Sambil menganggukkan kepalanya. Nizam memberikan isyarat agar Zarina mendekati Pangeran Thalal.     

Dengan perasaan enggan Zarina tampak menggeser duduknya mendekati Pangeran Thalal dan Zarina terkejut ketika tiba - tiba Pangeran Thalal mencekal tangannya dan berkata, " Ini ada teman Kakak Nizam ingin tahu istriku seperti apa. Tuan Rafiq ini adalah istriku yang cantik jelita Zarina " Kata Pangeran Thalal sambil mengelus lengannya.     

Zarina memerah dan merasakan kalau Pangeran Thalal terus mengelus lengannya. Nizam juga merasa gerah melihat pemandangan   yang ada didepannya. Sehingga Ia lalu memberikan perintah agar Zarina segera bangun dan membawa Pangeran Thalal ke kamar tempat mereka akan saling berinteraksi untuk pengobatan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.