CINTA SEORANG PANGERAN

Jadikanlah Hamba Adik Yang Mulia



Jadikanlah Hamba Adik Yang Mulia

"Tentu saja Nizam tidak tahu tentang hal ini. Kami yang Aku maksud adalah orang - orang selain Alena dan Nizam. Percayalah Rhiena, Alenaku itu bukanlah orang yang jahat. Seandainya Nizam mencintaimu, Ia pasti sudah pulang ke Indonesia dan merelakan Nizam untuk bersama denganmu.     

Bahkan kau tahu ketika Nizam dicambuk, seperti yang Aku dengar dari Maya dan Nayla kalau Alena sudah berteriak akan pulang ke Indonesia dan membiarkan Nizam bersama para istrinya jika itu akan membuat Ratu Sabrina senang. Tetapi sayang sekali Ratu Sabrina tidak mengikuti kata - kata Alena dan terus mencambuk Nizam.      

Ratu Sabrina tahu kalau sampai Alena pulang maka suasana akan semakin tidak terkendali lagi. Nizam akan semakin memberontak. Jadi Rheina, Aku mohon dengan amat sangat. Mari kita perbaiki apa yang salah dan meluruskan apa yang bengkok. Kau layak bahagia bersama pria yang mencintaimu dan Aku yakin Tuhan sudah menyediakan untukmu seseorang yang sedang kita cari sekarang"     

"Sedang kita cari? Berarti kalian sedang mencarinya ? Tapi siapa ?"     

"Aku belum mengetahuinya. Ini masih simpang siur. Aku tidak ingin memberikan harapan palsu untukmu. Tapi maukah kau bersabar sampai kita menemukannya ?" Kata Cynthia.     

"Bagaimana kalau orang itu tidak ada?" Kata Putri Rheina dengan lemah.     

"Apakah kau percaya dengan keajaiban Tuhan? " Kata Cynthia kepada Putri Rheina sambil memegang tangannya. Putri Rheina menatap Cynthia. Ia dulu begitu membenci Cynthia karena menganggapnya sebagai bayangan Alena.     

Tetapi siapa sangka sekarang Cynthia ternyata sangat baik kepadanya, walaupun mungkin kebaikannya karena Alena tetapi Ia tidak perduli. Baginya melihat mata Cynthia yang begitu tulus membuat hati Putri Rheina menjadi sejuk.     

Ia tidak pernah memiliki teman seperti Cynthia. Teman yang begitu baik. Teman - temannya selama ini hanya mau berteman dengannya karena Ia adalah seorang putri, seorang istri dari Putra Mahkota, Anak dari perdana menteri, saudara dari Ratu Sabrina. Mereka hanya berteman karena kedudukannya dan bukan berteman karena dirinya sendiri.     

"Aku yakin Tuhan tidak akan pernah membiarkan hambanya selalu menderita. Karena Tuhan akan bekerja dengan caranya sendiri. Penderitaan jangan dipandang sebagai hukuman dari Tuhan tetapi pandanglah sebagai ujian dari kesabaran agar hidup menjadi lebih bermakna.     

Kau sekarang tidak mendapatkan cinta Nizam tetapi Aku yakin di luar sana akan ada cinta suci yang menantimu. Kau sebenarnya orang yang baik. Dan Tuhan tidak akan pernah meninggalkanmu. Aku dan Alena serta yang lainnya akan selalu berada disampingmu. Percayalah" kata Cynthia kepada Putri Rheina.      

Putri Rheina menatap Cynthia dan kemudian memeluknya dengan erat, Cynthia mengelus punggung Putri Rheina dengan lembut.     

"Semoga ketika engkau melepaskan sesuatu yang akan membuat orang lain bahagia akan mendatangkan kebahagiaan yang lebih besar untukmu" Kata Cynthia.     

"Yang Kurasakan sekarang adalah.. Aku bahagia karena memiliki teman sepertimu dan Alena. Aku terlalu bodoh dengan ambisi cintaku. Cinta memang tidak dapat dipaksakan. Aku berhak mendapatkan cinta yang tulus dari yang lain" Kata Putri Rheina dengan senyum manis.     

Flash back off     

Tentu saja Putri Rheina tidak mengatakan apa yang dikatakan oleh Cynthia seluruhnya karena Cynthia mengatakan untuk menutup mulut dari Alena dan Nizam. Cynthia takut akan menambah beban pikiran mereka.     

Mata Alena melebar ketika Putri Rhiena menyebutkan nama Cynthia yang membuat Putri Rheina bersedia melepaskan Nizam. Alena jadi terharu dia kemudian melihat Cynthia yang berdiri di dekat pintu mengacungkan jempol kepada Alena. Alena berkaca - kaca. Sungguh Cynthia adalah sahabat sejatinya.     

"Ceraikan hamba Yang Mulia, walaupun melalui perkataanmu saja. Biarkanlah hanya kita yang tahu perpisahan ini. Dan jangan sampai Ratu Sabrina tahu. Kita harus tetap merahasiakan perpisahan kita sampai waktunya tepat karena jika Ayahanda tau Aku minta cerai dia pasti akan menguliti hamba" Kata Putri Rheina dengan wajah berseri - seri.      

Kesedihannya sudah hilang karena kata - kata Cynthia. Ia terlalu bodoh hanya mengejar cinta orang yang tidak mencintainya. lagi pula Cynthia berbisik ada banyak pria tampan di muka bumi ini dan salah satunya pasti akan jatuh cinta kepadanya.     

Nizam dan Alena saling berpandangan mata, entah racun apa yang ditebarkan Cynthia kepada putri Rheina sehingga Putri Rheina sampai berseri - seri begitu ketika Ia meminta cerai.     

"Yang Mulia, kau harus ingat sekarang kita bukan suami istri lagi tapi kita adalah pasangan adik kakak. Kakak Nizam dan Kakak Alena" Kata Putri Rheina.     

"Kau sangat lucu sekali" Kata Alena sambil tertawa melihat tingkah Putri Rheina dan Nizam malah takjub melihatnya.     

"Alena tahukah Kau ? Kalau Putri Rheina yang Aku kenal selama ini adalah putri yang sekarang di hadapanku. Dia sangat cantik, lucu dan manja. Semoga Alloh memberkahimu dan memberikan penggantiku yang lebih baik untukmu. Izinkan Aku memelukmu sebagai adikku" Kata Nizam sambil membuka tangannya dan Putri Rheina langsung memeluk Nizam sambil menangis.     

"Maafkan Aku sudah membuat kalian susah. Semoga ke depannya kita akan lebih bahagia" Kata Putri Rheina. Nizam mengelus rambutnya.     

"Tentu saja.. terima kasih sudah memahami cintaku dan cinta Alena. Terima kasih, Ya Alloh ya Rahim sudah mengembalikan keceriaan Putri Rheina.. adikku" Kata Nizam sambil meneteskan air mata. Ia baru menyadari kalau sayangnya selama ini kepada Putri Rheina tidak lebih dari sayang kakak kepada adiknya.     

Alena juga tidak tahan untuk tidak menangis, Nizam melambaikan tangannya kepada Alena agar menghampiri dirinya dan Alena segera berlari lalu ikut memeluk Nizam dan Putri Rheina. Mereka bertiga menangis membuat Cynthia mengusap pipinya yang penuh air mata.      

Cynthia sangat bahagia karena permasalahan dengan Putri Rheina akhirnya selesai karena dari semua penghuni Harem memang Putri Rheina yang paling berat. Yang lainnya akan lebih mudah untuk disingkirkan. Dan Cynthia langsung tersenyum bahagia. Ia lalu bermaksud untuk kembali ke istananya.     

Tetapi ketika Cynthia berbalik Ia hampir saja memekik kaget melihat Maya berdiri tegak menatapnya dengan tajam. Cynthia merasa jantungnya hampir copot.      

"Kau berdiri di depan orang seperti ini. Kau membuat jantungku hampir lepas dari tempatnya" Kata Cynthia sambil melangkah ke pinggir agar Ia dapat berjalan karen tubuh Maya berada tepat di depannya. Tetapi ketika Ia melangkah kepinggir maka Maya juga mengikuti gerakan tubuhnya sambil menatapnya dengan wajah kecut.     

"Apa - apaan Kamu? Mengapa kau menghalangi langkahku. Seperti orang yang kurang kerjaan saja" Kata Cynthia sambil kembali melangkah ke pinggir. Ia tidak mungkin berjalan ke depan karena di depan tubuh Maya menghalangi langkahnya. Tapi sialnya, lagi - lagi Maya menghalangi langkahnya.     

Fix.. Maya ini mengajaknya berkonfrontasi. Cynthia langsung berdiri tegak dengan bibir mengerucut.     

"Ada apa ?" kata Cynthia     

"Hamba mendengar apa yang Putri Rheina katakan, Hamba mendengar kalau Yang Mulia sudah berkata kepad Putri Rheina. Hamba merasa Yang mulia tahu sesuatu " Kata Maya     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.