CINTA SEORANG PANGERAN

Darah Lebih Kental dari Air



Darah Lebih Kental dari Air

0"Hey.. hey.. Sebenarnya Apa yang kalian bicarakan ? Ada apa ? Mengapa Aku tidak mengerti ? Tolonglah, apa ada yang bisa memberikan Aku penjelasan atau Aku bisa gila sekarang ?" Kata Putri Rheina tidak sabar.     
0

Cythia tertawa dan Ia mendorong kepala Putri Rheina tanpa sadar. Ia pikir di depannya adalah Alena. Putri Rheina tampak tertegun kepalanya didorong oleh Cynthia dan Maya tampak pucat melihatnya. Bagaimana mungkin Putri besar seperti Putri Rheina didorong kepalanya dengan tidak hormat seperti itu. Bahkan Cynthia sendiri baru menyadari ketidak sopanannya itu setelah melihat kedua wanita itu tertegun di depannya.     

Cynthia langsung salah tingkah menyadari kesalahannya. Ia lupa di depannya adalah Putri Rheina. Putri kesayangan kerajaan Azura yang tingkatannya paling tinggi dibandingkan putri yang lain bahkan jika dibandingkan dengan adik - adik Nizam sendiri.      

"Ma.. maafkan Aku Rheina.. Aku lupa kalau kau yang di depanku. Aku pikir Kau Alena. " Kata Cynthia dengan wajah kikuk dan nada sangat menyesal. Tetapi Putri Rheina malah memegang tangan Cynthia dengan mata berkaca - kaca.     

"Hanya Kau dan Alena yang memperlakukan aku sebagai manusia biasa. Rasanya sangat menyenangkan ada yang menganggap Aku manusia biasa dan bukan seorang putri yang selalu dihormat dan dimanjakan.      

Tolong jangan berubah sikap kepadaku. Aku harap kau bisa menganggapku sebagai sahabat atau saudara perempuanmu. Aku sudah lama tidak memiliki teman yang berhati ikhlas seperti Kau dan Alena. Jadikan Aku teman kalian dan Aku ingin mengikat tali persaudaraan dengan kalian " Kata Cynthia sambil memegang tangan Cynthia. Cynthia jadi terenyu. Ia lalu mengusap kepala Putri Rheina dengan lembut.     

"Semoga Alloh memberkahimu. Aku senang kita menjadi saudara tetapi tentu saja persaudaraan antara Aku dan Alena tidak akan sama dengan persaudaraan antara Aku dan dirimu" Kata Cynthia sambil menghela nafas berat.     

"Aku cukup tahu diri, Cynthia. Aku tidak meminta banyak. Aku berada di pihakmu saja Aku sudah bahagia. Aku tidak ingin jadi orang yang bersebarangan dengan kalian." Kata Putri Rheina dengan nada pahit.     

Cynthia jadi bingung menjelaskannya, bahwa Ia tidak bisa sama memperlakukan Putri Rheina dan Alena karena Ayah Putri Rheina jelas - jelas adalah musuh dirinya dan Alena. Ia tidak bisa leluasa berbicara apapun jika itu sudah berbicara dengan Perdana Mentri Salman. Sehingga kemudian Cynthia berkata dengan hati - hati,     

"Bukan seperti itu Rheina. Ini memang tentang kedudukanmu. Aku dan Alena berasal dari luar kerajaan sehingga kami hampir tidak ada tatakrama diantara kami walaupun jelas - jelas kedudukan kami berbeda. Aku menyebut nama Alena kepada Alena di depan banyak orang tidak akan menimbulkan salah paham dan ketidak sopanan tetapi jika itu terjadi pada dirimu. Tentu Aku akan dicap orang yang tidak tahu sopan santun. Aku harap kau mengerti, bahkan jika di luar istana maka Aku tidak bisa memanggilmu hanya dengan nama saja" Kata Cynthia memberikan penjelasan.     

Sebenarnya penjelasan Cynthia itu untuk menutupi penjelasan yang sebenarnya untuk menenangkan hati Putri Rheina. Ia tidak ingin mengatakan kalau ayahnya akan menjadi penghalang antara mereka. Cynthia merasa yakin kalau ke depan akan ada perseteruan hebat antara kubu Nizam dan Perdana Menteri Salman. Dan jika itu terjadi maka bukan tidak mungkin Putri Rheina malah akan memilih berada di sisi Ayahnya. Karena walau bagaimanapun kentalnya darah akan berbeda dengan air yang dikentalkan.     

Tetapi bukan Cynthia kalau tidak bisa memberikan penjelasan yang logis jadi Putri Rheina langsung mengerti dan memahami apa yang disampaikan oleh Cynthia.     

"Aku mengerti dan Aku tidak keberatan tentang hal itu. Jadi sebenarnya apa yang terjadi ? Mengapa kalian akan pergi ke Jepang ? Ada apa di Jepang? " Kata Putri Rheina dengan antusias. Ia adalah seorang wanita seperti wanita kebanyakan yang menyukai bunga. Dan yang terbayang olehnya adalah bunga sakura serta budaya Jepang yang unik. Ia sangat ingin pergi ke luar negeri dan mengunjungi negara - negara yang unik. Dimana salah satunya adalah negara Jepang.     

Negara Jepang memiliki sistem pemerintahan kerajaan seperti Kerajaan Azura tetapi bedanya kalau Negara Jepang raja itu memiliki kewenangan yang terbatas sedangkan Kerajaan Azura tidak. Di Azura Raja memiliki kekuasaan tidak terbatas sehingga jika rajanya itu bisa melakukan seenaknya. Perdana Mentri ada tetapi tetap tidak bisa memutuskan tanpa persetujuan Raja.     

Inilah yang membuat Putri Rheina tertarik mengunjungi Jepang. Putri Rheina bukan putri yang bodoh dan Ia mempelejarari kenegaraan sedikit sedikit. Jadi Ia mengetahui beberapa negara dengan sistem kerajaan.      

Cynthia dan Maya saling berpandangan mata, Mereka tidak berani berterus terang kalau mereka akan mencari saudara kembar Nizam. Mereka masih harus berhati - hati dengan Putri Rheina. Dan Maya hanya diam saja menunggu Cynthia menyampaikan penjelasan kepada Putri Rheina.     

Cynthia kemudian memegang bahu Putri Rheina dengan lembut, " Kita ada keperluan di negara itu. Maya memiliki saudara tiri se ayah yang katanya ada di Negera Jepang. " Sampai di sini Cynthia menatap Maya yang ternganga mendengar alasan Cynthia. Saudara tiri ? Saudara tiri seayah ? Bagaimana bisa Cynthia memberikan alasan seperti itu.     

Tahu darimana kalau Ia memiliki saudara tiri ? benarkah Ia memiliki saudara tiri ? memangnya ayahnya ada dimana ? Semenjak Ayahnya terbebas dari hukuman, Ayahnya menghilang dari kerajaan Azura bersama wanita yang dicintainya. Dan sejak saat itu Maya tidak pernah ingin tahu cerita apapun tentang ayahnya itu.     

Walaupun hampir seluruh penghuni istana tahu kisah Maya tetapi tidak pernah berani berbicara atau bergosip di depan Maya. Termasuk Putri Rheina yang tahu juga tentang cerita menyedihkan Maya.     

"Benarkah Maya ? Kau punya saudara tiri di Jepang?" Kata Putri Rheina.     

Maya mau tidak mau segera menganggukan kepalanya walaupun ragu, "Benar.. Hamba merasa kalau Ayah hamba mungkin pergi Ke Jepang.. " Kata Maya perlahan.     

"Aku pikir, Kau sangat membenci Ayahmu. Tetapi Aku baru tahu kalau dibalik tingkahmu yang judes dan galak tetapi ternyata kau memiliki hati yang begitu besar. Kau berniat mencari saudara tirimu bahkan Ayahmu. Aku harap Aku bisa memiliki hati seluas hatimu" Kata Putri Rheina dengan penuh kekaguman.     

Mata Maya melebar sambil melirik ke arah Cynthia. Ia ingin berteriak kalau apa yang dikatakan Putri Rheina sangat salah. Maya tidak memiliki hati sebesar itu. Maya sangat membenci Ayahnya bahkan Ia tidak perduli apakah Ia memiliki saudara tiri. Ia bahkan ingin membunuh ayahnya sendiri saking bencinya Ia dengan perbuatan ayahnya yang menyebabkan kematian ibunya.      

Tetapi Cynthia tidak berdaya mencari alasan yang lain yang lebih masuk di akal agar Putri Rheina percaya. Dan Maya mengerti hal itu jadi Maya hanya mengikuti alur yang dibuat Cynthia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.