CINTA SEORANG PANGERAN

Kau Harus Menikahi Putri Mira



Kau Harus Menikahi Putri Mira

0"Ibunda, Ananda sudah banyak bersabar untuk ibunda. Ibunda tidak tahu bagaimana jahatnya rumor diluar. Ibunda lebih sering bersama Paman Salman dibandingkan dengan suami sendiri. "Nizam mencoba menasihati ibunya. Ia sebenarnya tidak pernah ingin membahas masalah ini dengan ibunya. Ia sangat ingin mempercayai ibunya sepenuh hati. Ibunya yang telah melahirkannya. Ibunya yang Nizam hormati lebih dari siapapun.     
0

Nizam tidak pernah membiarkan siapapun menyelidiki ibunya. Tidak pada Arani, Amar ataupun Imran. Nizam yang menutup mata terhadap semua gosip dan rumor yang beredar di sekelilingnya. Nizam yang tidak ingin tahu mengapa perdana mentri salman lebih sering pergi ke istana ibunya daripada ayahnya sendiri.     

Tetapi saat ini, Nizam sudah tidak tahan lagi. Ia sudah cukup bersabar menyaksikan tingkah laku perdana menteri Salman yang terus menekannya di setiap pertemuan kerajaan.     

"Apakah Ananda sedang menuduh Ibunda?" Ratu Sabrina tampak sedikit salah tingkah. Bulu kuduknya berdiri menyadari apa yang akan terjadi kalau Nizam sampai tahu bahwa Ia dan Perdana Menteri Salman menjalin hubungan cinta walaupun mereka belum pernah melakukan hal yang terlarang.     

"Ananda tidak berani Ibunda, Ananda hanya merasa kesal setiap kali melihat Ibunda bersama paman Salman"     

"Kau jangan berpikiran yang bukan - bukan. Ini semua demi kerajaan. Kalau saja Ayahmu sehat dan kuat. Tidak sakit - sakitan dan mampu memimpin dengan baik. Ibunda tidak akan sampai berhubungan dengan Paman Salman. Ibunda melakukan ini untuk kerajaan. Untukmu agar kau dapat mewarisi kerajaan yang kuat." Kata Ratu Sabrina sambil tersenyum. Nizam terdiam dan Ia kemudian berkata lagi kepada ibunya,     

"Mengenai Putri Mira ? Apakah ibunda tahu kalau Putri Mira sedang menjahit pakaian pengantinya?" Kata Nizam kepada ibunya lagi. Ratu Sabrina mengangkat bahunya,     

"Kenapa memangnya? Apakah ada salah dengan itu? Dia sudah lama tinggal di dalam harem dan kau masih juga belum menikahinya. Ibunda berharap kau segera menikahinya" Kata Ratu Sabrina dengan dingin.     

"Tetapi Ibunda, apakah Ibunda tahu kalau dia sudah banyak melakukan kebohongan kepada kita? Dia tidak gila, dia hanya berpura - pura gila dan dia juga menuduh Cynthia telah memprovokasinya. Bagaimana mungkin ibunda yang begitu selektif memilih istri untuk Ananda bisa menerima wanita seperti itu?" Kata Nizam dengan mata berkilat tajam.      

Nizam tidak pernah memberitahukan kondisi Putri Mira kepada ibunya tetapi tanpa diberitahupun Nizam merasa yakin kalau ibunya sudah tahu itu semua. Dan benar saja, ibunya hanya mengangkat bahunya sambil berkata,     

"Itu karena  kau selama ini tidak memperdulikannya. Jadi wajar saja kalau dia berjuang untuk mendapatkan cintamu. Ibunda sangat menghargai apapun yang putri Mira lakukan untuk mendapatkanmu.     

Itu menunjukkan kalau dia adalah orang yang gigih dalam memperjuangkan cintanya." Kata Ratu Sabrina membuat Nizam ternganga. bagaimana bisa ibunya yang keras dan tegas memiliki pemikiran yang aneh seperti itu. Nizam merasa kalau yang ada dihadapannya bukanlah ibunya yang keras dan tegas tetapi orang lain yang merasuki ibunya.     

"Ibunda ! Ananda tidak ingin menikahi Putri Mira" kata Nizam dengan keras.     

"Tetapi mengapa? Kau sudah dapat menerimakan Putri Rheina sebagai istrimu lalu kenapa dengan Putri Mira. Dia adalah putri Kerajaan Zamron dan dia adalah sekutu terdekat kita. Apalagi kau sekarang sudah berteman dengan kakaknya yaitu Pangeran Abbash. Dan bukannya ibunda tidak tahu kalau sekarang kakaknya Putri Mira ada di kerajaan kita untuk mengunjungi adiknya.     

Ananda mempertanyakan kedatangan orang - orang Kerajaan Zamron ke dalam harem tetapi Ananda sendiri mendatangkan pangeran abbash tanpa memberi tahukan ibunda dan bahkan Ananda memberikan izin kepadanya untuk masuk ke dalam harem. Ini sangat luar biasa. Sejak kapan harem membolehkan tamu pria datang ke dalamnya" Kata Ratu Sabrina balas menatap tajam kepada anaknya. Wajah Alena jadi sedikit pucat.     

Nizam tidak mengira kalau ibunya malah memukul balik dirinya dengan perkara pangeran abbash. Ia memang tidak meminta izin ibunya tentang pangeran Abbash karena Ia yakin kalau Ibunya tidak akan mengizinkan Pangeran Abbash masuk ke dalam Harem.     

"Jawablah Anakku ! Mengapa kau hanya diam saja" kata Ratu Sabrina kepada Nizam.     

"Itu karena Ananda ingin dia membujuk Putri Mira agar pulang ke kerajaan Zamron karena Ananda tidak bisa menikahinya" kata Nizam sambil menundukkan wajahnya. Tiba - tiba ibunya menghampirinya dan kemudian menampar Nizam dengan suara keras. para pelayan langsung menundukkan kepalanya. Nayla hampir mati saking terkejutnya melihat Nizam ditampar.     

Nizam hanya berdiri tegak ketika ditampar ibunya.     

"Memasukan pria ke dalam harem adalah kesalahan terbesar seorang putra mahkota, berupaya mengeluarkan putri dari harem tanpa sepengetahuan pemimpin harem adalah dosa besar bagi kerajaan. Membahayakan kedudukan kerajaan hanya karena kepentingan pribadi sungguh tidak dapat ditolelir.     

Kau banyak melakukan kesalahan akhir - akhir ini. Bagaimana bisa calon Raja melakukan hal itu ? Kau sudah melakukan banyak kesalahan. Ibunda minta sekarang juga kau untuk menikahi putri Mira. Hanya ini yang bisa dilakukan untuk bisa meredam semua permasalahan yang terjadi" kata Ratu Sabrina. Nizam mengepalkan tangannya.     

"Tidak Ibunda ! Ananda mohon. Ananda tidak akan menikahi Putri Mira. "     

"Kau harus menikahinya. Jangan beralasan kau  tidak ingin menikahinya karena tidak mencintainya karena itu adalah alasan paling basi "     

"Ibunda, Ananda memnta maaf tetapi Ananda tidak ingin menikahi wanita penipu dan pembohong seperti itu. Dia tidak akan pernah menjadi istri yang baik. ia hanya akan menjadi duri dalam daging" kata Nizam.     

"Yang menjadi duri dalam daging bukanlah para wanita yang ada di dalam harem tetapi cintamu kepada Alena yang menjadi duri dalam daging. Aku pikir dia akan membawa banyak kebaikan kepadamu tetapi nyatanya kau tetap banyak melakukan kesalahan. jangan sampai terjadi sesuatu pada istri kesayanganmu itu. Bertindaklah sewajarnya seorang putra mahkota dan bukannya bertindak seperti anak remaja yang sedang jatuh cinta." Kata Ratu Sabrina dengan intonasi tinggi kepada anaknya .     

Nizam menggelengkan kepalanya, "Tidak akan pernah ibunda. Ananda minta maaf. Putri Mira jauh lebih buruk dari Putri Rheina. Putri Rheina tidak pernah menipu dan membohongiku. Tetapi Putri Mira sangat keterlaluan. Dia membuat banyak kesalahan. Aku tidak akan menikahinya apapun yang terjadi"     

"Kau hanya akan melihat mayatku jika kau tidak menikahi Putri Mira" kata Ratu Sabrina membuat Nizam terkejut.     

"Tetapi mengapa? " Kata Nizam sambil memundurkan langkah kakinya ke belakang dan yang menjawab ternyata bukan ibunya tetapi pria yang ada dibelakangnya.     

"Itu karena ada seseorang yang sudah mengancam Yang Mulia Ratu Sabrina dan Yang Mulia Raja Walid" Kata Suara itu mengguncangkan Nizam. Nizam membalikkan tubuhnya dan Ia melihat orang yang sangat dibencinya itu berdiri di belakangnya dan tersenyum kepadanya. Itu adalah Ayahnya Putri Rheina, Mertuanya sekaligus perdana menteri Azura.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.