CINTA SEORANG PANGERAN

Bondu untuk Putri Alexa



Bondu untuk Putri Alexa

0Alena dan Putri Rheina sangat cepat menjadi akrab dan itu membuat Cynthia yang baru datang jadi ngomel - ngomel. Ketika dilihatnya mereka berdua tampak asyik merangkai bunga untuk disimpan di kamar Nizam. Cynthia datang sambil membawa Putri Alexa.     
0

"Kalau ada teman baru, lupalah sama teman lama bahkan anak sendiri juga dilupakan" Kata Cynthia sambil memberikan Alexa kepada Alena. Alena tertawa sambil menoleh kepada Cynthia.     

"Oah.. anak Muya, sudah cantik. Siapa yang memberikan bondu cantik ini?" Kata Alena begitu kagum melihat bondu cantik yang menempel di kepala Alexa.     

"Tuh.. teman barumu, mengirim bondu sekeranjang" Kata Cynthia sambil menoleh ke arah Putri Rheina yang tersenyum lebar. Ia lalu mengulurkan tangannya ke arah Alexa.     

"Ayo.. Alexa.. sini sama Amami ( panggilan bibi dalam bahasa Azura )" Kata Putri Rheina.     

"Kapan kau memberikannya ? Mengapa Aku tidak tahu?" Kata Alena keheranan. Putri Rheina malah mendekap Alexa dengan erat.     

"Sebenarnya Aku sangat iri kepadamu ketika Kau datang membawa dua orang bayi. Terutama Alexa. Wajahnya yang cantik dan imut - imut sangat menawanku sayangnya Aku tidak bisa mendekatinya karena Aku takut dicurigai akan mencelakakannya. kau kan tahu di istana ini sangat kejam. Kalau sampai ada orang yang melihat Aku mendekati Alexa kemudian mereka bisa saja memfitnahku dengan mencelakai Alexa maka Aku akan menjadi orang yang tidak termaafkan.     

Jadilah Aku hanya mengintipnya dari kejauhan. Itupun hanya beberapa kali karena Putri Alexa dan Pangeran Axel selalu ada di istana Pangeran Thalal dan Aku juga tidak bisa sembarangan keluar dari dalam Harem.     

Diam - diam Aku membuat banyak bondu untuk Putri Alexa dan rencananya Aku akan meminta pelayanku untuk menyerahkannya kepada Bastnah agar diberikan kepada Putri Alexa. Tapi apa daya ketika pelayanku memberikan kepada Bastnah malah Bastnah menamparnya dan berkata, 'Jangan coba - coba hendak mencelakai Anak yang Mulia Putri Alena' begitu katanya membuat pelayanku pulang dan Aku tidak berani memaksa.     

Sekarang Alhamdulillah Aku bisa mendapatkan kesempatan Putri Alexa memakai bondu buatanku" Kata Putri Rheina dengan wajah berseri - seri. Herannya Alexa yang sensitif tampak tidak takut terhadap Putri Rheina. Mungkin wajahnya yang cantik membuat Alexa berpikir Ia sedang digendong peri dari negeri dongeng.     

"Kau membuatnya sendiri ?" Kata Alena keheranan. Ia sama sekali tidak tahu menahu tentang sulaman, rajutan dan pernak - pernik lainnya walaupun Ia senang merancang pakaian.     

"Kau pikir apa yang kami lakukan para putri selain menari, memasak, menyulam, melukis dan lain - lain disaat akses ke dunia luar diputus. Aku tidak bisa bermain internet dan hanya boleh membaca buku itupun buku - bukunya harus melalui seleksi ketat dari dewan kerajaan" Kata Putri Rhiena sambil mengangkat Alexa dan menimang - nimangnya. Ia tampak seperti mendapatkan mainan baru.     

"Kau tahu ? Aku sangat suka dengan anak perempuan. Aku ingin mendandaninya dan akan menjadi teman untuk banyak hal" Kata Putri Rheina sambil mencium pipi Alexa.     

"Sungguh Rheina. Selama ini Aku berpikir kau adalah putri ular yang menyebalkan. Bermulut tajam dan sangat sombong" Kata Cynthia. Dan Alena mengangguk setuju.     

Putri Rheina tersenyum, "Yang Mulia Pangeran Nizam tidak akan menyukai dan menyayangiku. Aku berubah ketika Yang Mulia Pangeran tidak mau menyentuhku di malam pertama dan Ia menolak menikah denganku ketika Ia mulai jatuh cinta kepada Alena." Kata Putri Rheina.     

"Maafkan Aku, Rheina sungguh. Aku tidak tahu kalau Dia sudah ditunangkan denganmu. Andai Aku tahu mungkin Aku tidak akan jatuh cinta padanya. Dan ketika Aku tahu dia sudah bertunangan di saat cintaku sudah mendalam. Aku yang salah telah merebut darimu" Kata Alena dengan wajah menyesal.     

"Tidak .. tidak! Jangan berkata seperti itu. Aku sudah sadar kalau cinta tidak bisa dipaksakan. Aku mencintai Yang Mulia karena mungkin dia adalah pria satu - satunya yang pernah ada dalam hidupku. Kalau Aku bertemu dengan yang lain kata Cynthia bukan tidak mungkin sebenarnya Aku mencintai yang lain" Kata Putri Rheina kepada Alena.     

"Benar.. Alena. Rheina ini belum pernah bertemu dengan pria manapun jadi mungkin saja perasaannya kepada Nizam bukan cinta tapi suatu keterpaksaan karena tidak ada lagi. Kau jangan merasa bersalah lagi. Karena kau tidak merebut cinta Nizam dari Rheina. Dan Nizam sendiri belum pernah menyentuh Rheina. Benarkan ?" Kata Cynthia.     

Wajah Putri Rheina memerah, Ia menghela nafas panjang. " Yang Mulia hanya pernah menciumku beberapa waktu lalu. Dan salah satu yang membuat Aku yakin untuk melepaskan Yang Mulia adalah karena ciuman itu. Aku merasa ketika Yang Mulia menciumku, pikirannya tetap tertuju pada Alena dan itu sangat menyakitkan bagiku.      

Walaupun Yang Mulia merespon tubuhku tetapi Aku yakin itu hanya karena jiwa laki - lakinya saja dan tidak ada kaitannya dengan cinta. Aku tidak ingin hidup tanpa cinta. Bertahun - tahun Aku mempertahankan Yang Mulia di sisiku hanya karena doktrin yang ditanamkan kepadaku sejak kecil.     

Aku harus menjadi Ratu. Aku calon ratu Azura tetapi nyatanya itu semua adalah kosong. Buat apa Aku menyiksa diriku sendiri untuk semua yang belum pasti. Aku kehilangan kepercayaan pada diriku bahkan ketika posisiku di dalam harem digeser oleh Putri Kumari. Aku semakin tersisih.     

Hidup penuh dengan balas dendam dan kemarahan sangat menyakitkan. Menjadi orang yang selalu berambisi untuk mencelakakan orang membuatku lelah. Bahkan ketika Alena membangunkan Aku dari komaku, Aku malah balik marah.      

Mengapa Aku harus bangun kalau harus tetap menderita ketika mengetahui kalau Yang Mulia tetap mencarimu ketika Dia membutuhkan penyaluran cintanya. Padahal waktu itu Aku siap melayaninya. " Mata Putri Rheina berkaca - kaca.     

Alena langsung mendekapnya dengan penuh kasih sayang,"kasihan kamu " Kata Alena. Putri Rheina menggelengkan kepalanya.     

"Jangan.. jangan kasihakn kepadaku. Alloh sudah menggantikan apa yang hilang dengan mendatangkan dua sekaligus sebagai gantinya. Kalian berdua telah menjadi sahabatku. Dan Semoga Alloh juga akan segera mendatangkan suami untukku" kata Putri Rheina sambil tersenyum.     

Semua mengucapkan Amin. "Lho mana Pangeran Axel ? Mengapa hanya ada Putri Alexa?" Kata Putri Rheina sambil mencari - cari Pangeran Axel.     

"Dia sedang bersama ayahnya. Nizam tidak mau melepaskannya. Ia hanya mengizinkan Aku membawa Putri Alexa dan menyuruhku meninggalkan Pangeran Axel bersamanya" Kata Cynthia.     

'Kemudian kemana Pangeran Atha?" Kata Alena juga sambil mencari - cari.     

"Dia bersama Ayahnya juga. Dan mereka sedang berada di kamar Nizam berbincang - bincang tentang situasi yang terjadi. Aku lihat juga luka Nizam sudah agak sembuh. Apa Ratu Sabrina sudah menengok kemari?" Kata Cynthia kepada Alena. Berhari - hari Ia berada di istananya dan tidak tahu perkembangan di istana Nizam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.