CINTA SEORANG PANGERAN

Perbincangan Tiga Putri



Perbincangan Tiga Putri

0"Aku tahu.. itu tanda kesucian" Kata Alena kepada Putri Rheina. Putri Rheina berbisik, "Karena cintamu. Yang Mulia tidak pernah menyentuhku. Yang Mulia mengabaikan Aku. Dan Aku adalah istrinya yang sah. Yang Mulia sudah berdosa Alena. Aku seharusnya melepaskan Yang Mulia daripada membuatnya berdosa terus menerus" Kata Putri Rheina. Entah mengapa mendengar itu Alena jadi terenyuh, Ia lalu berkata.     
0

"Bolehkah Aku memelukmu" Kata Alena kepada Putri Rheina. Putri Rheina menatap Alena dengan perasaan aneh. Ia jarang dipeluk seseorang. Ia adalah putri utama kerajaan Azura walaupun ayahnya bukan seorang raja tetapi ibunya adalah putri kerajaan Azura. Dan istri pertama Nizam. Dengan kedudukannya yang begitu tinggi siapa yang berani memeluknya walaupun itu seorang wanita.     

Putri Rheina juga menjaga jarak dari orang lain termasuk dengan teman - temannya. Walaupun Ia memiliki teman dekat tetapi tetap saja mereka tidak berani menyentuhnya. Jadi ketika Alena meminta izin untuk memeluknya maka Putri Rheina perlahan mengangguk. Alena kemudian memeluknya dengan erat.     

"Aku yang harus meminta maaf kepadamu, Rheina. Aku minta maaf telah mengambil suamimu. Sungguh Aku tidak tahu kalau Nizam adalah seorang pangeran. Aku pikir dia mahasiswa biasa. Aku juga tidak menyangka kalau dia sudah memiliki tunangan. Nizam sebenarnya sudah menjaga jarak denganku.      

Selama tiga tahun Aku mencintainya, Ia tidak pernah membalas cintaku sedikitpun. Bahkan kami hampir tidak pernah bertegur sapa. Aku yang memaksanya untuk jatuh cinta kepadaku. Tetapi sekarang sudah terlambat untuk mundur. Kami sudah memiliki anak dan hampir tidak bisa untuk mundur.     

Tahukah Kau ? Ketika Aku tahu dia menciummu. Hatiku sangat sakit dan Aku berniat ingin pulang saja ke Indonesia dan meninggalkan semua ini. Terkadang Aku sudah lelah dengan penderitaanku.     

Aku sama sekali tidak ingin menjadi istri seorang pangeran. Apalagi menjadi seorang ratu. Aku hanya hidup sebagai rakyat biasa dan hidup tenang membentuk keluarga kecil. Aku dari kalangan rakyat jelata dan hanya menjalankan bisnis kecil. Ayahku juga bukan seorang pejabat walaupun dia cukup kaya tetapi tidak akan sebanding dibandingkan dengan kekayaan kalian di Azura.     

Aku bukan wanita yang gila harta walaupun sejak kecil Aku tidak pernah kekurangan. Rheina, bersabarlah dengan cinta kami. Aku sebenarnya menginginkan agar suamiku menyentuh dirimu untuk menunaikan kewajibannya tetapi Aku juga tidak munafik kalau hati ini sangat sakit membayangkan Nizam menyentuh dirimu.     

Aku hidup dilingkungan suami istri itu saling setia sampai meninggal. Jadi Aku tidak sanggup harus berbagi cinta dengan yang lain. Maafkan Aku " Kata Alena sambil memeluk Putri Rheina dengan erat.     

Putri Rheina merasa damai di peluk oleh Alena.      

"Aku mengerti Alena, Aku juga memintamu bersabar. Semoga suatu hari nanti mungkin Aku akan pergi dari kehidupan kalian selamanya" Kata Putri Rheina membuat Alena tambah erat memeluknya.     

"Jangan berkata seperti itu, jangan. Kau membuatku semakin merasa bersalah" Kata Alena. Cynthia yang berdiri di depan pintu tiba - tiba berkata.     

"Kalian berpelukan berdua. Lupalah terhadap Aku" Kata Cynthia.     

Alena melepaskan pelukannya dan menoleh ke arah Cynthia.     

"Aku senang melihat kalian berdua saling memaafkan. Yang mulia. cepatlah sehat dan kini Aku harap kalian menjadi sekutu" Kata Cynthia kepada Alena dan Putri Rheina.     

Putri Rheina dan Alena saling berpandangan mata tidak mengerti.     

"Kalian dari awal sebenarnya bukan musuh sejati tetapi hanya saling bersaing saja. Musuh sejatinya ada di dalam harem. Jadi bersatulah kalian untuk membubarkan harem. Di dalam harem banyak kepentingan politik. Jadi tidak mudah untuk membubarkan harem" Kata Cynthia sambil duduk.     

"Tetapi mengapa harem harus dibubarkan. Harem adalah budaya kami dan ada sejak berabad - abad lamanya" Kata Putri Rheina sambil mengerutkan keningnya.     

"Pembubaran harem salah satunya agar menghindari para wanita yang bernasib sama dengan Yang Mulia. menderita di dalam harem tanpa mendapatkan cinta yang raja. Kalaupun Raja menyentuh kalian, hanya karena ingin memperbanyak keturunan atau bahkan karena kewajiban semata tanpa ada perasaan cinta dan kasih sayang.     

Hidup seperti itu sangat tidak nyaman untuk sebagian wanita. Kecuali kalau wanita itu berambisi hanya untuk memiliki harta dan kekuasaan. Kalaupun nanti Raja ingin beristri lebih dari satu mereka dapat memilikinya hingga empat saja dan bukan memiliki banyak wanita. Itupun kalau Rajanya mau. Kalau tidak mau hendaknya tidak paksa untuk memiliki lebih dari satu dengan alasan politik yang tidak logis" Kata Cynthia dengan lugas dan cerdas.     

Putri Rheina menatap Cynthia dengan penuh kekaguman. Ia pada dasarnya bukan seorang putri yang bodoh. Hanya karena Ia dimanjakan sejak kecil dan statutsnya sebagai calon istri Putra mahkota maka Ia tidak pernah mengenyam pendidikan formal di luar rumah. Semua gurunya diundang ke dalam rumahnya sehingga Ia tidak pernah punya teman untuk saling bertukar pikiran seperti ini.     

"Aku baru menyadari tentang itu. Perjodohan ini telah merampas masa mudaku. Aku hampir tidak pernah mengenal siapapun kecuali adik - adikku, sepupuku dan para pelayanku. Dimana mereka tidak pernah sekalipun mendebat apapun yang Aku katakan.     

Bahkan para guru itu hanya mengajariku tentang suatu ilmu tanpa menjelaskan hakikat ilmunya seperti apa. Mereka hanya mentransfer tanpa pernah Aku bisa mempraktekannya langsung. " Putri Rheina tiba - tiba nyerocos dengan penuh semangat.     

"Kau bayangkan saja Alena. Ketika kecil aku bertanya, darimana nasi berasal ? Mereka menjadi dari tanaman padi. Lalu aku bertanya lagi bagaimana bentuk tanaman padi itu? Lalu mereka memperlhatkan kepadaku gambar tanaman padi. Lalu Aku bertanya lagi, bagaimana mereka tumbuh? Aku kemudian diperlihatkan tayangan video orang yang menanam padi.     

Dan sampai saat ini Aku tidak pernah melihat tanah tempat padi tumbuh. Aku juga belum pernah melihat salju, Aku belum pernah ke pantai. Aku hampir tidak pernah menginjakkan kaki keluar dari istana. " Kata Putri Rheina membuat Cynthia dan Alena tercengang. Tapi kemudian Cynthia tertawa.     

"Jangan khawatir Yang Mulia. Aku juga belum pernah melihat tempat padi tumbuh. Bahkan sampai saat ini Aku belum menyukai rasa nasi. Kalau Alena, Aku yakin pernah melihatnya"     

"Tentu saja Aku pernah. Bahkan aku pernah jatuh nyungsep ke dalam sawah ketika aku SMA dan sekolah mengadakan study lapangan tentang pelajaran biologi. Saat Aku mencari ekosistem di persawahan, Aku terjatuh ke dalam lumpur" Kata Alena dan itu membuat Cynthia dan Putri Rheina tertawa terbahak - bahak membayangkan Alena yang belepotan lumpur.     

"Jangan takut Rheina, jika suasana sudah aman. Kami akan membawamu pergi ke tempat yang belum pernah kau kunjungi" Kata Alena sambil kembali memeluk Putri Rheina. Ternyata putri itu memiliki kehidupan yang tidak menyenangkan. Alena bersyukur Ia hanyalah rakyat biasa.     

"Terima kasih, Alena. Aku ingin sekali - kali pergi ke negara kalian. Aku ingin ke Indonesia untuk melihat padi dan ingin ke Amerika untuk melihat salju" Kata Putri Rheina.     

"Bagaimana kalau ke Jepang saja. Untuk melihat bunga sakura?" Kata Maya tiba - tiba sambil bersender di dinding melihat tiga putri itu berbincang - bincang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.